Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Segala sesuatu yang Allah SWT ciptakan bukan tanpa sebuah tujuan. Manusia
diciptakan memiliki maksud dan tujuan di bumi ini. Dalam menjalani kehidupan sehari-
hari pastilah manusia harus memiliki memiliki pedoman agar selalu di jalan yang benar,
yaitu di jalan Allah SWT. Aqidah merupakan salah satu ajaran islam yang memiliki
kedudukan sangat penting di dalam diri seorang muslim. Aqidah adalah fondasinya, dan
ajaran islam adalah sesuatu yang dibangun di atasnya. Suatu bangunan tanpa sebuah
fondasi adalah bangunan yang rapuh. Oleh karena itu, manusia harus mempunyai aqidah
yang lurus agar tidak menyimpang dari apa yang di perintahkan Allah SWT.
Penyempurnaan aqidah yang lurus kepada Allah SWT. Tidak luput dari aqidah
yang benar kepada malaikat-malaikat Allah, dan kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah
kepada Rasul-rasul Allah untuk disampaikan kepada kita, para umat manusia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa dasar-dasar aqidah normative keimanan islam?


2. Bagaimana kerangka berfikir aliran-aliran ilmu kalam?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dasar-Dasar Normative keimanan Islam


Akidah yang merupakan pokok  keimanan memiliki 6 macam bagian yang disebut
dengan rukun iman yaitu iman kepada Allah, iman kepada malaikat-Nya, iman
kepada kitab-kitab-Nya, iman kepada rasul-rasul-Nya, iman kepada hari akhir, dan
iman kepada qadha dan qadar.
1. Iman kepada Allah SWT.
Iman kepada Allah berarti sikap batin yang secara murni dan kuat
mempercayai atau meyakini atas keberadaan dan keesaan Allah sebagai Tuhan.
Tuhan adalah sembahan yang tidak ada yang patut disembah selain Dia.
Kepercayaan dan keyakinan itu benar-benar kuat tertanam di dalam hati.1 Adapun
dalilnya yang dapat digunakan, diantaranya Q.S. al-Nisa/4: 136. berbunyi:

‫ي َٰ َٓأهُّي َا ٱذَّل ِ َين َءا َمنُ ٓو ۟ا َءا ِمنُو ۟ا ِبٱهَّلل ِ َو َر ُسوهِل ِ ۦ َوٱ ْل ِكتَٰ ِب ٱذَّل ِ ى نَ َّز َل عَىَل ٰ َر ُسوهِل ِ ۦ َوٱ ْل ِكتَٰ ِب ٱذَّل ِ ٓى َأ َنز َل ِمن قَ ْب ُل ۚ َو َمن يَ ْك ُف ْر ِبٱهَّلل ِ َو َملَٰ ِٓئ َك ِت ِهۦ َو ُك ُت ِب ِهۦ َو ُر ُسهِل ِ ۦ َوٱلْ َي ْو ِم‬
‫ٱ ْل َءا ِخ ِر فَقَدْ ضَ َّل ضَ لَٰ اًۢل ب َ ِعيدً ا‬
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah
turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-
Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya
orang itu telah sesat sejauh-jauhnya”
2. Iman kepada Malaikat-Malaikat
Iman kepada malaikat-malaikat berarti mempercayai bahwa Allah telah
menciptakan suatu jenis makhluk yang suci dan halus yang tidak sama dengan
manusia, dimana malaikat íalah makhluk ghaib yang tidak dapat diteliti
dan dilengkapi secara nalar tentang zat, sifat, dan perbuatannya. 2 Adapun dasar
yang digunakan diantaranya Q.S. al-Baqarah/2: 177. berbunyi:

‫لَّي َْس ٱلْرِب َّ َأن ت َُولُّو ۟ا ُو ُجو َهمُك ْ ِق َب َل ٱلْ َمرْش ِ ِق َوٱلْ َم ْغ ِر ِب َولَٰ ِك َّن ٱلْرِب َّ َم ْن َءا َم َن ِبٱهَّلل ِ َوٱلْ َي ْو ِم ٱ ْل َءا ِخ ِر َوٱلْ َملَٰ ِٓئ َكة‬
1
M. Noor Fuady dan Ahmad Muradi, Pendidikan Akidah Berbasis Keluarga, (Banjarmasin: Antasari Press, 2009),
h. 45
2
Rahman Ritonga, Akidah (Merakit Hubungan Manusia dengan Khalik-Nya Melalui Pendidikan Akidah Anak Usia
Dini), h. 69

2
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan,
akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari
kemudian, malaikat-malaikat”
3. Iman kepada Kitab-Kitab
Salah satu yang wajib diimani yaitu kitab-kitab yang diturunkan
kepada rasul-rasul Allah, bentuk keimanannya ialah mempercayai bahwa kitab-
kitab tersebut adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada rasul-Nya melalui
malaikat Jibril untuk dijadikan pedoman hidup umat manusia menuju keselamatan
di dunia dan di akhirat.3 Adapun dasar yang digunakan, diantaranya Q.S. al-
Nisa/4:136., berbunyi:
‫ي َٰ َٓأهُّي َا ٱذَّل ِ َين َءا َمنُ ٓو ۟ا َءا ِمنُو ۟ا ِبٱهَّلل ِ َو َر ُسوهِل ِ ۦ َوٱ ْل ِكتَٰ ِب ٱذَّل ِ ى نَ َّز َل عَىَل ٰ َر ُسوهِل ِ ۦ َوٱ ْل ِكتَٰ ِب ٱذَّل ِ ٓى َأ َنز َل ِمن قَ ْب ُل ۚ َو َمن يَ ْك ُف ْر ِبٱهَّلل ِ َو َملَٰ ِٓئ َك ِت ِهۦ َو ُك ُت ِب ِهۦ‬
‫َو ُر ُسهِل ِ ۦ َوٱلْ َي ْو ِم ٱ ْل َءا ِخ ِر فَقَدْ ضَ َّل ضَ لَٰ اًۢل ب َ ِعيدً ا‬
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah
turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-
Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya
orang itu telah sesat sejauh-jauhnya”
4. Iman kepada Rasul-Rasul
Iman kepada rasul bagi kita adalah komitmen batin bahwa mereka adalah
utusan Allah untuk membimbing ummatnya ke jalan yang benar. Allah telah
mengutus rasul-rasul-Nya yang dilengkapi dengan wahyu ilahi untuk disampaikan
kepada umat manusia. Dalam alquran ditemukan informasi bahwa tidak kurang
dari 25 Rasul Allah, akan tetapi jumlah secara pasti tidak diketahui. 4 Adapun
dasar yang digunakan diantaranya Q.S. al-Baqarah/2:136., berbunyi:

ٰ ‫قُٰ وٰلُٰ وٰاٰ آ َمٰ نَّٰاٰ اِب هَّلل ِٰ َٰوٰ َمٰ اٰ ُأ ْنٰ ِزٰ َلٰ لَٰ ْيٰ نَٰ اٰ َٰوٰ َمٰ اٰ ُأ ْنٰ ِزٰ َلٰ ىَل ٰ ْبٰ َٰرٰ اٰ ِهٰ َٰميٰ َٰوٰ مْس َٰ اٰ ِعٰ يٰ َلٰ َٰوٰ حْس َٰ اٰ َٰقٰ َٰوٰ يَٰ ْعٰ ُقٰ وٰ َٰبٰ َٰوٰ اَٰأْل ْٰس َبٰ اٰ ِٰطٰ َٰوٰ َمٰ اٰ ُأ وٰيِت َٰ ُمٰ وٰىَس‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ ِإ‬ ‫ِإ‬

