Anda di halaman 1dari 16

FIKIH DAN RUANG LINGKUPNYA

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqih


Dosen Pengampu : Mohammad Sodik, M.Pd

Disusun oleh

ROHMAH ZUHDIYYATUL HASNA (23109910008)


LAILI NUR TSALITS ASMORO (23109910012)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR BLITAR
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta
hidayah-Nya, Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Fikih
dan Ruang Lingkupnya” ini dengan baik guna memenuhi tugas mata kuliah Fikih.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman
terang benderang yakni agama islam.
Tak lupa juga kami sampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya
kepada setiap pihak yang telah mendukung kami selama proses penyelesaian
makalah ini hingga rampungnya makalah ini.
Kami telah berusaha menyusun makalah dengan sebaik mungkin,namun
kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, serta tidak
terlepas dari berbagai macam kendala, keterbatasan ilmu dan referensi. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang baik dari berbagai pihak
demi perbaikan makalah selanjutnya.

Blitar, 02 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar belakang.................................................................................................1
B. Rumusan masalah............................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Definisi Fikih dan Bagaimana Perkembangan Konsep ini didalam Islam......3
B. Sumber-Sumber Utama Dalam Fikih Islam dan Bagaimana Pengaruhnya
Terhadap Pemahaman Fikih.................................................................................4
C. Ruang Lingkup Fikih Islam Mencangkup Berbagai Aspek Kehidupan..........5
D. Proses Ijtihad Dan Fatwa Fikih Dalam Konteks Kehidupan Sehari-Hari
Umat Islam...........................................................................................................7
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Fikih adalah salah satu aspek penting dalam Islam yang berkaitan
dengan pemahaman dan praktik islam. Dalam konteks islam, pemahaman
fikih memiliki peran krusial dalam menentukan tata cara beribadah, etika,
dan perilaku sehari-hari umat Muslim. Pemaham yang mendalam tentang
fikih menjadi penting karena berpengaruh pada praktik keagamaan
individu dan masyarakat Muslim secara keseluruhan.
Pemahaman tentang fikih tidak hanya relevan bagi cendekiawan
agama, tetapi juga bagi umat Muslim yang ingin memahami dan
menjalankan agama dengan benar. Makalah ini akan membahas ruang
lingkup fikih, menguraikan konsep-konsep dasar, metodologi, dan peran
pentingnya dalam kehidupan sehari-hari Muslim.
Dalam konteks global yang semakin terhubung, pemahama tentang
fikih juga berperan dalam mendukung toleransi agama dan harmoni antar
umat beragama. Oleh karena itu, makalah ini akan membantu membuka
wawasan tentang fikih dalam islam serta menunjukkan bagaimana
pemahaman yang benar tentang fikih dapat berdampak positif pada
masyarakat yang beragam.

B. Rumusan masalah

1. Apa definisi fikih dan bagaimana perkembangan konsep ini didalam


islam?
2. Apa saja sumber-sumber utama dalam fikih islam dan bagaimana
pengaruhnya terhadap pemahaman fikih?
3. Bagaimana ruang lingkup fikih Islam mencakup berbagai aspek
kehidupan, seperti ibadah, muamalah, dan akhlak?
4. Bagaimana proses ijtihad dan fatwa fikih dalam konteks kehidupan
sehari-hari umat islam?

1
C. Tujuan

1. Mengetahui secara mendalam tentang apa itu fikih dan perkembangan


konsep didalam islam.
2. Mengetahui sumber-sumber utama dalam fikih islam dan pengaruhnya
terhadap pemahaman fikih.
3. Mengetahui ruang lingkup fikih islam mencangkup berbagai aspek
kehidupan.
4. Mengetahui proses ijtihad dan fatwa fikih dalam konteks kehidupan
sehari-hari umat islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Fikih dan Bagaimana Perkembangan Konsep ini didalam Islam

Fikih dalam Islam adalah pemahaman dan aplikasi hukum Islam


berdasarkan sumber-sumber utama, yaitu Al-Quran dan Hadis (tradisi Nabi
Muhammad SAW). Ini melibatkan interpretasi dan penalaran ulama untuk
menentukan tata cara beribadah, etika, serta tata hukum dalam kehidupan
sehari-hari umat Islam.

Perkembangan konsep fikih dalam Islam dapat dibagi menjadi beberapa


tahap:

1. Periode Awal.

Pada awal sejarah Islam, fikih berkembang dari Hadis, kata-kata,


dan perbuatan Nabi Muhammad SAW. Ulama seperti Imam Abu
Hanifa, Imam Malik, Imam Shafi'i, dan Imam Ahmad ibn Hanbal
muncul dengan metode-metode ijtihad awal yang membentuk empat
mazhab (madzhab) utama dalam fikih Sunni.

2. Periode Pertengahan.

Selama periode ini, terjadi pengembangan doktrin dan


sistematisasi hukum Islam. Karya-karya seperti "al-Muwatta" karya
Imam Malik dan "al-Umm" karya Imam Shafi'i menjadi referensi
penting.

3. Periode Klasik.

Pada abad ke-9 hingga ke-12, berbagai kitab fikih besar ditulis,
seperti "Al-Mabsut" karya Imam Sarakhsi dan "Al-Hidayah" karya
Imam al-Marghinani. Selama masa ini, mazhab-mazhab fikih semakin
memantapkan diri.

4. Periode Modern.

Dalam beberapa abad terakhir, muncul berbagai pembaruan dan


adaptasi dalam fikih untuk mengatasi perubahan zaman.

3
Buku-buku modern dan pemikiran ulama kontemporer berusaha
menghadirkan fikih dalam konteks masa kini.

Perkembangan fikih terus berlanjut dengan perkembangan sosial dan


teknologi, dan ulama terus melakukan ijtihad untuk menghadirkan solusi
hukum dalam kehidupan umat Islam yang beragam.

B. Sumber-Sumber Utama Dalam Fikih Islam dan Bagaimana Pengaruhnya


Terhadap Pemahaman Fikih

Sumber-sumber utama dalam fikih Islam adalah Al-Quran, Hadis


(tradisi atau perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad SAW), serta ijma'
(konsensus ulama) dan qiyas (analogi) sebagai metode ijtihad (usaha untuk
menemukan hukum Islam dari sumber-sumber ini). (Al-Qaradawi, 2008).

1. Al-Quran.

Al-Quran adalah kitab suci dalam Islam yang dianggap sebagai


sumber hukum utama. Al-Quran berisi ayat-ayat yang mengatur
berbagai aspek kehidupan, termasuk ibadah, etika, dan hukum sosial.
Ulama fikih menggunakan Al-Quran sebagai dasar utama dalam
menentukan hukum Islam.

2. Hadis.

Hadis adalah catatan tentang perkataan, perbuatan, dan


persetujuan diam Nabi Muhammad SAW. Hadis menguraikan lebih
lanjut petunjuk Al-Quran dan memberikan contoh konkret tentang
bagaimana Nabi mengimplementasikan ajaran Islam dalam kehidupan
sehari-hari.

3. Ijma' (Konsensus Ulama).

Ijma' adalah kesepakatan ulama tentang suatu masalah hukum yang


tidak ditemukan dalam Al-Quran atau Hadis. Ijma' dianggap sebagai
otoritas hukum yang kuat dalam fikih Islam.

4
4. Qiyas (Analogi).

Qiyas adalah metode ijtihad yang melibatkan perbandingan antara


situasi atau permasalahan baru dengan yang telah ada dalam Al-Quran
dan Hadis. Dengan cara ini, hukum dapat diterapkan pada situasi yang
belum diatur oleh sumber-sumber utama. (Al-Qaradawi, 1998).

C. Ruang Lingkup Fikih Islam Mencangkup Berbagai Aspek Kehidupan

Ruang lingkup fikih Islam mencakup berbagai aspek kehidupan,


dan ini melibatkan regulasi dan pedoman hukum Islam untuk berbagai
aspek tersebut. Berikut adalah beberapa aspek utama yang termasuk dalam
ruang lingkup fikih Islam beserta referensi yang dapat Anda jadikan
panduan lebih lanjut:

1. Ibadah.

Ini mencakup perintah-perintah ibadah seperti shalat, puasa, zakat,


dan haji. Referensi utama adalah Al-Quran dan Hadis, serta kitab-kitab
fikih. Misalnya, untuk shalat, referensi penting adalah Surah Al-
Baqarah (2:43-45) dalam Al-Quran.
٤٣ ‫َوَاِقۡي ُم وا الَّص ٰل وَة َوٰاُتوا الَّزٰك وَة َواۡر َك ُعۡو ا َمَع الّٰرِكِعۡي َن‬
“Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta
orang yang rukuk.”QS.Al-Baqarah (2:43).

۞ ‫َاَتۡا ُمُرۡو َن الَّناَس ِباۡل ِّرِب َو َتۡن َس ۡو َن َاۡن ُفَس ُك ۡم َوَاۡن ُتۡم َتۡت ُلۡو َن اۡل ِكٰت َب ؕ َاَفاَل‬
٤٤ ‫َتۡع ِق ُلۡو َن‬
“Mengapa kalian menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan,
sedangkan kalian melupakan diri kalian sendiri, padahal kalian
membaca Kitab (Taurat)? Tidakkah kalian mengerti?”QS.Al.Baqarah.
(2:44).

٤٥ ‫َواۡس َتِعۡي ُنۡو ا ِبالَّصۡب ِر َوالَّص ٰل وِة ؕ َوِاَّنَه ا َلَك ِبۡي َرٌة ِااَّل َعَلى اۡل ٰخ ِش ِعۡي َۙن‬
“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan
salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang
khusyuk”QS.Al-Baqarah (2:45)

5
2. Muamalah (Urusan Dunia).

Ini mencakup segala aspek urusan dunia, seperti bisnis,


perdagangan, hukum kontrak, warisan, dan pernikahan. Referensi
terdiri dari Al-Quran, Hadis, dan ijtihad ulama. Contohnya, aturan
hukum dalam perdagangan dapat ditemukan dalam hadis-hadis Nabi
Muhammad SAW.
Ayat Alquran tentang Jual Beli dan Larangan Riba

‫ِم‬ ‫َّلِذ‬ ‫ِإ‬ ‫َّلِذ‬


‫ا يَن َيْأُك ُلوَن الِّرَبا اَل َيُقوُموَن اَّل َك َم ا َيُقوُم ا ي َيَتَخ َّبُطُه الَّش ْيَطاُن َن‬
‫ِم‬ ‫ِإ‬ ‫ِل ِب‬
‫اْلَم ِّس َذ َك َأَّنُه ْم َقاُلوا َمَّنا اْلَبْيُع ْثُل الِّرَبا َوَأَح َّل الَّلُه اْلَبْيَع َوَح َّرَم الِّرَبا َفَمْن‬
‫َج اَءُه َمْو ِعَظٌة ِم ْن َرِّبِه َفاْنَتَه ى َفَلُه َم ا َس َلَف َوَأْم ُرُه ِإىَل الَّلِه َوَمْن َعاَد َفُأوَلِئَك‬
‫َأْص َح اُب الَّناِر ُه ْم ِفيَه ا َخ اِلُد وَن – البقرة‬
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu
sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba”.

Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya,


lalu berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya
(terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka
orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya,” (QS Al-Baqarah: 275).

3. Akhlak dan Etika.

Fikih juga mencakup aspek akhlak dan etika dalam kehidupan


sehari-hari, termasuk perlakuan terhadap orang lain dan perilaku yang
dianjurkan. Referensi utamanya adalah Al-Quran, Hadis, dan kitab-
kitab yang membahas etika Islam. Contoh, prinsip-prinsip etika dalam
pergaulan sosial dapat ditemukan dalam hadis-hadis yang berbicara
tentang akhlak.

6
‫ِع ِج‬
‫َمْن ُد َى َفْلُي ْب‬
“Barangsiapa yang diundang maka datangilah!” (HR Abu Dawud
dan Ahmad)

‫َوَمْن َتَرَك الَّد ْع ـَوَة َفَقْد َعَص ى اَهلل َوَرُسْو َلُه‬


“Barang siapa yang tidak memenuhi undangan maka ia telah
bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya.” (HR Bukhari)

4. Hukum Pidana

Ini mencakup hukuman dalam Islam, seperti hukuman potong


tangan untuk pencuri. Referensi utamanya adalah Al-Quran dan Hadis.
Contoh, hukuman pencurian dapat ditemukan dalam Surah Al-Maidah
(5:38-39) dalam Al-Quran.

‫ِك‬ ‫ّٰلِه ّٰل‬ ‫ِد‬ ‫ِر‬ ‫ِر‬


‫َوالَّس ا ُق َوالَّس ا َقُة َفاْقَطُعْٓو ا َاْي َيُه َم ا َجَزۤا َمِبا َك َس َبا َنَك ااًل ِّم َن ال ۗ َوال ُه َعِزْيٌز َح ْيٌم‬
‫ًۢء‬
“Adapun orang laki-laki maupun perempuan yang mencuri,
potonglah tangan keduanya (sebagai) balasan atas perbuatan yang
mereka lakukan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah
Mahaperkasa, Mahabijaksana”.

5. Hukum Waris

Regulasi terkait pembagian harta warisan sesuai dengan prinsip-


prinsip Islam. Referensi utama adalah Al-Quran dan Hadis, serta kitab-
kitab fikih yang membahas hukum waris. QS. An-Nisa’ (4:7).

‫ِللِّرَج اِل َنِص يٌب َّمِما َتَرَك اْلَواِلَد اِن َواَأْلْقَرُبوَن َو ِللِّنَس اِء َنِص يٌب َّمِما َتَرَك‬
‫اْلَواِلَد اِن َواَأْلْقَرُبوَن َّمِما َقَّل ِم ْنُه َأْو َك ُثَر َنِص يًبا َم ْف ُروًض ا‬
” Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan kedua orang
tua dan kerabatnya, dan bagi perempuan ada hak bagian (pula) dari
harta peninggalan kedua orang tua dan kerabatnya, baik sedikit atau
banyak menurut bagian yang telah ditetapkan”.

7
6. Hukum Perkawinan dan Keluarga

Ini mencakup peraturan perkawinan, perceraian, hak dan kewajiban


suami-istri, dan hak-hak anak-anak. Referensi utamanya adalah Al-
Quran dan Hadis, serta kitab-kitab fikih. Misalnya, aturan perkawinan
dapat ditemukan dalam Surah An-Nisa (4:3) dalam Al-Quran.

‫َوِاْن ِخ ْف ُتْم َااَّل ُتْق ِس ُطْوا ىِف اْلَيٰت ٰم ى َفاْنِكُحْوا َم ا َطاَب َلُك ْم ِّم َن الِّنَس ۤاِء َم ْثىٰن‬
‫َوُثٰل َث َوُرٰبَع ۚ َفِاْن ِخ ْف ُتْم َااَّل َتْع ِدُلْوا َفَواِح َد ًة َاْو َم ا َم َلَك ْت َاَمْياُنُك ْم ۗ ٰذ ِلَك َاْد ٰٓنى‬
ۗ‫َااَّل ُع ُل ا‬
‫َت ْو ْو‬
“Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap
(hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka
nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat.
Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka
(nikahilah) seorang saja, atau hamba sahaya perempuan yang kamu
miliki. Yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim”.

D. Proses Ijtihad Dan Fatwa Fikih Dalam Konteks Kehidupan Sehari-Hari


Umat Islam

1.Proses Ijtihad
Proses ijtihad adalah suatu konsep dalam hukum Islam yang merujuk pada
upaya untuk mengambil keputusan hukum atau penafsiran agama Islam
berdasarkan pemahaman Al-Quran, Hadis, dan prinsip-prinsip hukum Islam.
Dalam konteks kehidupan sehari-hari umat Islam, ijtihad memiliki beberapa
implikasi penting
1. Penafsiran Hukum.
Ijtihad memungkinkan ulama Islam untuk menginterpretasikan
prinsip-prinsip agama dalam konteks zaman modern. Ini memungkinkan

8
mereka untuk mengeluarkan fatwa atau panduan hukum yang relevan
dengan perubahan sosial, teknologi, dan budaya.

2. Etika dan Moralitas.


Proses ijtihad dapat membantu umat Islam dalam memahami nilai-
nilai etika dan moralitas yang dijelaskan dalam agama. Ini membantu
individu untuk mengambil keputusan etis dalam kehidupan sehari-hari
mereka.
3. Keputusan Pribadi
Dalam kehidupan sehari-hari, umat Islam dapat menggunakan
ijtihad untuk membuat keputusan pribadi, seperti dalam masalah
pernikahan, perceraian, bisnis, atau masalah keuangan. Mereka dapat
mengonsultasikan ulama atau pakar hukum Islam untuk mendapatkan
panduan yang sesuai.
4. Penyesuaian dengan Konteks Lokal
Ijtihad juga memungkinkan penyesuaian agama dengan konteks
lokal dan budaya. Ini memungkinkan umat Islam untuk menjalankan
ajaran agama mereka dengan cara yang lebih sesuai dengan keadaan
mereka. (Al-Dawoody, 2016).
Penting untuk diingat bahwa ijtihad adalah proses yang kompleks dan
harus dilakukan oleh individu yang memiliki pemahaman mendalam tentang
ajaran Islam. Selain itu, ijtihad juga harus berdasarkan pada prinsip-prinsip Islam
yang mendasar, seperti keadilan dan kemanfaatan umum.

2. Proses Fatwa Fiqih


Proses fatwa fikih adalah bagian penting dari interpretasi dan aplikasi
hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Fatwa adalah panduan
hukum atau pendapat yang dikeluarkan oleh seorang ulama atau otoritas agama
Islam yang berwenang untuk menjawab pertanyaan atau memberikan nasihat
tentang masalah-masalah fikih. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, proses
fatwa fikih memiliki beberapa implikasi:
1. Kepatuhan Agama.

Umat Islam sering mencari fatwa untuk memastikan bahwa


tindakan atau keputusan mereka sesuai dengan ajaran Islam. Contoh-

9
contoh termasuk masalah seperti cara menjalankan ibadah, hukum
makanan, zakat, dan hukum pernikahan.

2. Penyelesaian Konflik.

Ketika ada perselisihan atau konflik yang berkaitan dengan hukum


Islam, fatwa dapat digunakan sebagai landasan untuk menyelesaikan
masalah tersebut secara adil dan sesuai dengan ajaran agama.

3. Pedoman Kehidupan Sosial

Fatwa juga dapat mengarahkan umat Islam dalam kehidupan


sosial mereka, seperti dalam masalah-masalah ekonomi, etika bisnis,
dan hubungan antarindividu. Fatwa dapat membantu menjawab
pertanyaan seperti apa yang diperbolehkan atau tidak dalam bisnis,
investasi, atau asuransi.

4. Penyesuaian dengan Konteks Modern

Proses fatwa fikih juga dapat membantu umat Islam dalam


menghadapi isu-isu modern seperti teknologi, bioetika, dan perubahan
sosial. Ulama dapat memberikan panduan tentang bagaimana
menghadapi tantangan-tantangan ini dengan mempertimbangkan
prinsip-prinsip agama.

Penting untuk diingat bahwa fatwa tidak bersifat mutlak dan dapat berbeda
antara ulama dan konteks. Masyarakat Muslim diharapkan untuk mendekati fatwa
dengan akal sehat dan kritis, dan jika perlu, berkonsultasi dengan berbagai ulama
untuk mendapatkan sudut pandang yang berbeda. Fatwa juga dapat berubah
seiring waktu sejalan dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang agama
dan perubahan dalam masyarakat. (Sabiq, 2020).

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari materi berdasarkan tulisan diatas ialah dapat diketahui
bahwa fiqih merupakan bagian integral dalam pemahaman islam dan praktik umat
muslim. Ruang lingkupnya mencangkup pemahaman tentang aturan-aturan
hokum, etika, dan praktik ibadah. Fikih berperan dalam membimbing tindakan
individu dan menentukan norma-norma sosial dalam masyarakat Muslim. Selain
itu, pemahaman tentang fikih yang benar dapat membantu mempromosikan
toleransi agama dan memecahkan berbagai tantangan kontemporer. Oleh karena
itu, studi dan pemahaman mendalam tentang fikih merupakan hal yang penting
dalam menjalani kehidupan beragama dan memahami peran Islam dalam
masyarakat global yang semakin terhubung.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat,semoga bermanfaat dan menambah
pemahaman para pembaca mengenai Fikih dan Ruang Lingkupnya. Kami mohon
maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang
jelas. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata,kami sampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Allah Swt senantiasa meridhai segala
usaha kita. Amin.

11
12
DAFTAR PUSTAKA

Sabiq, sayyid. (2020). Fiqh Al-Sunnah (Understandimg Islamic Jurisprodence).


Dar Al-Fikr Al-Mu’asir.
Al-Dawoody, Ahmed. (2016). Islamic Jurisprodence: An Internasional
Perspective. Routledge.
Al-Qaradawi, Yusuf. (1998). The Lawful and The Prohibited in Islam. American
Trust Publications.
Al-Qaradawi, Yusuf., (2008). Fiqh Of Muslim Minorities: The Jurisprodence Of
Muslim Minorities. Islamic Book Trust.

13

Anda mungkin juga menyukai