Anda di halaman 1dari 20

TAHDZIBUL KAMAL

(Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ulumul Hadits 2)

Dosen Pengampu : Drs. Moh. Tamimi M. A.

Disusun oleh : kelompok 7 (IQT / 3D)

1. M. Ridho Rizki Setiawan (200601113)

2. Ulya mifta fadilla (200601122)

Universitas Islam Negeri Mataram

Fakultas Ushuluddin Dan Studi Agama

Prodi Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir

T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’aalamin puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya kepada kita semua. Sholawat beserta

salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhamad SAW.

Makalah ini telah kami selesaikan secara maksimal berkat kerja sama dan bantuan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami sampaikan banyak terimakasih kepada seluruh

pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.

Diluar itu penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya masih banyak

kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata Bahasa, susunan kalimat,

maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami selaku penyusun menerima

segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan dan peningkatan

kualitas penyusunan makalah di masa yang akan datang.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga dengan makalah ini dapat menambah

khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat untuk kita semua, aamiin yaa Robbal

‘aalamin.

ii
DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………………………………………………………………….ii

Daftar isi………………………………………………………………………...…………...iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang…………………………………………………………………………4

B. Rumusan masalah……………………………………………………………………...4

C. Tujuan pembahasan …………………………………………………………………...4

BAB II PEMBAHASAN

A. Biografi pengarang…………………………………………………………………….7

B. Isi kitab………………………………………………………………………………...8

C. Metode dan sistematika kitab………………………………………………………...10

D. Kekurangan dan kelebuhan………………………………………………..…………14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………...15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kitab Tahdzibul Kamal Fii Asmaa’ Ar-Rijal adalah kitab yang menghimpun guru-

guru ashaabi kutub al-sittah dan perawi-perawi kutub al-sittah. Akan tetapi kitab ini bukanlah

kitab yang pertama. Sebelumnya, Ibnu Atsir telah menyusun sebuah kitab yang beliau beri

nama” al-Mu’jam al-Musytamil ‘ala Dzikri Asma’ Syuyukh al-Aimmah al-Nabil”. Setelah itu

al-Hafidz al-Kabir Abu Muhammad Abdul Ghaniy Ibn Abd al-Wahid al-Maqdisi al-

Jamma’ili al-Hanbali (544-600 H) menyusun Kitab al-Kamal Fi Asmaa’ ar-Rijal. Al-Hafidz

Abd al-Ghoniy adalah orang pertama yang menyusun kitab tentang para perawi yang

terdapat di dalam kutub al-sittah. Akan tetapi, kitab ini juga membahas guru-guru mereka dan

juga para perawi kutub al-sittah dari kalangan sahabat, tabi’in, tabi’it tabi’in sampai guru-

guru penyusun kutub al-sittah.

Menurut Al-Mizzi setelah meneliti dan memahami kitab al-Kamal Fii Asmaa’ Ar

Rijal kitab tersebut adalah kitab yang sangat berharga, tetapi di dalamnya masih terdapat

banyak kekurangan. Banyak biografi para perawi kutub al-sittah yang tidak dicantumkan di

dalamnya sehingga jumlahnya tidak sesuai dengan yang semestinya. Oleh karena itu, al-

Mizzi menyusun kitab yang menyempurnakan kitab al-Kamal Fii Asmaa’Ar-Rijal dengan

menggunakan dasar-dasar yang terdapat dalam kitab tersebut. Kitab baru ini dinamakan

Tadzhib al-Kamal fi Asma’ al-Rijal. Al-Mizzi memulai penulisan kitabnya pada tanggal 9

Muharram 705 H dan selesai pada hari id Adha 712 (selama tujuh tahun).

4
B. Rumusan masalah

1. Siapa pengrangnya ?

2. Bagaimana isi dan metode penulisan serta sistematika kitab?

3. Apa saja kelebihan dan kekurangan kitab?

C. Tujuan pembahasan

1. Untuk mengetagui siapa pengrangnya

2. Untuk mengetagui Bagaimana isi dan metode penulisan serta sistematika kitab

3. Untuk mengetagui Apa saja kelebihan dan kekurangan kitab

5
BAB II

PEMBAHASAN

Nama : Tahdzib al-Kamal Fi Asma al-Rijal

Pengarang : al-Hafidz Jamaluddin Abi al-Hajjaj Yusuf al-Mizzi

Jumlah kitab : 35 jilid

Tahun Terbit : 1978

Penerbit : Muassasah al-Risalah

Pentahqiq : Dr. Basyar Iwwad Ma’ruf

6
A. Biografi pengarang

Nama lengkap dari pengarang kitab Tahdzibul Kamal adalah Al-Hafiz Jamaluddin
Abu al-Hajjaj Yusuf bin Al-Zaky ‘abdul Rahman bin Yusuf bin ‘Ali bin Abdul Malik bin Ali
bin Abi Al-Zahr al-Kulaby al-Qadha’i Al-Mizzi. Lahir pada 10 Rabiul Akhir 654 H di Halb
(salah satu daerah di Syam) dari keturunan Arab asli lebih tepatnya kabilah Kalb al-Qudha’i.
Beliau pindah ke Damaskus dan menetap di salah satu desa yang bernama Mizzah dan nama
inilah yang menjadi nisbah di akhir namanya. Di daerah Mizzi ini kabilah Kalb merupakan
kabilah terbesar.

Al-Mizzi membaca Alquran dan fiqih sedikit demi sedikit. Bahkan Keluarga Al-
Mizzi tidak memberikan dorongan untuk mempelajari hadis, mereka tidak masyhur dalam
keilmuan dan orang tuanya pun bukan ulama yang masyhur. Al-Mizzi mulai mempelajari
hadis ketika berusia 21 tahun yaitu pada tahun 675 H.

Ia pertama kali mendengar hadis dari gurunya yang Bernama Syeikh Al-Musnid Al-
Mu’ammar Zainuddin Abi Al-‘Abbas Ahmad bin Abi Al-Khair Salamah bin Ibrahim Al-
Dimasyqi Al-Haddad Al-Hanbali yang mengkaji kitab Al-Hilyah karya Abi Nu’aim. Dari
syeikh Ahmad bin Abi al-Khair, al-Mizzi mendapatkan kedudukan ilmu yang tinggi sehingga
ada riwayat sejumlah ulama yang tsiqah darinya, antara lain: Saraf al-Din al-Dimyathi, Ibn
al-Hulwaniyah, Ibn al-Khabbaz, Ibn al-‘Aththar, Ibn Taymiyah, al-Birzaly dan banyak lagi
selain dari mereka. Bahkan Ibn Hajib pernah belajar darinya di Arafah pada tahun 620 H.

Al-Mizzi juga banyak mengaji kitab-kitab pokok seperti al-kutub al-sittah, musnad
al-Imam Ahmad, al-Mu’jam al-Kabir karya Abi al-Qasim al-Thabrani, Tarikh Madinatu
salam karya Al-Baghdadi, Al-Sirah Ibnu Hisyam, Muwaththa’ Imam Malik, dan lain-lainnya.

Al-Mizzi mengembara di kota-kota yang ada di Syam. Ia juga belajar di al-Quds al-
Syarif, Himsha, Himah, dan Ba’labak. Sesudah itu ia menunaikan ibadah haji dan belajar di
Makkah dan Madinah. Setelah itu ia pergi ke negeri-negeri Mesir. Ia belajar di Kairo,
Alexandria, dan Bilbis sampai pada tahun 683 H. Di Alexandria sampai tahun 684 H ia
belajar kepada Shadr al-Din Sahnun (w.695 H).

7
Guru al-Mizzi (sekaligus temannya) yang paling berpengaruh yaitu Syaikhul Islam
Taqiyuddin Abu Al-‘Abbas Ahmad bin ‘Abd, Al-Halim Al-Ma’ruf Ibnu Taimiyah Al-Harany
(661-728), Al-Mu’arrikh al-Muhaddits ‘Ilmuddin Abu Muhammad Al-Qasim bin
Muhammad Al-Birzali (665-739), Muarrikhul Islam Syamsuddin Abu ‘Abdillah Muhammad
bin Ahmad Adz-Dzahabi (673-748).

Al-Mizzi tertimpa penyakit pada awal Shafar 742 H. Awalnya, sakitnya ringan
sehingga tidak menghalangi aktifitasnya dalam mengajarkan hadis yaitu juz ketiga dari kitab
Tahdzib al-kamal hari kamis 10 Shafar. Pada hari sabtu tanggal 12 Shafar 742 H beliau wafat
dan dimakamkan di samping makam istrinya ‘aisyah bint Ibrahim bin Shudaiq, sebelah barat
makam Imam Taqiyuddin bin Taimiyyah.

B. Isi kitab

Adapun untuk lebih jelasnya, isi kitab Tahdzibul Kamal fil asma ar-rijal (35 jilid) dapat
dilihat dalam uraian berikut:

➢ Jilid pertama, tentang sejarah singkat Nabi Muhammad S.A.W., nama-nama


beliau, putra-putri beliau, haji dan umrah Nabi, khadim Nabi, budak-budak Nabi,
hewan peliharaan dan kendaraan Nabi, sifat-sifat dan akhlaq Nabi. Pada akhir jilid
ini dimulai penulisan nama-nama rijal al-hadits yang diurutkan berdasarkan urutan
mu’jam serta dimulai dengan nama Ahmad.

➢ Jilid ke-dua dan ke-tiga, berisi nama-nama perawi yang diawali dengan huruf
alif seperti: Aban, Asma’, Isma’il, Ayyub dan lain-lain.

➢ Jilid ke-empat, nama-nama yang dimulai dengan huruf ba’, ta’, tsa’, jim seperti:
Badzam, Bajalah, Bujair, Tuba’i, Tilb, Talid, Tsabit, Jaban, Jabir dan lain-lain.

➢ Jilid ke-lima, nama-nama yang dimulai dengan huruf jim, dan ha’ seperti: Ja’far,
Ju’ail, Habs, Hatim, Hajib dan lain-lain.

➢ Jilid ke-enam dan ke-tujuh, nama-nama yang dimulai dengan huruf ha’, dimulai
dengan nama Hussam, Hasan, Hafs, Hakam, Hammad dan lain-lain.

➢ Jilid ke-delapan, nama-nama yang dimulai dengan huruf kha’, dal, dzal, seperti
Kharijah, Khalid, Darim, Daud, Dzakwan, Dzuhail dan lain-lain.

8
➢ Jilid ke-sembilan, nama-nama yang dimulai dengan huruf ra’, dan zai, seperti:
Rasyid, Rafi’, Zubair, Zuhairi, Zakariya dan lain-lain.

➢ Jilid ke-sepuluh, ke-sebelas dan ke-duabelas, nama-nama yang dimulai dengan


huruf zai, sin, syin seperti: Zaid, Sahim, Sa’d, Sa’id, Sufyan, Sulaiman, Syuja’,
Syu’aib, Syihab dan lain-lain.

➢ Jilid ke-tiga belas, ke-empat belas, ke-lima belas, ke-enam belas, ke-tujuh
belas, ke-delapan belas, ke-sembilan belas, ke-dua puluh, ke-dua puluh satu,
ke-dua puluh dua, dan ke-dua puluh tiga, nama-nama yang dimulai dengan
huruf shad, dladl, tha’, zha’, ‘in, ghin, fa’, qaf, seperti: Shalih, Shafwan, al-
Dlahhad, Dlamran, Toriq, Talhah, ‘Asim, ‘Amir, ‘Ubbad, ‘Abbas, ‘Abdullah,
‘Abdurrahman, ‘Abdul Aziz, ‘Ubaidillah, ‘Usman, ‘Atha’, ‘Ali, ‘Umar, ‘Amr,
‘Imran, ‘Isa, Ghani, al-Fadl, Fudlail, al-Qasim, Qatadah, dan lain-lain.

➢ Jilid ke-dua puluh empat, nama-nama yang dimulai dengan huruf qaf, kaf, lam,
seperti: Qa’is, Kasir, Ka’b, Luqman, Laits, dan lain-lain.

➢ Jilid ke-dua puluh lima, ke-dua puluh enam, ke-dua puluh tujuh, ke-dua
puluh delapan, ke-dua puluh sembilan, dan ke-tiga puluh, nama-nama yang
dimulai dengan huruf mim, dan nun seperti: Muhammad, Mus’ab, Musa, Maisah,
Maimun, Nafi, Nashr, dannlain-lain.

➢ Jilid ke-tiga puluh satu dan ke-tiga puluh dua, nama-nama yang di-mulai
dengan huruf wawu, lam-alif, dan ya’, seperti: Washil, Waki’, al-Wahid, Wahb,
Lahiq, Yasin, dan Yahya dan lain-lain.

➢ Jilid ke-tiga puluh tiga, kitab Kuna (nama-nama yang dimulai dengan Abb,
Umm dan sejenisnya).

➢ Jilid ke-tiga puluh empat, nama-nama yang terkenal yang dinisbatkan pada
nama qabilahnya.

➢ Jilid ketigapuluh lima, menjelaskan orang-orang yang tekenal yang dinisbatkan


kepada Suku, Negeri, pekerjaan, dan gelar (laqab). Para perawi yang masih samar,
perawi dari kalangan wanita dan kunyah perawi wanita.

9
C. Metode dan sistematika kitab

Kitab Tadzhib al-Kamal fi Asma’ al-Rijal merupakan ringkasan dan penyempurnaan


dari kitab al-Kamal. Kitab ini memuat 8645 perawi disusun dalam 35 jilid.

▪ Sistematika dan metode yang digunakan oleh al-Mizzi dalam kitab Tahdzibul
Kamal, yaitu:

a Memuat guru-guru ashaab kutub al-sittah, perawi- perawi kutub al-sittah baik dari
kalangan sahabat, tabi’in, dan tabi’it tabi’in. hal ini dapat kita lihat sebagai berikut

10
b. Memaparkan Kisah Rasulullah saw. di awal pembahasan.

11
c. Disusun secara alfabetis/mu’jam.

12
d Memberikan simbol-simbol atau kode-kode berikut : (‫ )ع‬untuk kutub al-Sittah, (٤) untuk
sunan al-Arba’ah, (‫ )خ‬untuk kitab Shahih Bukhari, (‫ )م‬untuk kitab Shahih Muslim, (‫ ) د‬untuk
kitab Sunan Abi Dawud, (‫ )ت‬untuk kitab Sunan al-Tirmidzi, (‫ )س‬untuk kitab Sunan al-Nasa’i,
(‫ )ق‬untuk kitab Sunan Ibnu Majah, (‫ )خت‬untuk kitab Ta’liqat karya al-Bukhari, (‫ )بخ‬untuk
kitab al-Adab al-Mufrad karya al-Bukhari ,(‫ )ى‬untuk kitab Raf’u al-Yadain karya al-Bukhari,
(‫ )عخ‬untuk kitab Kalq af’al al-’Ibad karya al-Bukhari,(‫ )ز‬untuk kitab al-Qira’ah Khalfa al-
Imam karya al-Bukhari, (‫ )مق‬untuk Muqaddimah kitab Shahih Muslim, (‫ )مد‬untuk kitab al-
Marasil karya Abu Daud, (‫ )قد‬untuk kitab al-Qadar karya Abu Daud, (‫ )خد‬untuk Kitab al-
Nasikh wa al-Mansukh karya Abu Daud,(‫ )ف‬untuk kitab al-Tafarrud karya Abu Daud, (‫)صد‬
untuk kitab Fadhail al-Anshar karya Abu Daud, (‫ )ل‬untuk kitab al-Masa’il karya Abu Daud,
(‫ )كد‬untuk kitab Musnad Malik karya Abu Daud, (‫ )ثم‬untuk kitab al-Syama’il karya al-
Turmudzi, (‫ )سى‬untuk kitab al-Yaum wa al-Lailah karya al-Nasa’i, (‫ )كن‬untuk kitab Musnad
Malik karya al-Nasa’i, (‫ )ص‬untuk kitab Khasa’is ’Ali karya al-Nasa’i, (‫ )عس‬untuk kitab
Musnad ’Ali karya al-Nasa’i, (‫ )فق‬untuk kitab al-Tafsir karya Ibnu Majah.

13
e. Nama-nama perawi yang diawali dengan kata ahmad lebih didahulukan.

14
f. Pada bab Miim , nama-nama para perawi yang diawali dengan kata Muhammad lebih
didahulukan

15
g. Menyendirikan para perawi yang terkenal dengan kunyah dan laqabnya.

16
h. Menyendirikan para perawi yang terkenal dengan nama ayahnya, kakeknya, ibunya,
pamannya atau lainnya.

17
i. Menyendirikan para perawi yang terkenal dengan nama kabilahnya, negerinya,
pekerjaannya, atau sejenisnya.

18
D. Kekurangan dan Kelebihan

• Kelebihan Kitab Tahdzibul Kamal Fii Asmaa’ Ar-Rijal:

a. Memuat para perawi yang terdapat di kitab al-Kamal Fii Asmaa’ Ar-Rijal dan menambah
para perawi kutubus sittah ke kitab Tahdzibul Kamal yang belum terdaftar di dalam kitab
tersebut.

b. Disebutkan sejumlah biografi para perawi supaya dapat dibedakan dari perawi yang lain

c Memuat sejarah dari para guru ashaab kutubus sittah, rawi-rawinya, jarh wa ta’dil, tahun
lahirnya, tahun wafatnya, dan lain-lain.

d. Al-Mizzi mengklasifikasikan para perawi sebagaimana yang terdapat dalam empat fashal
terakhir, yaitu: Fashal pertama, para perawi yang terkenal dengan nama ayahnya, kakeknya
atau keluarganya yang lain. Fashal kedua, para perawi yang terkenal dengan nama sukunya,
negerinya, atau pekerjaannya. Fashal ketiga, para perawi yang terkenal dengan laqabnya.
Fashal keempat, para perawi yang mubham.

e. Seluruh biografi disusun secara alfabetis

f. Terdapat simbol-simbol atau kode-kode sebelum nama perawi yang menunjukkan bahwa
nama perawi itu terdapat dalam kitab tertentu. Di antaranya adalah 6 tanda yang
menunjukkan bahwa rawi itu terdapat dalam kutubus sittah, 1 tanda bagi perawi yang
disepakati oleh ashaabus sittah, 1 tanda bagi perawi yang disepakati oleh ashaabul arba’ah,
dan 19 tanda bagi pengarang ashaabus sittah lain.

• Kekurangan Kitab Tahdzibul Kamal Fii Asmaa’ Ar-Rijal:

Menurut pemakalah kitab Tahdzibul Kamal adalah kitab yang sangat luas
cakupannya yang terdiri dari 35 jilid dan jumlah rawi yang berbilang-bilang. Oleh karena itu,
pemakalah tidak banyak menemui kekurangan dari kitab ini. Begitu juga dari para ulama,
pemakalah tidak mendapati banyak dari mereka yang mengkritik kitab ini. Kelemahanya
menurut Ibn Hajar al-Asqalani, kitab ini hanyalah sebuah kitab yang mencakup indentitas
para perawi saja. Adapun tentang penilaian kualitas rawi tersebut terdapat banyak keluputan.

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Nama lengkap dari pengarang kitab Tahdzibul Kamal adalah Al-Hafiz Jamaluddin
Abu al-Hajjaj Yusuf bin Al-Zaky ‘abdul Rahman bin Yusuf bin ‘Ali bin Abdul Malik bin Ali
bin Abi Al-Zahr al-Kulaby al-Qadha’i Al-Mizzi. Lahir pada 10 Rabiul Akhir 654 H di Halb
(salah satu daerah di Syam) dari keturunan Arab asli lebih tepatnya kabilah Kalb al-Qudha’i.
Beliau pindah ke Damaskus dan menetap di salah satu desa yang bernama Mizzah dan nama
inilah yang menjadi nisbah di akhir namanya. Di daerah Mizzi ini kabilah Kalb merupakan
kabilah terbesar. Kitab Tadzhib al-Kamal fi Asma’ al-Rijal merupakan ringkasan dan
penyempurnaan dari kitab al-Kamal. Kitab ini memuat 8645 perawi disusun dalam 35 jilid.

20

Anda mungkin juga menyukai