Makalah
Oleh
KELOMPOK 4
Dosen Pemandu:
2021
0
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, sehingga saya dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “SYARI’AH, FIQIH DAN
USHUL FIQIH.”Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengantar Studi Islam 1. Dalam makalah ini saya membahas tentang pengertian
syari’ah, pengetian fiqih, pengertian ushul fiqih. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
diri saya dan khususnya pembaca pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak,
begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik
yang konstruktif sangat saya harapkan dari para pembaca guna peningkatan
pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Kelompok 4
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
A. Kesimpulan.........................................................................................
B. Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Objek dalam pembahasan ilmu fiqhi adalah perbuatan mukalaf ditinjau dari
segihukum syara’ segala hukum syara’yang tetap baginaya, seorang fiqhi telah
membahas tentang jual beli mukalaf, sewa menyewa, pegadaian, perwakilan , sholat,
puasa hajji, pembunuhan tuduhanterhadap zinah, pencurian ikrar dan wakaf yang di
lakukan mukalaf, supaya ia mengerti tentang hokum syara’ dalam segala perbuatan
ini.
Ilmu ushul fiqhi adalah dalil syara’ yang bersifar umum ditinjau dari segi ketetapan
hokum yang bersifat umum ditinjau dari segi ketetapan–ketetapan hokum yang
bersifat umum pula.Jika seseorang pakar ilmu ushul membahas tentang qiyas dan
perintah (amr) dan dalalahna, demikian seterusnya.
Al˗qur’andan As-sunnah adalah dalil syara’ yang pertama bagi setiap hokum.
Nash˗nash tidaklah datang dalam satu bentuk saja, akan tetapi diantara ada yang
datang dalam bentuk umum atau mutlak.
Selanjutnya antara syariah,ushul fiqih,dan fiqih memiliki perbedaan namun juga
memiliki keterkaitan satu sama lain entah itu dari segi pengertian,ruang lingkup
maupun objeknya,sehinggga itulah yang melatarbelakangi kami untuk membahas
materi tentang syariah,ushul fiqh,fiqh baik itu dari segi pengertian, perbedaan,
maupun keterkaitan diantara ketiganya.
3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Syari’ah, Fiqih dam Ushul Fiqih ?
2. Bagaimana Ruang Lingkup Kajian Ushul Fiqih ?
3. Bagaimana pengertian Al-Ahkam Al-Khamzah (wajib, sunnah, halal,
haram dan mubah) ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Syari’ah, Fiqih dan Ushul Fiqih.
2. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Kajian Ushul Fiqih.
3. Untuk mengetahui pengertian Al-Ahkam Al-Khamzah (wajib, sunnah,
halal, haram dan mubah).
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Syariah
Syariah memiliki banyak arti, salah satu di antaranya berarti ketetapan dari Allah
bagi hamba-hamba-Nya atau segala hal yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW dalam bentuk wahyu yang ada dalam Alquran dan sunnah.
Semula kata syariah berarti "jalan menuju ke sumber air", yakni jalan ke arah
sumber kehidupan.1
2. Pengertian Fikih
Fikih secara bahasa adalah pemahaman yang mutlak, baik secara jelas maupun
secara tersembunyi. Dan telah berpendapat sebagian ulama, bahwa fikih secara
bahasa berarti memahami sesuatu secara mendalam.
Fikih adalah hukum Islam yang tingkat kekuatannya hanya sampai zan, karena
ditarik dari dalil-dalil yang zanny. Bahwa hukum fikih itu adalah zanny sejalan pula
dengan kata “al-muktasab” dalam definisi tersebut yang berarti “diusahakan” yang
mengandung pengertian adanya campur tangan akal pikiran manusia dalam
penarikannya dari Alquran dan sunnah Rasulullah saw.2
3. Pengertian Ushul Fiqih
Ushul fikih secara sederhana adalah cara atau metode yang dijadikan perantara
untuk memproduksi sebuah hukum. Pengetahun tentang metode dan tata cara
memproduksi hukum-hukum syar’i melalui dalilnya itu yang disebut dengan ushul
fikih. Misalnya, membasuh muka dalam wudlu’ merupakan kewajiban dan salah
satu unsur yang harus ada (rukun). Bagaimana metode dan cara menghasilkan
hukum wajib membasuh muka dalam wudlu’ itulah garapan ushul fikih. Proses apa
1
Jabar,Syariah adalah perintah allah, https://www.merdeka.com/jabar/syariah-adalah-perintah-
allah-berikut-penerapannya-dalam-dunia-perbankan-kln.html
2
Totok Jumantoro dan Samsul Munir Amin, Kamus Ilmu Usul Fikih, (Jakarta: Amzah, 2005),
hlm. 67.
5
yang harus ditempuh oleh seorang mujtahid melalui sumber-sumber hukum atau
dalil-dalil syar’i sehingga menghasilkan hukum wajib. Ushul fikih berisi kaidah-
kaidah yang dijadikan sarana untuk menggali hukum syar’i dari sumber hukum Al-
Qur’an dan Hadis, sedangkan kaidah fikih berfungsi sebagai pengikat dan
penghubung antara kasus-kasus fikih yang serupa.
1. Hukum syar’i dan hal-hal yang berkaitan dengannya, dengan rincian sebagai
berikut:
2. Dalil dan hal-hal yang berkaitan dengannya, dengan rincian sebagai berikut:
a. Dalil-dalil syar’i
b. Sesuatu yang diduga sebagai dalil, padahal bukan dalil
c. Pembahasan tentang bahasa Arab
d. Pembahasan tentang al-Qur’an dan as-Sunnah
3. Ijtihad dan hal-hal yang berkaitan dengannya, dengan rincian sebagai berikut:
3
Taysir al-Wushul ila al-Wushul, karya Syaikh ‘Atha Abu ar-Rasytah, Penerbit Daar al-Ummah,
Beirut-Libanon (ebook)
6
Ahkam berasal dari bahasa Arab yang merupakan jamak dari kata hukm dan
khamsah artinya lima. Oleh karena itu, gabungan kedua kata dimaksud al-ahkam al-
khamsah atau biasa juga disebut hukum taklifi. Hukum taklifi adalah ketentuan hukum
yang menuntut para mukallaf (aqil-baligh) atau orang yang dipandang oleh hukum
cakap melakukan perbuatan hukum baik dalam bentuk hak, kewajiban, maupun dalam
bentuk larangan. Apabila orang ingin mempelajari Islam dari sudut disiplin ilmu
hukum, ia tidak mungkin menggunakan “western approach” yang sudah terbiasa
semata-mata mengkaji kondisi dan pengaruh tipe tertentu dari sikap prilaku sosial
yang penuh dengan prasangka.4
1. Wajib
Wajib secara bahasa adalah saqith (jatuh, gugur) dan lazim (tetap). Wajib
adalah suatu perintah yang harus dikerjakan, di mana orang yang meninggalkannya
berdosa.
1) Wajib muhaddad: wajib yang harus sesuai dengan kadar yang sesuai
ketentuan seperti zakat.
4
Muhammad Syukri Albani Nasution. Filsafat Hukum Islam. Jakarta : Rajawali Pers, 2014, hlm. 19.
7
2) Wajib ghairu muhaddad: kewajiban yang tidak ditentukan kadarnya seperti
menafkahi kerabat.
1) Wajib Mu'ayyan: kewajiban yang telah ditentukan dan tidka ada pilihan lain
seperti membayar zakat dan sholat lima waktu.
Mandub secara bahasa artinya mad'u (yang diminta) atau yang dianjurkan.
Beberapa literatur atau pendapat ulama menyebutkan, mandub sama dengan
sunnah.
Hukum Islam sunnah atau mandub dalam fiqh adalah tuntutan untuk
melakukan suatu perbuatan karena perbuatan yang dilakukan dipandang baik
dan sangat disarankan untuk dilakukan. Orang yang melaksanakan berhak
mendapat ganjaran tetapi bila tuntutan tidak dilakukan atau ditinggalkan maka
tidak apa-apa. Hukum sunnah dilihat dari tuntutan melakukannya yakni:
b. Sunnah ghairu mu'akad yaitu sunnah yang dilakukan oleh nabi tapi nabi
tidak melazimkan dirinya untuk berbuat demikian seperti sunnah 4
rakat sebelum dzuhur dan sebelum ashar.
