Anda di halaman 1dari 9

RUANG LINGKUP DAN CIRI -CIRI

FIQH

kelompok 2

tugas mata kuliah


fiqh dan usul fiqh

Dosen pembimbing :
Hamdina Wahyuni, M.Ag

Oleh :

Rudiansyah Irwan Afandi Sitepu


(220501034) (220501025)

PROGRAM STUDI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT Berkat limpahan rahmat,
karunia dan kuasa-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat
beserta salam juga disanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa umat dari alam kebodohan kepada alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis melakukan metode penelaahan
melalui studi pustaka dan dari bahan bacaan media lainnya yang bertujuan untuk
melengkapi materi atau data-data dalam penyusunan makalah ini.
Penulisan makalah ini telah diupayakan semaksimal mungkin, namun
disadari bahwa masih terdapat berbagai kekurangan yang disebabkan oleh
keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Karena itu, diharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna kesempurnaannya dan semoga makalah ini
dapat memberi manfaat bagi semua pihak. AamiinYa Rabbal ’Alamin.

Banda aceh, 19 febuari 2023

kelempok 2
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………..………….i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………....iii

BAB I pendahuluan ..................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................

B. Ruang Lingkup Fiqh Dan Usul Fiqh ............................................................

C. Ciri-ciri Fiqh Dan Usul Fiqh ........................................................................

BAB III PENUTUP ............................................................................................... ...

Kesimpulan ..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


Kebutuhan umat Islam terhadap Ilmu Usul Fikih seharusnya sudah tidak
diragukan lagi. Kebutuhan umat akan Ilmu Usul Fikih ini di antaranya adalah
disebabkan oleh berkembangnya permasalahan umat,sementara wahyu sudah tidak
turun lagi. Terhenti nya wahyu ini membuat umat Islam membutuhkan suatu kaidah
dan metode yang bisa dijadikan patokan untuk mengambil hukum Fiqh. Metode
inilah yang selanjutnya dinamakan dengan Usul Fiqh. Terdapat tiga rumpun ilmu
dalam kajian hukum Islam yang saling berkait kelindan satu sama lain, yakni ushul
fikih, fikih, dan kaidah fikih. Umat Islam pada umumnya lebih familiar fikih dari
pada dua rumpun ilmu yang lain. Alasan sederhananya karena fikih bersinggungan
dalam keseharian perilaku kaum muslimin. Definisi yang mudah dipahami oleh
semua kalangan bahwa fikih adalah pengetahuan tentang hukum Islam. Seluruh
gerak gerik dan tindak tanduk orang mukallaf terpantau dan disorot oleh fikih.
Dengan demikian, fikih merupakan panduan praktis tentang tata cara dan perilaku
sehari-hari seorang muslim dalam berinteraksi secara vertikal (berhubungan dengan
Tuhan) yang dikenal dengan ibadah, atau interaksi horizontal (berhubungan dengan
sesama muslim, alam, dan lingkungan) yang disebut dengan muamalah dalam arti
yang luas.

1.2 Rumusan Masalah


apa saja ciri ciri atau ruang lingkup bagaiman fiqh?

1.3 Tujuan Penulisan


mengetahui apa sih ruang lingkup dan ciri ciri fiqh!
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Fiqh Dan Usul Fiqh


Ruang lingkup ushul fiqih adalah sumber hukum syara’, dalil hukum yang
bersifat ijmali (global) dalam hukum syara’ tersebut, metode-metode istinbat dan
ijtihad. berbeda dengan fiqih, yang ruang lingkupnya adalah hukum-hukum yang
bersifat aplikatif dan furu’i (cabang). ushul fiqih membahas prinsip yurisprudensi
islam, dan tidak membahas i’tiqad atau aqidah (keyakinan) dalam islam. secara lebih
rinci, ruang lingkup yang menjadi objek pembahasan ushul fiqih adalah: sumber
hukum (quran, sunah, ijma’ dan qiyas), hukum syara’ dan pembagiannya (taklifi dan
wadh’i) termasuk didalamnya membahas mahkum alaih (orang mukalaf atau orang
yang layak dibebani hukum taklifi) dan mahkum fih (perbuatan orang mukalaf dalam
hukum syara’).
Sumber hukum islam ruang lingkup ushul fiqih tentang sumber hukum islam
(quran, sunah, ijma’ dan qiyas) dimulai dengan membahas pengertian dan kehujahan
quran dan sunah. pembahasan yang komprehensif / lengkap tentang ushul fiqih
memiliki ruang lingkup yang luas dan memuat berbagai pandangan ulama dan imam
mazhab. imam abu hanifah, imam malik, imam asy- syafi’i, imam ahmad ibnu
hambal memiliki pandangan yang berbeda terkait kehujahan quran, petunjuk (dilalah)
quran yang qath’i dan dzanni, dan petunjuk (dilalah) sunah. termasuk juga bagaimana
menyikapi persoalan ketika harfiah (zhahir) quran bertentangan atau berbeda dengan
sunah. petunjuk (dilalah) sunah mempelajari kedudukan sunah terhadap quran, yaitu
sebagai sebagai penguat (ta’kid) quran, penjelas quran, dan sebagai pembuat syariat
(musyar’i).
Ruang lingkup ilmu Fiqh, meliputi berbagai bidang di dalam hukum-
hukum syarat, antara lain :
1. Ruang lingkup Ibadat, ialah cara-cara menjalankan tata cara peribadatan
kepada Allah SWT.
2. Ruang lingkup Mu’amalat, ialah tata tertib hukum dan peraturan
hubungan antar manusia sesamanya.
3. Ruang lingkup Munakahat, ialah hukum-hukum kekeluargaan dalam hukum
nikah dan akibat-akibat hukumnya.
4. Ruang lingkup Jinayat, ialah tindak pelanggaran atau penyimpangan dari
aturan hukum Islam sebagai tindak pidana kejahatan yang dapat
menimbulkan bahaya bagi pribadi, keluarga, masyarakat, dan Negara.

b. Ruang Lingkup Usul Fiqh


Berdasarkan kepada beberapa definisi di atas, terutama definisi yang
dikemukakan oleh al Baidhawi dalam kitab Nihayah al-Sul, yang menjadi ruang
lingkup kajian (maudhu’). Ushul fiqh, secara global adalah sebagai berikut:
1. Sumber dan dalil hukum dengan berbagai permasalahannya.
2. Bagaimana memanfaatkan sumber dan dalil hukum tersebut.
3. Metode atau cara penggalian hukum dari sumber dan dalilnya.
4. Syarat – syarat orang yang berwenang melakukan istinbat (mujtahid) dengan
berbagai permasalahannya.1

Menurut Al-Ghazali dalam kitab al-Mustashfa ( tanpa tahun, 1 :


ruang lingkup kajian Ushul fiqh ada 4, yaitu:
1. Hukum-hukum syara’, karena hukum syara’ adalah tsamarah (buah/ hasil ) yang
dicari oleh ushul fiqh.
2. Dalil-dalil hukum syara’, seperti al-kitab, sunnah dan ijma’, karena semuanya
ini adalah mutsmir (pohon).
3. Sisi penunjukkan dalil-dalil (wujuh dalalah al-adillah), karena ini adalah thariq
al-istitsmar (jalan / proses pembuahan). Penunjukkan dalil-dalil ini ada 4, yaitu
dalalah bil manthuq (tersurat), dalalah bil mafhum (tersirat), dalalah bil dharurat
(kemadharatan), dan dalalah bil ma’na al-ma’qul (makna rasional).
4. Mustamtsir (yang membuahkan) yaitu mujtahid yang menetapkan hukum
berdasarkan dugaan kuatnya (zhan). Lawan mujtahid adalah muqallid yang
wajib mengikuti mujtahid, sehingga harus menyebutkan syarat-syarat muqallid
dan mujtahid serta sifat-sifat keduanya.

B. Ciri – Ciri Fiqh


Syariah berarti semua bentuk hukum yang ditetapkan oleh Allah Ta’ala, bagi
para hamba-hambanya, hukum tersebut bersifat wajib dalam agama, sehingga umat
Islam memiliki kewajiban untuk melaksanakannya. Hukum Tuhan tetap hukum
Tuhan, meskipun tidak seorang pun yang mau memberlakukannya. Bahkan,
sekalipun orang Islam berdiam di luar wilayah Islam, mereka tetap diikat oleh
hukum Islam. Hukum Islam diturunkan untuk mengikat individu-individu di mana
pun mereka berada. Hukum ini pertama-tama mempertimbangkan hak-hak
masyarakat. Sementara itu, hak-hak individu hanya dilindungi sepanjang hak-hak itu
tidak bertentangan dengan hak-hak masyarakat.
Fiqh tumbuh dan berkembang secara berangsur-angsur sejak masa Nabi dan
masa sahabat. Salah satu sebab tumbuhnya fiqih di tengah para sahabat adalah
adanya kebutuhan masyarakat yang terus berkembang untuk mengetahui hukum dari
berbagai permasalahan yang baru untuk mengatur hubungan manusia dalam
masyarakat dan mengetahui hak-hak dan kewajiban mereka masing-masing serta
menciptakan kemaslahatan-kemaslahatan yang baru dan mencegah bahaya dan
kerusakan yang terus bermunculan.
Terdapat beberapa ciri khas fiqih diantaranya adalah:
1. Dasar Fiqh adalah wahyu (Al Qur’an dan Sunnah).
2. Fiqh mencakup semua kebutuhan hidup manusia, baik hubungan manusia
dengan tahunnya, dengan dirinya sendiri dan dengan orang lain.
3. Fiqh bercirikan atas hal-hal yang disifati dengan kategori hukum yang lima
(Halal, Haram, Sunnah, Mubah, Makruh).
4. Fiqh berkaitan dengan akhlak.

1
Ade Dedi rohayana, ilmu Ushul fiqih (pekalongan: STAIN Press, 2006) hal.10
5. Hukuman bagi yang melanggar hukum-hukum fiqh adalah di dunia dan
akhirat.
6. Naz’ah (Kecenderungan) Fiqih adalah Jama’iyyah, yaitu fiqh menjaga
kemaslahatan individu dan masyarakat.
7. Fiqh ada yang berlaku kekal dan ada yang dapat menerima perubahan atau
luwes.
8. Tujuan Akhir Fiqh yaitu mendatangkan kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan
akhirat. Pelaksanaannya didorang oleh kaidah dan akhlak.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ruang lingkup yang terdapat pada ilmu Fiqh adalah semua hukum yang
berbentuk amaaliyah untuk diamalkan oleh setiap mukallaf (orang yang sudah
dibebani atau diberi tanggungjawab melaksanakan ajaran syariah Islam dengan
tanda-tanda seperti baligh, berakal, sadar, sudah masuk Islam).Hukum yang diatur
dalam Fiqh Islam itu terdiri dari hukum wajib, sunah, mubah, makruh dan haram;
di samping itu ada pula dalam bentuk yang lain seperti sah, batal, benar, salah dan
sebagainya. Obyek pembicaraan Ilmu Fiqh adalah hukum yang bertalian dengan
perbuatan orang-orang mukallaf yakni orang yang telah akil baligh dan
mempunyai hak dan kewajiban.
DAFTAR PUSTAKA

Ade Dedi rohayana, ilmu Ushul fiqih (pekalongan: STAIN Press, 2006) hal.10

Sumber referensi: https://ushulfiqih.com/ruang-lingkup-ushul-fiqih/

https://pm.unida.gontor.ac.id/syariah-dan-fiqih-serta-ciri-khas-fiqih-yang-harus-
diketahui-seorang-mujtahid/

Anda mungkin juga menyukai