Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGERTIAN USHUL FIQH, TUJUAN, DAN OBJEKNYA


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ushul fiqh
Dosen pengampu: Musbihin Sahal, LC, M.A

Disusun Oleh:
Kelompok 01:
1. Munif Akhsan (53010210001)
2. Maftuh Alfan Hidayat (53010210002)

PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2021
Kata pengantar

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengertian Ushul Fiqh, Tujuan, Dan
Objeknya”, guna memenuhi tugas mata kuliah ushul fiqh. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang
kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat kelak.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Musbihin Sahal, LC, M.A,
selaku dosen mata kuliah ushul fiqh yang telah membimbing kami dalam
menyusun makalah ini dan pihak-pihak yang sumbernya berupa artikel-artikel dan
tulisan yang menjadi referensi kami dalam menyusun makalah ini.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam


penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
pembaca untuk makalah ini, agar nantinya menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Belanti Jaya, 13 September 2021

Penulis kelompok 01

2|Page
DAFTAR ISI
Kata pengantar...................................................................................................................2
BAB I..................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................4
A. Latar belakang masalah..........................................................................................4
B. Rumusan masalah..................................................................................................5
C. Tujuan penulisan....................................................................................................5
BAB II.................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................6
A. Pengertian ushul fiqh.............................................................................................6
B. Objek kajian ushul fiqh...........................................................................................7
C. Tujuan dan urgensi Ushul Fiqh...............................................................................9
BAB III..............................................................................................................................12
PENUTUP.........................................................................................................................12
A. Kesimpulan...........................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

3|Page
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Alquran sebagai pedoman hidup bagi umat manusia secara garis besar
mengandung dasar-dasar tentang akidah, syari’ah dan akhlak bagi
keberlangsungan kehidupan makhluk di jagad raya ini. Tujuan pembuatan,
penetapan, dan pembebanan hukum Islam adalah untuk mewujudkan
kemaslahatan hidup bagi umatnya. Penjelasan tentang isi kandungan Alquran
dijabarkan oleh Rasulullah saw. sebagai penafsir awal atas firman Allah swt.
Ketika Rasulullah masih hidup, setiap kasus yang timbul dapat segera diketahui
jawabannya berdasarkan nash Alquran serta penjelasan dan interpretasi Rasul
yang kemudian dikenal menjadi Sunahnya.

Pada awalnya, dalil-dalil hukum islam hanya diambil dari al-Quran dan
Hadits saja. Posisi rosulullah dinilai sebagai tokoh sentral untuk menyelesaikan
segala urusan masyarakat dan bahkan semua persoalan diserahkan pada beliau.
Umat Islam pada masa itu hanya mengikuti perintah dan larangan al-quran dan
hadits.

Proses ini lambat laun mengalami perubahan, proses ini berkembang


berdasarkan pola pikir masyarakat. Perubahan ini berdasarkan kemampuan
masyarakat ketika memahami dan atau menggunakan akal mengenai keputusan
hukum. Penggunaan hukum melalui dalil nash, memasuki periode-periode
berikutnya mulai dikompromikan berdasarkan tingkat relevansi dan kebutuhan
masyarakat. Hal ini akibat adanya kejadian baru yang belum pernah terjadi pada
masa Rosul.

Oleh karena itu, masalah-masalah kontemporer yang sedang berkembang


dalam masyarakat menuntut generasi berikutnya untuk mengambil ketetapan

4|Page
hukum secara actual. Dalam memecahkan persoalan, mereka tetap berpedoman
pada Al-Quran dan Hadits sebagai referensi. Sehingga selain Al-Quran dan Hadits,
ada juga sumber hukum Islam ijma` dan qiyas. Dan dalam proses penetapan
hukum fiqh diperlukan ilmu ushul fiqh.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari ilmu ushul fiqh?
2. Apa saja objek kajian dalam ilmu ushul fiqh?
3. Apa tujuan mempelajari ilmu ushul fiqh?

C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui pengertian dari ilmu ushul fiqh.
2. Mengetahui objek kajian dalam ilmu ushul fiqh
3. Mengetahui tujuan dan urgensi ilmu ushul fiqh.