8
a) Sunnah hadyu: perbuatan yang dituntut melakukannya kareba begitu
besar faidah yang didapat dan orang yang meninggalkannya tercela,
seperti azan, sholat berjamaah, sholat hari raya.
3. Makruh
a) Makruh tahrim yakni sesuatu yang dilarang oleh syariat secara pasti
contohnya larangan memakai perhiasan emas bagi laki-laki.
4. Mubah
5. Haram
9
Muharram secara bahasa artinya mamnu' (yang dilarang). Menurut madzah
hanafi, hukum haram harus didasarkan dalil qathi yang tidak mengandung
keraguan sedikitpun sehingga kita tidak mempermudah dalam menetapkan
hukum haram, sebagaimana (Q.S. An-Nahl ayat 116).
BAB III
PENUTUP
10
A. KESIMPULAN
Ushul fiqh adalah ilmu tentang kaidah atau aturan-aturan, di mana dengan kaidah
tersebut seorang mujtahid sampai (menemukan) hukum syar’i yang diambil dari
dalilnya,Dengan ushul fiqih, kita dapat mengetahui cara berdalil yang benar, dimana
banyak kaum muslimin sekarang yang berdalil namun dengan cara yang
salah.Selanjutnya dalam terminology ulama, istilah fiqih secara khusus diterapkan
pada pemahaman yang mendalam atas hukum-hukum Islam,tujuan dari fiqih adalah
menerapkan hukum-hukum syari’at terhadap perbuatan dan ucapan
manusia.Selanjutnya syariah berarti suatu pedoman hidup dan ketetapan hukum yang
digariskan oleh Allah SWT ,adapun tujuan dari syariah itu sendiri yakni diantaranya
Kesejahteraan dan kemaslahatan hidup manusia, baik di dunia dan akhirat.
Adapun perbedaan antara syariah dan fiqh diantaranya objek fiqh itu adalah berupa
perbuatan mukallaf misalnya kewajiban-kewajiban rumah tangganya,apa yang harus
dilakukan terhadap anggota keluarga yang meninggal dunia,dan sebagainya,sedangkan
syariah objeknya bukan saja batin manusia akan tetapi juga lahiriah manusia dengan
tuhannya,sedangkan perbedaan ushul fiqh dan fiqh yakni Pertama, Obyek fiqih adalah
perbuatan mukallaf, sedangkan obyek ushul fiqih adalah dalil-dalil syar’I,kedua fiqh
itu adalah produk dan hasil kerja dari ushul fiqh, sedangkan ushul fiqh adalah alat
untuk menghasilkan produk tersebut .Adapun keterkaitan antara Ushul fiqh,fiqh,dan
syariah yakni bahwa,fiqih merupakan hasil,yang didasarkan pada sumber hukum serta
diolah melalui metodologi tertentu.Dari semua pengertian tersebut dapat dijelaskan
bahwa,Allah SWT menurunkan syari’ah agar manusia merasakan rahmatnya dan
keadilannya,hidup maslahat dan mepunyai makna,bahagia dunia dan akhirat.dan untuk
mengaktualisasikan syariah,didalam kenyataan hidup digunakan ushul fiqh dan
kaidah-kaidah fiqh.Didalam fiqh sikap dan perbuatan manusia diukur dengan”al-
Ahkamsah”(wajib,haram,sunat,,makruh,dan mubah).
B. SARAN
11
Setelah membaca makalah ini, penulis menyarankan agar tidak
hanya menjadikan makalah ini sebagai satu-satunya bahan rujuakan,
tetapi penulis berharap pembaca juga mencari referensi lain agar
pembahasan mengenai islam sebagai objek kajian ilmiah lebih dipahami,
karena penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat
kekurangan-kekurangan.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://www.staimtarate.ac.id/berita/mengenal-ushul-fikih-fikih-dan-kaidah-
fikih
Tim Hikmah detikcom (2020 September), Arti Wajib, Sunnah, Mubah, Halal,
Haram
https://news.detik.com/berita/d-5182191/arti-wajib-sunnah-makruh-mubah-
dan-haram-dalam-islam
https://www.nasehatquran.com/2019/05/pengertian-ushul-fiqh.html
https://www.merdeka.com/jabar/syariah-adalah-perintah-allah-berikut-
penerapannya-dalam-dunia-perbankan-kln.html
13