Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP- KONSEP DASAR SEPUTAR FIQIH

OLEH KELOMPOK 1

1. TRY NOVRI YANTI (2351010109)


2. RIVANZA (2351010096)
3. IVO EREKSEN PIDILA (2351010051)

JURUSAN : EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN 1444 H/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena yang tidak
hentinya melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada semua makhluknya. Atas
izin-Nya pulalah kegiatan membuat makalah dengan judul “KONSEP- KONSEP
DASAR SEPUTAR FIQIH” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam
tak lupa kita curah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran didunia dan akhirat kepada umat
manusia.

Tujuan ditulisnya makalah ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
Dosen Pengajar Mata Kuliah Fiqih, makalah ini dibuat berdasarkan informasi
yang kami dapat dari berbagai sumber buku dan internet. Kami juga menyadari
bahwa makalah yang kami buat ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami
dengan ikhlas dan dengan hati lapang dada akan menerima saran maupun kritik
demi kesempurnaan untuk makalah berikutnya.

Penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan


memberikan manfaat untuk kita semua. Aamiin

Bandar Lampung, 16 September 2023

Peyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................. 2

DAFTAR ISI ........................................................................... 3

A. Latar Belakang ................................................................... 4

B. Rumusan Masalah .............................................................. 6

C. Tujuan................................................................................ 6

BAB II PEMBAHASAN.......................................................... 7

Pengertian Fiqih ....................................................................... 7

Pengertian Mazhab................................................................... 8

Pembagian Mazhab .................................................................. 9

Ruang Lingkup Mazhab ......................................................... 11

Tujuan Mengetahui Sebab Terjadinya Ikhtilaf ........................ 12

BAB III PENUTUP ............................................................... 14

A. Kesimpulan ....................................................................... 14

B. Saran ................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fiqih merupakan sebuah cabang ilmu, yang tentunya bersifat
ilmiyah logis dan memiliki obyek dan kaidah tertentu. Fiqih tidak seperti
tasawuf yang lebih merupakan gerakan hati dan perasaan, juga bukan
seperti tarekat yang merupakan pelaksanaan ritual-ritual. Pembekalan
materi yang baik dalam lingkup Kampus, akan membentuk pribadi yang
mandiri bertanggung jawab, dan memiliki budi pekerti yang luhur.
Sehingga memudahkan kita semua dalam mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi di zaman modern sekarang semakin
banyak masalah-masalah muncul yang membutuhkan kajian fiqih dan
syari’at. Oleh karena itu, kita membutuhkan dasar ilmu dan hukum Islam
untuk menanggapi permasalahan di masyarakat sekitar.
Tujuan pembelajaran Fiqih adalah untuk membekali kita agar dapat
mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci
dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan dalil aqli melaksanakan dan
mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar. Fiqih merupakan
sebuah cabang ilmu, yang tentunya bersifat ilmiyah,logis dan memiliki
obyek dan kaidah tertentu.
Fiqih tidak seperti tasawuf yang lebih merupakan gerakan hati dan
perasaan. Juga bukan seperti tarekat yangmerupakan pelaksanaan ritual-
ritual.Pembekalan materi yang baik dalam lingkup.
Mazhab adalah cara yang di tempuh atau jalan yang di ikuti.
Embrio dari perbedaan mazhab ini terjadi karena adanya perbedaan cara
pandang dan analisis terhadap nash (teks) Al-qur’an, walaupun semua
mempunyai dasar yang sama yaitu Al-qur’an dan As-sunnah .Namun
perbedaan tersebut dianggap wajar oleh oleh para ulama fiqih. Mazhab
menurut ulama fiqih, adalah sebuah metedologi fiqih khusus yang dijalani
oleh seorang ahli fiqih mujtahid yang berbeda dengan ahli fiqih lain,yang
4
menghantarkannya memeilih sejumlah hokum dan kawasan ilmu furu’. Ini
adalah pengertian mazhab secara umum bukan khusus.
Istilah mazhab bisa di masukkan ke dalam ruang lingkup dan
disiplin ilmu apapun,terkait segala sesuatu yang di dapati adanya
perbedaan.setidaknya ada ruang lingkup yang sering di gunakan istilah
mazhab di dalamnya yaitu mazhab aqidah atau teologi (madzahib
i’tiqodayah), mazhab politik (madzhib siyasiyah), dan mazhab fiqih atau
mazhab yuridis atau mazhab hukum (madzahib fiqhiyyah).

ikhtilaf di antara manusia adalah sebuah fenomena yang alami dan


sejalan dengan fitrah penciptaan manusia itu sendiri. Allah swt telah
menetapkan penciptaan manusia dalam wujud perbedaan pikiran dan
pemahaman yang berbeda, disamping wujud perbedaan-perbedaan yang
lain, seperti: perbedaan bahasa, budaya dan juga cara pandang terhadap
sesuatu.
Aneka perbedaan itu tentu berkonsekuensi melahirkan keragaman
pendapat dan kesimpulan. Dan bila perbedaan ras dan bahasa adalah bukti
kekuasaan penciptaan Allah swt terhadap manusia, maka perbedaan
pandangan dan pendapat dengan segala konsekuensinya tentu juga
merupakan bukti kekuasaan Allah swt. Setidaknya ia menjadi jalan
terjadinya sinergi antar manusia dengan keragaman potensi yang mereka
miliki.
Dalam kaitannya dengan Fikih Islam, kekayaan khazanah ranah ini
bila ditelisik lebih jauh dan mendalam sesungguhnya dibangun atas dasar
adanya ikhtilāf atau perbedaan pendapat dan pandangan di kalangan para
pelakunya (baca: para fuqahâ’). Bagi para pelaku awal Fikih Islam,
ikhtilāf itu dijadikan sebagai sumber kekayaan dan dasar fleksibilitas
Islam. Ibnu Taimiyah menuturkan:

Tidak hanya itu, keragaman pendapat dalam Fikih Islam pada


generasi awal juga meninggalkan warisan teladan tentang bagaimana
seharusnya seorang muslim menyikapi keragaman atau ikhtilāf itu. Yaitu

5
bahwa keragaman dan ikhtilāf itu tidak seharusnya melahirkan
permusuhan dan konflik yang merusak tatanan interaksi sesama muslim
secara khusus.

B. Rumusan Masalah
a) Apa yang di maksud dengan fiqih ?
b) Apa yang dimaksud dengan ilmu fiqih ?
c) Apa yang di maksud dengan mazhab ?
d) Bagaimana pembagian mazhab fiqih ?
e) Bagaimana ruang lingkup mazhab fiqih ?
f) Apa yang di maksud dengan ikhtilaf dalam fiqih ?
g) Apa saja sebab-sebab terjadinya ikhtilaf ?

C. Tujuan
a) Untuk mengetahui pengertian fiqih
b) Untuk mengetahui definisi ilmu fiqih
c) Untuk mengetahuin pengertian mazhab
d) Untuk mengetahui pembagian mazhab fiqih
e) Untuk mengetahui ruang lingkup mazhab fiqih
f) Untuk mengetahui ikhtilaf dalam fiqih
g) Untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya ikhtilaf

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertin Fiqih

Fiqih menurut bahasa berarti al-fahm (pemahaman), yang pada


hakikatnya adalah pemahaman pada ayat-ayat ahkam yag terdapat di
dalam Al-qur’an dan hadis-hadist ahkam. Fiqih merupakan interpretasi
Ulama terhadap hadis-hadist ahkam.

Fiqih dalam pengertian sederhana adalah ketentuan-ketentuan


hukum syara’ mengenai perbuatan manusia mengatur hubugan manusia
dengan Allah, manusia dengan manusia dan alam, digali dari dalil-dalil
terperinci.

Kata fiqih berasal dari kata arab al-fiqh berarti mengerti, tahu atau
paham. Sedangkan menurut istilah, fiqih dipakai dalam dua arti: dalam arti
ilmu hukum (jusiprudence) dan dalam arti hukum itu sendiri (law). Dalam
arti pertama, fiqih adalah ilmu hukum islam, yaitu suatu cabang studi yang
mengkaji norma-norma syariah dalam kaitannya dengan tingkah laku
konkret manusia. Dalam pengertian kedua, fiqih adalah hukum Islam itu
sendiri, yaitu kumpulan norma-norma atau hukum-hukum syara’ yang
mengatur tigkah laku manusia, baik hukum-hukum itu di tetapkan
langsung dari Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW maupun
yang merupakan hasil ijtihad, yaitu interpretasi dan penjabaran oleh para
ahli hukum Islam (fuqaha) terhadap kedua sumber tersebut.1

Adapun pengertian fiqih secara terminologis atau menurut istilah


syarak adalah : Fiqih ialah pemahaman tentang hukum-hukum syarak yang
berkenaan dengan amaliah manusia yang diambil dari dalil-dalil syarak
yang terperinci. 2

1
Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah: Studi Tentang Teori Akad dalam Fikih
Muamalat, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010) h.5
2
Sa’di Abū Habib, Al-Qāmūs al-Fiqh Lughatan wa Işţilahan, (Damaskus : Dar al-
Fikr, 1988), hlm. 13; Al-Ghazali, Al-Mustashfa, Juz I (Beirut: Dar al-Kutub al-Arabiyah, tt.),
7
Definisi ilmu fiqih secara umum ialah suatu ilmu yang
mempelajari bermacam-macam syari’at atau hukum islam dan berbaga
macam aturan hidup manusia, baik yang bersifat individu maupun yang
berbentuk masyarakat sosial.

Ilmu fiqih merupakan sekumpulan ilmu yang sangat besar


pembahasannya, yang mengumpulkan berbagai ragam jenis hukum islam
dan berbagai macam aturan hidup, keperluan seseorang, golongan, dan
masyarakat umum manusia.3

B. Pengertian Mazhab
Mazhab menurut bahasa arab adalah isim makan ( kata benda,
keterangan tempat) dari kata dzahaba (pergi). Jadi, mazhab itu secara
bahsa artinya “tempat pergi”, yaitu jalan. Sedangkan secara ertimologis
pengertian mazhab menurut Huzaemah Tahido Yanggo adalah pokok
pikiran atau dasar yang di gunakan oleh imam mujtahid dalam
memecahkan masalah jadi bisa disimpulakan bahwa yang di maksud
mazhab meliputi dua pengertian yaitu:
1) Mazhab adalah jalan pikiran atau metode yang di tempuh seorang imam
mujtahid dalam menetapkan hukum suatu peristiwa berdasarkan kepada
Al-qur’an dan Hadist.
2) Mazhab adalah fatwa atau pendapat seorang imam mujthid tentang hukum
suatu peristiwa yang di ambil dari Al-qur’an dan Hadist.4

hlm. 4-5.
3
Prof. Dr. TM. Hasby Ash Shiddieqy, pengantar hukum islam, Jilid I, bulan Bintang,1980, hal.22
4
https://id.scribd.com/document/537334789/Makalah-Mazhab-fiqih.

8
C. Pembagian Mazhab Fiqih
Mazhab di bagi menjadi 4 yaitu:
1) Mazhab hanafi
2) Mazhab Maliki
3) Mazhab Syafi’I
4) Mazhab Hambali

1) Mazhab hanafi

Mazhab ini di dirikan oleh Abu Hanifah yang nama lengkapnya Al-
nu’man ibn tsabith ibn zuthi ia dilahirkan di kufah, ia lahir pada zaman dinasti
Umayyah. Mazhab Hanafi ialah salah satu mazhab fikih dalam Islam Sunni.
Madzhab Hanafi sendiri sebenarnya nama dari kumpulan pendapat Imam
Hanafi yang diriwayatkan murid-muridnya, antara lain Abu Yusuf dan
Muhammad Al-Syaibani. Abu Hanifah dilahirkan di kota Kufah pada tahun 80
H/699 M, dan wafat di Baghdad tahun 150 H/767 M. Nama beliau adalah
Nu‟man bin Tsabit bin Zutha bin Al-Taimy. Lebih dikenal dengan sebutan
Abu Hanifah. Beliau berasal dari keturunan Parsi. 5