5|Page
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian ushul fiqh


Ushul fiqh merupakan gabungan dari dua kata, yakni ushul yang berarti
pokok, dasar, pondasi, dan kata "fiqh" secara literal berarti paham atau mengerti
tentang sesuatu, kemudian mendapat tambahan ya’ nisbah yang berfungsi
mengkategorikan atau penjenisan. Penggunaan kata fiqh dengan pengertian
"paham", antara lain tersebut dalam QS al-Taubah 122 yang artinya

‘’Hendaklah setiap golongan dari mereka ada sekelompok orang yang


pergi untuk memahami ajaran agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya ketika kembali kepada mereka.’’(QS al-Taubah : 122 )

Adapun pengertian fiqh secara terminologis atau menurut istilah syara’


adalah pemahaman tentang hukum-hukum syara’ yang berkenaan dengan
amaliah manusia yang diambil dari dalil-dalil syara’ yang terperinci.

Sebagai nama dari suatu bidang ilmu dalam khazanah studi keislaman, para
ulama mengungkapkan definisi ilmu ushul fiqh dalam berbagai redaksi, yaitu:

1. Menurut Abdul Wahab Khallaf, ushul fiqh adalah pengetahuan


tentang kaidah-kaidah dan kajian-kajian yang digunakan untuk
menemukan hukum-hukum syara` suatu perbuatan yang diperoleh
dari dalil-dalilnya yang terperinci.

2. Menurut Abu Zahrah, ilmu ushul fiqh adalah Pengetahuan tentang


kaidah-kaidah yang menjelaskan kepada mujtahid tentang metode-
metode untuk mengambil hukum-hukum suatu perbuatan dari dalil-
dalil yang terperinci.

6|Page
3. Menurut Al-Amidi, ushul fiqh adalah dalil-dalil fiqh dari segi
penunjukannya kepada hukum-hukum syara’ serta bagaimana orang-
orang yang kompeten menetapkan hukum dari dalil-dalil secara
global, bukan secara spesifik (tafshili).

4. Menurut Abdul Hamid Hakim ushul fiqh adalah dalil fiqh secara
global, seperti ucapan para ulama: suatu yang dikatakan sebagai
perintah adalah menandakan sebuah kewajiban, suatu yang dikatakan
sebagai larangan adalah menandakan sebuah keharaman, dan suatu
yang dikatakan sebagai perbuatan Nabi Muhammad saw., ijma’ dan
qiyas (analogi) adalah sebuah hujjah.

Berdasarkan penjelasan di atas, karenanya ushul fiqh juga dikatakan


sebagai kumpulan kaidah atau metode yang menjelaskan kepada ahli hukum
Islam (fukaha) tentang cara menetapkan, mengeluarkan atau mengambil hukum
dari dalil-dalil syara’, yakni Alquran dan Hadis Nabi atau dalil- dalil yang
disepakati para ulama.

B. Objek kajian ushul fiqh


Berdasarkan berbagai pemaparan di atas, terutama berbagai definisi yang
dikemukakan oleh para ulama ahli ilmu ushul fiqh dapat diketahui bahwa ruang
lingkup kajian (maudhu’) dari ilmu ushul fiqh secara global, di antaranya:

1. Sumber dan dalil hukum dengan berbagai permasalahannya.


2. Bagaimana memanfaatkan sumber dan dalil hukum tersebut.
3. Metode atau cara penggalian hukum dari sumber dan dalilnya.
4. Syarat – syarat orang yang berwenang melakukan istinbat (mujtahid)
dengan berbagai permasalahannya.

Menurut Al-Ghazali dalam kitab al-Mustashfa ruang lingkup kajian ushul


fiqh ada 4, yaitu:

7|Page
1. Hukum-hukum syarak, karena hukum syarak adalah tsamarah
(buah /hasil) yang dicari oleh ushul fiqh.
2. Dalil-dalil hukum syarak, seperti al-Kitab, Sunah dan ijma’,
karena semuanya ini adalah mutsmir (pohon).
3. Sisi penunjukkan dalil-dalil (wujuh dalalah al-adillah), karena
ushul fiqh ini merupakan thariq al-istitsmar (proses produksi).
Penunjukan dalil-dalil ini ada 4, yaitu:
 dalalah bil manthuq (tersurat)
 dalalah bil mafhum (tersirat)
 dalalah bil dharurat (secara pasti)
 dalalah bil ma’na al-ma’qul (makna yang rasional).
4. Mustatsmir (produsen) yaitu mujtahid yang menetapkan hukum
berdasarkan dugaan kuatnya (zhan). Lawan kata mujtahid adalah
muqallid yang wajib mengikuti mujtahid.

