Anda di halaman 1dari 11

Tugas Takhrij Hadist

(KITABU-TIS’AH)

Dosen Pembimbing :

Sulaiman Hasibun L.c MA


Oleh:

WIRDA INSANI

INSTITUT SAINS ALQURAN PASIR PENGARAIAN


ROKAN HULU
2020/2021
A.PENDAHULUAN
Pada zaman sahabat pada masa nabi muhammad saw masih hidup dikalangan ummat
muslim,apabila pada saat itu terjadi berbagai permasalahan maka seluruh permsalahan
tersebut akan di kembalikan kepada nabi muhammad saw ,adapun setelah beliau wafat maka
permasalahan di kembalikan kepada pengalaman sahabat yang mereka dapat dari
perkataan,perbuatan,dan sikap serta ketentuan dari nabi muhammad saw yang biasa kita sebut
dengan hadits.
Dalam ajaran islam terdapat dua sumber ajaran yaitu al-qur’an dan hadits ,pada masa
dulu telah ada para ulama yang mengosentrasikan diri untuk mempelajari hadits dan
membukukannya yang mana saat ini ktab-kitab hadits itu di jadikan sebagai bahan
rujukan,dalam perkembangannya kitab hadits ini ada yang disebut dengan kutubut tis’ah,yang
mana kitab kitab ini akan di bahas dimakalah ini dengan singkat.
Dewasa ini semakin berkembang nya zaman maka semakin banyak pula
penyimpangan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan
kepentingannya membuat hadits-hadits palsu yang kemudian di nuqilkan ke kalangan
masyarakat,hal ini mendorong para ulama untuk mendirikan suatu disiplin ilmu untuk
memerikasa apa status hadits tersebut dengan memunculkan teori-teori memeriksanya dari
kitab-kitab hadits,dan salah satu sumbernya ialah kutubut tis’ah yang akan kita bahas di
makalah ini.
B.PENGENALAN SELINTAS KITAB-KITAB KUTUBUT TIS’AH

Kutubut tis’ah adalah penamaan untuk kitab-kitab hadits yang dijadikan bahan rujukan
oleh para pemerhati hadits,kata ‫ كتب‬merupakan bentu jamak dari kata ‫ كتاب‬yang secara
harfiyah memiliki makna buku sedangkan kata ‫ تسعة‬memiliki arti Sembilan, adapun kutub
tis’ah sesuai dengan namanya ia terdiri dari Sembilan kitab hadist yang disusun oleh para
ulama yaitu :

1. Muwattha’ : Imam malik


2. Musnad : Imam Ahmad bin Hambal
3. Al-jami’ash-shohih : Imam Bukhari
4. Al-musnad ash-shahih: Imam Muslim
5. Sunan : Imam Abu Daud
6. Sunan : Imam at-turmudzhi
7. Sunan : Imam An-nasa’i
8. Sunan : Imam Ibnu Majah
9. Sunan : Imam al-darimi1

C. BIOGRAFI SINGKAT PARA PENGARANG DAN SEKILAS ISI KITAB


KUTUBUT TIS’AH

1. Muwatha’(Imam malik)
Muwatha’ merupakan nama kitab hadits yang dikarang oleh imam malik berikut biografi
singkat imam malik dan sekilas muwattha’ :
Imam malik memiliki nama asli Abu Abdullah Malik bin Anas ibn Malik bin Abi
Malik ibn Amr ibn al Haris ibn Ghanim ibn Husail ibn Amr ibn al Haris al Ashbihani al
Madani lahir di madinah pada tahun (714 M / 93 H),dan meninggal pada tahun (800M /
179H). Ia adalah pakar ilmu fiqh dan hadist, serta pendiri Mazhab Maliki. Beliau dilahirkan di
masa khalifah Al-rasyid di madinah .
Beliau berguru dengan banyak ulama yang tinggal di Madinah karena kota tersebut
menjadi pusat ilmu pengetahun pada saat tersebut. Beliau banyak berguru dari tabiin dan tabit
tabiin diantaranya; Rabiah al Rayi bin Abi Abdurahman, Furuh al Madani, Ibnu hurmuz, abu
bakar bin yazid, Ibnu syihab al zuhri, Nafi’ ibn surajis abdullah alm jaelani, Ja’far sadiq ibn
muhammad ibn ali husain ibnu abu talib al madani, Mjuhammad ibn al munkadir ibn al hadiri
al taimy al quraysi.
Sedangkan murid beliau berasal dari banyak golongan, diantaranya dari tabiin semisal
sufyan al saui, lais bin sa’id, abu hanifah, abu yusuf dan lainnya. Ada juga dari tabit tabiin
semisal al zuhri, abul aswad, yahya ibn said al ansari, hisyam bin urwah. Ada juga dari bukan
tabiin semisal Nafi’ ibn abi nu’aim, Muhmmad ibn alajan, salim ibn abi umaiyah, maula uamr
ibn abdullah, al syafi’i, ibnu mubarok.
Karya beliau diantaranya al muwatta’, kitab ‘aqdiyah, kitab nujum, hisab madar al
zaman, manazil al qamar, kitab tafsir gharib al quran, ahkam al quran, al muwadanah al
kubra dan masih banyak lainnya.

1
Saefuddin a’raf,al-guluw dalam kutubut tis’ah(study kritis terhadap sikap keberagaman islam
kontemporer),thesis uin alauddin makasar halaman: 10
 Sekilas Muwattha’
Al-muwattha’ merupakan kitab yang digunakan untuk merujuk hukuk-hukum islam
terutama dalam bidang fiqh. Al-Muwattha’ adalah kitab hadis tertua yang sampai saat
sekarang ini. Kitab ini disusun pada pertengahan abad ke-2 hijriyah. Yakni pada masa
ke khalifahan Ja’far Al-Mansur, ketika khalifah tersebut meminta agar kitab
muwattha’ dapat dijadikan pedoman yang mengikat bagi seluruh daerah islam.2
Secara umum, kitab al-mutawattha’ merupakan kumpulan hadist nabi,
pendapat sahabat, qaul tabiin, ijma’ahlu madinah dan pendapat dari imam malik
sendiri.
Abu bakar al abharani berpendapat bahwa ada 1726 hadis yang terdiri dari 600
musnad, 222 mursal, 613 munqathi’ dan 285 qaul tabiin. Di sisi lain menurut
Muhmmad fuad abdul Baqi’ mengatakan kitab al muwatta’ berisi 1824 hadis. Syuhudi
ismail berpendapat ada 1804 hadis. Perbedaan ini terjadi karena perbedaan sumber
periwayatan dan kemungkinan karena perbedaan cara perhitungan.s

2. Musnad (Imam Ahmad bin hanbal)


kitab musnad merupakan kitab hadits yang disusun oleh imam ahmad bin hambal,berikut
uraian sekilasnya :
Imam Ahmad bin Hanbal memiliki nama lengkap Abu Abdullah Ahmad bin Hilal Al-
syaibani salah satu pendiri Mazhab empat yang diberi nama mazhab hambali.
Imam Ahmad tertarik untuk menulis hadits pada tahun 179 Hijriyah saat berumur 16
tahun. Beliau terus berada di kota Baghdad mengambil hadits dari syaikh-syaikh hadits
kota itu hingga tahun 186. Beliau melakukan mulazamah kepada syaikhnya, Hasyim bin
Basyir bin Abu Hazim al-Wasithiy hingga syaikhnya tersebut wafat tahun 183. Beliau
belajar kepada banyak guru hingga ratusan. Ia menguasai sebuah hadist dan
menghapalnya sehingga menjadi ahli hadist di jamannya dengan berguru kepada Hasyim
bin basyir bin abi hazim al-bukhari, sufyan bin uyainah, Ibrahim bin sa’id, jarir bin ‘abd
al hamid, yahya al-qattan dan waqi’, abu dawud al tayalisi, Abdurrahman ibn al mahdy
dan masih banyak lainnya.
Diantara kitab-kitabnya yang beliu karang ada beberapa yaitu , Kitab al-Musnad, Kitab
Tafsir al-Qurán, Kitab al-Nasikh wa al-Mansukh,Kitab al-Muqaddam wa al-Muakhkhar fi
al-Qurán, Kitab Jawabu al-Qurán,Kitab at-Tarikh,Kitab Manasiku al-Kabir, Kitab
Manasiku al-Shaghir, Kitab Thaátu al Rasul, Kitab al-Íllah, Kitab al-Shalah.

 Sekilas musnad imam ahmad


Musnad Ahmad atau ringkasnya dikenali sebagai al-Musnad adalah salah satu kitab
hadis Nabi yang terkenal dan terluas, dan kedudukannya menempati posisi yang
diutamakan di kalangan Ahlus Sunnah sebagai induk rujukan di kalangan mereka.
Selain itu, ia juga dikenal sebagai musnad yang paling terkenal, dan para ahli ilmu
hadis meletakkan posisinya no 3 setelah Shahihain dan Sunan yang Empat. Nama
Musnad Ahmad didasarkan/dinasabkan dari nama Abu Abdullah Ahmad bin
Muhammad bin Hanbal asy-Syaibani adz-Dzuhli (164-241 H/780-855 M)

2
Umar, Ilmu Hadis (kudus: Nora Media Enterprise,2011),H 169
Perhitungan ahli-ahli hadits menyebutkan ada lebih kurang 40 ribu hadits dengan rincian
sebanyak 10 ribunya diulang-ulang, ditulis berurutan sesuai nama para Sahabat Nabi
Muhammad yang meriwayatkan hadisnya, yang dalam pengurutannya ia jadikan tiap
periwayatan sahabat memiliki satu tempat, dan jumlah sahabat yang diriwayatkan di sini
terhitung sebanyak 904 orang. Kitab itu ia bagi dalam 18 bagian, dan bagian permulaannya
ialah musnad sepuluh orang yang dijanjikan masuk surga, dan bagian terakhirnya ialah
musnad sahabat Nabi yang perempuan (shahabiyah). Dan di sana, banyaklah hadis sahih yang
tak didapati dalam Shahihain(yakni riwayat Bukhari dan Muslim).
Imam Ahmad melakukan rihlah yang panjang untuk mengumpulkan kepingan-
kepingan hadis yang ia dengar dari para syaikhnya dari mulai Baghdad, Syam, Yaman sampai
Hijaz dan mengumpulkan ada 700 ribu hadis sebagaimana yang dituturkan oleh sang Imam itu
sendiri, mencakup hadis marfu', mauquf, maqthu', dan lainnya. Konon Ahmad bin Hanbal
menulis hadis-hadis itu dalam lembaran kertas yang beda maupun yang sama, dalam bagian-
bagian tersendiri, sampai terbentuk sebuah draf. Sebelum ia wafat, ia mendiktekan kitab hadis
ini kepada anak-anak dan penghuni rumahnya sampailah ia wafat di saat ia belum lagi
merapihkan dan meringkaskan kitabnya sehingga kitab itu menjadi sebagaimana adanya.
Anaknya Abdullah kemudian mendapati kesusahan dalam kitab itu, dan menggabungkan
segala hadis yang ia dengar yang menyerupai riwayat dari ayahnya. Adapun al-Qathi'i hanya
meriwayatkan kitab hadis yang sebagaimana adanya saja.

3. Al-Jami’ash-Shahih (Imam Bukhari)

Kitab al-jami’ ash-shahih merupakan kitab hadits yang disusun oleh imam bukhari,berikut
uraian sekilasnya:
imam bukhari memiliki nama lengkap Abu Abdillah Muhammad bin Ismail binIbrahim
bin Al-Mughirah bin Bardizbah bin Badzdzibah Al-Ju’fi. Ayahn- ya, syakh Ismail terkenaal
dengan panggilan Abu Hasan adalah seorangulama hadis yang masyhur di Bukhara yang
pernah menjadi murid Imam Malik Imam Darul Hijrah. Ia juga salah satu sahabat dari
Hammad bin Ziyad dan Ibnu Mubarak, tabi’in masyhur dan diterima riwayatnya dikalangan
ulama hadits.

 Al-Jami’ash-Shahih
Pada waktu itu setelah Imam Bukhari membaca hadis-hadis karya ulama besaar ia
menemukan hadis yang tercampur antara sahih dan dhaif sehingga membuat ia
berinisiatip mengumpulkan hadis-hadis sahih saja. Agar dapat memudahkan bagi
orang yang hendak merujuk dalil suatu permasalahan tanpa kesusahan menganalisa
kualitas sanad dan matan hadis tersebut karena sudah terseleksi.
Selain faktor diatas, ada pula riwayat yang mengatakan bahwa gurunya Ishaq bin
Rahuwaih pernah mengatakan, “bagaimana kalau salah satu diantara kalian
mengumpulkan hadis-hadis Nabi yang sahih dalam sebuah kitab tersendiri?” inilah
yang mendorong Imam Bukhari untuk menyusun kitab ini. Segera Imam Bukhari
tergrak hatinya untuk melakukan penyusunan tersebut. Sebab lainnya adalah Imam
Bukhari mimpi bertemu dengan Nabi. Dan sebab tafsiran mimpi inilah yang
menggerakannya untuk mengumpulkan hadis Nabi dalam Jami ash-Shahih.3

3
Mukhlis Rahmanto, biografi intelektual imam bukhari, hal 98-99
Adapun sistematikanya ada empat macam, diantaranya: Pertama, sistematika sahih dan
sunan, yaitu sebuah kitab yang disusun dengan cara membagi menjadi beberapa kitab dan tiap
kitab dibagi beberapa bab.

Kedua, sistem musnad, yaitu sebuah kitab hadis yang disusun menurut nama
periwayatan pertama yang menerima dari Rasul, seperti semua hadis yang diriwayatkan oleh
Abu Bakar diletakan Abu Bakar.

Ketiga, kitab hadisyang disususn berdasarkan lima bagian-bagian tertentu, yaitu hadis
yang berisi perintah, larangan, khabar, ibadah, dan yang berisi tentang áf’al secara
umum.keempat, kitab yang disusun berdasarkan sistematuka kamus.

Kitab Sahih Bukhari disusun dengan memakai sistematika model pertama, yaitu
dengan membagi beberapa judul tertentu dengan istilah kitab berjumlah 97 kitab. Istilah kitab
dibagi beberpa sub judul dengan istilah bab berjumlah 4550 bab, dimulai dengan bab bad’u al-
wahy kemudian disusul dengan kitab al-imanal-ilm dan seterusnya dengan jumlah hadis
secara keseluruhan 7275 buah hadis termasuk yang terulang atau 4000 hadis tanpa
pengulangan.4

4. Al-Musnad Ash-Shahih (Imam Muslim)

imam muslim memiliki nama asli Al-Imam Abu Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-
Qusyairi An-Naisaburi. Ia dilahirkan pada tahun 204 Hijriah. Imam Muslim adalah dari
suku Qusyairi (Bani Qusyair) yang merupakan golongan suku Arab di Nishapur (Iran),
pada wilayah kota Khurasan. Abul Hussein Muslim yang terkenal sebagai ahli hadis ini
akhirnya wafatnya pada hari Ahad di Naishapue (Naisabur) pada tahun 261 Hijriah, dengan
berusia 55 tahun, dan dimakamkan di Nashar Abad (Naishapur).

 Al-Musnad al-jami’
Kitab himpunan hadis shahih karya muslim ini judul aslinya ialah al-Musnad al-Sahih
al-Mukhtasar min al-Sunan bi al-Naql al-`Adl `an al-`Adl `an Rasul Allah Saw.,
namun lebih dikenal dengan nama al-Jami` al-Sahih atau Sahih Muslim.
Penyusunan kitab ini memakan waktu 15 tahun. beliau menyeleksi ribuan hadis baik
dari hafalannya maupun dari catatannya.
Kitab ini memuat hadis yang cukup banyak. Hanya saja mengenai penentuan jumlah
hadisnya, terdapat informasi atau pendapat yang berbeda-beda. Menurut keterangan
Ahmad bin Salamah, salah seorang sahabat Imam Muslim sekaligus sebagai penulis
naskah kitab ini, ia menyatakan bahwa dalam Sahih Muslim memuat 12.000 hadis.
Sementara yang lainnya ada yang menyatakan berjumlah 7.275 hadis, 5.632 hadis,
4.000 hadis dan 3.033 hadis.
5. Sunan (Imam Abu Daud)
kitab sunan merupakan kitab hadits yang disusun oleh imam Abu daud,berikut uraian
sekilasnya:

4
M. Abdurrahman, Studi Kitab Hadis, hal 49-50
imam abu daud memiliki nama asli Abu Dawud Sulaiman bin Al-Asy'ats As-Sijistani,
untuk mengumpulkan hadis beliau bepergian ke Arab, Saudi, Irak, , Khurasan, Mesir,
Suriah, Nishapur, Marv, dan tempat-tempat lain, menjadikannya salah seorang ulama yang
paling luas perjalanannya.

 Sunan Abu Daud


Kitab Sunan menurut para ahli Hadits adalah kitab Hadits yang disusun berdasarkan
bab-bab fiqh, Kitab Sunan ini hanya memuat Haditshadits marfu’, tidak memuat
Hadits manqut atau maqtu’, sebab dua macam Hadits terakhir Hadits ini disebut
sunnah, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan moralitas,sejarah, dan zuhud.
Sebagaimana pernyataan Al-Khatani dalam kitab Ar-Risalah Al-Mustatrafah:
“Diantara kitab-kitab Hadits adalah kitab-kitab Sunan yaitu kitab Hadits yang disusun
menurut bab-bab fiqh, mula-mula dari bab thaharah, shalat, zakat, dan sebagainya, dan
di dalambya tidak terdapat Hadits mauquf, karena Hadits ini tidak disebut sebagai
sunnah, namun hanya disebut sebagai Hadits.5
Metode yang dipakai oleh Abu Dawud berbeda dengan metode yang dipakai oleh
ulama-ulama sebelumnya, seperti Imam Ahmad bin Hanbal yang menyusun kitab
musnad dan Imam Bukhari dan Muslim yang menyusun kitabnya dengan hanya
membatasi pada Hadits-hadits yang shahih saja. Adapun Abu Dawud menyusun
kitabnya dengan mengumpulkan Haditshadits yang berkaitan dengan hukum (Fiqh),
dan dalam menyusunnya berdasarkan urutan bab-bab fiqh. Hadits-hadits yang
berkenaan dengan fada’il al-Amal (keutamaan-keutamaan amal). Dan kisah-kisah
tidak dimasukkan dalam kitabnya.
Dalam Sunan Abu Dawud, ia membagi haditsnya dalam beberapa kitab, dan setiap
kitab dibagi menjadi beberapa bab. Adapun perinciannya adalah 35 kitab, 1871 bab,
serta 4800 Hadits. Tetapi menurut Muhammad Muhyudin Abdul Hamid, jumlanya
sebanyak 5274 Hadits. Perbedaan perhitungan tersebut tidak aneh, karena Abu Dawud
sering mencantumkan sebuah Hadits di tempat yang berbeda, hal ini dilakukan karena
untuk menjelaskan suatu hukum dari Hadits tersebut, dan di samping itu untuk
memperbanyak jalur sanad.6

6. Sunan (Imam At-turmudzi)


kitab sunan merupakan kitab hadits yang disusun oleh imam At-turmudzi,berikut
uraian sekilasnya:
imam At-turmudzi memiliki nama lengkap Imam al-Hafiz Muhammad Ibn Saurah Ibn
Musa Ibn al-Dahhaq al-Silmi al-Tirmidzi yang juga dikenali dengan gelaran Abu Isa.
Dilahirkan di Turmuz pada bulan Zulhijjah 209H bersamaan 824M dan meninggal dunia
pada 13 Rejab tahun 279 H bersamaan 892M ketika beliau berumur 70 tahun. Beliau lebih
terkenal dengan panggilan al-Tirmidzi kerana dinisbahkan kepada tempat kelahairan beliau
yaitu Turmuz.7

 Sunan At-Turmudzi
5
Mustafa Azami, Ilmu Hadits, 143
6
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieq, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, (Semarang: Pusaka Rieky
Putra, 1998), 88
7
Rosmawati Ali. (1997). Pengantar Ulum Hadis. H. 204-205
Sebelum munculnya Imam al-Tirmidzi dengan kitab sunannya ini, ulama ulama
sebelum itu hanya membahagikan hadith kepada dua bahagian yaitu hadith sahih dan
hadith dho’if. Kitab Sunan al-Tirmidzi ini merupakan salah sebuah kitab hadith yang
masyhur, salah satu daripada sunan al-Arba’ah.
Karya Imam al-Tirmidzi ini mengandungi hadith sahih, hasan, dho’if, gharib dan
mua’llal dengan menerangkan kelemahannya. Kitab-kitab ini juga mengandungi
hadith-hadith hukum, akan tetapi lebih banyak penekanan terhadap hadith-hadith yang
berhubung dengan adab, tafsir, manaqib, dan mawa’iz.Imam al-Tirmidzi juga telah
memasukkan lebih 3956 buah hadith ke dalam kitab ini. Akan tetapi walaupun kitab
ini dikatakan hebat, kitab ini tetap dikritik oleh ulama-ulama lain. Antara kritikan
utama terhadap Sunan al-Tirmidzi ini adalah imam al-Tirmizi menerima periwayatan
daripada al-Maslub dan al-Kalbi, perawi yang muttaham (yang dituduh berdusta)
pemalsu hadith. Sehinggakan darjatnya lebih rendah jika dibandingkan dengan Kitab
Sunan Abu Daud dan Sunan al-Nasa’i. Imam An-nasa’i memiliki nama asli al-Imam
al-Hafidh Syaikh al-Islam sebagaimana julukan yang diberikan oleh al-Dzahabi Abu
Abdurrahman Ahmad ibn Ali ibn Syu’aib ibn Sinan ibn Bahr al-Khurasani8

7. Sunan Imam An-Nasa’i


Kitab Sunan merupakan kitab hadits yang disusun oleh imam An-nasa’i,berikut uraian
sekilasnya:
. Al-Nasa’i dikenal pula dengan seorang yang rajin dalam mengerjakan ibadah siang
maupun malam, dan selalu menunaikan haji serta berijtihad. Suatu ketika al-Nasa’i
pernah melakukan pertempuran bersama-sama dengan penguasa Mesir saat itu. Banyak
orang yang menilai bahwa al-Nasa’i merupakan seorang pemberani dan kokoh dalam
memegang ajaran al-Sunnah. Beliau sangat menjaga diri dari para penguasa. Demikianlah
sifat al-Nasa’i yang patut dicontoh oleh para ulama yaitu menyebarkan ilmu dan selalu
terpanggil untuk berjihad.
Pada bulan Dzulqaidah tahun 302 H beliau keluar dari Mesir dan wafat pada hari
Senin, 13 Safar tahun 303 H.9

 Sunan An-nasa’i
Cukup banyak karangan beliau kurang lebuh 15 buku, yang paling populer adalah As-
Sunan yang disusun seperti bab Fiqh. Dari segi kualitas hadisnya terdapat hadis
shahih, hasan, dan dlaif. Imam al-Nasa’i memberi nama kitab itu As-Sunan Al-Kubra,
kemudian diajukan kepada seorang Amir di Ramalah, kemudian beliau ditanya:
“Apakah semua hadis di dalamnya shahih?” Beliau menjawab: “Di dalamnya ada yang
shahih, hasan, dan yang menghampiri derajat keduanya”. “Tuliskan yang shahih saja
dari padanya!” sahut Amir. Maka beliau menyaring dari kitab itu hadis-hadis shahih
saja yang kemudian disebut As-Sunan As-Sughra dan diberi nama Al-Mujtaba’ min
As-Sunan dan kitab inilah sampai di tangan kita.
Sunan al-Kubra meskipun tidak menduduki peringkat yang diduduki oleh al-Sunan al-
Shughra akan tetapi tidak disepakati oleh para ulama untuk ditinggalkan.
Jika sebuah hadis dinisbatkan kepada al-Nasa’i, maka yang dimaksudkan adalah hadis
yang terdapat di dalam kitab al-Sunan al-Shughra bukan al-Sunan al-Kubra.

8
Muhammad Muhammad Abu Syuhbah, Op. Cit., hlm. 114. S
9
Muhammad Muhammad Abu Syuhbah, Op. Cit., hlm.117
8. Sunan (Ibnu Majah)
Imam Ibnu Majah memiliki nama asli Abu Abdullah Muhammad bin Yazid, al-Hafidz,
al-Kabir, alHujjah, al-Mufassir, Abu ‘Abdillah bin Majah al-Qazwainiy, penyusun kitab
sunan, tarikh, dan tafsir, serta merupakan hafidz Qazwain1 pada masanya. Beliau
dilahirkan pada tahun 209 H/824 M.10

 Sunan Ibnu Majah


Dalam kitab Sunan Ibni Majah cetakan Dar as-Salam di Riyadl, jumlah haditsnya ialah
4341 hadits. Demikian juga Sunan yang dicetak Dar al-Ma’rifah di Beirut, yang di-
tahqiq Syaikh Khalil Ma’mun Syiha.
Ibnul Atsir menuturkan, “bahwa kitabnya ( Sunan Ibni Majah) merupakan kitab yang
penuh dengan faidah, besar manfaatnya dalam fiqh. Akan tetapi di dalamnya banyak
terdapat hadits-hadits yang dlaif sekali bahkan munkar, dan sehingga dikutip dari al-
Hafidz al-Mizziy bahwasannya rata-tara hadits yang ia (Ibnu Majah) menyendiri
dalam periwayatannya adalah dlaif. 11

9. Sunan (Imam Ad-Darimi)


Imam ad-darimi memiliki nama asli ‘Abdurrahman ibn al-fadhl ibn Bahram ‘Abdis
shamad, Ia dilahirkan pada tahun wafatnyaIbn al-Mubarak, yaitu pada tahun 181 H di kota
Samarqand.Sejak kecil ia telah dikaruniai kecerdasan otak sehingga ia mudah untuk
memahami dan menghafal setiap yang didengarnya.denganbakalnya yang cerdas itulah ia
menemui para syaikh dan belajar ilmu.
Imam al-Darimi meninggal dunia pada hari Tarwiyah tahun 255 H setelah shalat
‘Ashar. Ia dikubur pada hari Jum’at yang bertepatan dengan hari ‘Arafah. Ketika
meninggal, al- Darimi umurnya telah mencapai 75 tahun. Ada satu pendapat yang
menyatakan bahwa ia meninggal pada tahun 205 H, akan tetapi pendapat ini diragukan
kebenarannya.

 Sunan Ad-Darimi
“al hadist al musnad al marfu’ wa al mauquf wa al maqthu’ atau yang terkenal dengan
sunan al Darimi merupkan kitab hadits yang di susun oleh imam ad-darimi, Kitab ini
berisi hadis-hadis marfu’, mauquf, dan maqtu’. Bagian terbesar dari hadis-hadis yang
terdapat dalamkitab tersebut adalah hadis-hadis yang marfu’, ini pula lah yang menjadi
sandaran utama dalam mengemukakan hokum-hukum pada setiap babnya. Namun ada
kalanya al-Darimi memperpanjang lebar penbahasan dengan menambah hadis yang
marfu’ dan mengemukakan berbagai asar dari para sahabat maupun dari para tabi’in.
Dalam menyusun kitab Sunan al-Darimi ini, baliautampaknya tidak berkehendak
untuk memperbanyak jalur sanad, tetapi ia lebih berkeinginan untuk menyusun suatu
kitab yang ringkas. Dalam satu bab ia hanya memasukkan satu hadis, dua hadis, atau
tiga hadis saja. Inilah alasan beliau hanya memasukkan tidak lebih dari 10 buah hadis
mu’allaq.
Kitab karya al-Darimi ini memiliki sistematika penyusun yang baik, yang terangkai
dalam 24 kitab, artisan bab, dan 3367 buah hadis yang terdiri dari 89 hadis mursal dan

10
Syamsuddin adz-Dzahabiy, Siyar A’lam an-Nubalaa, (Beirut: Muasasah ar-Risalah, 2011). Jilid 13, hal. 277.
11
Muhammad ‘Abdurrahman al-Mubarakfuriy, Muqaddimah Tuhfatul Ahwadziy ...hal. 165
240 hadis maqtu’ serta kebanyakan hadis bersandar langsung dari Nabi Muhammad
SAW (marfu’).

D.PENUTUP
Dalam penutupan makalah ini ini pemakalah menyimpulkan bahwa setiap pentakhrij
mestilah mengenali kitab-kitab hadits yang terkandung dalam kutubut tis’ah,karena kitab kitab
ini lah yang menjadi bahan rujukan dalam mentakhrij.

Daftar Pustaka
Saefuddin a’raf,al-guluw dalam kutubut tis’ah(study kritis terhadap sikap keberagaman islam
kontemporer),thesis uin alauddin makasar halaman: 10
Mukhlis Rahmanto, biografi intelektual imam bukhari, hal 98-99

M. Abdurrahman, Studi Kitab Hadis, hal 49-50


M.Sholahudin, Agus Supyadi, Ulumul Hadis, (bandung: Daftar Pustaka, 2011), cet ke-2, hal
234

Husein Bahreisj, Himpunan Hadis Shahih Muslim, (Surabaya: “al-Ikhlas”) hal ix

Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieq, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, (Semarang:
Pusaka Rieky Putra, 1998), 88
Rosmawati Ali. (1997). Pengantar Ulum Hadis. H. 204-205
Muhammad Muhammad Abu Syuhbah, Op. Cit., hlm. 114.

Anda mungkin juga menyukai