fiqih
Disusun Oleh:
Finasari (200601124)
T.A. 2020/2021
Kata pengantar
Bismillahirrahmanirrahim...
segala puji hanya untuk Allah, Tuhan seru sekalian alam. Tak lupa pula shalawat dan
salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, Rasulullah terakhir yang diutus
dengan membawa syari'ah yang mudah, penuh rahmat, dan membawa keselamatan dalam
Ilmu fiqih merupakan hasil pengerahan potensi insani dalam meraih sebanyak mungkin
ukhrawi.Secara keseluruhan, ilmu tersebut tidak mudah dipahami.Oleh karena itu, sebuah
pengantar dari ilmu tersebut sangat penting karena dapat mengarahkan pemahaman menuju ilmu
fiqih yang sesungguhnya. Selain itu, sebagai sebuah disiplin keilmuan, ilmu fiqih akan terus dan
Kadang-kadang, ia berubah sangat pesat, adakalanya pula terlihat lambat. Bahkan, tidak jarang
tampak statis.Padahal, tuntutan atas perkembangannya merupakan konsekuensi logis dari beban
Bagaimanapun, ilmu fiqih berkaitan dengan salah satu aspek hidup dan kehidupan
masyarakat.Akan tetapi tampak pula di dalam sejarah bahwa ilmu fiqih bukan hanya sebagai
pengontrol, tetapi juga sebagai pengarah dan penggerak kehidupan masyarakat.Ilmu fiqih
menjadi salah satu unsur perekayasaan masyarakat.Sehubungan dengan itu, ijtihad memainkan
Makalah ini dibuat dengan tujuan disamping memenuhi tugas dari mata kuliah ushul fiqih
tujuan lainnya juga sebagai salah satu usaha untuk memberikan wawasan pemikiran secara
umum, khususnya kepada para mahasiswa dan umumnya kepada para peminat ilmu kesyari'ah an
didalam memahami disiplin ilmu fiqih. Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat
walau tentunya masih jauh dari kata sempurna.Untuk itu, saran dan kritik sangat diperlukan dari
Finasari
Daftar isi
Kata pengantar.........................................................................................
Daftar isi.....................................................................................................
Bab 1 Pendahuluan
A. Latr belakang.........................................................................................
B. Rumusan masalah.................................................................................
C. Tujuan....................................................................................................
Bab 2 Pembahasan
Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan............................................................................................
B. Daftar pustaka.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATR BELAKANG
Fiqih merupakan sebuah cabang ilmu, yang tentunya bersifat ilmiyah, logis dan memiliki obyek
dan kaidah tertentu. Fiqih tidak seperti tasawuf yang lebih merupakan gerakan hati dan perasaan.
Juga bukan seperti tarekat yang merupakan pelaksanaan ritual-ritual.Pembekalan materi yang
baik dalam lingkup sekolah, akan membentuk pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan
memiliki budi pekerti yang luhur. Sehingga memudahkan peserta didik dalam
banyak masalah-masalah muncul yang membutuhkan kajian fiqih dan syari’at. Oleh karena itu,
peserta didik membutuhkan dasar ilmu dan hukum Islam untuk menanggapi permasalahan di
masyarakat sekitar.
Tujuan pembelajaran Fiqih adalah untuk membekali peserta didik agar dapat mengetahui
dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil
naqli dan dalil aqli melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar. Maka
dari itu dalam makalah ini akan membahas mengenai fiqih, syari'ah, hukum, beserta Ushul fiqih.
B. Rumusan masalah
1. Sejauh mana pengertian dari Syari'ah, Fiqih, Hukum, dan Ushul Fiqih?
C. Tujuan
1. Mengenal apa itu Syariah, Fiqih, Hukum, dan Ushul Fiqih
PEMBAHASAN
1. Syari'ah
Kata syari'ah, menurut bahasa, mempunyai banyak arti sesuai dengan ushlub kalimatnya
juga berarti" Jalan yang ditempuh oleh manusia atau jalan yang menuju ke air" Atau berarti
ْك ع َٰلى َش ِر ْي َع ٍة ِّمنَ ااْل َ ْم ِر فَاتَّبِ ْعهَا َواَل تَتَّبِ ْع اَ ْه َو ۤا َء الَّ ِذ ْينَ اَل يَ ْعلَ ُمو
َ ثُ َّم َج َع ْل ٰن
" Kemudian kami jadikan engkau diatas perkara yang disyarkatkan, maka ikutilah syari'ah itu
dan janganlah engkau hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui ".
Dari ayat tersebut dapat terlihat jelas bahwa: a. Syari'ah itu dari Allah, b. Syari'ah itu harus
Menurut istilah para ulama, syari'ah adalah; " Hukum-hukum yang ditetapkan oleh Allah untuk
hamba-hambanya yang dibawa oleh salah seorang nabinya yakni Rasulullah SAW, baik hukum-
hukum tersebut berhubungan dengan cara-cara tingkah laku, yaitu yang disebut dengan hukum-
Selain itu, pada mulanya, syari'ah juga mencakup cara-cara beritikad yang benar, yaitu yang
disebut dengan hukum-hukum pokoq dan i'tiqadiyah. Tetapi dalam sejarah, hal semacam ini
dihimpun dalam ilmu kalam.Demikian pula cara-cara berakhlaq dan perbuatannya, yang
kemudian dipisahkan dari ilmu fiqih dan dihimpun dalam ilmu tasawuf.Oleh karena itu, pada
syari'ah dalam pengertiannya yang sangat luas dan menyeluruh, meliput seluruh ajaran agama
baik yang berkaitan dengan akidah maupun yang berkaitan dengan perbuatan lahir manusia dan
sikap batin mereka. Dengan kata lain, syari'ah meliput iman, islam, dan ihsan.
Akhir -akhir ini pengertian syari'ah dalam kaitannya dengan fiqih mempunyai pengertian yang
sempit dan terbatas pada hukum-hukum yang tegas (qath'i) yang tak dapat digugat lagi yang
berasal dari Al-qur'an al karim dan sunnah yang shahih, atau yang ditetapkan oleh ijma. Dengan
demikian, syari'ah bisa diartikan dengan arti yang sangat luas, dan dapat pula diartikan dengan
arti yang sempit, tergantung pada materi pembahasannya serta dalam hubungan apa peristilahan
tersebut digunakan.2
2. Fiqih
Kata "fikh" ( ) فقه, secara etimologis berarti "paham yang mendalam". Bila " Paham" Dapat
digunakan untuk hal-hal yang bersifat lahiriah, maka fikh berarti paham yang menyampaikan
ilmu lahir kepada ilmu batin. Karena itulah at-Tirmidzi menyebutkan "fiqh tentang sesuatu"
Berarti mengetahui batinnya sampai kedalamannya.Sedangkan Secara definitif, fiqh berarti "ilmu
tentang hukum-hukum syar'i yang bersifat amaliah yang digali dan ditemukan dengan dalil-dalil
yang tafsili".3
Dalam perkembangan selanjutnya, yakni setelah daerah islam meluas dan setelah cara istinbath
menjadi mapan serta fiqh menjadi satu ilmu yang tersendiri, maka fiqh diartikan dengan
1
A. Hanafi M. A., pengantar dan sejarah Hukum,cetakan pertama, Bulan Bintang:Jakarta, 1970 hal. 7.
2
Prof. H. A. Djazuli, Ilmu Fiqh penggalian, perkembangan,dan peneranpan hukum Islam edisi revisi,kencana, hal. 3
3
Prof. Dr. H. Amir Syarifuddin, Ushul Fiqih jilid 1 hal. 3
"sekumpulan hukum syara' yang berhubungan dengan perbuatan yang diketahui melalui dalil-
dalilnya yang terperinci dan dihasilkan dengan jalan ijtihad". Atau lebih jelas lagi seperti yang
dikemukakan oleh al-Jurjani berikut ini: " Fiqh menurut bahasa berarti paham terhadap tujuan
seseorang pembicara. Menurut istilah : fiqh ialah mengetahui hukum-hukum syara' yang amaliah
(mengenai perbuatan, perilaku) dengan melalui dalil-dalilnya yang terperinci. Fiqh adalah ilmu
yang dihasilkan oleh pikiran serta ijtihad (penelitian) dan memerlukan wawasan serta
perenungan.Oleh karena itu Allah tidak bisa disebut sebagai "faqih" (Ahli dalam fiqh), karena
Pada masa ini orang yang ahli dalam fiqh disebut dengan faqih atau dengan menggunakan
bentuk jama' yaitu fuqaha. Fuqaha ini termasuk dalam kategori ulama, meskipun tidak setiap
ulama adalah Fuqaha, ilmu fiqh disebut pula dengan ilmu furu, ilmu alhal, ilmu halal wa al
Adapun dalam pengertian terminologi (istilah), terdapat variasi definisi (ta'rif) fiqh, antara lain,
definisi yang dikemukakan oleh ibnu al-Hajib, sebagaimana yang dikutip ibnu Qudamah:
Pengetahuan tentang hukum-hukum syara' yang berkaitan dengan perbuatan manusia yang
bersifat persial, yang berasal dari dalil-dalil yang spesifik, melalui cara penelitian terhadap
dalil.
4
Prof. H. A. Djazuli, loc.cit.
Sedangkan definisi yang dikemukakan ibnu as-Subki ialah: pengetahuan tentang hukum-hukum
syara'yang berkaitan dengan perbuatan manusia yang diusahakan dari dalil-dalil syara' yang
spesifik.
Diantara dua definisi tersebut, definisi kedua yang dipandang lebih tepat untuk menunjuk
pengertian fiqh, karena lebih sederhana, sekaligus menggambarkan pengertian fiqh secara
Fiqh adalah seperangkat ketentuan hukum-hukum syara' yang berasal dari Allah SWT melalui
wahyu yang disampaikan kepada Rasul-Nya, Muhammad SAW. Dengan demikian, hukum akal
(logika) , hukum kebiasaan (al-adat), hukum kausalitas, dan hukum-hukum lainnya yang murni
berasal dari hasil pemikiran manusia, tidak termasuk ke dalam pengertian dan pembahasan fiqh.
Hukum-hukum fiqh itu sendiri didapat melalui usaha penelitian sungguh-sungguh yang
dilakukan mujtahid untuk menggali dan memahami nash-nash syara', baik alquran maupun Hadis
sehingga mujtahid tersebut dapat mengetahui bahwa hukum dari suatu perbuatan tertentu sesuai
dengan yang ditetapkan oleh Allah SWT. Dalam konteks ini pada hakikatnya, tingkat kepastian
hukum fiqh tidaklah bersifat mutlak benar dan pasti (qath'i;absolute), dalam arti seratus persen
benar, melainkan bersifat kuat dugaan (zhanni;relative). Hal ini mengingat bahwa dalam
penetapan hukum-hukum tersebut terdapat keterlibatan manusia untuk memahami dan menggali
hukum-hukum fiqh tersebut melalui kegiatan ijtihad, sedangkan manusia itu sendiri memiliki
itu, menurut ilmu ushul fiqh, ketentuan hukum tentang wajibnya shalat lima waktu, puasa
ramadhan, zakat, dan haji, atau tentang haramnya membunuh tanpa alasan yang sah, makan babi,
mencuri, berzina, dan meminum minuman keras, tidak termasuk dalam kategori fiqh, karena
tingkat kebenaran ketentuan-ketentuan hukum tersebut bersifat jelas dan pasti. Karena sifat tegas
dan jelasnya nashsh-nashsh yang berkaitan dengan masalah-masalah di atas, maka untuk
mengetahui ketentuan hukum-hukum tersebut, tidak diperlukan upaya penelitian dan pemahaman
yang mendalam terhadap nashsh Al-Quran dan Hadis. Dengan kata lain, untuk mengetahui hal-
3. Hukum
Hukum Islam merupakan rangkain kata Hukum dan Islam. Kedua kata itu secara terpisah
merupakan kata yang digunakan dalam bahasa arab dan banyak terdapat dalam al-quran dan juga
dalam Bahasa Indonesia baku. "Hukum Islam" Sebagai suatu rangkaian kata telah menjadi
bahasa Indonesia yang hidup dan terpakai, namun bukan merupakan kata yang terpakai dalam
bahasa Arab dan tidak ditemukan dalam al-quran; juga tidak ditemukan dalam literatur yang
berbahasa Arab. Karena itu tidak akan menemukan artinya secara definitif.
Pengertian hukum dalam arti sederhana yaitu " Seperangkat peraturan tentang tingkah laku
manusia yang diakui oleh sekelompok masyarakat disusun oleh orang yang diberi wewenang
oleh masyarakat itu, berlaku dan mengikat untuk seluruh anggotanya ". Bila kata hukum menurut
pengertian tersebut dihubungkan kepada kata Islam atau syara' makan hukum islam akan berarti
seperangkat peraturan berdasarkan wahyu Allah dan atau sunnah Rasul tentang tingkah laku
manusia mukallaf yang diakui dan diyakini mengikat untuk semua yang beragama Islam".
5
Dr. H. Abdul. Rahman Dahlan, M. A. Ushul fiqih Cetakan pertama, Juli 2010, Amzah, Hal. 7
Kata tentang "tingkah laku manusia mukallaf" Mengandung arti bahwa hukum Islam itu hanya
mengatur tindak lahir dari manusia yang dikenai hukum. Peraturan tersebut berlaku dan
mempunyai kekuatan terhadap orang-orang yang meyakini kebenaran wahyu Allah dan sunnah
rasul itu, yang dimaksud dalam hal ini adalah Ummat islam.
Bila artian sederhana tentang hukum Islam itu dihubungkan dengan pengertian fiqh sebagaimana
dijelaskan sebelumnya, dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan hukum Islam itu adalah
yang bernama fiqhfiqh dalam literatur Islam yang berbahasa Arab. Dengan demikian setiap kata
fiqh dalam hal ini berarti hukum islam. Kajian hukum Islam Itu mengandung dua kajian pokok
yang masing-masing luas cakupannya, yaitu: Kajian tentang perangkat peraturan terinci yang
bersifat amaliyah dan harus diikuti Ummat islam dalam kehidupan beragama. Inilah yang secara
sederhana disebut "fiqh" Dalam artian khusus dengan segala lingkup bahasanya.
Kajian tentang ketentuan serta cara dan usaha yang sistematis dalam menghasilkan perangkat
peraturan yang terinci itu disebut "ushul fiqh" Atau dalam arti lain "sistem metodologi fiqh".6
4. Ushul fiqih
Kata ushul ( ) اصول, dilihat dari aspek bahasa berasal dari bahasa Arab yaitu bentuk jamaq
(plural) dari kata "usulun" Yang mengandung arti "sesuatu yang dijadikan Sandaran oleh sesuatu
bagi orang yang dalam keadaan terpaksa (darurat) tidaklah menyalahi hukum ashal yaitu
kaidah kulliyah yang berbunyi كل ميتة حرامartinya "semua bangkai itu hukumnya haram".
6
Prof. Dr. Amir Syarifuddin, Garis -garis besar Fiqh edisi pertama 2003, kencana , hal. 8-10
2. Ashal berarti yang lebih kuat (rajin). Misalnya ungkapan: االصل فى العالم الحقيقةartinya "
Ashal yang lebih kuat dari suatu ungkapan adalah makna sebenarnya (hakiki)" Bukan
3. Ashal berarti hukum ashal (istishab). Misalnya ada kaidah yang berkaitan dengan istishab
"hukum ashal/istishab ialah tetapnya apa yang telah ada atas sesuatu yang telah
ada".misalnya, ada orang yang sudah berwudlu, kemudian ia ragu apakah ia sudah batal
atau belum, maka kejadian seperti ini dikembalikan kepada hukum ashal, yaitu dihukumi
4. Ashal berarti manis alaihi (yang dijadikan ukuran) dalam bab qiyas. Contohnya
berlakunya hukum riba bagi beras dan gandum.Dalam hal ini beras disebut maqis (yng
disertakan) atau yang disebut dalam qiyas sebagai furu'.Sedangkan kata gandum
5. Ashal berarti dalil.Misalnya ungkapan "ashal masalah ini adalah Al-Quran dan sunnah
adapun kata fiqh berasal dari bahasa arab yaitu bentuk mashdar dari akar kata faqiha-yafqahu-
Adapun menurut istilah , kata fiqh adalah ilmu halal dan haram, ilmu syariat dan hukum
sebagaimana dikemukakan oleh al-Kassani. Namun yang lebih kuat dan populer adalah definisi
yang dikemukakan oleh imam syafi'i sebagaimana yang dikutip oleh imam Subqi dalam kitab
Jamu' al jawami.
Uraian di atas memberikan gambaran yang jelas tentang kata ushul dan kata fiqh.Gabungan dari
dua kata ini menjadi istilah "ushul fiqh"yang memiliki pengertian tersendiri.
Terdapat dua kelompok besar ulama tentang pengertian ushul fiqh, yaitu ulama syafi'iyah dan
jumhur ulama yang terdiri dari ulama Hanafiyah, Malikiyah, dan Hanabilah. Kelompok pertama
(ulama Syafi'iyah)byang diwakili oleh Abdullah bin Umar al-Baidawi (w. 685 H), sebagaimana
Artinya: "Mengetahui dalil-dalil fiqh secara global dan cara penggunaannya, serta mengetahui
Definisi di atas memberikan kejelasan bahwa yang menjadi objek kajian para ulama ushul fiqh
adalah dalil-dalil yang bersifat ijmali (global), membahas bagaimana cara mengistinbatkan
hukum dari dalil-dalil serta membahas syarat-syarat orang yang menggali hukum dari dalil.
Menurut ulama Syafi'iyah, dalam pembahasan ushul fiqh juga dibahas syarat-syarat mujtahid dan
persoalan yang berkaitan tentang masalah taklid.Jumhur ulama yang terdiri dari ulama
القواعد التي توصل البخت فيها إلى استباط األخكام من أدها التفصيلية
Artinya: "Sejumlah kaidah yang mengkaji dan membahas proses istinbat hukum-hukum syara'
fiqh yang lebih memfokuskan pada metodologi, yaitu bagaimana menggunakan kaidah-kaidah
ushul fiqh.Berdasarkan kepada dua definisi ushul fiqh di atas, maka dapaditarik kesimpulan
bahwa ushul fiqh ialah "ilmu yang mengkaji tentang dalil fiqh berupa kaidah untuk mengetahui
uraian di atas tentang fiqh dan ushul fiqh terlihatjelas adanya hubungan antara keduanya,
sebagaimana dijelaskan olehAbu Zahra, bahwa hubungan ini tergambar seperti hubungan
ilmuNahwu dengan ilmu membaca dan menulis teks arab, seperti hubung-an ilmu mantiq dengan
ilmu filsafat. Dengan demikian, di satu sisiushul figh merupakan undang-undang atau alat
sedangkan fiqh adalahproduknya. Dengan menguasai ushul fiqh maka, seorang faqih
akanterhindar dari kekeliruan dalam istinbat sebagaimana orang yang menguasai ilmu nahwu
Syariat, adalah cara hidup seorang muslim, aturan-aturan Allah dan ketentuan-ketentuan Rasul-
Nya. Hukum adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku manusia dalam suatu masyarakat,
aturan atau norma merupakan kenyataan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Ushul
fiqh artinya asal usul fiqh. Fiqh adalah ilmu yang membahas tentang berbagai ketentuan dan
aturan yang dapat digunakan dalam menggali dan merumuskan hukum Islam dari sumbernya. 2)
Perbedaan antara syari'ah dan fiqh. Syari'at itu berasal dari Al-Qur'an dan As-Sunnah, Itu
fundamental, Hukumnya adalah Qath'i, Hukum Syari'at itu hanya Satu, Langsung dari Allah
yang sekarang terdapat dalam Al-Qur'an. Sedangkan Fiqih adalah karya manusia yang dapat
7
DRS. Sapiudin Shidiq M.A. Ushul Fiqh, Cetakan ke-1, September 2011, Kencana hal 3-6.
berubah, bersifat fundamental, hukumnya dapat berubah, banyak ragamnya, bersumber dari
ijtihad para fuqaha sebagai hasil pemahaman manusia yang dirumuskan oleh para mujtahid. ilmu
yang membahas berbagai ketentuan dan aturan yang dapat digunakan dalam menggali dan
merumuskan hukum Islam dari sumbernya. 2) Perbedaan antara syari'ah dan fiqh. Syari'at itu
berasal dari Al-Qur'an dan As-Sunnah, Itu fundamental, Hukumnya adalah Qath'i, Hukum
Syari'at itu hanya Satu, Langsung dari Allah yang sekarang terdapat dalam Al-Qur'an.
Sedangkan Fiqh adalah karya manusia yang dapat berubah, bersifat fundamental, hukumnya
dapat berubah, banyak macamnya, bersumber dari ijtihad para fuqaha sebagai hasil pemahaman
manusia yang dirumuskan oleh para mujtahid. ilmu yang membahas berbagai ketentuan dan
aturan yang dapat digunakan dalam menggali dan merumuskan hukum Islam dari sumbernya.
Perbedaan antara syari'ah dan fiqh. Syari'at itu berasal dari Al-Qur'an dan As-Sunnah, Itu
fundamental, Hukumnya adalah Qath'i, Hukum Syari'at itu hanya Satu, Langsung dari Allah
yang sekarang terdapat dalam Al-Qur'an. Sedangkan Fiqih adalah karya manusia yang dapat
berubah, bersifat fundamental, hukumnya dapat berubah, banyak ragamnya, bersumber dari
ijtihad para fuqaha sebagai hasil pemahaman manusia yang dirumuskan oleh para mujtahid.
Langsung dari Allah yang sekarang ditemukan dalam Al-Qur'an. Sedangkan Fiqih adalah karya
manusia yang dapat berubah, bersifat fundamental, hukumnya dapat berubah, banyak ragamnya,
bersumber dari ijtihad para fuqaha sebagai hasil pemahaman manusia yang dirumuskan oleh para
mujtahid. Langsung dari Allah yang sekarang ditemukan dalam Al-Qur'an. Sedangkan Fiqih
adalah karya manusia yang dapat berubah, bersifat fundamental, hukumnya dapat berubah,
banyak ragamnya, bersumber dari ijtihad para fuqaha sebagai hasil pemahaman manusia yang
8
Nurhayati, N. (2018). Memahami Konsep Syariah, Fiqh, Hukum dan Ushul Fiqh. Jurnal Hukum Ekonomi Syariah , 2 (2), 124-134.
Bab III
PENUTUP
Kesimpulan
Akhir -akhir ini pengertian syari'ah dalam kaitannya dengan fiqih mempunyai pengertian
yang sempit dan terbatas pada hukum-hukum yang tegas yang tak dapat digugat lagi yang
berasal dari Al-qur'an al karim dan sunnah yang shahih, atau yang ditetapkan oleh ijma.
Secara definitif, fiqh berarti "ilmu tentang hukum-hukum syar'i yang bersifat amaliah yang
digali dan ditemukan dengan dalil-dalil yang tafsili". Dalam perkembangan selanjutnya, yakni
setelah daerah islam meluas dan setelah cara istinbath menjadi mapan serta fiqh menjadi satu
ilmu yang tersendiri, maka fiqh diartikan dengan "sekumpulan hukum syara' yang berhubungan
dengan perbuatan yang diketahui melalui dalil-dalilnya yang terperinci dan dihasilkan dengan
jalan ijtihad". Fiqh adalah ilmu yang dihasilkan oleh pikiran serta ijtihad dan memerlukan
wawasan serta perenungan. " Oleh karena itu Allah tidak bisa disebut sebagai "faqih" , karena
Perbedaan antara syari'ah dan fiqh. Syari'at itu berasal dari Al-Qur'an dan As-Sunnah, Itu
fundamental, Hukumnya adalah Qath'i, Hukum Syari'at itu hanya Satu, Langsung dari Allah
yang sekarang terdapat dalam Al-Qur'an. Sedangkan Fiqih adalah karya manusia yang dapat
berubah, bersifat fundamental, hukumnya dapat berubah, banyak ragamnya, bersumber dari
ijtihad para fuqaha sebagai hasil pemahaman manusia yang dirumuskan oleh para mujtahid.
Langsung dari Allah yang sekarang ditemukan dalam Al-Qur'an. Sedangkan Fiqih adalah karya
manusia yang dapat berubah, bersifat fundamental, hukumnya dapat berubah, banyak ragamnya,
bersumber dari ijtihad para fuqaha sebagai hasil pemahaman manusia yang dirumuskan oleh para
mujtahid.
Daftar pustaka
Prof.H.A.Djazuli,IlmuFiqhpenggalian,perkembangan,danpeneranpanhukumIslam ,kencana.
Dr.H.Abdul RahmanDahlan,M.A.Juli 2010, Ushul fiqh Cetakanpertama,Amzah.
Prof.Dr.H.AmirSyarifuddin,UshulFiqih jilid 1.