Sedangkan menurut Satria Effendi, sebagaimana dikutip oleh Suyatno,


memerinci objek kajian ushul fiqh meliputi 4 (empat) bagian yaitu:

1. Pembahasan mengenai hukum syarak dan yang berhubungan


dengannya, seperti hakim, mahkum fiqh, dan mahkum ‘alaih.
2. Pembahasan tentang sumber-sumber dan dalil-dalil hukum.
3. Pembahasan tentang cara menggali dan menarik hukum dari
sumber-sumber dan dalil-dalil.
4. Pembahasan tentang ijtihad.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikemukakan bahwa objek


pembahasan ilmu ushul fiqh berkisar pada dalil-dalil syara’ dari segi
penunjukannya kepada suatu hukum secara global. Hal ini dapat dipahami dari
gambaran bahwa penunjukan Alquran kepada hukum tidak hanya menggunakan
satu bentuk kata tertentu, melainkan menggunakan berbagai bentuk kata,
seperti bentuk amr, nahi,kata yang bersifat umum, mutlak dan sebagainya.

8|Page
Dengan kata lain, objek kajian ushul fiqh adalah segala metode penetapan
hukum-hukum yang berdasarkan pada dalil-dalil global tersebut yang bermuara
pada dalil syarak ditinjau dari segi hakikatnya, kriterianya dan macam-
macamnya.

C. Tujuan dan urgensi Ushul Fiqh

Menurut Abdul Wahab Khallaf, tujuan mempelajari ilmu ushul fiqh adalah
untuk mengaplikasikan kaidah-kaidah dan teori-teori ushul fiqh terhadap dalil-
dalil yang spesifik untuk menghasilkan hukum syara’ yang dikehendaki oleh dalil
tersebut. Berdasarkan kaidah-kaidah ushul fiqh dan pembahasannya, maka nash-
nash syara` akan dapat dipahami dan hukum-hukum yang terkandung di
dalamnya dapat diketahui, serta sesuatu yang dapat menghilangkan
ketidakjelasan lafaz yang samar. Di samping itu diketahui pula dalil-dalil yang
dimenangkan ketika terjadi pertentangan antara satu dalil dengan dalil yang
lainnya. Termasuk menetapkan metode yang paling tepat untuk menggali hukum
dari sumbernya terhadap sesuatu kejadian konkrit yang tidak ada nashnya dan
mengetahui dengan sempurna dasar-dasar dan metode yang digunakan para
mujtahid dalam mengambil hukum sehingga terhindar dari taklid.

Ilmu ushul fiqh juga membicarakan metode penerapan hukum bagi


peristiwa-peristiwa atau tindakan-tindakan yang tidak ditemukan secara eksplisit
nashnya, yaitu dengan menggunakan metode qiyas, istishab, dan lain
sebagainya.

Menurut al-Khudhari Beik dalam kitab ushul fiqhnya, tujuan mempelajari


ilmu ushul fiqh adalah sebagai berikut :

1. Mengemukakan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seorang mujtahid,


agar mampu menggali hukum syarak secara tepat.

9|Page
2. Sebagai acuan dalam menentukan dan menetapkan hukum syarak
melalui metode yang dikembangkan oleh para mujtahid, sehinggga dapat
memecahkan berbagai persoalan baru yang muncul.
3. Memelihara agama dari penyimpangan penyalahgunaan sumber dan dalil
hukum. Ushul fiqh menjadi tolok ukur validitas kebenaran sebuah ijtihad.
4. Mengetahui keunggulan dan kelemahan para mujtahid, dilihat dari dalil
yang mereka gunakan.
5. Mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu pendapat sejalan dengan
dalil yang digunakan dalam berijtihad, sehingga para pemerhati hukum
Islam dapat melakukan seleksi salah satu dalil atau pendapat tersebut
dengan mengemukakan pendapatnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa ilmu ushul fiqh


memberi pengetahuan kepada umat Islam tentang sistem hukum dan metode
penetapan hukum itu sendiri. Dengan demikian diharapkan umat Islam akan
terhindar dari taklid atau ikut pada pendapat seseorang tanpa mengetahui dalil
dan alas an-alasannya. Ushul fiqh juga sangat penting bagi umat Islam, karena
disatu pihak pertumbuhan nash telah terhenti sejak meninggalnya Nabi,
sementara di pihak lain, akibat kemajuan sains dan teknologi, permasalahan
yang mereka hadapi kian hari kian bertambah.

