Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FILSAFAT ILMU
“Berpikir, Nalar dan Logika”

Dosen pengampu :
Dr. Supardi Dwimaputra, M.Ag

KELOMPOK 3 :
1. Azmardi Elkisra
2. Aydil Fadly (2213010006)
3. Ahmad Zakri (2213010162)
4. Rahmat Afif (2213010144)

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA


FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr, Wb
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang maha agung, maha kasih
dan penyayang kepada segenap mahkluknya, sehingga dengan rahmat dan izinnya
kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW, teladan sepanjang zaman yang
telah membawa umat manusia kepada jalan yang benar. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk menyelesaikan makalah Pengantar Studi Hukum Islam. Selain
untuk menyelesaikan makalah ini, tujuan kami dalam penulisan makalah ini
adalah untuk mempersentasikan materi ini dengan jelas dan dapat dipahami.
Kami menyadari kemampuan kami sebagai mahasiswa yang pengetahuan
nya masih belum seberapa dan masih perlu banyak belajar dalam penulisan
makalah ini, bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan ada kritik dan saran yang positif agar makalah ini menjadi
baik dan berguna dimasa depan.

Padang, 10 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB 1......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
BAB 2......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
1.Berpikir..............................................................................................................5
2.Nalar..................................................................................................................6
3.Logika................................................................................................................7
BAB 3......................................................................................................................9
PENUTUP................................................................................................................9
1.KESIMPULAN.................................................................................................9
2.SARAN.............................................................................................................9
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari logika masih sangat diperlukan untuk
menuntun dalam halberpikir dam membuat kesimpulan yang benar. Didalam
berlogika tentunya dibutuhkankemampuan berpikir yang dimana kemampuan
berpikir tidak dibuat asal-asalan namundidalam berpikir ada tahapan-
tahapan yang harus kita lalulintas selain itu sebelumberpikir ada jenis
berpikir terlebih dahulu kemdudian ada syarat- syarat didalam berpikirdan juga
terdapat prinsip didalam berpikir .dengan kita dapat memahami berpikir
denganbaik diharapkan dapat digunakan dalam masyarakat untuk mengamati hal
hal yang terjadidi masyarakat sebagaimana mestinya.
Logika membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat dan
teratur untukmendapatkan kebenaran dan menghindarkan kekeliruan. Dalam
segala aktivitas berpikirdan bertindak, manusia mendasarkan diri atas prinsip ini.
Logika berpikir benar, terlepasdari berbagai prasangka emosi dan keyakinan
seseorang, karena itu ia mendidik manusiabersikap obyektif tegas dan berani,
suatu sikap yang dibutuhkan dalam segala suasana dan tempat.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan berpikir?
2. Apa yang dimaksud dengan nalar?
3. Apa yang dimaksud dengan logika ?

C. Tujuan
1. Mengetahui arti dari berpikir
2. Mengetahui arti dari nalar
3. Mengetahui arti dari logika
BAB 2
PEMBAHASAN
1.Berpikir
A.Pengertian berpikir
Arti kata ”pikir” dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah akal budi,
ingatan, angan-angan. “Berfikir” artinya menggunakan akal budi untuk
mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu, menimbang-nimbang dalam
ingatan. Artinya, setiap manusia yang menggunakan akal budinya akan
menimbulkan kegiatan yang disebut berpikir, baik pertimbangan maupun
keputusan yang diambil.
Berpikir adalah salah satu dari sekian tindakan yang mampu mengantarkan
si pelakunya menuju rumah kebenaran. Berpikir juga menjadi salah satu dari
bagian yang tak terpisahkan dari para cendekiawan. Sedangkan pada biasanya alat
yang dijadikan media untuk berpikir hanyalah akal. Namun agar hasil pemikiran
menuai pengaruh yang lebih benar dalam kehidupan nyata maka diharuskan tidak
hanya berpikir mengunakan akal tapi juga dengan hati yang suci, dengan
mengkombinasikan antara keduanya. Sebab bila yang digunakan media berpikir
hanya bermediakan akal maka akan sering terjadi kerancuan pemikiran dari batas-
batas syariat, dengan kehadiran akal saja pada objek yang dipikirkan juga akan
berdampak “mendahulukan nafsu dari pada tujuan utama.” Juga karena
keberadaan indra yang merupakan salah satu media pembantu dalam berpikir
manusia terkadang menipu.
Lebih lanjut berpikir adalah termasuk aktivitas belajar, dengan berpikir orang
memperoleh pengetahuan baru, setidak-tidaknya orang akan menjadi tahu tentang
hubungan antara sesuatu. berpikir bukanlah sembarangan berpikir, tetapi ada taraf
tertentu, dari taraf berpikir yang rendah sampai taraf berfikir yang tinggi. Menurut
Sujanto, berpikir adalah suatu proses dialektis, artinya selama proses berpikir,
pikiran mengadakan Tanya jawab dengan pikiran itu sendiri untuk meletakkan
hubungan-hubungan antara pengetahuan dengan tepat

2.Nalar
A.Pengertian nalar
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, nalar berarti pertimbangan baik
buruk, budi pekerti dan akal budi. Dari pengertian tersebut terdapat kata akal yang
merupakan sarana untuk berfikir. Kemampuan menalar hanya di miliki oleh
manusia. Dengan kemampuan menalar manusia dapat mengembangkan
pengetahuan lainyang kian hari kian berkembang.
Dari pengetahuan hasil penalaran, manusia dapat menentukan nilai moral,
etika dan estetika. Tujuan manusia mengembangkan pengetahuan adalah untuk
mengatasi dan memenuhi tantangan hidup.
Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penalaran akan terus berkembang.
Faktor yang menyebabkan pengetahuan berkembang dengan pesat adalah :
1.Bahasa
Bahasa merupakan sarana komunikasi yang sangat efektif dan penting
dalam kehidupan manusia yang berfungsi untuk menyampaikan informasidan
jalan fikiran yang melatar belakangi informasi tersebut kepada orang lain, baik
secara lisan maupun tulisan.
2.Mempunyai kerangka berfikir tertentu
Kerangka berfikir yang dimaksud adalah di mulai dengan mengamati fakta
dan data, menganalisa hubungan sebab akibat sampai kepada penarikan sebuah
kesimpulan.
Penalaran merupakan kegiatan berfikir yang mempunyai karakteristik
tertentu dalam menemukan kebenaran. Karekteristik tersebut ditandai dengan pola
berfikir yang runtut dengan menggunakan kaidah-kaidah yang baku.
B. Hakikat nalar
Pada uraian terdahulu, dijelaskan bahwa penalaran merupakan suatu
proses berfikir dalam menarik suatu kesimpulan yang menghasilkan pengetahuan.
Hakikat dari penalaran adalah berfikir secara logis dan sistematis dengan
mengikuti alur tertentu berdasarkan pengamatan dan penginderaan dalam
menemukan suatu kebenaran.
Penalaran yang merupakan suatu proses mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1. Adanya logika
2. Bersifat analitik

Pengetahuan yang digunakan dalam penalaran bersumber pada rasio dan


fakta. Pendapat yang mengatakan rasio sebagai sumber kebenaran melahirkan
faham rasionalisme, sdangkan pendapat yang menyatakan fakta yang tertangkap
melalui penginderaan dan pengalaman sebagai sumber kebenaran melahirkan
faham empirisme. Pengetahuan ilmiah dibangun berdasarkan rasionalisme dan
empirisme dan inilah yang di sebut pengetahuan ilmiah.

3.Logika
A.Pengertian logika
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu menghadapi perubahan dan
permasalahan . Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan pemikiran
yang teratur dan terarah agar didapat keputusan yang benar atas penyelesaian
masalah tersebut. Cara berpikir yang demikian disebut logika.
Menurut K. Prent C.M.T Adisubrata dalam Mundiri mengatakan bahwa
logika adalah berasal daribahasa latin ‘logos’ yang berarti perkataan atau sabda.
Kemudian menurutnya juga istilah lain sering juga disebut mantiq, berasal dari
kata arab yang diambil dari kata nataqa yang berarti berkata atau
berucap.Kemudian George F. Kneller dalam buku Logic of Lenguage Education,
dalam Susanto mendefinisikan logika disebut sebagai penyelidikan tentang dasar-
dasar dan metode berfikir benar (correct reason).Sedangkan menrut Irving M.Copi
dalam Mundiri memaknai kata logika adalah ilmu yang mempelajari metode dan
hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dan
penalaran yang salah. Selanjutnya hampir sejalan dengan yang dikemukakan oleh
Irving, W. Poespoprodjo dalam Susanto memberikan definisi logika yakni
“Logika menunjukkan, meletakkan, menguraikan dan membuktikan hukum-
hukum dan aturan-aturan yang akan menjaga kita agar tidak terjerumus dalam
kekeliruan (kesetatan).
Jadi berdasarkan pada pengertian-pengertian yang telah dikemukakan oleh
para ahli diatas tentang logika dapat di fahami bahwa pemahaman tentang logika
adalah suatu cabang filsafat yang membahas tentang aturan-aturan, asas-sasa,
hukum-hukum dan metode atau prosedur dalam mencapai pengetahuan secara
rasional dan benar.
B. Pembagian materi logika
Untuk sampai kepada suatu pemikiran yang tepat , logika menganalisa
unsur-unsur pemikiran manusia. Materi logika antara lain :
1. Mengerti Permasalahan
Yaitu memahami apa yang menjadi permasalahan yang sedang di hadapi.
Kegiatan mengerti ini dapat di bangun melalui penginderaan misalnya dengan
mengamati.
2. Adanya kausualitas.
Yaitu adanya keterkaitan. Pekerjaan otak selanjutnya setelah mengerti
permasalahan adalah membangun hubungan yang ada antara berbagai fakta.
3. Adanya kesimpulan
Pekerjaan akal yang ketiga adalah membangun kesimpulan . Kesimpulan ini
didapat atas serangkaian kegiatan mulai dari mengerti hubungan permasalahan
dan fakta yang dari keduanya dapat ditarik kesimpulan.
C. Metode dalam berlogika
Logika sesuai dengan fungsinya memecahkan masalah mempunyai dua Metode :
1.Metode Deduktif yaitu pengkajian dari suatu yang umum (general) untuik
menghasilkan suatu yang khusus. Berpikir dengan Metode deduktif menggunakan
sarana berfikir matematika.
2.Metode Induktif yaitu logika berfikir yang bergerak dari hal-hal yang khusus
menghasilkan gegeralisasi yang umum. Berfikir induktif menggunakan sarana
berfikir statistika.
Baik matematika maupun statistika bukanlah ilmu melainkan sarana berfikir.
Kedua Metode berfikir tersebut dapat diterapkan dalam penelitian Ilmiah yang
direalisasikan dalam karya Ilmiah Penelitian.
Logika berfikir deduktif dipakai dalam perumusan hipotesis penelitian yang
dideduksi dari teori-teori yang ada. Logika berfikir Induktif di terapkan dalam
pengujian hipotesis dengan menggunakan data dan sample. Untuk menyimpulkan
kasus yang berdasarkan data dan sample di perlukan sarana statistika. Proses
Ilmiah yang secara epistemologis adalah paroses ilmiah agar hasil yang diperoleh
dapat di katagorikan sebagai produk ilmiah yaitu Ilmu
BAB 3
PENUTUP
1.KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa logika berasal dari
bahasa latin yaitu kata logos berarti perkataan atau sabda. Secara umum logika
adalah ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan
membedakan penalaran yang betul dan yang salah.
Sedangkan penalaran yaitu proses berfikir bertolak dari pengamatan indera
atau observasi empirik yang menghasilkan sejumlah pengertian dan proporsi
sekaligus. Penalaran erat kaitannya dengan penyimpulan, argumen dan bukti.
Sedangkan berfikir adalah secara filsafat dapat diartikan sebagai berpikir
yang sangat mendalam dan hakikat ,atau berpikir secara global/atau
menyeluruh ,atau berpikir yang dilihat sebagai sudut pandang pemikiran dan
sudut pandang pengetahuan. Berpikir yang demikian ini sebagai upaya untuk
dapat berpikir secara tepat dan benar serta dapat dipertanggung jawab.
Berpikir,logika,dan nalar sangat berguna bagi kehidupan manusian untuk
berpikir lurus, efisien,tepat dan teratur ,demi mendapatkan kebenaran dan
menghindari kekeliruan.

2.SARAN
Di dalam makalh ini mahasiswa diharuskan untuk dapat berpikir dan
bernalar menggunakan logika,dan dapat untuk mengembangkan wawasan dan
pikirannya dalam bernalar,terutama bagi mahasiswa yang mengambil program
studi limu hukum terkhususnya hukum keluarga. Kepada pembaca karena isi dalm
makalah ini belum sempurna dan masih memerlukan banyak sumber untuk
memperbaikinya dan juga makalah ini belum memenuhi apa yang diharapkan oleh
penulis ,penulis menginginkan kritik dan saran untuk lebih menyempurnakan isi
laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA

Mundiri, Logika, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2008.


Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Berpikir, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2011.
http://dirgantarawicaksono.blogspot.com/2013/04/penalaran-dan-logika-dalam-
filsafat.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai