Anda di halaman 1dari 19

SEKILAS TENTANG KITAB RIYADHUS SHALIHIN

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Membahas Kitab Hadis I Dosen Pengampu: Deddy Nurhaedi

Disusun oleh: FAUZAN AZIMA (05530005)

JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2008

PENDAHULUAN
Setelah Imam Maliki membuat kitab hadis tertua yang mengumpulkan hadishadis Nabi agar mudah dipelajari oleh umat Islam pada saat itu, maka banyaklah bermunculan ulama-ulama yang mengkhususkan diri dalam bidang hadis dan mengumpulkan hadis-hadis Nabi saw dalam sebuah kitab dengan melakukan penyeleksian yang ketat agar tidak tercampur antara sunnah rasul dengan sunnah dan qaul shahabah maupun ulama lainnya. Sehingga lahirlah kitab-kitab hadis dengan berbagai bentuk. Ada yang mengkaji berdasarkan tema matan dan ada pula yang menyusun sesuai dengan mata rantai sanad hadis tersebut. Oleh karena adanya penyeleksian yang cukup ketat, maka timbullah tingkatan kualitas hadis. Imam Bukhari sebagai pelopor kritikus hadis Nabi saw melakukan penyeleksian hadis dari 300.000 hadis lebih menjadi 3.000 hadis yang diklaim oleh beliau sebagai hadis shahih sesuai dengan kaedah keshahihan hadis yang beliau buat. Seiring dengan perkembangannya, kitab-kitab hadis masa Bukhari dan kawankawan mulai ditakhrij oleh ulama-ulama setelahnya dan mereka membuat sebuah kitab hadis dalam tema-tema tertentu sekaligus sebagai syarah dan resume dari kitabkitab hadis pokok. Disini saya akan mencoba menyajikan sebuah kitab hadis, atau yang lebih dikenal sebagai kitab akhlak yang ditulis oleh Abu Zakariya, Iman an Nawawi ad Dimasyqi. Penelitian yang saya lakukan belumlah sempurna dan masih banyak kekurangan dimana-mana, akan tetapi inilah usaha saya untuk menyajikan sebuah resume kitab Riyadhus Shalihin. Selamat membaca dan mohon maaf atas segala kekurangan.

KITAB RIYADUSH SHALIHIN


A. Biografi Imam an Nawawi
Beliau adalah Al-Imam al-Allamah Abu Zakaria Yahya bin Syaraf bin Mury bin Hasan bin Husain bin Muhammad bin Jumah bin Hizam an-Nawawi ad-Dimasyqi. Beliau lahir pada bulan Muharram tahun 631 H / 1233 M di desa Nawa, dekat kota Damaskus. Pada tahun 649 H, an-Nawawi, dengan diantar oleh sang ayah, tiba di Damaskus dalam rangka melanjutkan studinya di Madrasah Dar al-Hadits. Dia tinggal di alMadrasah ar-Rawahiyyah yang menempel pada dinding masjid al-Umawy dari sebelah timur. Pada tahun 651 H, dia menunaikan ibadah haji bersama ayahnya, lalu pulang kembali ke Damaskus. Adapun guru-guru beliau antara lain : Abdul Aziz bin Muhammad Al-Ashari, Zainuddin bin Abdud Daim, Imaduddin bin Abdul Karim Al-Harastani, Zainuddin Abul Baqa, Khalid bin Yusuf Al-Maqdisi An-Nabalusi dan Jamaluddin Ibn AshShairafi, Taqiyuddin bin Abul Yusri, Syamsuddin bin Abu Umar. Dia belajar fiqih hadits (pemahaman hadits) pada asy-Syaikh al-Muhaqqiq Abu Ishaq Ibrahim bin Isa Al-Muradi Al-Andalusi. Kemudian belajar fiqh pada Al-Kamal Ishaq bin Ahmad bin usman Al-Maghribi Al-Maqdisi, Syamsuddin Abdurrahman bin Nuh dan Izzuddin AlArbili serta guru-guru lainnya. Dan adapun murid-murid beliau antara lain : al-Khatib Shadruddin Sulaiman al-Jafari, Syihabuddin al-Arbadi, Shihabuddin bin Jawan, Alauddin al-Athar dan yang meriwayatkan hadits darinya Ibnu Abil Fath, Al-Mazi dan lainnya. 1 Imam an Nawawi memiliki tiga karakteristik yang menonjol dalam bidang intelektualnya. Adapun tiga karakteristik itu antara lain : 1. Kegigihan dan keseriusannya didalam menuntut ilmu dari kecil hingga remaja. Hal ini dibuktikan beliau dengan berhasil menghafal kitab Tanbih al-Ghafilin dalam waktu empat bulan setengah dan sisa waktu lainnya beliau gunakan untuk menghapal seperempat permasalahan ibadat dalam kitab al-Muhadz-dzab karya asy-Syairazi.