Abu Hanafiah adalah pendiri Madzhab Hanafi yang terkenal dengan al


Imam al-Azham yang berarti imam terbesar. Menurut suatu riwayat, beliau
dipanggil dengan sebutan Abu Hanifah karena beliau mempunyai seorang
putera bernama Hanifah. Ia disebut Abu Hanifah karena ia selalu berteman
dengan tinta (dawat), dan kata hanifah menurut bahasa Arab berarti “tinta”.
Abu Hanifah senantiasa membawa tinta guna menulis dan mencatat ilmu
pengetahuan yang diperoleh dari temantemanya. 6

2) Mazhab Maliki
Mazhab Maliki dibentuk oleh Imam Malik, sebagai pelopor yang
dikenal sebagai pakar hadis dan juga pakar fiqih. Imam Malik adalah imam
pendiri madzhab kedua dalam serangkaian madzhab empat. Imam Malik

5
Rachmat Djatmika, Perkembangan Fiqih di Dunia Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992).

6
Yanggo, Fiqih Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992)hlm. 95
9
dilahirkan di Madinah pada tahun 93 H (717 M) dan menuntut ilmu kepada
ulama-ulama di sana. Dasar-dasar pemikiran serta hasil ijtihadnya dituliskan
pada kitab al-Muwatta’. Meskipun sudah ditulis selama kira-kira 13 abad yang
lalu, akan tetapi pandangan-pandangannya masih dikenal serta ramai diikuti
oleh umat Muslim di berbagai belahan dunia. Meskipun Imam Malik tidak
menuliskan cara yang dipergunakan dalam berijtihad, tetapi diketahui bahwa
metode yang digunakan Imam Malik dalam memutuskan aturan Islam ialah
berlandaskan pada beberapa metode istinbath al-hukmi. 7

3) Mazhab Syafi‟i

Madzhab Syafi‟I diambil dari nama pendirinya yaitu Imam Syafi‟i. Imam
Syafi‟i lahir di Gaza pada bulan Rajab tahun 150 H/767 M. Menurut suatu
riwayat pada tahun itu juga wafatnya Imam Abu Hanifah. Nama lengkap
Imam Syafi‟i ialah Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin Abbas bin Saib bin
Yazid bin Hasyim bin Abdul Muttalib bin Abdul Munaf bin Quraisy al-
Quraisy. 8

Salah seorang guru Imam Syafi‟i adalah Imam Malik, dan sejak berumur
20 tahun ia seringkali diminta oleh Imam Malik untuk membacakan kitab Al-
Muwaththha di depan murid-murid madrasah Imam Malik. Selanjutnya Imam
Syafi‟i berangkat ke Baghdad untuk menemui murid sekaligus sahabat Imam
Abu Hanifah, yaitu Imam Abu Yusuf dan Imam Muhammad Ibn Hasan Al-
Syaibani, Imam Syafi‟i selanjutnya jadi murid kedua Imam tersebut untuk
mempelajari fiqīh ahlul bait dan mengkaji hukum syara‟ yang pernah diambil
oleh Imam Ali bin Abi Thalib. Beliau juga berguru di Madinah, Yaman, Irak
dan juga pada ulama aliraan Mu‟tazilah dan Syi‟ah, sehingga dalam dirinya

7
Nur Asiyah, Abdul Ghofur, ‘Kontribusi Metode Maslahah Mursalah Imam Malik terhadap
Pengembagan Hukum Ekonomi Syari’ah Kontemporer’, Al-Ahkam, 27.1 (2017). h.61.
8
Huzaimah Tahido Yanggo, Pengantar Perbandingan Mazhab, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,
1997), hlm. 121.
10
bertemu dua aliran, yaitu Hijazy dan Iraqi, yakni aliran ahlul hadis dan ahlul
ra’yu. 9

Dasar-dasar Hukum dalam Madzhab Syafi‟i Yang mendasari Madzhab


Syafi‟i dalam menetapkan suatu hukum yaitu:

a. Al-Quran, sama halnya dengan Madzhab lain, yang tentu saja


menjadikan al-Qur‟an sebagai dasar utama dalam menetapkan suatu
hukum. Bedanya hanya pada penafsiran ayat dan istimbat hukumnya.
b. Al-Sunnah, yaitu sebagai dasar yang disejajarkan dengan Al-Quran
kecuali yang ahad dan belum jelas keshahihanya.
c. Al-ijmā, dengan catatan dilakukan oleh para ulama dengan mempunyai
keahlian khusus dan telah disepakati oleh para sahabat.
d. Al-qiyās, adalah susunan pikiran yang digunakan untuk
mengistimbatkan hukum, akan tetapi mendahulukan hadis ahad dan
dari pada qiyās.10

4). Mazhab Hambali


Mazhab Hambali merupakan mazhab keempat pada khasanah pemikiran
fikih Islam Sunni. Imam Ahmad bin Hambal merupakan seorang mujtahid
besar, pakar hadis serta pakar fiqih, pendiri mazhab Hambali. Nama
lengkapnya Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad ibn Hilal Ibn Asad
Syaibaniy al Bagdady. Beliau lebih dikenal dengan sebutan Ahmad ibn
Hambali.11

D. Ruang Lingkup Mazhab Fiqih

Mazhab-mazhab yang telah tumbuh dan berkembang yang menjadi


pegangan mayarakat,ternyata memiliki metode atau cara-cara yang berbeda
satu sama lain dalam melakukan istimbat hukum. Perbedaan tersebut berkisar

9
1Ismail Thalib, Imam Syafii Mujtahid Tradisional Yang Dinamis, (Jakarta: Kalam Mulia, 1995),
hlm. 6.
10
Muhammad Zuhri, Hukum Islam Dalam Lintasan Sejarah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1996), hlm. 99.
11
Marzuki, ‘Ahmad Bin Hanbal (Pemikiran Fikih dan Ushul Fikihnya)’, Hunafah, 2.2 (2005).
h.108.
11
pada perbedaan pola pikir para imam mazhab,juga latar belakang imam
tersebut.Daerah atau tempat tinggal imam tersebut.

Secara eksplisit dapat kami kemukakan bahwa ruang lingkup pembahasan


perbandingan mazhab meliputi hal-hal berikut:

a) Dalil-dalil yang dijadikan dasar oleh para mujtahid, baik dari al-
qur’an,al-hadist atau dalil dalil syara’ lainnya.
b) Metode atau cara mereka berijtihad dan cara beristimbat dari sumber-
sumber hukum yang mereka jadikan dasar dalam menetapkan hukum.
c) Latar belakang para mujtahid itu sendiri,latar belakang timbulnya suatu
mazhab dan perbedaan-perbedaan yang kemudian muncul ditengah-
tengah mazhab yang ada
d) Pola pemikiran para imam mazhab, hal-hal yang mempengaruhinya
seperti sistematika sumber hukum
e) Kondisi sosiologi serta hukum-hukum yang berlaku ditempat dimana
muqorin hidup.12

E. Mengetahui Sebab Terjadinya Ikhtlaf

Sebab-sebab terjadinya perbedaan pendapat para imam mazhab dan


parah ulama fiqih, sangat penting untuk membantu kita, agar keluar dari
taklip buta,kerena kita akan mengetahui Adil-adil yang mereka
pergunakan sertajalan pemikiran mereka dalam menetapkan hukum suatu
masalah.

12
https://id.scribd.com/document/537334789/Makalah-Mazhab-fiqih.

12
1. Sebab Sebab Terjadinya ikhtilaf
a) Perbedaan pendapat tentang valid tidaknya suatu teks dalil sya’I
tertentu sebagai hujjah(tentu saja ini tertuju kepada teks
hadits,yang memang ada yang shahih dan ada dha’if)
b) Perbedaan pendapat dalam mengenterprentasikan teks dalil syar’i
tertentu. Jadi meskipun suatu dalil telah disepakati
keshahihanya,namun potensi perbedaan dan perselisihannya, tetap
saja terbuka lebar.
c) Perbedaan pendapat tentang beberapa kaidahushul fiqh dan
beberapa dalil (sumber ) hokum syar’i (dalam masalah – masalah
yang tidak ada nahs-nya) yang memang di perselisihkan di antara
para ulama seperti qiyah ,istihsan,mashalin mursalah,
‘urt,saddudz-dzara-I’sya’u man qablana,dan lain-lain.
d) Perbedaan pendapat yang dilatar belakangi perubahan realita
kehidupan ,situasi,kondisi, tempat, masyrakat ,dan semacamnya.
Oleh karenanya , dan kalangan para ulama dikenal ungkapan
bahwa, suatu fatwa tentang hukum syar,i tentu bisa saja berubah
karena berubahnya zaman, tempat dan faktor manusia
(masyarakat).13

