Penerbit :
Grup Majelis Sama’, Ijazah dan Biografi
Ulama
Tim Redaksi : Pengantar
Abu Abdillah Rikrik Aulia as-Surianji,
Firman Hidayat Marwadi,
Abu Rifki Fauzi Junaidi Lc,
Abdussalam bin Hasan al-Makasari, Banyak orang menyangka dengan
Tommi Marsetio,
uang bisa membuat dia bisa bertindak
Habibi Ikhsan al-Martapuri.
semaunya. Bahkan ilmu hadits yang mulia
Desain Sampul:
ini bisa dipermainkan dengan uang?!.
Randy Alam Ghazali.
Beberapa orang mengatakan, berkumpul-
E-mail : nya masyaikh musnid seperti di Qatar,
antisejarah@gmail.com, Kuwait dan Riyadh adalah apa yang
FB : mereka dapat setelahnya berupa harta
https://www.facebook.com/groups yang melimpah dari Panitia. Ini su’udzan
/362707183839087/
karena kecemburuan atau karena mereka
tidak mengenal biografi para musnid itu.
Telah mengabarkan kepada kami Abu Thahir Hamzah bin Muhammad bin Thahir
ad-Daqqaq, telah mengabarkan kepada kami Abul ‘Abbas al-Waalid bin Bakar al-
Andalusy, telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Ali al-Khathib al-Qasimy di
Tharabulsa daerah Maghrib. Ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Abu
Muslim Sholeh bin Ahmad bin Abdullah bin Sholeh bin Muslim al-‘Ijly,ia berkata :
Telah menceritakan kepadaku ayahku , ia berkata :
”Abu Dawud ath-Thayalisy seorang yang tsiqah banyak hafalannya, maka aku
pun melakukan perjalanan untuk menemuinya, ternyata aku mendapati
kewafatannya sebelum kedatanganku beberapa hari.”
Kodifikasi As-Sunnah
Pada Kurun Abad Ketiga Hijriyyah
Samahatus Syaikh
Umar bin Syaikh Hasan Aalu Syaikh
11 | M a j a l a h K o m u n i t a s R i w a y a h
Islam Ibnu Taimiyah, Mukhtashar al- di Mekkah Mukarromah, ijazah berupa
Muqni’ beserta Syarahnya dari awal seluruh periwayatan dan sanad-sanad
hingga masalah al-waqfu. bersambung kepada penyusun kitab-
kitab induk hadits yang enam, selain itu
Syaikh Umar juga menyertai
beliau juga mendapatkan ijazah dari
Saudaranya, yaitu Samahatus Syaikh
Syaikh Taqiyuddin al-Hilaaliy untuk
Abdullah hijrah ke Arthawiyah untuk
seluruh periwayatan beliau.
memberikan tuntunan kepada orang-
orang Arab pedalaman yang bermukim Aktivitas Utama :
di sana, mengajari mereka berbagai
Syaikh Umar mengemban jabatan
kewajiban Islam dan Agama. Syaikh
“Wadzifah al-Amru bil-ma’ruf wan-
Umar pun membaca kepada saudaranya
nahyu ‘anil Munkar, menyertai anak
ini Alfiyah Ibnu Malik, Shohih Imam
paman beliau (sepupu) yaitu Syaikh
Muslim, Sunan Abu Daud, ar-Raudh al-
Abdul Aziz bin Syaikh Abdul Lathif
Murabba’ syarah Zaadul Mustaqni dari
berdasarkan instruksi Imam Abdur-
awal hingga akhirnya, dan setelah
rahman bin Faishal rahimahulloh pada
berbagai pembacaan yang beliau tekuni
tahun 1336 H, umur Syaikh Umar ketika
tersebut beliau kembali membaca
itu belum melewati usia 17 tahun. Dan
kepada ayahnya Syaikh Hasan disertai
pada tahun 1345 H al-Malik Abdul Aziz
saudaranya tersebut akan matan al-
bin Abdurrahman bin Abdurrahman
Muntahaa beserta Syarahnya, yang
Faishal Aalu Sa’uud mempercayakan
demikian pada tahun 1339 H. Adalah
kepemimpinan Hai’aat al-Amru bil-
saudara beliau samahatus Syaikh
Ma’ruuf di Najd kepada beliau, maka
Abdullah yang membaca, sementara
beliau pun mengemban tugas ini dengan
Smahatus Syaikh Umar menyimak
sebaik-baik pelaksanaan ; beliau sangat
bacaan tersebut dengan salinan tertulis
cemburu jika larangan-larangan Allah
kitab tersebut. Bacaan tersebut adalah
dilanggar, tegas dalam beramar ma’ruf
akhir pembacaan berbagai kitab yang
dan bernahyi munkar, tak peduli celaan
beliau baca dihadapan Guru-guru
para pencela jika yang beliau lakukan
beliau.
memang di jalan Allah untuk
Ijazah Ilmiyah yang beliau miliki : mengahadapi para pelaku keburukan,
beliau bertindak tanpa bisa dipengaruhi
Ijazah beliau berasal dari Syaikh
oleh siapa pun untuk melaksanakan
Ahmad al-Kattaniy ketika beliau berada
keputusannnya berdasarkan tatanan
13 | M a j a l a h K o m u n i t a s R i w a y a h
“Ataukah matahari di waktu dhuha para Mufassir, ahli fikih dan ulama
yang tidak ada di ufuknya ** selain mereka, sesuatu yang tak mampu
mengetahui dan menggambarkan
Awan, tidak juga mendung disana,
permasalahannya kecuali mereka-
tidak juga yang melindungi.”
mereka yang mempunyai kemampuan
“Tidak begitu, sungguh telah jelas mengikuti majlis-majlisnya Syaikh Umar,
munculnya keberuntungan dan apa serta mendengarkan apa yang beliau
yang dicita-citakan. ** sebutkan secara hafalan beliau berupa
nash-nash al-Qur’an, berbagai hadits,
Maka cahaya agama pun menerangi
beragam masalah ushuluddin, fikih, dan
serta tersingkapnya sang fajar.”
selain yang tersebut berupa sya’ir-sya’ir
Samahatus Syaikh Umar terkenal bangsa Arab, syawahid bahasa,
dengan ketakwaannya, menghidupkan pendapat para ahli tafsir juga selain
kebanyakan waktu malamnya dengan mereka dari para ahli llmu. Ini semua
membaca al-Qur’an dan tahajjud, ditambah dengan sifat Samahatus
mengikutkan haji dan umrah setiap Syaikh Umar yang berakhlak mulia,
tahun, menjumpai para ulama besar ketawadhuan yang luar biasa, beliau
yang berasal dari berbagai negeri yang tetaplah berjalan dengan petunjuknya
datang buat berhaji, menyiapkan untuk para Ulama Salaf, bersifat dengan sifat
mereka kediaman serta memuliakan mereka: beliau tak mengenal
mereka, beliau juga berdiskusi dengan kesombongan sebagai jalan di hatinya
mereka pada berbagai masalah syar’i yang makmur dengan keimanan.
yang penting, baik dalam masalah
Adalah Imam kaum muslimin,
ushuluddin atau furu’nya, bahkan beliau
Raja Faishal Aalu Sa’uud -semoga Allah
mampu menundukkan mereka dalam
mengekalkan kemuliaan dan selalu
perdebatan dengan hujjah dalil dari al-
menolongnya, memanjangkan usianya-
Kitab, as-Sunnah dan pendapat para
membesarkan dan memberikan peng-
Salaf. Ini semua karena Allah telah
hargaannya kepada Syaikh Umar. Itu
memberikan karuniaNya berupa
Selain dari penghormatan dan peng-
keluasan ilmu, hafalan, pemahaman ,
hargaan dari para ahli ilmu, mereka
luasnya telaahan dan daya ingat yang
yang mempunyai keutaman, juga selain
kuat, kemampuan yang cepat dalam
mereka dari orang-orang khusus dan
menyebutkan nash-nash al-Kitab, as-
Sunnah dan pendapat para Salaf dari
Khatam/Cap Ulama
15 | M a j a l a h K o m u n i t a s R i w a y a h
Kajian Utama
Sanad yang sunnah untuk dicari adalah
sanad yang ‘aliy (tinggi), bukan sanad yang nazil.
Sebagaimana kata Imam Ahmad bin Hanbal 10 Musnid
rahimahullahu,
Yang Paling
“Mencari sanad yang tinggi itu sunnah dari salaf
Dicari Sanadnya
kita”. (Al-Jami li Ahlaq ar-Rawi wa Adab as-Sami’
no. 117) Pada kesempatan ini, penulis
Tentang makna ‘aliy dan nazil ini telah menyebutkan sedikitnya 10 ulama
sering kami ulas dalam edisi sebelumnya dari musnid yang masih hidup –sampai
majalah ini, hendaknya pembaca menelaah saat tulisan ini ditulis- dan dicari
kembali. Adapun secara singkat dapat sanadnya. Sependek penelurusan
diperhatikan kaidah-kaidah berikut ini: kami, sanad mereka istimewa
karena beberapa alasan yang akan
1. Sanad ‘aliy disisi orang yang bukan faqih,
kami sebutkan ditempatnya. De-
atau tidak tsiqah atau majhul adalah nazil,
ngan demikian bagi siapa yang
sedangkan sanad ‘aliy disisi ahli fiqh,
menginginkan sanad yang ‘aliy
tsiqah lagi dikenal adalah ‘aliy.
hendaknya mengunjungi mereka
2. Sanad lewat sama’i (as-sama’ dan al-ardh)
selagi ada kemampuan dan kesem-
lebih tinggi derajatnya daripada sanad
patan. Tentu saja ini bukan batasan,
lewat ijazah walaupun lebih panjang
masih banyak musnid yang lain yang
sanadnya.
tidak kami sebutkan.
3. Perowi yang lebih tua usianya lebih
didahulukan dari perowi yang lebih muda Pertama
ketika satu derajat sanadnya, Al-Allamah al-Mu’ammar al-Musnid
4. Perowi yang lebih dahulu mengambil Muhammad bin Abdurrahman alu
sanad dari gurunya lebih didahulukan Syaikh
daripada yang belakangan mengambil -----------
sanad dari guru yang sama, ketika satu
Beliau dikatakan ‘aliy, sebabnya
derajat sanadnya (lihat no. 1 & 2).
karena beberapa hal :
17 | M a j a l a h K o m u n i t a s R i w a y a h
muntasil diantara ulama salafiyah - Dan lainnya banyak sekali.
atsari sampai Imam Syaukani. Penulis menduga, sudah tidak ada
6. Jika anta meriwayatkan dari lagi yang meriwayatkan dari
beliau, maka hanya ada 4 perowi mereka dengan ijazah sekalipun,
antara anta dengan Abdullah bin kecuali beliau.
Salim al-Bashri. Ini termasuk yang 2. Banyaknya bacaan beliau kepada
paling ‘aliy dizaman kita. Bapaknya dan kepada anak
Kedua Paman Bapaknya Syaikh Muham-
Musnid Dunya Abdurrahman bin Abdul mad bin Ja’far al-Kattani dari
Hay al-Kattani kitab-kitab hadits, fiqh, bahasa,
musalsal dan lainnya. Sedangkan
---------------
keduanya termasuk musnid besar
Beliau dikatakan ‘aliy, sebabnya karena dizamannya. Siapa yang meng-
beberapa hal : inginkan sanad tinggi dengan
1. Beliau meriwayatkan dengan sama’i hendaknya mencari beliau.
ijazah dari musnid-musnid yang
termasuk thabaqah guru bapak-
nya karena bantuan bapaknya
ketika beliau masih kecil, tentu ini
akan menjadi ‘aliy bagi kita
dizaman ini. Seperti 1 :
- Syaikh Abdussattar ad-
Dihlawi
- Syaikh Muhammad ath-
Thayyib an-Naifur
- Syaikhah Amatullah binti
Abdul Ghani ad- Dihlawiyah 3. Syaikh termasuk yang paling ‘aliy
- Syaikh Badruddin al-Hasani meriwayatkan kepada Tsabat al-
- Syaikh Muhammad Bukhit Amir yaitu melalui Muhammad
al-Muti’ie ath-Thayyib an-Naifur dari Mu-
hammad al-Kutbi al-Kabir dari
1
Lihat dalam Kitab Na’ilul Amani karya Syaikhuna at-
Tuklah.
penulisnya al-Amir al-Kabir.
19 | M a j a l a h K o m u n i t a s R i w a y a h
menduga, saat ini beliau adalah 3. Membaca Muntaqa al-Akhbar
orang terakhir yang masih hidup kepada Syaikh Ahmad Hisyamudin
yang meriwayatkan dari al- al-Ma’awi dan ijazah ammah,
Allamah Abdurrahman al-Muba- beliau adalah murid dari Muha-
rakfuri. dits Nadzir Husein ad-Dihlawi.
2. Membaca keseluruhan Shahih 4. Syaikh meriwayatkan dengan
Muslim dan setengah dari Shahih sama’i musalsal bil Awwaliya dan
Bukhori kepada Syaikh Ahma- terpenuhi syaratnya dari Syaikh
dullah ad-Dihlawi yang membaca Abdurrahman bin Abdurrahim al-
secara kamil kepada Muhadits Mubarakfuri yang meriwayatkan
Nadzir Husein ad-Dihlawi dan dengan syaratnya dari Syaikh al-
seterusnya musalsal dengan Qadhi Muhammad bin Abdul Aziz
sama’i kepada penulis kitab. Ini al-Ja’fari, ini sebagaimana sanad
musalsal sama’i yang paling tinggi Syaikh Muhammad bin Abdur-
sekarang ini untuk Shahih Muslim. rahman alu Syaikh.
Kelima,
Al-Allamah al-Mu’ammar al-Muhadits
Muhammad Amin Bu Khuzbah
----------
21 | M a j a l a h K o m u n i t a s R i w a y a h
ad-Diyubandi. Jadi Syaikh kita ini -----------
menggabungkan ke’aliyannya dari
arah ahli hadits dan deoband.
4. Bacaannya kepada Mandzur
Ahmad an-Nu’mani berupa
bagian awal dari Tirmidzi.
Gurunya ini membaca athraf as-
Sittah kepada Abdurrahman al-
Banibati yang membacanya
kepada Muhammad Ishaq ad-
Dihlawi.
Semua gurunya diatas memberi
Syaikhuna Muhammad Israil
ijazah ammah.
23 | M a j a l a h K o m u n i t a s R i w a y a h
37. Al-Iman Shidiq Hasan Khan Kesembilan,
38. Difa’ al-Waswas an Ba’dha an-Nas Al-Allamah al-Mu’ammar al-Musnid
Syamsul Haq Adzim Aabadi Muhammad bin Abdullah Syuja Aabadi
39. Sejumlah besar kitab karya ayah-
---------------------
nya
Beberapa kitab yang masih ragu apakah
sempat dibaca semua atau sebagian
besarnya :
40. Mustadrak Hakim
41. Tafsir ath-Thabari
Kitab yang dibaca sebagiannya :
1. Tafsir Sunan Nasai dari Sunan al-
Kubro
2. Tafsir al-Maraghi
3. Mushanaf Abdurrazaq
4. Mushanaf Ibn Abi Syaibah
5. Musnad Abi ‘Awanah
6. Syarh as-Sunnah
7. Majma az-Zawaid
8. Dan lain-lain banyak sekali. Beliau dikatakan ‘aliy, sebabnya
karena beberapa hal :
1. Beliau meriwayatkan dengan
bacaan Shahih Bukhori dan
Muwatho Malik serta ijazah
ammah dari Abu Sa’id Syarafud-
din ad-Dihlawi yang meriwayat-
kan dari sejumlah ulama musnid
dizamannya seperti Sayyid Nadzir
Husein, Sayyid Husein bin Muhsin
al-Anshari dan Syamsul Haq al-
Adzim Aabadi.
Kesepuluh,
Al-Allamah al-Mu’arikh al-Musnid
Muhammad Muti’ie Hafizh ad-Dimasyqi
-------------------
Kepakarannya dalam sejarah tidak
diragukan lagi, keluasan dan detailnya
info juga tidak diragukan lagi bagi orang
yang telah membaca karya-karyanya.
Dibalik itu, sesungguhnya Syaikh kita ini [as-Surianji].
termasuk yang dicari sanadnya karena
beberapa sebab:
1. Syaikh meriwayatkan dari sejum-
lah ulama Syam yang ‘aliy sanad-
nya dan sudah jarang sekarang ini
orang yang meriwayatkan dari
mereka, dengan qira’at dan
ijazah.
2. Diantaranya bacaan dan ijazahnya
untuk al-Arbain al-Ajluniyyah
kepada Muhammad Abi al-Khair
25 | M a j a l a h K o m u n i t a s R i w a y a h
Ulama & Sanadnya
27 | M a j a l a h K o m u n i t a s R i w a y a h
Biografi Ulama Nusantara
Salah satu kebiasaan yang sering kan ibadah haji yang merupakan rukun
dilakukan Mufti Syafi’iyyah Makkah Islam ke-5.
Syaikh Ahmad bin Zaini Dahlan Al-Makki
Diketahui bahwa Jami’ Al-Bugisi di
(w. 1304) –rahimahullah- dalam
Makkah masih sempat menjumpai masa
melangsungkan kegiatan mengajarnya
Syaikh Ahmad bin Zaini Dahlan tersebut
di Masjidil Haram ialah membaca kitab
di muka. Kesempatan itu kiranya sangat
Shahih Al-Imam Al-Bukhari di awal
tidak elok jika ia sia-siakan tanpa
Ramadhan. Bacaan ini dijadwalkan
memanfaatkan sisa umur ulama yang
sudah khatam pada malam ‘iedul fithri.
memegang jabatan sebagai mufti
Dalam pelajaran ini segenap pelajar
Syafi’iyyah Makkah itu. Berangkat dari
setia mendengarkan dan menyimak
sini ia segera bergegas menuju sosok
kajian yang marak di kala itu. Salah satu
‘alim yang banyak mencetak kader
pelajar itu yang berkali-kali menghadiri
ulama masa depan itu. Maka ia pun
momentum ini ialah seorang santri asal
berhasil mempelajari sejumlah kitab
Bugis. Dialah Syaikh Jami’ bin ‘Abdur
dari Syaikh Ahmad bin Zaini Dahlan,
rasyid Al-Bugisi –rahimahullah-. Dari
antara lain Qathr An-Nada wa Ball Ash-
ketekunannya menggandrungi pelajaran
Shada karya Ibnu Hisyam Al-Anshari (w.
ini ia banyak meraup banyak faidah
761), Syudzur Adz-Dzahab karya Ibnu
ilmiah yang tentu menjadi semacam
Hisyam, Audhah Al-Masalik Syarh
tabungan intelektualnya.
Alfiyah Ibn Malik, Al-Manzhumah Ar-
Jami’ Al-Bugisi dilahirkan pada Rahbiyyah karya Muhammad bin ‘Ali Ar-
malam Ahad 21 Sya’ban 1255 di daerah Rahbi Asy-Syafi’i (w. 577), Riyadh Ash-
Dengalah Kalimantan. Ketika usianya Shalihin Min Kalam Sayyid Al-Mursalin,
sudah agak remaja, ia sudah berangkat Al-Adzkar Min Kalam Sayyid Al-Abrar,
ke Makkah Al-Mukarramah dalam dan Minhaj Ath-Thalibin wa ‘Umdah Al-
rangka menuntut ilmu setelah menunai- Muftin.
3
Natsr Al-Jawahir wa Ad-Durar (I/305-306).
29 | M a j a l a h K o m u n i t a s R i w a y a h
Sanad Kitab-Kitab Sunnah dan Aqidah
Penulisnya adalah al-Imam al-Hafizh Abi Utsman Ismail bin Abdurrahman bin Ahmad
bin Ismail bin Ibrahim bin Amar bin Abid ash-Shabuni asy-Syafi’i (w. 449 H). Beliau
adalah murid penulis al-Mustadrak, yaitu al-Hafizh Abu Abdillah al-Hakim an-Naisburi,
dalam kitabnya ini pun beliau banyak meriwayatkan dari gurunya tersebut. Beliau
meriwayatkan pula dari cucunya al-Hafizh Ibn Khuzaimah, al-Imam Abu Thahir
Muhammad, beliau adalah salah satu perowi populer untuk Shahih Ibn Khuzaimah
langsung dari Kakeknya. Sedangkan kepada Imam Muslim beliau diperantarai dua
perowi, melalui Abu Bakr al-Jauzaqi dari Abu Hatim Makki bin Abdan dari Imam
Muslim.
Kitab ini dikenal dengan beberapa nama, namun yang dimaksud adalah kitab ini-ini
juga. Nama “Aqidah as-Salaf wa Ashab al-Hadits” inilah yang lebih populer dan wujud
dalam kebanyakan manuskrip, diantaranya dalam naskah perowi kita al-Allamah
Ahmad bin Ibrahim bin Isa an-Najdi.
Sanad kepadanya melalui pemilik naskah al-Allamah Ahmad bin Ibrahim bin Isa an-
Najdi, yang tersambung kepada al-Hafizh Ibn Hajar dalam Mu’jam al-Mufahras (1/56)
dengan sanadnya kepada Imam ash-Shabuni. Ar-Rudani memiliki sanad lain kepadanya,
sebagaimana dalam tsabatnya (hal. 247).
31 | M a j a l a h K o m u n i t a s R i w a y a h
Takdir Manusia
Oleh : Ust. Firman Hidayat
.
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud –radhiyallahu ‘anhu-, beliau berkata, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam, seseorang yang jujur yang dibenarkan, bercerita pada
kami,
Demi Allah yang tidak ada tuhan yang berhak disembah selain-Nya,
sesungguhnya salah seorang kalian benar-benar melakukan perbuatan penghuni surga
sehingga jarak keduanya tinggal sehasta, namun taqdir telah mendahuluinya. Ia lantas
mengerjakan perbuatan penghuni neraka sampai memasukinya.
33 | M a j a l a h K o m u n i t a s R i w a y a h
itu belum ada ilmu kedokteran yang nasib dan taqdir. Oleh karena
dapat mengetahui pertumbuhan janin di kefahaman Ibnu Mas’ud tentang hal
perut ibu. Sedangkan saat itu belum tersebut, beliau mendatangkan kalimat
ditemukan ilmu kedokteran modern ini agar benar-benar dapat diterima
seperti saat ini. Sehingga, hal seperti itu karena memang datang dari Rasulullah
hanya dapat diketahui melalui wahyu, shallallahu ’alaihi wa salam. Susunan
dari Allah ‘Azza wa Jalla Dzat yang kalimat ini boleh dibilang bagian dari
Mahamengetahui segala sesuatu. ilmu balaghah yang bermakna berbicara
sesuai keadaan dan situasi.
Apalagi ada pembicaraan tema di
atas ilmu kedokteran, yaitu penulisan