Dosen pengampu:
Disusun oleh:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam pada masa Rasulullah masih hidup apabila terdapat kekurangan paham
terhadap suatu hukum, para sahabat langsung menanyakan kepada Rasulullah, sehingga
bisa cepat terselaisakan. Kemudian sepeninggalan Rasulullah para sahabat menggunakan
pengalaman yang diperoleh dari perkataan, perbuatan dan kebiasaan Beliau ketika masih
hidup.
Sumber ajaran Islam yang utama adalah Al-Qur’an dan Hadits atau Al-Sunnah.
Al-Qur’an merupakan sumber dasar syariat Islam yang tidak ada keraguannya, karena Al-
Qur’an adalah kalam Allah yang di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan
menjadi sumber utama hukum dalam Islam , adapun sumber kedua adalah Al-Sunah.
Dalam usaha penulisan Al-Qur’an Rasulullah telah langsung membimbing dan
menuntunnya. Sehingga sejak zaman Rasulullah sampai terbentuknya mushaf
sebagaimana yang kita dapat saksikan saat ini, memerlukan waktu yang relatif pendek,
yaitu sekitar 15 tahun saja. Sedangkan untuk menghimpun dan penulisannya mengalami
masa yang cukup panjang, yaitu 3 abad lamanya.
Tetapi untuk hadits tidak ada perintah dari Nabi Muhammad untuk
membukukannya. Pada abad ke 2 Hijriah barulah hadits Nabi dibukukan, yaitu pada masa
khalifah Umar ibn Abd al-Azis dengan dukungan penguasa saat itu. Sehingga hal tersebut
menjadikan hadits berkembang sedemikian pesatnya dan memunculkan beragam kitab
hadits. Kegiatan pembukuan kitab hadits didunia Islam sudah berlangsung 12 abad
lamanya.1
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian kitab at-tis’ah?
2. Bagaimana sistematika kitab at-tis’ah?
1
Muhammad Qomarullah, MENGENAL KUTUB TIS’AH DAN BIOGRAFI PENGARANGNYA,2017, hlm 15-16
BAB II
PEMBAHASAN
2
https://www.scribd.com/document/395890058/KUTUB-Al-TIS-AH
Adapun sistematika penulisan kitab shahih Al-bukhari disusun dengan
membagi beberapa judul tertentu dengan istilah kitab yang berjumlah 97 buah.
Istilah kitab dibagi menjadi beberapa sub judul dengan istilah bab yang berjumlah
4.550 buah. Jika diperhatikan sepintas, komposisi kitab dan bab yang tidak sesuai
atau kurang relevan. Namun, jika dicermati secara mendalam, setidaknya ada dua
hal yang dapat diperoleh:
Muslim tidak menetapkan sarat-sarat tertentu yang dipakai dalam sahihnya, tetapi
para ulama’ telah menggali saratnya itu melalui pengkajian terhadap kitabnya. jika
dibandingkan dengan kitab koleksi hadis yang lain, sahih muslim memiliki beberapa
keunikan, antara lain:
Sistematika penulisan kitab Shahih Muslim diakui oleh banyak ulama sebagai
sistematika yang lebih baik. Pertama, ia menyebut menempatkan hadis-hadis yang
semakna beserta sanadnya dalam satu kelompok tertentu. Kedua, ia menghimpun
sanad yang muttafaqun alaihi (disepakati oleh ulama) dan yang tidak dengan metode
tahwil (berpindahnya jalur rawi) dengan menggunakan lambang huruf ha( )ح. Ketiga,
ia lebih banyak mengutip hadis-hadis riwayat bi al-lafzhi. Ini merupakan satu
kelebihan di banding hadis-hadis riwayat Imam al-Bukhari. Keempat, ia sangat
memperhatikan matan hadis. Jika ada dua rawi yang menyampaikan hadis, maka ia
menyebutkan lafaz dari perawi tertentu. Atau juga bila ada ziyadah (tambahan lafaz),
maka ia juga menyebutkannya.
3. Sunan At-Tirmidzi
1. Kitab tentang bersisuci
2. Kitab tentang salat
3. Kitab tentang salat jum’at
4. Kitab tentang zakat
5. Kitab tentang puasa
6. Kitab tentang haji
7. Kitab tentang janazah
8. Kitab tentang nikah
9. Kitab tentang menyusui
10. Kitab tentang talaq dan sumpah
Dalam setiap bab, imam abu daud mengemukakan dua hadis, meskipun banyak
hadis yang terkait dengan pembahasan tersebut. Hal itu dia lakukan agar materi hadis
lebih mudah dicerna oleh pembacanya.