OLEH KELOMPOK 1
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena yang tidak
hentinya melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada semua makhluknya. Atas
izin-Nya pulalah kegiatan membuat makalah dengan judul “KONSEP- KONSEP
DASAR SEPUTAR FIQIH” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam
tak lupa kita curah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran didunia dan akhirat kepada umat
manusia.
Tujuan ditulisnya makalah ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
Dosen Pengajar Mata Kuliah Fiqih, makalah ini dibuat berdasarkan informasi
yang kami dapat dari berbagai sumber buku dan internet. Kami juga menyadari
bahwa makalah yang kami buat ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami
dengan ikhlas dan dengan hati lapang dada akan menerima saran maupun kritik
demi kesempurnaan untuk makalah berikutnya.
Peyusun
2
DAFTAR ISI
C. Tujuan................................................................................ 6
BAB II PEMBAHASAN.......................................................... 7
Pengertian Mazhab................................................................... 8
A. Kesimpulan ....................................................................... 14
B. Saran ................................................................................. 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fiqih merupakan sebuah cabang ilmu, yang tentunya bersifat
ilmiyah logis dan memiliki obyek dan kaidah tertentu. Fiqih tidak seperti
tasawuf yang lebih merupakan gerakan hati dan perasaan, juga bukan
seperti tarekat yang merupakan pelaksanaan ritual-ritual. Pembekalan
materi yang baik dalam lingkup Kampus, akan membentuk pribadi yang
mandiri bertanggung jawab, dan memiliki budi pekerti yang luhur.
Sehingga memudahkan kita semua dalam mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi di zaman modern sekarang semakin
banyak masalah-masalah muncul yang membutuhkan kajian fiqih dan
syari’at. Oleh karena itu, kita membutuhkan dasar ilmu dan hukum Islam
untuk menanggapi permasalahan di masyarakat sekitar.
Tujuan pembelajaran Fiqih adalah untuk membekali kita agar dapat
mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci
dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan dalil aqli melaksanakan dan
mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar. Fiqih merupakan
sebuah cabang ilmu, yang tentunya bersifat ilmiyah,logis dan memiliki
obyek dan kaidah tertentu.
Fiqih tidak seperti tasawuf yang lebih merupakan gerakan hati dan
perasaan. Juga bukan seperti tarekat yangmerupakan pelaksanaan ritual-
ritual.Pembekalan materi yang baik dalam lingkup.
Mazhab adalah cara yang di tempuh atau jalan yang di ikuti.
Embrio dari perbedaan mazhab ini terjadi karena adanya perbedaan cara
pandang dan analisis terhadap nash (teks) Al-qur’an, walaupun semua
mempunyai dasar yang sama yaitu Al-qur’an dan As-sunnah .Namun
perbedaan tersebut dianggap wajar oleh oleh para ulama fiqih. Mazhab
menurut ulama fiqih, adalah sebuah metedologi fiqih khusus yang dijalani
oleh seorang ahli fiqih mujtahid yang berbeda dengan ahli fiqih lain,yang
4
menghantarkannya memeilih sejumlah hokum dan kawasan ilmu furu’. Ini
adalah pengertian mazhab secara umum bukan khusus.
Istilah mazhab bisa di masukkan ke dalam ruang lingkup dan
disiplin ilmu apapun,terkait segala sesuatu yang di dapati adanya
perbedaan.setidaknya ada ruang lingkup yang sering di gunakan istilah
mazhab di dalamnya yaitu mazhab aqidah atau teologi (madzahib
i’tiqodayah), mazhab politik (madzhib siyasiyah), dan mazhab fiqih atau
mazhab yuridis atau mazhab hukum (madzahib fiqhiyyah).
5
bahwa keragaman dan ikhtilāf itu tidak seharusnya melahirkan
permusuhan dan konflik yang merusak tatanan interaksi sesama muslim
secara khusus.
B. Rumusan Masalah
a) Apa yang di maksud dengan fiqih ?
b) Apa yang dimaksud dengan ilmu fiqih ?
c) Apa yang di maksud dengan mazhab ?
d) Bagaimana pembagian mazhab fiqih ?
e) Bagaimana ruang lingkup mazhab fiqih ?
f) Apa yang di maksud dengan ikhtilaf dalam fiqih ?
g) Apa saja sebab-sebab terjadinya ikhtilaf ?
C. Tujuan
a) Untuk mengetahui pengertian fiqih
b) Untuk mengetahui definisi ilmu fiqih
c) Untuk mengetahuin pengertian mazhab
d) Untuk mengetahui pembagian mazhab fiqih
e) Untuk mengetahui ruang lingkup mazhab fiqih
f) Untuk mengetahui ikhtilaf dalam fiqih
g) Untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya ikhtilaf
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertin Fiqih
Kata fiqih berasal dari kata arab al-fiqh berarti mengerti, tahu atau
paham. Sedangkan menurut istilah, fiqih dipakai dalam dua arti: dalam arti
ilmu hukum (jusiprudence) dan dalam arti hukum itu sendiri (law). Dalam
arti pertama, fiqih adalah ilmu hukum islam, yaitu suatu cabang studi yang
mengkaji norma-norma syariah dalam kaitannya dengan tingkah laku
konkret manusia. Dalam pengertian kedua, fiqih adalah hukum Islam itu
sendiri, yaitu kumpulan norma-norma atau hukum-hukum syara’ yang
mengatur tigkah laku manusia, baik hukum-hukum itu di tetapkan
langsung dari Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW maupun
yang merupakan hasil ijtihad, yaitu interpretasi dan penjabaran oleh para
ahli hukum Islam (fuqaha) terhadap kedua sumber tersebut.1
1
Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah: Studi Tentang Teori Akad dalam Fikih
Muamalat, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010) h.5
2
Sa’di Abū Habib, Al-Qāmūs al-Fiqh Lughatan wa Işţilahan, (Damaskus : Dar al-
Fikr, 1988), hlm. 13; Al-Ghazali, Al-Mustashfa, Juz I (Beirut: Dar al-Kutub al-Arabiyah, tt.),
7
Definisi ilmu fiqih secara umum ialah suatu ilmu yang
mempelajari bermacam-macam syari’at atau hukum islam dan berbaga
macam aturan hidup manusia, baik yang bersifat individu maupun yang
berbentuk masyarakat sosial.
B. Pengertian Mazhab
Mazhab menurut bahasa arab adalah isim makan ( kata benda,
keterangan tempat) dari kata dzahaba (pergi). Jadi, mazhab itu secara
bahsa artinya “tempat pergi”, yaitu jalan. Sedangkan secara ertimologis
pengertian mazhab menurut Huzaemah Tahido Yanggo adalah pokok
pikiran atau dasar yang di gunakan oleh imam mujtahid dalam
memecahkan masalah jadi bisa disimpulakan bahwa yang di maksud
mazhab meliputi dua pengertian yaitu:
1) Mazhab adalah jalan pikiran atau metode yang di tempuh seorang imam
mujtahid dalam menetapkan hukum suatu peristiwa berdasarkan kepada
Al-qur’an dan Hadist.
2) Mazhab adalah fatwa atau pendapat seorang imam mujthid tentang hukum
suatu peristiwa yang di ambil dari Al-qur’an dan Hadist.4
hlm. 4-5.
3
Prof. Dr. TM. Hasby Ash Shiddieqy, pengantar hukum islam, Jilid I, bulan Bintang,1980, hal.22
4
https://id.scribd.com/document/537334789/Makalah-Mazhab-fiqih.
8
C. Pembagian Mazhab Fiqih
Mazhab di bagi menjadi 4 yaitu:
1) Mazhab hanafi
2) Mazhab Maliki
3) Mazhab Syafi’I
4) Mazhab Hambali
1) Mazhab hanafi
Mazhab ini di dirikan oleh Abu Hanifah yang nama lengkapnya Al-
nu’man ibn tsabith ibn zuthi ia dilahirkan di kufah, ia lahir pada zaman dinasti
Umayyah. Mazhab Hanafi ialah salah satu mazhab fikih dalam Islam Sunni.
