Kelompok 7
ii | K e l 7
DAFTAR ISI
iii | K e l 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 11
iv | K e l 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keragaman madzhab yang ada bukanlah hal aneh yang terlepas dari akar
sejarah. Ia merupakan kemestian belaka sebagai dampak, salah satunya,
perluasan wilayah yang di dalamnya tercover beragam tradisi yang berbeda.
Keragaman ini sesungguhnya membawa dampak positif berupa adanya fatwa
hukum yang beragam sehingga hukum tidak bersifat menyerupai. Ada banyak
tawaran yang sama-sama sohih untuk diambil dan diaplikasikan masyarakat
sesuai dengan kebutuhan setempat. Sehingga, kekakuan hukun dapat di cairkan.
Namun demikian,tidak semua madzhab hukum dalam Islam mengalami
nasib serupa. Sejarah mencatat adanya madzhab-madzhab yang eksis disamping
yang terpaksa gulung tikar. 1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimanakah sejarah timbulnya madzhab?
2. Apa saja macam-macam madzhab?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui bagaimana sejarah timbulnya madzhab.
2. Mengetahui apa saja macam-macam madzhab.
1
Moh. Fahimul Fuad, “Mazhab-Mazhab dalam Hukum Islam”,
(https://ejournal.staidarussalamlampung.ac.id/index.php/assalam/article/view/34/93), Diakses pada
Selasa, 26 Oktober 2021, Pukul 16.35
1|Kel 7
BAB II
PEMBAHASAN
2
Nanang Abdillah, “Madzhab dan faktor penyebab terjadinya perbedaan”,
(https://media.neliti.com/media/publications/292400-mazhab-dan-faktor-penyebab-terjadinya-p-
ec32ac29.pdf), Diakses pada Selasa 26 Oktober 2021, Pukul 16.47
3
Moh. Fahimul Fuad, Op.cit
2|Kel 7
dua periode, karena dalam setiap periodenya terdapat ciri tersendiri. Periodisasi
menurut az-Zarqa adalah sebagai berikut:
3|Kel 7
ciri khas yang menonjol pada periode ini adalah semangat ijtihad yang tinggi
dikalangan ulama, sehingga berbagai pemikiran tentang ilmu pengetahuan
berkembang. Perkembangan pemikiran ini tidak saja dalam bidang ilmu
agama, tetapi juga dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan umum lainnya.
Pada awal periode keemasan ini, pertentangan antara ahlulhadits dan
ahlurra„yi sangat tajam, sehingga menimbulkan semangat berijtihad bagi
masing-masing aliran. Semangat para fuqaha melakukan ijtihad dalam
periode ini juga mengawali munculnya mazhab-mazhab fiqh, yaitu Mazhab
Hanafi , Maliki, Syafi ‟i, dan Hanbali.
4|Kel 7
Setiap ulama berusaha untuk menyebarluaskan tulisan yang ada dalam
mazhab mereka. Hal ini berakibat pada semakin lemahnya kreativitas ilmiah
secara mandiri untuk mengantisipasi perkembangan dan tuntutan zaman.
Tujuan satu-satunya yang bisa ditangkap dari gerakan hasyiah dan takrir
adalah untuk mempermudah pemahaman terhadap berbagai persoalan yang
dimuat kitab-kitab mazhab.
B. Macam-Macam Mazhab
Masing-masing madzhab dalam hukum Islam memiliki corak kecendrungan
yang berbeda. Perbedaan ini sekaligus menjadi dasar bagi pengelompokan
madzhab-madzhab tersebut.
Dalam catatan sejarah hukum Islam, terdapat tidak kurang dari sepuluh
madzhab hukum Islam yang disandarkan kepada nama perorangan.
Beberapa madzhab dalam hukum Islam dapat dibagi beberapa golongan
besar yaitu madzhab Ahl al-Sunnah, Madzhab Syi‟ah, Khawarij dan Madzhab
yang telah musnah :
5|Kel 7
seorang „alim yang mengamalkan ilmunya, zuhud, „abid, wara‟, taqiy,
khusyu‟ dan tawadhu‟. Metode ushul yang digunakan Abu Hanifah
banyak bersandar pada ra‟yun, setelah pada Kitabullah dan As Sunnah.