13
http://amanahgontory.sch.id/sebab-sebab-perbedaan-pendapat-ikhtilaf-ahli-hukum/
13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Fiqih dalam pengertian sederhana adalah ketentuan-ketentuan


hukum syara’ mengenai perbuatan manusia mengatur hubugan manusia
dengan Allah, manusia dengan manusia dan alam, digali dari dalil-dalil
terperinci.
Definisi ilmu fiqih secara umum ialah suatu ilmu yang
mempelajari bermacam-macam syari’at atau hukum islam dan berbaga
macam aturan hidup manusia, baik yang bersifat individu maupun yang
berbentuk masyarakat sosial.
Mazhab itu secara bahasa artinya “tempat pergi”, yaitu jalan.
Sedangkan secara ertimologis pengertian mazhab menurut Huzaemah
Tahido Yanggo adalah pokok pikiran atau dasar yang di gunakan oleh
imam mujtahid dalam memecahkan masalah. Madzhab dibagi menjadi 4
yaitu : mazhab hanafi , mazhab maliki , mazhab syafi’I , mazhab hambali.
Perbedaan atau ikhtilāf diantara manusia adalah sebuah fenomena
yang alami dan sejalan dengan fitrah penciptaan manusia itu sendiri. Allah
swt telah menetapkan penciptaan manusia dalam wujud perbedaan pikiran
dan pemahaman yang berbeda, disamping wujud perbedaan-perbedaan
yang lain seperti: perbedaan bahasa, budaya dan juga cara pandang
terhadap sesuatu.

B. Saran

Tentunya kami sebagai penulis sudah menyadari jika dalam


penyusunan makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari
kata sempurna. Adapun nantinya kami akan segera melakukan perbaikan
susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber
dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah: Studi Tentang Teori Akad dalam
Fikih Muamalat, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010) h.5

Sa’di Abū Habib, Al-Qāmūs al-Fiqh Lughatan wa Işţilahan, (Damaskus : Dar al-
Fikr, 1988), hlm. 13;

Al-Ghazali, Al-Mustashfa, Juz I (Beirut: Dar al-Kutub al-Arabiyah, tt.), hlm. 4-5.

Rachmat Djatmika, Perkembangan Fiqih di Dunia Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,


1992).

Dedi Supriyadi, Perbandingan Mazhab dengan Pendekatan Baru, (Bandung:


Pustaka Setia, 2008).

Musthafa Muhammad Syak‟ah, Islam Tanpa Mazhab (Islam Bila Madzahib), terj.
2008).

Ismail Thalib, Imam Syafii Mujtahid Tradisional Yang Dinamis, (Jakarta: Kalam
Mulia, 1995).

Huzaimah Tahido Yanggo, Pengantar Perbandingan Mazhab, (Jakarta: Logos


Wacana Ilmu, 1997)

https://id.scribd.com/document/537334789/Makalah-Mazhab-fiqih.

Ismail Thalib, Imam Syafii Mujtahid Tradisional Yang Dinamis, (Jakarta: Kalam
Mulia, 1995), hlm. 6.

Muhammad Zuhri, Hukum Islam Dalam Lintasan Sejarah, (Jakarta: Raja


Grafindo Persada, 1996), hlm. 99.

15
Nur Asiyah, Abdul Ghofur, ‘Kontribusi Metode Maslahah Mursalah Imam Malik
terhadap Pengembagan Hukum Ekonomi Syari’ah Kontemporer’, Al-
Ahkam, 27.1 (2017). h.61.

Marzuki, ‘Ahmad Bin Hanbal (Pemikiran Fikih dan Ushul Fikihnya)’, Hunafah,
2.2 (2005). h.108.

16

Anda mungkin juga menyukai