BERBAGAI NEGARA
NAMA KELOMPOK 10
Vina mawardah sitorus 2213010192
Andini Fitrati Ramadani 2213010172
Abdul hadi 2213010164
Mohammad Hikmal 2213010185
Luthfiyah Amalia 2213010133
DOSEN PENGAMPU
Prof.Dr. Makmur Syarif, S
i
KATA PENGANTAR
Assalamuialakum Wr Wb
Alhamdullahhirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
hiyah nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “
PERKEMBANGAN MUSHAB FIQIH DI BERBAGAI NEGARA” tepat waktu.
Makalah ini disusun dengan bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dengan
mata kuliah pemikiran islam. Pada kesempatan kali ini, izinkan penulis
mengutarakan ucapan terima kasih kepada dosen matakuliah yang bersangkutan
bapak Prof.Dr. Makmur Syarif, S. Tidak lupa pula ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan banyak sumbangan pemikiran kepada
penulis,sehingga penulis dapat menyelesaikan masalah ini dengan sebaik – baik
nya dan dalam waktu yang tepat. Semoga makalah ini dapat memberi ilmu
pengetahuan dan wawasan yang semakin luas.sehingga tulisan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, dimana kebaikannya tidak akan terputus meskipun
ajal yang terlebih dahulu menghampiri. Sebagai karya ilmiah yang di rancang
dalam bentuk makalah, tentu masih ada kekurangan penulisan dalam menukilkan
atupun dalam penulisannya. Kiranya, makalah ini akan lebih sempurna apabila
mendapat koreksi dari pembaca.atas koreksi dari pembacanya, penulis ucapkan
terima kasih
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................................2
1.3 TUJUAN....................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................................3
2.1 Mashab Fiqih di Malaysia.........................................................................................3
2.1.1 Latar belakang mazhab syafii di malaysia..........................................................3
2.1.2 Kesan Campuran Mashab di Malaysia...............................................................4
2.1.3 RUMUSAN.........................................................................................................5
2.2 Mashab Fiqih di Pakistan..........................................................................................6
2.2.1 Latar belakang islam di pakistan........................................................................6
2.3.1 Masuk dan Berkembangnya Mazhab Maliki di Andalusi...................................6
2.3.2 Mazhab Maliki sebagai Mazhab Resmi di Andalusia.........................................6
2.3.3 Dasar Hukum Mazhab Maliki.............................................................................6
2.3 mashab di arab saudi...............................................................................................7
2.3.1 Mazhab Resmi Kerajaan....................................................................................7
2.3.2 Mazhab Fiqih di Tanah Haram...........................................................................8
a. Mazhab Maliki................................................................................................8
b. Mazhab As-Syafi'i...........................................................................................8
c. Mazhab Hambali.............................................................................................9
2.4 Mushab di brunei darusalam................................................................................9
BAB 3 KESIMPULAN..........................................................................................................10
Daftar Pustaka..................................................................................................................11
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,
maka rumusan utama masalah penelitian ini adalah: bagaimana perkembangan
mazhab fikih di berbagai negara.
1.3 TUJUAN
Membantu agar pembaca mengetahui perkembangan mashab fiqih di
berbagai negara di dunia ini.
2
BAB 2 PEMBAHASAN
Populariti Mazhab Syafi’i dalam bidang ilmu khususnya sistem fiqh tidak
dapat disangkal lagi. Dengan berdasarkan pengalaman pengembaraan ilmiah
pengasasnya meliputi sebahagian bandar-bandar besar ketika itu, beliau dapat
menyelesaikan masalah dan persoalan yang berlaku dalam masyarakat yang
berubah dari sudut ‘uruf. Ini kerana Imam Shafi’i pernah menuntut ilmu di
pelbagai tempat seperti Mekah, Madinah, Yaman, dan Iraq.
3
2.1.2 Kesan Campuran Mashab di Malaysia
Gerakan-gerakan Islam yang muncul dari masa ke semasa telah
memainkan peranan yang besar dan secara langsung dalam menolak roda
perkembangan sistem hukum fiqh Islam semasa. Ini terutama sekali gerakan yang
tercetus daripada pengaruh yang telah dilakukan oleh Ibnu Taimiyyah, Ibnu
Qayyim, Jamaluddin al-Afghani dan Muhammad Abduh. Kebangkitan ini
meskipun pada peringkat permulaannya dilihat kurang bermaya namun dari masa
ke semasa telah berkembang terus. Sehingga pada masa kini ianya diterima baik
oleh umat Islam.
4
2.1.3 RUMUSAN
Walaupun kita tidak berupaya untuk menyelesaikan masalah yang sudah
berkurunkurun lamanya mengenai pertelingkahan mazhab, namun sekurang-
kurangnya kita dapat merapatkan hubungan yang renggang antara para pengikut
mazhab-mazhab yang sah dalam Islam. Kita berdoa agar perancangan musuh
untuk menghalang wujudnya persaudaraan dan ikatan yang kukuh antara umat
Islam dapat diatasi oleh umat Islam sendiri yang berpandangan jauh dan
mempunyai visi dan misi yang matang.
Artinya
“Sekiranya kamu berpaling tadah (tidak memperjuangkan Islam), Allah akan
mcnggantikan kamu dengan kaum lain yang tidak akan menjadi seperti kamu
Sahabat bertanya kepada baginda: Siapakah gerangan orang yang akan
menggantikan kami. Maka Rasulullah pun menepuk bahu Salman seraya berkata:
Ini, dengan kaumkaumnya, ini dengan kaum-kaumnya.
'Ala bin A. Rahman dari bapanya dan dari Abu Hu rairah meriwayatkan:
Beberapa orang sahabat Rasulullah S.A.W. bertanya kepada baginda. Wahai
Rasulullah, siapakah orang yang disebut Allah bahawa apabila kami berpaling
mereka akan menggantikan kami dan mereka tidak pula menjadi seperti kami.
Abu Hurairah berkata: Salman pada waktu di sebelah Rasulullah. Baginda lalu
menepuk paha Salman seraya berkata: Ini dan (sahabat) orang-orangnya. Demi
5
Allah yang nyawaku di tangan-Nya, seandai iman itu (terletak) di bintang Suraya
nescaya dapat dicapai oleh orang-orang Parsi.
6
2.3.1 Masuk dan Berkembangnya Mazhab Maliki di Andalusi
Kondisi Eropa yang kaya pada masa dinasti Umayyah mendorong
dinamika intelektual yang dinamis, dan bidang yang paling menonjol adalah
bidang fikih (Syariah). Di kawasan ini dikenal dengan banyaknya aliran
pemikiran yang diadopsi dari dunia Islam Timur, seperti pemikiran Sunni, Syiah,
Khawarij, dan Mu‟tazilah. Dalam bidang fikih dikenal dengan istilah mazhab.
Beberapa mazhab yang terkenal disana ialah mazhab Zahiri (asal Spanyol), Maliki
(asal Madinah), dan Awza‟i (asal Syria). Sejak masa pemerintahan Amir Hakam
II, mazhab Maliki menjadi mazhab resmi negara, dan melahirkan sejumlah tokoh,
seperti Isa bin Dirar (w.827), Yahya al Laits (w.847), dan al Utbi (w. 869). Akan
tetapi mazhab yang lain tidak dilarang dan tetap diperbolehkan sehingga
menghasilkan ulama‟ Syafiiyah dengan karya besarnya, seperti Baqi bin Mukhlad
(w.889), dan Ibn Hazm (w.1064) dari mazhab Zahiri.
Dalam tradisi Islam, sistem hukum semacam itu dikenal dengan sebutan
mazhab, dan seringkali diterjemahkan dalam wacana Barat dengan School of
thoughth. Akan tetapi, istilah mazhab kenyataannya tidak hanya dipakai untuk
menunjukkan sistem hukum, melainkan juga dipakai dalam doktrin. Di kalangan
islam sunni, ada beberapa mazhab yang pernah ada dalam sejarah Islam, tapi yang
bertahan ialah empat mazhab, yaitu mazhab Hanafi, Syafii, Maliki, dan Hanbali.
7
2.3.2 Mazhab Maliki sebagai Mazhab Resmi di Andalusia
Imam Malik bin Anas (712-795 M) nama lengkapnya ialah Malik bin
Anas bin Malik bin Abu Amir bin‟Amr al Asbahi al Madani, Imam dar al Hijrah,
pendiri mazhab Maliki. Malik juga biasa dipanggil Abdullah dan Al Asbahi, nama
julukan kakeknya. Ibn Abd al Hakam mengatakan: “ Malik sudah memberikan
fatwa bewrsama-sama para gurunya; Yahya bin Sa‟id, Rabi‟ah dan Nafi‟”.
Bahkan menurut Mus‟ab, halqah yang diselenggarakan Malik lebih besar dari
halqah Nafi‟. Malik sendiri mengatakan “jika aku memberi fatwa dan pelajaran,
maka tidak kurang dari 70 ulama ikut menghadirinya”, menurut Malik orang yang
benar-benar ahli Ilmu niscaya dikenal masyarakatnya. Itulah kesaksian para ulama
besar, termasuk para gurunya, mengenai kecerdasan dan kepandaian Imam malik.
Kenyataan yang menunjukkan bahwa Imam Malik memang telah menguasai ilmu
pengetahuan sejak masa mudanya. Selain itu ia juga orang yang rendah hati dan
baik, terpercaya dan menguasai ilmu hukum Islam baik dari Alquran maupun
Hadits, Fikih maupun ushulnya, jujur dalam periwayatan dan otoritatif. Semua
orang pada masanya menyepakati hal ini dan banyak tokoh besar mengikuti
pendapat-pendapatnya.
Murid imam Malik dari Andalusia yang paling terkenal ialah Yahya Al
Laits, Nama sebenarnya adalah Al Haris. Silsilahnya sampai pada Ya‟rab bin
Qahtan, satu kabilah besar di Yaman. Kakeknya bernama Abu Amir adalah
termasuk sahabat besar yang banyak menemani Nabi Saw. Abu Anas, kakeknya
yang terakhir termasuk tokoh besar dikalangan Tabiin dan termasuk salah seorang
yang mengantarkan jenazah Utsman bin Affan ke persemayaman terakhirnya.
Selain itu, salah seorang yang ditemui Laits lainnya adalah Nafi', pelayan
Ibnu Umar r.a. Nafi' merasa cocok dengan Laits. Pertemuan antara keduanya pun
sering terjadi, tidak ada satu malampun yang terlewatkan oleh Laits menemani
Nafi' selama di Hijaz. Ia menghafal Hadits dan fatwa sahabat dari dia dan
terkadang ia berdialog dengannya.
8
Pada masa Hisyam ibn Abdurrahman, mazhab Maliki tersebar luas.
Sebelum itu penduduk Andalusia menganut mazhab Imam al Awzai
(w.beirut,774M). Menurut al Maqarri di Nafh at Thib, “pada masa Hisyam,
banyak penduduk Andalusia pergi berhaji ke Makkah dan bertemu dengan Imam
Malik. Setelah pulang ke Andalusia, mereka menceritakan keutamaan, keluasan
ilmu, dan kedudukan tinggi sang imam. Semenjak itulah ilmu dan pendapat Imam
Malik tersebar luas di Andalusia.8 Pada masa ini juga Amir Hisyam melakukan
penaklukan atas pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di wilayah
kekuasaannya.
“Mazhab Maliki lebih banyak dianut oleh bangsa Maroko dan Andalusia.
Sekalipun mazhab ini ditemukan pula di bangsa-bangsa lain, namun ia hanya
diikuti oleh sebagian kecil masyarakat saja. Hal ini disebabkan orang-orang
Maroko dan Andalusia seringkali melakukan perjalanan jauh dan sebagian besar
dilakukan ke wilayah Hijaz, sedang Madinah pada waktu itu merupakan gudang
ilmu Islam. Dengan begitu mereka praktis hanya mempelajari ilmu pengetahuan
dari ulama-ulama dan guru-guru di Madinah, yaitu Imam Malik serta guru-guru
dan muridmuridnya. Orang-orang Maroko dan Andalusia itu selalu datang kepada
Imam Malik dan menjadi pengikut-pengikutnya”. Kehidupan nomaden
merupakan bagian dari kehidupan kedua bangsa itu. Mereka tidak mengenal
banyak budaya seperti bangsa Irak.
9
Ia mengambil hadits Munqathi’ dan Mursal sepanjang tidak bertentangan dengan
tradisi orang-orang Madinah itu.
Secara resmi dinasti Bani Saud ini memang bermazhab Hambali. Padahal
mazhab Hambali ini awalnya nyaris kurang peminat dan hanya dipeluk oleh
segelintir umat Islam yang tidak terlalu mendomnasi dunia Islam.
Ada banyak analisa, salah satu diasumsikan bahwa mazhab ini tidak eksis
di Spanyol, sehingga Imam Ibnu Rusyd yang memang berdomisili di negeri itu
nyaris tidak banyak punya referensi terkait mazhab ini.
Ada juga yang berasumsi memang posisi Imam Ahmad sendiri yang jadi
perdebatan, apakah beliau ini mendirikan mazhab fiqih atau sekedar punya banyak
fatwa saja. Mengingat fatwa-fatwa Imam Ahmad ini banyak yang justru saling
bertentangan.
Dan oleh karena itulah maka ketika kerajaan Saudi Arabia secara tegas
mengendors mazhab ini, dunia Islam juga merasa bersyukur. Sebab biar
bagaimana pun mazhab Hambali merupakan warisan kekayaan intelektual ulama
muslim. Jangan sampai mazhab ini punah ditelan zaman sebagaimana 13 mazhab
lainnya.
10
2.3.2 Mazhab Fiqih di Tanah Haram
a. Mazhab Maliki
Awalnya yang eksis di Madinah, Mekkah dan sekitarnya adalah mazhab
Maliki. Hal ini karena Imam Malik rahimahullah memang berdomisili di
Madinah. Beliau ulama paling senior di seantero tanah arabia.Bahkan di
masa itu, Imam Asy-Syafi'i yang masih kecil pun berguru kepada Imam
Malik, sampai akhir hayatnya. Boleh dibilang bahwa tanah Arab di masa
itu didominasi oleh mazhab Maliki. Partnernya jauh di seberang, yaitu di
negeri Irak. Ulama besarnya adalah Imam Abu Hanifah. Beliau sebenarnya
juga murid atau cucu murid dari para shahabat nabi juga. Ada tidak kurang
dari 1.500 orang shahabat yang pindah dari Madinah ke Kufah di zaman
pemerintahan Ali bin Abi Thalib.
b. Mazhab As-Syafi'i
Sepeninggal Imam Malik, Mekkah Madinah pun pernah didominasi oleh
mazhab Asy-Syafi'i yang sebenarnya juga merupakan murid utama dan
kader langsung dari Imam Malik. Namun Imam Asy-Syafi'i mendirikan
mazhab sendiri yang berbeda. Murid-murid Imam Malik yang lain ada
yang masih meneruskan tradisi keilmuan mazhab Mailik, namun terpusat
di Maghribah Afrika Utama seperti Tunis, Al-Jazair, Maroko, Spanyol dan
sekitarnya. Namun di masa jayanya, Al-Imam Asy-Syafi'i memang tidak
tinggal di MEkkah, beliau malah mendirikan mazhabnya yang amat besar
itu di Irak, yaitu Baghdad yang waktu itu memang jadi ibu kota peradaban
Islam. Coba perhatikan bahwa dulu KH Hasyim Asyari pendiri NU itu
belajar fiqih mazhab Syafi'i di Mekkah, termasuk juga Syei kh Yasin Al-
Fadani, dan banyak ulama nusantara yang merupakan lulusan madrasah di
Masjid Al-Haram.
11
c. Mazhab Hambali
Sepanjang zaman, Al-Hamarin Mekkah Madinah tidak pernah jadi jadi
kerajaan besar. Kebanyakannya hanya menjadi wilayah yang jauh dari
kerajaan. Sultan atau khalifah tidak terlalu mendominasi urusan ilmu dan
mazhab di kedua negeri haram itu. Sehingga semua mazhab bisa tumbuh
dan berkembang dengan eksis. Begitu ketika kekhalifahan pindah ke
Baghdad, lalu ke Turki, kedua negeri Mekkah Madinah hanya menjadi
salah satu wilayah yang jauh dari pusat kekuasaan. Sehingga
perkembangan ilmu dan mazhab fiqih berjalan apa adanya, normal dan
tidak berada di bawah dominasi pusat kekuasan.
Sultan Abdul Momin pada tahun 1852 – 1885, sedangkan Mazhab lainnya
dianggap sebagai kegiatan akademik saja. Sehingga Brunei Darussalam
merupakan satu – satunya negara di dunia yang menetapkan dasar negara tidak
hanya Islam tetapi juga Ahlussunnah Wal Jamaah bermazhab Syafi’i. Islam
masuk ke Brunei pada masa Raja ke 5, Sultan Bolkiah pada tahun 1485 –
1524setelah jatuhnya Malaka ke Portugis.
12
BAB 3 KESIMPULAN
Setelah menguraikan pembahasan tentang wawasan mazhab fikih di berbagai
negara, maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu:
13
Daftar Pustaka
http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/17148
https://www.academia.edu/32753729/
Makalah_perkembangan_islam_di_brunai_docx\
https://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/moe/article/view/345
https://www.academia.edu/5166915/
KENAPAKAH_SISTEM_FIQH_ISLAM_SEMASA_DI_MALAYSIA_PERLU_
BERASASKAN_KEPADA_MAZHAB_SYAFI_I
https://123dok.com/article/kerajaan-saudi-arabia-pasang-surut-mazhab-tanah-
sarwat.q05dlxk9
14