Madzhab Hanafi sendiri sebenarnya nama dari kumpulan pendapat Imam
Hanafi yang diriwayatkan murid-muridnya, antara lain Abu Yusuf dan
Muhammad Al-Syaibani. Abu Hanifah dilahirkan di kota Kufah pada tahun 80
H/699 M, dan wafat di Baghdad tahun 150 H/767 M. Nama beliau adalah
Nu‟man bin Tsabit bin Zutha bin Al-Taimy. Lebih dikenal dengan sebutan
Abu Hanifah. Beliau berasal dari keturunan Parsi. 5
2) Mazhab Maliki
Mazhab Maliki dibentuk oleh Imam Malik, sebagai pelopor yang
dikenal sebagai pakar hadis dan juga pakar fiqih. Imam Malik adalah imam
pendiri madzhab kedua dalam serangkaian madzhab empat. Imam Malik
5
Rachmat Djatmika, Perkembangan Fiqih di Dunia Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992).
6
Yanggo, Fiqih Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992)hlm. 95
9
dilahirkan di Madinah pada tahun 93 H (717 M) dan menuntut ilmu kepada
ulama-ulama di sana. Dasar-dasar pemikiran serta hasil ijtihadnya dituliskan
pada kitab al-Muwatta’. Meskipun sudah ditulis selama kira-kira 13 abad yang
lalu, akan tetapi pandangan-pandangannya masih dikenal serta ramai diikuti
oleh umat Muslim di berbagai belahan dunia. Meskipun Imam Malik tidak
menuliskan cara yang dipergunakan dalam berijtihad, tetapi diketahui bahwa
metode yang digunakan Imam Malik dalam memutuskan aturan Islam ialah
berlandaskan pada beberapa metode istinbath al-hukmi. 7
3) Mazhab Syafi‟i
Madzhab Syafi‟I diambil dari nama pendirinya yaitu Imam Syafi‟i. Imam
Syafi‟i lahir di Gaza pada bulan Rajab tahun 150 H/767 M. Menurut suatu
riwayat pada tahun itu juga wafatnya Imam Abu Hanifah. Nama lengkap
Imam Syafi‟i ialah Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin Abbas bin Saib bin
Yazid bin Hasyim bin Abdul Muttalib bin Abdul Munaf bin Quraisy al-
Quraisy. 8
Salah seorang guru Imam Syafi‟i adalah Imam Malik, dan sejak berumur
20 tahun ia seringkali diminta oleh Imam Malik untuk membacakan kitab Al-
Muwaththha di depan murid-murid madrasah Imam Malik. Selanjutnya Imam
Syafi‟i berangkat ke Baghdad untuk menemui murid sekaligus sahabat Imam
Abu Hanifah, yaitu Imam Abu Yusuf dan Imam Muhammad Ibn Hasan Al-
Syaibani, Imam Syafi‟i selanjutnya jadi murid kedua Imam tersebut untuk
mempelajari fiqīh ahlul bait dan mengkaji hukum syara‟ yang pernah diambil
oleh Imam Ali bin Abi Thalib. Beliau juga berguru di Madinah, Yaman, Irak
dan juga pada ulama aliraan Mu‟tazilah dan Syi‟ah, sehingga dalam dirinya
7
Nur Asiyah, Abdul Ghofur, ‘Kontribusi Metode Maslahah Mursalah Imam Malik terhadap
Pengembagan Hukum Ekonomi Syari’ah Kontemporer’, Al-Ahkam, 27.1 (2017). h.61.
8
Huzaimah Tahido Yanggo, Pengantar Perbandingan Mazhab, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,
1997), hlm. 121.
10
bertemu dua aliran, yaitu Hijazy dan Iraqi, yakni aliran ahlul hadis dan ahlul
ra’yu. 9
9
1Ismail Thalib, Imam Syafii Mujtahid Tradisional Yang Dinamis, (Jakarta: Kalam Mulia, 1995),
hlm. 6.
10
Muhammad Zuhri, Hukum Islam Dalam Lintasan Sejarah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1996), hlm. 99.
11
Marzuki, ‘Ahmad Bin Hanbal (Pemikiran Fikih dan Ushul Fikihnya)’, Hunafah, 2.2 (2005).
h.108.
11
pada perbedaan pola pikir para imam mazhab,juga latar belakang imam
tersebut.Daerah atau tempat tinggal imam tersebut.
a) Dalil-dalil yang dijadikan dasar oleh para mujtahid, baik dari al-
qur’an,al-hadist atau dalil dalil syara’ lainnya.
b) Metode atau cara mereka berijtihad dan cara beristimbat dari sumber-
sumber hukum yang mereka jadikan dasar dalam menetapkan hukum.
c) Latar belakang para mujtahid itu sendiri,latar belakang timbulnya suatu
mazhab dan perbedaan-perbedaan yang kemudian muncul ditengah-
tengah mazhab yang ada
d) Pola pemikiran para imam mazhab, hal-hal yang mempengaruhinya
seperti sistematika sumber hukum
e) Kondisi sosiologi serta hukum-hukum yang berlaku ditempat dimana
muqorin hidup.12
12
https://id.scribd.com/document/537334789/Makalah-Mazhab-fiqih.
12
1. Sebab Sebab Terjadinya ikhtilaf
a) Perbedaan pendapat tentang valid tidaknya suatu teks dalil sya’I
tertentu sebagai hujjah(tentu saja ini tertuju kepada teks
hadits,yang memang ada yang shahih dan ada dha’if)
b) Perbedaan pendapat dalam mengenterprentasikan teks dalil syar’i
tertentu. Jadi meskipun suatu dalil telah disepakati
keshahihanya,namun potensi perbedaan dan perselisihannya, tetap
saja terbuka lebar.
c) Perbedaan pendapat tentang beberapa kaidahushul fiqh dan
beberapa dalil (sumber ) hokum syar’i (dalam masalah – masalah
yang tidak ada nahs-nya) yang memang di perselisihkan di antara
para ulama seperti qiyah ,istihsan,mashalin mursalah,
‘urt,saddudz-dzara-I’sya’u man qablana,dan lain-lain.
d) Perbedaan pendapat yang dilatar belakangi perubahan realita
kehidupan ,situasi,kondisi, tempat, masyrakat ,dan semacamnya.
Oleh karenanya , dan kalangan para ulama dikenal ungkapan
bahwa, suatu fatwa tentang hukum syar,i tentu bisa saja berubah
karena berubahnya zaman, tempat dan faktor manusia
(masyarakat).13
13
http://amanahgontory.sch.id/sebab-sebab-perbedaan-pendapat-ikhtilaf-ahli-hukum/
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah: Studi Tentang Teori Akad dalam
Fikih Muamalat, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010) h.5
Sa’di Abū Habib, Al-Qāmūs al-Fiqh Lughatan wa Işţilahan, (Damaskus : Dar al-
Fikr, 1988), hlm. 13;
Al-Ghazali, Al-Mustashfa, Juz I (Beirut: Dar al-Kutub al-Arabiyah, tt.), hlm. 4-5.
Musthafa Muhammad Syak‟ah, Islam Tanpa Mazhab (Islam Bila Madzahib), terj.
2008).
Ismail Thalib, Imam Syafii Mujtahid Tradisional Yang Dinamis, (Jakarta: Kalam
Mulia, 1995).
https://id.scribd.com/document/537334789/Makalah-Mazhab-fiqih.
Ismail Thalib, Imam Syafii Mujtahid Tradisional Yang Dinamis, (Jakarta: Kalam
Mulia, 1995), hlm. 6.
15
Nur Asiyah, Abdul Ghofur, ‘Kontribusi Metode Maslahah Mursalah Imam Malik
terhadap Pengembagan Hukum Ekonomi Syari’ah Kontemporer’, Al-
Ahkam, 27.1 (2017). h.61.
Marzuki, ‘Ahmad Bin Hanbal (Pemikiran Fikih dan Ushul Fikihnya)’, Hunafah,
2.2 (2005). h.108.
16