Kemudian ia bersandar pada qiyas, yang ternyata banyak menimbulkan
protes di kalangan para ulama yang tingkat pemikirannya belum sejajar
dengan Abu Hanifah. Begitu pula halnya dengan istihsan yang ia
jadikan sebagai sandaran pemikiran mazhabnya, mengudang reaksi
kalangan ulama.
Dasar dasar yang menjadi sumber hukum Islam/dalam
mengistimbatkan hukum madzhab Hanafi , adalah:
a. Al-Qur‟an
b. Al-Sunnah
c. Fatwa para sahabat
d. Qiyas
e. Istihsan
f. „Urf (Adat yang berlaku di masyarakat)
Madzhab Hanafi banyak dianut oleh umat Islam di Pakistan,
India, Afganistan, Turki, Asia Tenggara, Mesir, Brazil, dan Amerika
Latin.
6|Kel 7
Dasar dasar yang menjadi sumber hukum Islam/dalam
mengistimbatkan hukum madzhab Maliki, adalah:
a. Al-Qur‟an
b. Al-Sunnah
c. Ijma‟ Ulama Madinah
d. Fatwa Sahabat
e. Qiyas
f. Masalihul Mursalah
Madzhab Hanafi banyak dianut oleh umat Islam di bagian
penjuru dunia, seperti: Maroko, Al-Jazair, Mesir, Tunisia, Sudan,
Kuwait, Qatfl dan Bahrain.
7|Kel 7
sebelumnya. Pemikiran-pemikiran baru Imam Syafi‟i di antaranya di
muat dalam bukunya Al-Umm.
Dasar dasar yang menjadi sumber hukum Islam/dalam
mengistimbatkan hukum madzhab Syafi‟i, adalah:
a. Al-Qur‟an
b. Al-Sunnah
c. Ijma‟
d. Qiyas
e. Istidlal
Madzhab Syafi ‟i banyak dianut oleh umat Islam di frika Utara,
Mesir, Arabia, Srab Selatan (Yaman), Libanon, Palestina, Irak, Pakistan,
Semenanjung Malaya, Srilangka, Indonesia dan beberapa negara Asia
Tenggara.
8|Kel 7
Madzhab Hambali banyak dianut oleh umat Islam di Saudi
Arabia, Libanon, Siria, dan beberapa negara Afrika.
b. Madzhab Syi’ah
1) Al-Ja‟Fariyah
2) Al-Zaidiyah
3) Al-Ismailiya
c. Khawarij
Dari golongan Khawarij yang masih ada adalah Madzhab Ibady.
5
Ibid
9|Kel 7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
madzhab adalah pokok pikiran atau dasar yang digunakan oleh Imam
mujtahid dalam memecahkan masalah atau mengistinbatkan hukum Islam.
Munculnya madzahab, sebagai bagian dari proses sejarah penetapan hukum
Islam tertata rapi dari generasi sahabat, tabi‟in,, hingga mencapai masa
keemasan pada khalifah Abbasiyah. Madzhab telah memberi sumbangsih
pemikiran besar dalam penetapan hukum fiqh Islam.
Sebab-sebab terjadinya perbedaan pendapat/madzhab dikarenakan
perbedaan presepsi dalam ushul fiqh serta perbedaan penafsiran mujtahid.
Beberapa madzhab dalam hukum Islam dapat dibagi beberapa golongan
besar yaitu madzhab Ahl al-Sunnah, Madzhab Syi‟ah, Khawarij dan Madzhab
yang telah musnah.
B. Saran
Mengingat bahwa madzhab itu adalah pokok pikiran atau dasar yang
digunakan oleh Imam mujtahid dalam memecahkan masalah atau
mengistinbatkan hukum Islam maka sangat disarankan untuk kita bermadzhab
karena sangat penting bagi orang beragama agar pemahaman dan praktik
agamanya benar.
10 | K e l 7
DAFTAR PUSTAKA
11 | K e l 7