Kehadiran sains dan teknologi tidak hanya dapat membantu dan


membuat kehidupan manusia menjadi mudah, tetapi juga membawa masalah-
masalah baru yang memerlukan penanganan serius oleh para ahli dengan
berbagai bidangnya. Penggunaan produk-produk teknologi maju atau pergeseran
nilai-nilai social sebagai konsekuensi logis proses modernisasi, langsung atau
tidak langsung telah pula membawa pengaruh yang cukup signifikan terhadap
praktik-praktik keagamaan. Hal ini antara lain terlihat di sekitar tradisi
perkawinan, pewarisan dan bahkan ibadah sekalipun.

10 | P a g e
Sebagai contoh, dalam permasalahan pernikahan, ditemui kasus-kasus
baru seperti akad nikah lewat telepon, penggunaan alat-alat kontrasepsi KB,
harta pencarian bersama suami istri dan lain sebagainya yang secara tekstual
tidak ditemukan nashnya dalam Alquran maupun Sunah. Di sinilah peran ulama
ushul atau fukaha dan para cendekiawan agar mereka mampu
merepresentasikan Islam untuk semua bidang kehidupan manusia. Mereka
dituntut untuk mencari kepastian itu dengan mengkaji dan meneliti nilai-nilai
normatif yang terkandung dalam Alquran dan Sunah secara cermat dan intens
dengan alat yang digunakan, yakni ilmu ushul fiqh.

Selain dari pada itu, patut juga dipahami bersama bahwa ilmu ushul fiqh
tidak hanya berguna bagi para mujtahid atau ahli hukum saja, akan tetapi bagi
semua orang Islam untuk mencari kepastian hukum bagi setiap masalah yang
mereka hadapi sekalipun tidak sampai ketingkat mujtahid.

11 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, ushul fiqh bisa dikatakan sebagai
kumpulan kaidah atau metode yang menjelaskan kepada ahli hukum Islam
(fukaha) tentang cara menetapkan, mengeluarkan atau mengambil hukum dari
dalil-dalil syara’, yakni Alquran dan Hadis Nabi atau dalil- dalil yang disepakati
para ulama.

Objek kajiannya berkisar pada dalil-dalil syara’ dari segi penunjukannya


kepada suatu hukum secara global. Tujuan mempelajarinya adalah memberi
pengetahuan kepada umat Islam tentang sistem hukum dan metode penetapan
hukum itu sendiri. Dengan demikian diharapkan umat Islam akan terhindar dari
taklid atau ikut pada pendapat seseorang tanpa mengetahui dalil dan alasan-
alasannya.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari masih terdapat banyak
kesalahan dari penulis. Penulis memohon maaf sebesar-besarnya jika ada kalimat
yang kurang berkenan. Untuk itu, penulis juga memohon kepada para pembaca
atas kritik dan sarannya yang membangun.

12 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Bahrudin, Moh. 2019. Ilmu Ushul Fiqh. Bandar Lampung: Cv. Aura Utama
Raharja.
Beik, Muhammad Al-Khudhari. 1988. Ushul Fiqh 1. Beirut: Dar Al-Fikr.
Habib, Sa'di Abu. 1988. Al-Qamus Al-Fiqh Lughatan Wa Istilahan. Damaskus: Dar
Al-Fikr.
Hakim, Abdul Hamid. Mabadi Awwaliyah Fi Ushul Al-Fiqhi Wa Al Qawaid Al-
Fiqhiyyah. Jakarta: Maktabah Saadiyah Putra.
Khallaf, Abdul Wahhab. 1978. Ilmu Ushul Al-Fiqh. Kairo: Dar Al-Qalam.
Koto, Alaiddin. 2004. Ilmu Fiqh Dan Ushul Fiqh (Sebuah Pengantar). Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Razak, Abdul. 2016. Pengantar Fiqh Dan Usul Fiqh. Banda Aceh: Cv. Printing
Tristar Mandiri.
Rohayana, Ade Dedi. 2006. Ilmu Ushul Fiqh. Pekalongan: Stain Press.
Suyatno. 2011. Dasar-Dasar Ilmu Fiqh Dan Ushul Fiqh. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Zahrah, Muhammad Abu. 1958. Ushul Fiqh. Kairo: Darul Fikri Al-Araby.

13 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai