Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KITAB - KITAB HADIS

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Ulumul Hadist

Dosen Pengampu : Dr. M. Minanur Rohman, M.S.I

Di susun oleh :

1. Istiqomah Ajrina ( 2121087 )


2. Ahmad Khotib Al Chariz ( 2121116 )

KELAS D
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat,
taufik dan hidayahnya panulis dapat menyelesaikan makalah “ Kategori Kitab
Hadist “.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.
M. Minanur Rohman, M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah Ulumul Hadist,
dan tak lupa pula teman-teman yang telah memberikan dukungan baik langsung
maupun tidak langsung.

Makalah ini disusun untuk menambah pengetahuan tentang Kategori Kitab


Hadist. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfat untuk penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya. Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata
sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
penulis butuhkan untuk perbaikan kedepannya. Akhir kata penulis ucapkan terima
kasih. Semoga Allah Swt. senantiasa menuntun kita ke jalan yang diridhoi-Nya.

Pekalongan, 02 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kitab-kitab hadis yang beredar di tengah-tengah masyarakat dan
dijadikan pegangan oleh umat islam dalam hubungannya dengan hadits
sebagai sumber ajaran islam adalah kitab-kitab yang disusun oleh para
penyusunnya setelah lama Nabi wafat. Dalam jarak waktu antara
kewafatan Nabi dan penulis kitab-kitab hadist tersebut telah terjadi
berbagai hal yang dapat menjadikan riwayat hadist tersebut menyalahi apa
yang sebenarnya berasal dari Nabi. Baik dari aspek kemurniannya atau
keasliannya.
Namun perlu diketahui terlebih dahulu kita harus benar-benar
mengerti hadist tersebut dari berbagai aspeknya. Bukan saja dari tahu dan
memahami maksudnya namun lebih dari itu kita juga harus tahu kitab-
kitab hadist, derajat dan kedudukannya, semua ini dimaksudkan agar kita
tahu dengan benar tentang hujjah atau ketetapan dan cara mengamalkan
hadist tersebut.
Berdasarkan pernyataan diatas, maka dalam hal ini penulis
mencoba mengangkat topik tersebut dalam sebuah makalah “ Kategori
kitab hadis, karakteristik hadist, dan tokoh-tokoh hadist”. Diharapkan
sajian pembahasan dari makalah ini dapat sedikit memberikan penjelasan
pada pembaca tentang hadist.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja kategori kitab-kitab hadist?
2. Apa saja karakteristik kitab-kitab hadist ?
3. Siapa saja tokoh-tokoh hadist ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu kategori kitab hadist.
2. Untuk mengetahui karakteristik kitab hadist.
3. Untuk mengetahui para tokoh-tokoh hadist.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kategori Kitab Hadist


Kitab hadist terbagi menjadi ke dalam beberapa bentuk dan jenis
yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan dan fungsi disusunnya kitab tersebut.
Berikut ini kategori atau jenis-jenis kitab hadist yang banyak digunakan umat
Islam.
1. Kitab Jami’ atau Jawami’
Kitab jami’ adalah kitab yang menghimpun hadist-hadist yang
berkenaan dengan bidang akidah, hukum, adab, tafsir, tarikh, dan sejarah
hidup. Sebuah kitab hadist disebut dengan jami’ bila mengandung sekurang-
kurangnya dengan bidang, yaitu : (1) akidah; (2) hukum; (3) sikap hidup
orang-orang shaleh; (4) adab; (5) tafsir; (6) tarikh (7) al-fitan; (8) manakib.
Kitab-kitab hadist yang termasuk dalam kategori ini ialah Shaih al-Bukhari,
jami’ at-Tirmidzi, Shaih Muslim, jami’ Sufyan as-Sauri dan lain-lain.
2. Kitab as-Sunan atau al-Ahkam
Kitab sunan adalah kitab hadist yang disusun berdasarkan
sistematika pembahasan fikih yang bermula pada bab thaharah, shalat, dan
seterusnya. Namun demikian, di dalam kitab sunan sendiri tidak hanya
dimuat hukum-hukum normatif, tapi juga persoalan-persoalan yang lain.
Contohnya kitab-kitab yang termasuk dalam kategori ini adalah Sunan An-
Nasa’i ,Sunan at-Tirmidzi, Sunan Ibnu Majah dan lain-lain.
3. Kitab Musannaf
Kitab musannaf mengandung makna yang sama frngan muwatta’at
yaitu kitab hadist yang disusun berdasarkan bab-bab fiqh akan tetapi
mencakup hadis mawquf,hadismaqtu,, disatukan dengan hadis marfu,
karena kitab-kitab jenis ini umumnya disusun pada awal pembukaan hadis.
Kitab musannaf yang terkenal adalah musannaf Abdur Razzaq bin Hammam
as-Sahani, dan musannaf Abu Bakar bin Abu Syaibah.
4. Kitab Kitab Masanid atau Musnad
Kitab musnad adalah kitab hadist yang disusun berdasarkan nama-
nama sahabat yang meriwayatkan hadist. Biasanya, dimulai dengan nama
sahabat yang pertama kali masuk islam atau disesuaikan dengan urutan
abjad. Misalnya, Imam Ahmad yang menulis musnad telah mendahulukan
hadist-hadist Abu Bakar daripada hadist-hadist sahabat yang lain.
5. Kitab Mustadrak
Kitab mustadrak adalah kitab hadist yang mengumpulkan hadist-
hadist yang tidak disebutkan oleh pengarang. Contohnya, kitab mustadrak
al-hakim yang diterbitkan 4 jilid. Hadist-hadist dalam kitab ini dihimpun
berdasarkan syarat-syarat yang digunakan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
6. Kitab Mustakhraj
Kitab mustakhraj adalah kitab hadist yang mengumpulkan hadist-
hadist dalam satu kitab yang memiliki rangkaian sanad berlainan, tetapi
bertemu pada periwayat awal ( guru ) nya. Contoh kitab mustakhraj ialah
mustakhraj terhadap kitab Shaih Muslim oleh Abu Ja’far bin Hamdan, Abu
Bakar al-Jauzaqi, Abu Imran Musa bin Abbas, Abu Said bin Usman, dan
lainnya.1

B. Karakteristik Kitab Hadist


C. Tokoh-tokoh Hadist
1. Abu Hurairah (19 s. H – 59 H)
Nama lengkap Abu Hurairah adalah ‘Abd al-Rahman ibn Shakr al-
Dausi al-Yamani. Abu Hurairah telah memeluk agama Islam sejak dia
berada di Yaman, yaitu di hadapan Al-Thufail ibn ‘Amr. Dia hijrah ke
Madinah dan bergabung dengan Rasulullah Saw. pada saat penaklukan

1
M. Abdurrahman, Studi Kitab Hadis, (Yogyakarta: 2003, Teras), hlm. 110-111
Khaibar tahun 7 H.2 Abu Hurairah senantiasa bersama Rasul SAW selama
empat tahun, yaitu semenjak kedatangannya di Khaibar hingga wafat
Rasulullah SAW. Akan tetapi ada yang ber pendapat bahwa dia bergaul
bersama Rasul SAW hanya tiga tahun, karena selama setahun dia dikirim
ke Bahrain bersama 'Ala' al-Hadhrami. Jadi dengan dikurangi setahun
selama dia berada di Bahrain, maka masa dia bersama Rasul SAW adalah
selama tiga tahun.3
Dari 5374 Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, 325 Hadis
terdapat pada Shahih Bukhari dan Shahih Muslim; 93 Hadis diriwayatkan
oleh Bukhari saja; dan 189 Hadis diriwayatkan oleh Muslim saja. Abu
Hurairah wafat pada tahun 59 H. Tentang tahun wafatnya ini terdapat
perbedaan pendapat di kalangan para ahli. Hisyam ibn 'Urwah mengatakan
bahwa Abu Hurairah wafat pada tahun 57 H. Pendapat ini diikuti oleh 'Ali
ibn al-Madini, dan Shubhi al-Shalih memandangnya sebagai pendapat
yang rajih. Akan tetapi, 'Ajjaj al-Khathib memilih pendapat yang
menyatakan tahun wafatnya adalah tahun 59 H.4
2. Anas ibn Malik (10 s. H-93 H)
Nama lengkapnya adalah Anas ibn Malik ibn al-Nadhr ibn
Dhamdham al-Anshari al-Khazraji al-Najjari. Ketika Rasul SAW hijrah ke
Madinah, Anas baru berusia 10 tahun. Ibunya, Ummu Sulaim,
menyerahkan Anas kepada Rasul SAW agar dapat berkhidmat kepada
Rasul. Anas kemudian tumbuh dan besar bersama Rasul SAW, dan ia
berkhidmat pada Rasul SAW selama 10 tahun. Anas adalah seorang
Sahabat yang terkenal wara', banyak ibadahnya, dan sedikit bicaranya,
sehingga Abu Hurairah pernah berkomentar tentang Anas, "Saya tidak
melihat seseorang yang ibadah shalatnya menyerupai shalat Rasul SAW
selain ibn Ummu Sulaim, yaitu Anas".5

2
Nawir Yuslem, Ulumul Hadis, (Jakarta: 1998, PT. Mutiara Sumber Widya), hlm. 439-
440.
3
Nawir Yuslem, Ulumul Hadis…, hlm. 448.
4
Nawir Yuslem, Ulumul Hadis…, hlm. 448.
5
Nawir Yuslem, Ulumul Hadis…, hlm. 448-449.
Anas adalah perawi Hadis terbanyak ketiga di kalangan Sahabat.
Jumlah Hadis yang diriwayatkannya adalah 2286 Hadis. Di antaranya 318
Hadis diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, 80 Hadis diriwayatkan oleh
Bukhari saja, dan 70 Hadis diriwayatkan oleh Muslim saja. Anas
meninggal pada tahun 93 H di Basrah.6
3. 'A'isyah Umm al-Mu'minin (9 s. H-58 H)
Dia adalah 'Aisyah binti Abu Bakar al-Shiddiq, salah seorang istri
Rasul SAW. Rasulullah menikahinya pada bulan Syawal tahun 2 H, yaitu
setelah Peperangan Badar. Dialah satu-satunya istri Rasul SAW yang
dinikahinya dalam keadaan gadis. 'Aisyah hidup bersama Rasul SAW
selama 8 tahun 5 bulan." 'Aisyah adalah seorang yang cerdas serta
menguasai Al-Qur'an dan Hadis-Hadis Nabi SAW, terutama yang ber
kenaan dengan permasalahan wanita, dan bahkan dia juga seorang yang
ahli dalam bidang Fiqh sehingga dianggap sebagai salah seorang fuqaha
Sahabat. Selain langsung dari Rasul SAW sebagai sumber yang terbanyak
dari perbendaharaan Hadisnya, 'A'isyah juga menerima Hadis melalui
ayahnya Abu Bakar, 'Umar, Sa'ad ibn Abi Waqqash, Usaid ibn Khudhair,
dan lain-lain.
Jumlah Hadis yang diriwayatkan oleh 'Aisyah adalah 2210 Hadis.
Sejumlah 316 Hadis terdapat pada Shahih Bukhari dan Muslim, 54 Hadis
diriwayatkan oleh Bukhari saja, 68 Hadis diriwayatkan oleh Muslim saja,
serta Hadis Hadis lainnya dijumpai pada Al-Kutub al-Sittah dan kitab kitab
Sunan lainnya. 'Aisyah r.a. meninggal dunia pada bulan Ramadhan tahun
58 H, dan ada yang berpendapat pada tahun 57 H.7
4. 'Abd Allah ibn 'Abbas (3 seb. H-68 H)
Nama lengkapnya adalah Abu al-'Abbas 'Abd Allah ibn 'Abbas ibn
'Abd al-Muththalib ibn Hasyim ibn 'Abd Manaf al-Qurasyi al Hasyimi,
anak paman Rasul SAW. Ibunya adalah Umm al Fadhal Lubabah bint al-
Harits al-Hilaliyah, saudara perempuan dari Maimunah bint al-Harits al-

6
‘Ajjaj Al-Khatib, Al-Sunnah, hlm. 473.
7
‘Ajjaj Al-Khatib, Al-Sunnah, hlm. 475.
Hilaliyah istri Rasul SAW. Ibn 'Abbas lahir pada tahun 3 sebelum Hijriah
di Syi'b, Mekah, yaitu ketika Bani Hasyim sedang diasingkan oleh suku
Quraisy musyrik di sana. Ketika Rasul SAW wafat, Ibn 'Abbas berusia 13
tahun. Rasul SAW semasa hidup beliau telah mendoakan Ibn 'Abbas agar
diberi Allah SWT hikmah, pemahaman terhadap agama, dan kemampuan
dalam mentakwil. Doa Rasul SAW tersebut dikabulkan Allah SWT,
sehingga Ibn 'Abbas menjadi seorang mufassir, dan seorang muhaddits
yang memiliki banyak koleksi Hadis. Dari 1660 Hadis yang diriwayatkan
oleh Ibn 'Abbas, sejumlah 234 Hadis diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim, 110 Hadis diriwayatkan oleh Bukhari saja, 49 Hadis oleh Muslim
saja, dan selebihnya dijumpai di dalam Al-Kutub al-Sittah dan kitab-kitab
Sunan.
Semasa hidupnya, selain menekuni ilmu pengetahuan dan
mengajarkannya, Ibn 'Abbas juga pernah dipercayakan Khalifah 'Ali
menjadi gubernur di Basrah, namun dia meninggalkan tugas tersebut
sebelum 'Ali terbu nuh dan selanjutnya dia kembali ke Mekah. Ibn 'Abbas
meninggal dunia di Tha'if pada tahun 68 H.8
5. Jabir ibn 'Abd Allah (16 seb. H-78 H)
Namanya adalah Jabir ibn 'Abd Allah ibn 'Amr ibn Ha ram ibn
Tsa'labah al-Khazraji al-Salami al-Anshari Abu 'Abd Allah, atau Abu 'Abd
al-Rahman, atau ada yang menga takan Abu Muhammad." Jabir adalah
seorang faqih dan mufti pada masanya. Ayahnya gugur dalam Peperangan
Uhud dan meninggalkan keluarga yang membutuhkan nafkah beserta
hutang. Rasulullah SAW mengobati rasa duka nya, menyantuninya dengan
rasa kasih sayang dan memeliharanya sampai hutangnya terbayar. Jabir
sangat mencintai Rasul SAW dan dia menyertai Rasul SAW dalam setiap
peperangan yang dilakukan beliau, kecuali pada perang Badar dan Uhud.
Dia mendapatkan banyak hadis dari Rasul SAW dan setelah Rasul
SAW wafat, Jabir melakukan perjalanan untuk mendapatkan ilmu pengeta
huan dari Sahabat-Sahabat besar. Oleh karenanya, selain dari Rasul SAW

8
Nawir Yuslem, Ulumul Hadis…, hlm. 454.
Jabir juga memperoleh Hadis dari para Sahabat, seperti Abu Bakar, 'Umar,
'Ali, Abu 'Ubaidah, Thalhah, Mu'adz ibn Jabal, 'Ammar ibn Yasir, Khalid
ibn al-Walid Abu Hurairah, Abu Sa'id, 'Abd Allah ibn Unais, dan lain-lain.
Dari 1540 Hadis yang diriwayatkan oleh Jabir,67 sejum lah 212 Hadis
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, 26 Hadis oleh Bukhari saja, dan
126 Hadis oleh Muslim saja. Jabir meninggal dunia pada tahun 78 H
dalam usia 94 tahun, dan dia adalah Sahabat yang terakhir meninggal
dunia di Madinah.9
6. Abu Sa'id al-Khudri (12 seb. H-74 H)
Dia adalah Sa'ad ibn Malik ibn Sinan ibn 'Ubaid ibn Tsa'labah ibn
'Ubaid ibn al-Abjar, yaitu Khudrah ibn 'Auf ibn al-Harits ibn al-Khazraj al-
Anshari. Pada usia 13 tahun, dia dibawa serta oleh ayahnya menghadap
Rasul SAW. agar diizinkan untuk turut dalam Peperangan Uhud, namun
Rasul SAW. menganggapnya masih terlalu muda untuk berperang ketika
itu, dan selanjutnya beliau menyarankan untuk dibawa pulang kembali.
Dan, dalam peperangan berikutnya dia telah dibenarkan untuk
berpartisipasi, sehingga selama hidupnya dia telah mengikuti sejum lah 12
peperangan.
Selain langsung dari Rasul SAW, Abu Sa'id al-Khudri
mendapatkan Hadis melalui ayahnya, yaitu Malik ibn Sinan, dari saudara
seibunya yakni Qatadah ibn Nu'man, dari Abu Bakar, 'Umar, 'Utsman,
'Ali, Zaid ibn Tsabit, Abu Qatadah al-Anshari, 'Abd Allah ibn Salam, Ibn
'Abbas, Abu Musa al-Asy'ari, Mu'awiyah, Jabir ibn 'Abd Allah, dan lain
lain. Dari 1170 Hadis yang merupakan Abu Sa'id al Khudri, sejumlah 111
Hadis diriwayatkan oleh Bukhari. dan Muslim, 43 Hadis disepakati oleh
keduanya, 16 Hadis diriwayatkan oleh Bukhari saja, dan 52 Hadis
diriwayatkan oleh Muslim saja. Hadis-Hadisnya yang lain dijumpai di
dalam Al-Kutub al-Sittah. Abu Sa'id al-Khudri meninggal dunia pada
tahun 74 H di Madinah, pada usia 86 tahun.

9
Nawir Yuslem, Ulumul Hadis…, hlm. 455.

Anda mungkin juga menyukai