Anda di halaman 1dari 6

KITAB AT-TIS’AH

Makalah ini Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


ULUMUL HADIST

Dosen pengampu:

Syamsul Arifin, M.Ag

Disusun oleh:

Moch. Rofrofil A’rofi Badrudin

MA’HAD ALY AL FITHRAH SURABAYA


Takhassus Tasawwuf Wa Thoriqohtuh ( Tasawuf dan Tarekat )
jln. Kedinding Lor 99 Surabaya Tlp. 08510 300 6049 Surabaya 60129
E-mail:mahadalyalfithrah99gmail.com
AKADEMIK 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam pada masa Rasulullah masih hidup apabila terdapat kekurangan paham
terhadap suatu hukum, para sahabat langsung menanyakan kepada Rasulullah, sehingga
bisa cepat terselaisakan. Kemudian sepeninggalan Rasulullah para sahabat menggunakan
pengalaman yang diperoleh dari perkataan, perbuatan dan kebiasaan Beliau ketika masih
hidup.
Sumber ajaran Islam yang utama adalah Al-Qur’an dan Hadits atau Al-Sunnah.
Al-Qur’an merupakan sumber dasar syariat Islam yang tidak ada keraguannya, karena Al-
Qur’an adalah kalam Allah yang di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan
menjadi sumber utama hukum dalam Islam , adapun sumber kedua adalah Al-Sunah.
Dalam usaha penulisan Al-Qur’an Rasulullah telah langsung membimbing dan
menuntunnya. Sehingga sejak zaman Rasulullah sampai terbentuknya mushaf
sebagaimana yang kita dapat saksikan saat ini, memerlukan waktu yang relatif pendek,
yaitu sekitar 15 tahun saja. Sedangkan untuk menghimpun dan penulisannya mengalami
masa yang cukup panjang, yaitu 3 abad lamanya.
Tetapi untuk hadits tidak ada perintah dari Nabi Muhammad untuk
membukukannya. Pada abad ke 2 Hijriah barulah hadits Nabi dibukukan, yaitu pada masa
khalifah Umar ibn Abd al-Azis dengan dukungan penguasa saat itu. Sehingga hal tersebut
menjadikan hadits berkembang sedemikian pesatnya dan memunculkan beragam kitab
hadits. Kegiatan pembukuan kitab hadits didunia Islam sudah berlangsung 12 abad
lamanya.1
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian kitab at-tis’ah?
2. Bagaimana sistematika kitab at-tis’ah?

1
Muhammad Qomarullah, MENGENAL KUTUB TIS’AH DAN BIOGRAFI PENGARANGNYA,2017, hlm 15-16
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kitab At-Tis’ah


Kitab at-Tis’ah tau Kutub al-Tis’ah berasal dari 2 kata dalam bahasa Arab ‫كتب‬
yang berarti kitab-kitab dan kata al-Tis’ah berasal ‫ التسعة‬yang berarti sembilan.
Jadi secara istilah, Kitab at-Tis’ah adalah kitab yang memuat hadits-hadits yang
populer yang diriwayatkan oleh 9 (sembilan) imam dalam kitab hadits yang telah disusun
oleh mereka masing-masing. Adapun sembilan Imam yang dimaksud yaitu antara lain:
1. Imam Bukhari
2. Imam Muslim
3. Sunan Abu Daud
4. Sunan Tirmidzi
5. Sunan An-Nasa’i
6. Sunan Ibnu Majah
7. Musnad Ahmad
8. Muwattho Malik
9. Sunan Ad-Darimi.2
B. Sistematika Kitab At-Tis’ah
1. Al-Jami’ Sahih Bukhari
1. Kitab tentang permulaan turunnya wahyu kepada Rasulullah SAW
2. Kitab tentang iman
3. Kitab tentang ilmu
4. Kitab tentang wudhu
5. Kitab tentang mandi besar
6. Kitab tentang tayammum
7. Kitab tentang shalat
8. Kitab tentang tabir pembatas orang yang melakukan shalat
9. Kitab tentang waktu shalat
10. Kitab tentang azan

2
https://www.scribd.com/document/395890058/KUTUB-Al-TIS-AH
Adapun sistematika penulisan kitab shahih Al-bukhari disusun dengan
membagi beberapa judul tertentu dengan istilah kitab yang berjumlah 97 buah.
Istilah kitab dibagi menjadi beberapa sub judul dengan istilah bab yang berjumlah
4.550 buah. Jika diperhatikan sepintas, komposisi kitab dan bab yang tidak sesuai
atau kurang relevan. Namun, jika dicermati secara mendalam, setidaknya ada dua
hal yang dapat diperoleh:

a. Judul kitab atau bab yang dikemukakan menunjukkan kedalaman pemahaman


imam bukhori terhadap kandungan hadist yang disebutkan.
b. Judul kitab dan bab merupakan representasi dari sikap imam bukhari terhadap
masalah tertentu. Dengan lain kata, judul tersebut merupakan hasil ijtihadnya
tentang kandungan hadist yang dikemukakan.
2. Al-Jami’’ Sahih Muslim
1. Kitab tentang iman
2. Kitab tentang haid
3. Kitab tentang salat
4. Kitab tentang salat safar
5. Kitab tentang salat jum’at
6. Kitab tentang salat id
7. Kitab tentang salat istisqa’
8. Kitab tentang salat atas janazah
9. Kitab tentang puasa
10. Kitab tentang i’tikaf

Muslim tidak menetapkan sarat-sarat tertentu yang dipakai dalam sahihnya, tetapi
para ulama’ telah menggali saratnya itu melalui pengkajian terhadap kitabnya. jika
dibandingkan dengan kitab koleksi hadis yang lain, sahih muslim memiliki beberapa
keunikan, antara lain:

a. Hadis-hadisnya berkualitas sahih berdasarkan kriteria-kriteria yang telah


ditetapkan oleh muslim.
b. Hadis-hadis yang terhimpun di dalamnya terdapat juga di dalam sahih bukhori,
tetapi dengan sanad (mata rantai periwayatan) yang berbeda.
c. Susunan isinya sangat tertib dan sistematis.
d. Pemilihan matannya sangat teliti dan cermat.
e. Seleksi sanadnya sangat teliti, tidak tumpang tindih, tidak lebih dan tidak kurang.
f. Hadis-hadisnya ditempatkan dan dikelompokkan pada tema-tema tertentu
sehingga sedikit sekali terjadi pengulangan.

Sistematika penulisan kitab Shahih Muslim diakui oleh banyak ulama sebagai
sistematika yang lebih baik. Pertama, ia menyebut menempatkan hadis-hadis yang
semakna beserta sanadnya dalam satu kelompok tertentu. Kedua, ia menghimpun
sanad yang muttafaqun alaihi (disepakati oleh ulama) dan yang tidak dengan metode
tahwil (berpindahnya jalur rawi) dengan menggunakan lambang huruf ha( ‫)ح‬. Ketiga,
ia lebih banyak mengutip hadis-hadis riwayat bi al-lafzhi. Ini merupakan satu
kelebihan di banding hadis-hadis riwayat Imam al-Bukhari. Keempat, ia sangat
memperhatikan matan hadis. Jika ada dua rawi yang menyampaikan hadis, maka ia
menyebutkan lafaz dari perawi tertentu. Atau juga bila ada ziyadah (tambahan lafaz),
maka ia juga menyebutkannya.

3. Sunan At-Tirmidzi
1. Kitab tentang bersisuci
2. Kitab tentang salat
3. Kitab tentang salat jum’at
4. Kitab tentang zakat
5. Kitab tentang puasa
6. Kitab tentang haji
7. Kitab tentang janazah
8. Kitab tentang nikah
9. Kitab tentang menyusui
10. Kitab tentang talaq dan sumpah

Sistematika penulisannya dipandang cukup baik. Pertama, ia merangkum hadis-


hadis menyangkut berbagai bidang keagamaan. Kedua, Membuat judul bab dan
meletakan satu, dua atau tiga hadis. Ketiga, menunjukan adanya hadis yang
diriwayatkan oleh sahabat lain. Keempat, menunjukan kualitas hadis, dan terdakang
menjelaskan kualitas rawinya dengan istilah-istilah baru, seperti: shahih, hasan, hasan
shahih, shahih gharib, hasan ligharih dan hasan lidzatih. Kelima, menerangkan makna
hadis dan pendapat-pendapat hukum ulama.

4. Sunan Abi Daud


1. Kitab tentang bersisuci
2. Kitab tentang salat
3. Kitab tentang zakat
4. Kitab tentang harta temuan
5. Kitab tentang manasik
6. Kitab tentang nikah
7. Kitab tentang talaq
8. Kitab tentang puasa
9. Kitab tentang jihad
10. Kitab tentang sembelihan

Sistematika penulisan sunan abi daud: disusun berdasarkan bab-bab fiqih, 35


kitab dan 1871 bab. Ini berbeda dengan kitab sunan lainnya yang masih memuat
pembahasan diluar masalah fiqih seperti keutamaan dalam beramal (fadail al-a’mal),
tafsir, dan sebagainya. Dan Sistematika penulisan Kitab Sunan Abu Daud sangat baik.
Pertama, ia memberi komentar terhadap kualitas sebagian hadis. Kedua, sangat
memperhatikan matan hadis sehingga ia menyebutkan lafaz hadis ini dari si fulan.
Demikian pula bila ada tambahan ia pun menyebutkan bahwa pada matan hadis ini ada
ziyadah. Ketiga, ia juga menghimpun beberapa jalur sanad yang lain bahkan terkadang
sampai tiga jalur sanad untuk satu hadis.

Dalam setiap bab, imam abu daud mengemukakan dua hadis, meskipun banyak
hadis yang terkait dengan pembahasan tersebut. Hal itu dia lakukan agar materi hadis
lebih mudah dicerna oleh pembacanya.

Anda mungkin juga menyukai