Wikipedia.co.id

2. Keluasan ilmu dan wawasannya. Dalam hal ini, murid beliau Alauddin bin al-Atstsar bercerita, Pertama beliau dapat membacakan 12 pelajaran setiap harinya kepada para syaikhnya beserta syarah dan tash-hihnya. kedua, pelajaran terhadap kitab al-Wasith, ke tiga terhadap kitab al-Muhadzdzab, keempat terhadap kitab al-Jamu bayna ash-Shahihain, kelima terhadap kitab Shahih Muslim, keenam terhadap kitab al-Luma karya Ibnu Jinny di dalam ilmu Nahwu, ke tujuh terhadap kitab Ishlah al-Manthiq karya Ibnu as-Sukait di dalam ilmu Linguistik (Bahasa), kedelapan di dalam ilmu Sharaf, kesembilan di dalam ilmu Ushul Fiqih, kesepuluh terkadang ter-hadap kitab al-Luma karya Abu Ishaq dan terkadang terhadap kitab al-Muntakhab karya al-Fakhrur Razy, kesebelas di dalam Asma ar-Rijal, keduabelas di dalam Ushuluddin. Beliau selalu menulis syarah yang sulit dari setiap pelajaran tersebut dan menjelaskan kalimatnya serta meluruskan ejaannya. 3. Produktivitas beliau didalam membuat karya tulis. Beliau telah membuat karya tulis sejak tahun 660 H saat beliau berumur 30an tahun. Adapun karya tulis beliau antara lain : Al-Majmu' Syarh al-Muhadzdzab ( ,) panduan hukum Islam yang lengkap; Minhaj ath-Thalibin (;) Tahdzib al-Asma (;) Taqrib al-Taisir ( ,) pengantar studi hadits; Al-Arba'in an-Nawawiyah ( ,) kumpulan 40 -tepatnya 42- hadits penting; Syarh Shahih Muslim ( ,) penjelasan kitab Shahih Muslim bin alHajjaj; Ma Tamas Ilaihi Hajah al-Qari li Shahih al-Bukhari ( ;) Riyadhus Shalihin ( ,) kumpulan hadits mengenai etika, sikap dan tingkah laku; Tahrir al-Tanbih (;)

Al-Adzkar ( ,) kumpulan doa Rasulullah; At-Tibyan fi Adab Hamalah al-Quran (;) Adab al-Fatwa wa al-Mufti wa al-Mustafti (;) At-Tarkhis bi al-Qiyam (;) Matn al-Idhah fi al-Manasik ( ,) membahas tentang haji.2 Para pengarang buku-buku biografi (Kutub at-Tarajim) sepakat, bahwa Imam an-Nawawi merupakan ujung tombak di dalam sikap hidup zuhud, teladan di dalam sifat wara serta tokoh tanpa tanding di dalam menasehati para penguasa dan beramar maruf nahi munkar. Pada tahun 676 H / 1278 M, Imam an-Nawawi kembali ke kampung halamannya, Nawa, setelah mengembalikan buku-buku yang dipinjamnya dari badan urusan Waqaf di Damaskus. Di sana beliau sempat berziarah ke kuburan para syaikhnya. Beliau tidak lupa mendoakan mereka atas jasa-jasa mereka sembari menangis. Setelah menziarahi kuburan ayahnya, beliau mengunjungi Baitul Maqdis dan kota al-Khalil, lalu pulang lagi ke Nawa. Sepulangnya dari sanalah beliau jatuh sakit dan tak berapa lama dari itu, beliau dipanggil menghadap al-Khaliq pada tanggal 24 Rajab pada tahun itu. Di antara ulama yang ikut menshalatkannya adalah al-Qadly, Izzuddin Muhammad bin ash-Sha`igh dan beberapa orang sahabatnya. 3

B. Setting Historis
Sampai saat ini penyusun belum menemukan data yang akurat tentang sejarah penulisan kitab ini. Akan tetapi dalam mukaddimahnya beliau mengisyaratkan bahwasanya pada saat itu umat Islam tidak begitu mengamalkan ajaran agama dengan sungguh-sungguh sehingga beliau ingin membuat sebuah kitab yang bisa dijadikan panduan untuk memahami dan mengamalkan ajaran pokok Islam dengan menggunakan dalil-dalil yang shahih. Bahkan beliau mengawali setiap bahasannya dengan ayat-ayat Al Quran yang kemudian dilanjutkan dengan penjelasan dari hadishadis yang shahih maupun hasan.

2 3

Ibid Diambil dari pengantar kitab Nuzhah al-Muttaqin Syarh Riyadl ash-Shalihin karya DR. Musthafa Said al-Khin, et.ali, Jld. I, tentang biografi Imam an-Nawawiy). (Abu Hafshoh) alsofwah.or.id

Dan dalam mukaddimahnya beliau juga mengajak kepada kita semua untuk mengamalkan hadis-hadis Nabi saw. Dan sesuai namanya, kitab ini dituliskan dengan tujuan agar umat Islam bisa menjadi orang-orang yang shalih dan menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang Allah. Di akhir mukaddimahnya beliau meminta kepada semua pembaca kitabnya agar mendoakan beliau dan keluarga beliau. Semoga amal-amal beliau diterima Allah dan segala kesempitan beliau di alam kubur dilapangkan Allah serta semua kesusahan beliau bihapuskan oleh Allah SWT, amin.

C. Sistematika, Metodologi dan Isi Kitab


Kitab ini menggunakan sistematika penulisan kitab standar arabic yang mana setiap pembahasannya berisikan beberapa kitab dan kitab-kitab tersebut memuat beberapa bab. Dalam setiap bab berisikan tema-tema tertentu yang diawali oleh ayatayat Al Quran, lalu dilanjutkan dengan penjelasan dari hadis-hadis Nabi dan para shahabah. Dan terkadang juga dicantumkan penjelasan dari pentakhrij hadis dan rawi hadis. Kitab Riyadhush Shalihin karya imam an Nawawi ini terdiri dari 18 kitab, 351 bab dan 1896 hadis. Untuk lebih jelasnya, penyusun akan menguraikan rincian kitab tersebut. Ktab pertama berisikan 83 bab dengan tema yang berbeda sehingga kitab ini disebut juga Kitab Abwabul Mutafarriqah (kitab yang memuat bab-bab yang berbeda). Adapun rincian dari bab-bab tersebut antara lain : 1. Ikhlas dan masalah niat dalam segala perbuatan, perkataan dan tingkah laku baik lahir maupun batin (.) Bab ini berisikan 3 ayat Al Quran dan 12 hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. 2. Taubat ( .)Bab ini berisikan 3 ayat Al Quran dan 11 hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Turmuzi serta beberapa riwayat dari shahabah. 3. Sabar ( .)Bab ini berisikan 6 ayat Al Quran dan 29 hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Turmuzi serta beberapa riwayat dari shahabah. 4. Jujur ( .)Bab ini berisikan 3 ayat Al Quran dan 6 hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Turmuzi.

5. Menjaga diri ( .)Bab ini berisikan 6 ayat Al Quran dan 9 hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Turmuzi dan Abu Daud. 6. Takwa ( .)Bab ini berisikan 6 ayat Al Quran dan 5 hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Turmuzi. 7. Yakin dan tawakal ( .) Bab ini berisikan 8 ayat Al Quran dan 11 hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Turmuzi serta beberapa riwayat dari shahabah. 8. Teguh pendirian ( .)Bab ini berisikan 3 ayat Al Quran dan 2 hadis yang diriwayatkan oleh Muslim. 9. Memperhatikan kebesaran makhluk-makhluk Allah Taala, kebinasaan dunia, halihwal akhirat dan lain sebagainya serta pengendalian diri dan membiasakannya untuk selalu beristiqamah ( .) Bab ini berisikan 6 ayat Al Quran dan hadisnya adalah hadis yang terdapat dalam bab sebelumnya. 10. Bersegera berbuat baik dan menganjurkan kebajikan serta bersunguh-sungguh didalam mengerjakannya tanpa ragu-ragu ( .) Bab ini berisikan 2 ayat Al Quran dan 8 hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Turmuzi. 11. Bersungguh-sungguh dalam beramal ( .)Bab ini berisikan 6 ayat Al Quran dan 17 hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Turmuzi. 12. Anjuran untuk senantiasa memperbanyak amal kebaikan terutama pada usia tua ( .) Bab ini berisikan 1 ayat Al Quran dan 4 hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. 13. Penjelasan tentang banyaknya jalan menuju kebaikan ( .) Bab ini berisikan 4 ayat Al Quran dan 25 hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. 14. Berhemat dalam beribadah ( .) Bab ini berisikan 2 ayat Al Quran dan 10 hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. 15. Menjaga amal-amal perbuatan ( .) Bab ini berisikan 4 ayat al Quran dan 3 hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

16. Perintah untuk selalu menjaga sunnah dan adab-adabnya ( .)Bab ini berisikan 12 ayat Al Quran dan 12 hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Turmuzi. 17. Wajibnya melaksanakan hukum-hukum Allah serta mendengarkan ajakan untuk berbuat baik dan larangan untuk berbuat munkar ( .) Bab ini berisikan 2 ayat Al Quran dan 1 hadis yang diriwayatkn oleh Muslim. 18. Larangan untuk melakukan bidah dan mengada-ada dalam urusan agama ( .) Bab ini berisikan 5 ayat Al Quran dan 2 hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. 19. Orang yang mula pertama melakukan kebaikan atau kejahatan ( .)Bab ini berisikan 2 ayat Al Quran dan 2 hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. 20. Memberi petunjuk kepada kebaikan serta mengajak kepada kebenaran atau kesesatan ( .) Bab ini berisikan 4 ayat Al Quran dan 4 hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. 21. Tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa ( .) Bab ini berisikan 2 ayat Al Quran dan 4 hadis riwayat Bukhari dan Muslim. 22. Nasehat ( .)Bab ini berisikan 3 ayat Al Quran dan 2 hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. 23. Menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran ( .)Bab ini berisikan 8 ayat Al Quran dan 14 hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Turmuzi, Nasai dan Abu Daud. 24. Beratnya siksaan orang yang menyuruh kepada kebaikan dan melarang berbuat munkar sedangkan dirinya sendiri tidak melakukan ( .) Bab ini berisikan 4 ayat Al Quran dan 1 hadis riwayat Bukhari dan Muslim. 25. Perintah untuk menunaikan amanah ( .) Bab ini berisikan 2 ayat Al Quran dan 4 hadis yang diriwayatkn oleh Bukhari dan Muslim.

26. Pengharaman untuk berbuat kezhaliman dan perintah untuk mengembalikn hak orang-orang yang dizhaliminya ( .) Bab ini berisikan 2 ayat Al Quran dan 19 hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. 27. Menjunjung kehormatan umat Islam dan penjelasan tentang hak-hak mereka serta masalah kasih sayang mereka (.) Bab ini berisikan 4 ayat Al Quran dan 18 hdis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Turmuzi. 28. Menyembunyikan rahasia umat Islam dan larangan untuk menyebarkannya kecuali dalam kondisi darurat ( .) Bab ini memuat 1 ayat Al Quran dan 4 hadis riwayat Bukhari dan Muslim. 29. Memenuhi kepentingan umat Islam ( .) Bab ini berisikan 1 ayat Al Quran dan 2 hadis riwayat Bukhari dan Muslim. 30. Syafaat ( .)Bab ini berisikan 1 ayat Al Quran dan 2 hadis riwayat Bukhari dan Muslim. 31. Mendamaikan orang yang bersengketa ( .) Bab ini berisikan 4 ayat Al Quran dan 4 hadis riwayat Bukhari dn Muslim. 32. Keutamaan orang-orang Islam yang lemh dan fakir miskin ( .) Bab ini berisikan 1 ayat Al Quran dan 8 hadis riwayat Bukhari dan Muslim. 33. Menyayangi anak yatim, anak perempuan, orang-orang yang lemah dan miskin, serta berbuat baik, merendahkan diri dan bermurah hati terhadap mereka ( .) Bab ini berisikan 5 ayat Al Quran dan 13 hadis yang diriwatkan oleh Bukhri, Muslim, Nasai dan Abu Daud. 34. Pesan didalam bergaul dengan wanita ( .) Bab ini berisikan 2 ayat Al Quran dan 8 hadis yang diriwayatkn oleh Bukhari, Muslim, Turmuzi dan Abu Daud. 35. Hak Suami atas Istrinya ( .) Bab ini berisikan 1 ayat Al Quran dan 8 hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Turmuzi. 36. Nafkah terhadap keluarga ( .) Bab ini berisikan 3 ayat Al Quran dan 8 hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Abu Daud.

37. Mendermakan sebagian harta yang dicintai dan yang baik (.) Bab ini berisikan 2 ayat Al Quran dan 1 hadis riwayat Bukhari dan Muslim. 38. Kewajiban menyuruh keluarga, anak-anak yang sudah cukup besar dan orangorang yang berada dibawah kekuasaannya untuk taat kepada Allah Taala serta mencegah mereka dari penyelewengan, mendidik dan melarang mereka dari perbuatan maksiat ( .) Bab ini berisikan 2 ayat Al Quran dan 5 hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Abu Daud. 39. Hak tetangga dan pesan untuk selalu berbuat baik terhadapnya (.) Bab ini berisikan 1 ayat Al Quran dan 9 hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Turmuzi. 40. Berbuat baik kepada orang tua dan bersilaturrahmi ( .) Bab ini berisikan 6 ayat dan 6 hadis riwayat Bukhari dan Muslim. Dan bab-bab lainnya yang membahas tentang akhlak maupun ibadah. Jumlah hadis yang ada didalam abwabul mutafarriqah ini 680 hadis, 592 hadis shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, 34 hadis hasan shahih yang diriwayatkan oleh Turmuzi, 51 hadis hasan yang diriwayatkan Turmuzi Nasai dan Ibnu Majah Abu Daud, dan 3 hadis dhaif yang diriwayatkan oleh Turmuzi, Abu daud maupun Ahmad bin Hanbal. Kitab kedua diberi nama ( kitab yang membahas tentang sopan-santun). Kitab ini terdiri dari 34 bab yang meliputi sopan santun dalam bergaul, makan dan minum serta kegiatan sehari-hari lainnya. Kitab ini memuat 47 hadis dengan kualitas shahih 41 hadis, hasan shahih 3 hadis, dan hasan 3 hadis. Kitab ketiga berjudul ( tata cara makan dan aturannya). Kitab ini terdiri dari 17 bab yang meliputi mengucapkan basmalah ketika hendak makan dan mengucapkan hamdalah ketika telah selesai makan, anjuran makan dengan 3 jari, bolehnya minum berdiri, dan lainnya. Kitab ini memuat 51 hadis dengan kualitas shahih berjumlah 38 hadis, hasan shahih 9 hadis, hasan 3 hadis dan dhaif 1 hadis. Kitab keempat diberi judul ( kitab yang membahas tentang cara berpakaian). Kitab ini terdiri dari 8 bab yang meliputi tata cara berpakaian, pakaianpakaian yang dianjurkan dan pakaian-pakaian yang tidak dibolehkan. Kitab ini

memuat 35 hadis dengan kualitas shahih berjumlah 22 hadis, hasan shahih 6 hadis dan hasan 7 hadis. Kitab kelima berjudul ( tata cara tidur dan berbaring). Kitab ini terdiri dari 3 bab tidur terlentang, duduk bersila, bertopang dagu, adab duduk dan sikap terhadap kawan duduk serta mimpi. Kitab ini memuat 31 hadis yang berkualitas shahih berjumlah 19, hasan shahih 3 hadis, hasan 7 hadis dan dhaif 2 hadis. Kitab keenam berjudul ( sopan santun dalam salam). Kitab ini terdiri dari 13 bab yang meliputi kewajiban menjawab salam, kewajiban mengucapkan salam ketika masuk rumah, salam terhadap anak kecil, salam suami kepada istri, haram memulai salam terhadap orang kafir, anjuran mengucapkan salam ketika hendak pergi, dan lainnya. Kitab ini memuat 49 hadis dengan kualitas shahih berjumlah 35 hadis, hasan shahih 5 hadis, hasan 8 hadis dan dhaif 1 hadis. Kitab ketujuh berjudul ( menjenguk orang sakit, melayat orang yang meninggal dan berdoa untuknya). Kitab ini terdiri dari 18 bab yang meliputi anjuran bertanya tentang keadaan orang yang sakit, anjuran untuk berwasiat, anjuran untuk memperbanyak orang yang menshalatkan mayyit, membayar hutang si mayyit, berdoa untuk si mayyit, bershadaqah untuk si mayyit dan keutamaan orang yang ditinggal mati oleh anaknya. Kitab ini memuat 62 hadis dengan kualitas shahih berjumlah 51 hadis, hasan 8 hadis dan dhaif 3 hadis. Kitab kedelapan berjudul ( tata cara melakukan perjalanan). Kitb ini terdiri dari 14 bab yang meliputi anjuran untuk keluar pada hari kamis, adab berjalan dan menetap, anjuran untuk berdoa ketika melakukan perjalanan, anjuran untuk bersegera pulang kepada keluarga dan dilarangnya wanita bepergian sendirian. Kitab ini memuat 35 hadis dengan kualitas shahih berjumlah 23 hadis, hasan shahih 1 hadis dan hasan 11 hadis. Kitab kesembilan berjudul ( keutamaan-keutamaan). Kitab ini terdiri dari 52 bab yang meliputi keutamaan membaca Al Quran, anjuran untuk memperbagus suara ketika membaca Al Quran, keutamaan wudhu, keutamaan adzan, keutaman shalat, keutamaan siwa, aturan wajibnya zakat dan kewajiban puasa ramadhan. Kitab ini memuat 277 hadis dengan kualitas shahih berjumlah 231 hadis, hasan shahih 16 hadis, hasan 28 hadis dan dhaif 2 hadis.

Kitab kesepuluh berjudul ( berdiam diri di dalam mesjid). Kitab ini hanya berisi 3 hadis shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Kitab kesebelas berjudul ( haji). Kitab memuat 14 hadis, 13 hadis shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim serta 1 hadis hasan Shahih yang diriwayatkan oleh Turmuzi. Kitab kedua belas berjudul ) Jihad(. Kitab ini terdiri dari 5 bab yang meliputi balasan para syuhada di hari kiamat, keutamaan berbuat baik kepada rajaraja dan lainnya. Kitab ini 91 hadis dengan kualitas shahih berjumlah 74 hadis, hasan 12 hadis, hasan 4 hadis dan dhaif 1 hadis. Kitab ketiga belas berjudul ( ilmu). Kitab ini memuat 17 hadis dengan kualitas shahih berjumlah 10 hadis, hasan shahih 1 hadis dan hasan 6 hadis. Kitab keempat belas ( memuji Allah dan bersyukur kepadaNya). Kitab ini memuat 4 hadis, 2 hadis shahih dan 2 hadis hasan. Kitab kelima belas berjudul ( bershalawat kepada Rasul). Kitab ini memuat 11 hadis dengan kualitas shahih 5 hadis, hasan shahih 2 hadis dan 4 hadis hasan. Kitab keenam belas berjudul ( zikir kepada Allah). Kitab ini terdiri dari 6 bab yang meliputi keutamaan zikir, mengingat Allah setiap saat, keutamaan zikir bersama-sama dan keutamaan zikir ketika subuh dan sore hari. Kitab ini memuat 57 hadis dengan kualitas shahih berjumlah 47 hadis, hasan shahih 3 hadis, dan hasan 7 hadis. Kitab ketujuh belas berjudul ( doa-doa). Kitab ini terdiri dari 3 bab yang meliputi keutamaan berdoa, hal-hal yang berhubungan dengan doa dan kemuliaan para wali dan keutamaannya. Kitab ini memuat 46 hadis dengan kualitas shahih berjumlah 31, hasan shahih 5 hadis, hasan 9 hadis dan dhaif 1 hadis. Kitab kedelapan belas berjudul ( hal-hal yang dilarang). Kitab terdiri dari 112 bab yang meliputi haramnya perbuatan-perbuatan yang dilarang agama dan makruhnya melakukan sesuatu yang tidak disukai Allah tapi dibolehkan melakukannya. Kitab ini memuat 386 hadis dengan kualitas shahih berjumlah 345 hadis, hasan shahih 10 hadis, hasan 27 hadis dan dhaif 4 hadis. Berikut adalah tabel isi kitab riyadhus shalihin :

No 1 2 3 4 5 6 7

Nama Kitab Abwabul Mutafarriqah Adab Adab ath Thaam Libas Adab Naumi wa al Idhtijai As Salam Iyadatu al Maridh wa Tasybi al Mayyit wa ash Shalat alaih

Jumlah Bab 83 17 17 8 3 13 18

Jumlah Hadis 680 47 51 35 31 49 62

8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Adab as Safr Fadhail Itikaf Al Hajj Jihad Ilmu Hamida Allah wa Syakarahu Ash Shalah ala Rasulullah Al Azkar Daawah Al Umur al manha alaiha

14 52 5 6 3 112

35 277 3 14 91 17 4 11 57 46 386

Adapun metodologi yang dipakai dalam penulisan kitab ini adalah metodologi riwayah, yaitu mencantumkan beberapa riwayat dari ulama-ulama sebelumnya baik berupa hadis, atsar maupun pendapat ulama lainnya yang berkaitan dengan tema bahasan dari setiap bab. Dalam muqaddimahnya imam an Nawawi mengatakan :

Saya berusaha sekuat tenaga untuk tidak mencantumkan hadis-hadis yang tidak shahih dan semuanya itu saya kutip dari kitab-kitab hadis yang masyhur. Pada setiap bab sebelum sampai pada hadis-hadis saya usahakan untuk mencantumkan beberapa ayat-ayat Al Quran. Berdasarkan ungkapan beliau diatas, memang benar adanya usaha beliau untuk menghadirkan hadis-hadis shahih sebagai sandaran untuk menyampaikan maksud beliau tentang ajaran-ajaran Islam. Hal ini terbukti dengan hadis-hadis yang mayoritas diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, walaupun masih ada hadis-hadis yang tidak mencapai tingkat hadis shahih. Akan tetapi hadis-hadis tersebut masih bisa dipakai sebagai dalil didalam ibadah karena sejauh penelitian yang penyusun lakukan terhadap kitab ini, penyusun belum menemukan hadis-hadis yang dituduh sebagai hadis maudhu ( ) dan juga hadis-hadis tersebut didukung oleh hadis-hadis shahih yang satu tema. Adapun jumlah hadis berdasarkan kualitasnya yaitu : No Nama Kitab Shahih Hasan Shahih 1 2 3 4 5 Abwabul Mutafarriqah Adab Adab ath Thaam Libas Adab Naumi wa al Idhtijai 6 As Salam Iyadatu al Maridh wa 7 8 9 10 11 12 13 Tasybi al Mayyit wa ash Shalah alaih Adab as Safr Fadhail Itikaf Al Hajj Jihad Ilmu 23 231 3 13 74 10 1 16 1 12 1 11 28 4 6 2 1 51 8 3 35 5 8 1 592 41 38 22 19 34 3 9 6 3 51 3 3 7 7 3 1 2 Hasan Dhaif

14

Hamida Allah wa Syakarahu

15

Ash Shalah ala Rasulullah

16 17 18

Al Azkar Daawah Al Umur al manha alaiha

47 31 345

3 5 10

7 9 27

1 43

D. Pandangan Ulama
Banyak para ulama yang memuji hasil karya beliau ini, dan tidak sedikit yang mensyarah kitab ini sebagai bukti bahwa kitab ini adalah kitab hadis dan akhlak yang teruji mutunya. Ulama yang melakukan syarah antara lain : 1. DR. Musthafa Said al-Khin dengan bukunya yang berjudul Nuzhah al Muttaqin. Beliau memuji kepandaian dan keshalihan pribadi an Nawawi. Disamping itu beliau juga melakuakan kritik terhadap kualitas hadis yang ada dalam Riyadhus Shalihin ini dengan memberikan penjelasan baik dari segi sanad, terlebih lagi dari matannya. 2. Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin dengan kitabnya yang berjudul Syarhu Riyadhush Sholihin. Disini beliau mengumpulkan dan mengklasifikasikan hadis- hadis yang terdapat didalam Riyadhus Shalihin dan memberikan penjelsan-penjelasan untuk memudahkan orang-orang awam dalam memahami kitab ini. 3. Muhammad Nashiruddin Al-Albani dengan bukunya yang berjudul Hadits-Hadits Dhaif Dalam Riyadhus Shalihin. Dalam buku ini beliau mengumpulkan hadishadis yang beliau pandang sebagai hadis dhaif. Kemuadian beliau menunjukkan letak kedhaifannya dan memberikan penjelasan-penjelasan terhadap hadis-hadis tersebut.

E. Contoh Hadis dan Kritik Kitab


Disini penyusun mencoba untuk sedikit memberikan contoh hadis yang terdapat dalam kitab ini yang penyusun nilai berkualitas dhaif. Contohnya antara lain :

( )
Artinya : Dari Wabhishah bin Mabad r.a berkata : Saya datang kepada Rasulullah saw, kemudian beliau bertanya : kamu ingin menanyakan tentang kebaikan ?. Saya menjawab : Ya. Beliau bersabda : Tanyalah pada hatimu sendiri. Kebaikan itu adalah sesuatu yang membuat jiwa tenang dan juga membuat hati menjadi tenang. Sedangkan dosa (kejahatan) itu adalah sesuatu yang membuat kacau pada jiwa dan membuat ragu-ragu pada hati, walaupun orang-orang memberi nasehat kepadamu. Setelah dilakukan takhrij dengan menggunakan software maktabah syamilah, didapatkan hadis dengan sanad yang lengkap riwayat ad Daramiy :

: - - : . : . : - -
Rawi yang bernama Ayyub bin Abdillah merupakan seorang yang tidak diketahui (majhul).4 Setelah ditelusuri dengan software al Alam wa Tarajim ar Rijal, tidak didapati rawi yang bernama Ayyub bin Abdullah al Fihriy di dalam kitab-kitab rijal hadis. Akan tetapi, ada nama yang sama dengan gelar yang berbeda, yaitu Ayyub bin Abdullah bin Mikrazi bin Hafshi bin al Akhyafi al Qurasyi al Amiri asy Syamiy. Rawi ini juga lebih banyak dinilai lemah oleh para pengkritik rawi. Pendapat tentang beliau antara lain :

An Nawawi, Riyadhus Shalihin, kitab Adab bab wara no. 591 hal. 223

Al Bukhari berkata : beliau adalah seorang khatib, meriwayatkan dari Abu Abdussalam, dan sandnya mursal (terputus). Himmad bin Salamah berkata : sesungguhnya Ibn Mikrazi tidak pernah mendengar hadis dari Abu Abdussalam. Ibn al Bara berkata : dari Ibn al Madiniy beliau berkata : Ayyub bin Abdullah adalah rawi majhul.5

) (
Setelah dilakukan takhrij dengan menggunakan maktabah syamilah, dapatlah sebuah hadis dengan sanad yang lengkap riwayat Abu Daud :


Rawi yang bernama Mutsanna bin Abdurrahman al Khuzaiy adalah majhul. 6 Dalam kitab Tahzib at Tahzib disampaikan beberapa pendapat ualama tentang beliau, antara lain : Ibn al Barra berkata : dari Ibn al Madaniy, beliau berkata :beliau termasuk rawi yang majhul, tidak ada seorangpun yang meriwayatkan dari beliau selain Jabir bin Subh. Adz Dzahabiy berkata : tidak diketahui (tidak dikenal), hanya Jabir bin Subh yang meriwayatkn dari beliau.7

Al Asqalaniy, Ahmad bin Ali bin Hajar ay Syafii, Tahzib at Tahzib, Dar al Fikr, Beirut, 1984, juz 1, hal. 267 6 An Nawawi, Riyadhus Shalihin, kitab Adab Thaam bab basmalah diawal makan dan hamdalah setelah makan, no. 732 hal. 262 7 Al Asqalaniy, op. cit, juz 5, hal. 465

F. Kelebihan dan Kekurangan Kitab


Setelah melakukan penelitian seadanya terhadap kitab ini, penyusun mendapati bahwasanya ada beberapa kelebihan dan kekurangan kitab ini, antara lain : 1. Kitab ini berisikan tema-tema yang sangat krusial didalam ajaran Islam, sehingga sangat membantu bagi orang awam maupun ulama lainnya didalam memahami ajaran agama. 2. Kitab ini menggunakan sistematika yang sangat bagus dalam penyampaiannya dimana hadis-hadis nabi dikelompokkan dalam satu tema dengan berbagai kualitas, sehingga memudahkan pembaca untuk mempelajari dan meneliti kualitas hadis tersebut. 3. Kitab ini memuat hadis-hadis dengan kualitas tinggi dan mayoritas hadisnya berkualitas shahih dan hasan sehingga tidak ada keraguan lagi untuk mengamalkan isi kitab tersebut. Selain itu dalam setiap bab juga dicantumkan ayat-ayat Al Quran sebagai pembuka bahasan tema. 4. Kitab ini masih memuat hadis-hadis yang dhaif dengan rawi-rawinya yang majhul. Padahal dalam mukaddimahnya beliau mengatakan bahwasanya beliau berusaha keras untuk menyajikan hadis-hadis yang shahih saja. 5. Kitab ini tidak memuat sanad yang lengkap, sehingga sedikit menyulitkan bagi para pembaca untuk meneliti kualitas hadis tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Imam An Nawawi, Riyadhus Shalihin, Maktabah Darussalam, Riyadh, 1991

Imam An Nawawi, E Book Riyadhus Shalihin, Omelketab.com Imam An Nawawi, Riyadhus Shalihin terj. Drs. Muchlis Shabir, Semarang: CV. Toha Putra, 1981. Said, DR. Musthafa al-Khin, Nuzhah al-Muttaqin Syarh Riyadl ash-Shalihin, et.ali, Jld. I, alsofwah.or.id Wikipedia.co.id Software al Alam wa Tarajim ar Rijal

Anda mungkin juga menyukai