ٰ‫َٰوٰ ِعٰ يٰىَس ٰ َٰوٰ َمٰ اٰ ُأ وٰيِت َٰ اٰلٰنَّٰ ِبٰ يُّٰ وٰ َٰنٰ ِمٰ ْٰنٰ َٰرٰ هِّب ِٰ ْمٰ اَل نُٰ َفٰ ِّٰرٰ ُٰقٰ بَٰنْي َٰ َأ َحٰ ٍدٰ ِمٰ هْن ُٰ ْمٰ َٰوٰ حَن ْٰ ُٰنٰ هَل ُٰ ُمٰ ْٰسٰ ِلٰ ُمٰ وٰ َن‬

“Katakanlah (hai orang-orang mukmin): Kami beriman kepada Allah dan apa
yang di turunkan kepada kami, dan apa yang di turunkan kepada
Ibrahim,Ismail,Ishaq,Ya’qub dan anak cucunya,dan apa yang di berikan kepada
Musa dan Isa serta apa yang di berikan Nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak
membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh
kepada-Nya.”
3
Ibid, h. 80.
4
Ibid, h. 72-73.

3
5. Iman kepada Hari Akhir
Beriman kepada hari akhir termasuk salah satu pokok keimanan. Tidaklah
seorang itu beriman kalau ia tidak beriman kepada hari akhir. Arti dari iman
kepada hari akhir ialah mempercayai atau meyakini bahwa hari kiamat itu ada dan
pasti terjadi bila Allah sudah menghendaki. Pada hari itulah semua manusia
mempertanggungjawabkan perbuatan jahatnya selama hidup di dunia dan
menikmati semua pahala ibadahnya.5 Adapun dasar yang digunakan
diantaranya Q.S. al-Nisa/4: 136., berbunyi:

‫ي َٰ َٓأهُّي َا ٱذَّل ِ َين َءا َمنُ ٓو ۟ا َءا ِمنُو ۟ا ِبٱهَّلل ِ َو َر ُسوهِل ِ ۦ َوٱ ْل ِكتَٰ ِب ٱذَّل ِ ى نَ َّز َل عَىَل ٰ َر ُسوهِل ِ ۦ َوٱ ْل ِكتَٰ ِب ٱذَّل ِ ٓى َأ َنز َل ِمن قَ ْب ُل ۚ َو َمن يَ ْك ُف ْر ِبٱهَّلل ِ َو َملَٰ ِٓئ َك ِت ِهۦ َو ُك ُت ِب ِهۦ‬
‫َو ُر ُسهِل ِ ۦ َوٱلْ َي ْو ِم ٱ ْل َءا ِخ ِر فَقَدْ ضَ َّل ضَ لَٰ اًۢل ب َ ِعيدً ا‬

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah
turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-
Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya
orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”
6. Iman kepada Qhada dan Qodar
Arti keimanan kepada qadha dan qadar ialah keyakinan bahwa apapun
yang diperoleh di dunia ini adalah takdir Allah yang diberikan sesuai dengan
usaha manusia. Hal ini sesuai dengan istilah nasib yang berarti bagian yang
diberikan kepada seseorang sesuai dengan kadar usaha yang dilakukan. 6 Adapun
salah satu dasarnya Q.S. al-Syuura/42: 30., berbunyi:

ٍٰ ‫َٰوٰ َمٰ اٰ َأ َٰصٰ اٰبَٰ مُك ْٰ ِمٰ ْٰنٰ ُمٰ ِٰصٰ يٰ َبٰ ٍةٰ فَٰ ِبٰ َمٰ اٰ َكٰ َٰسٰ بَٰ ْٰتٰ َأ يْٰ ِدٰ يٰمُك ْٰ َٰوٰ يَٰ ْعٰ ُفٰ وٰ َعٰ ْٰنٰ َكٰ ِثٰٰري‬

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu).”

B. Kerangka berfikir aliran-aliran ilmu kalam

5
Ibid, h. 85.
6
Ibid, h. 92.

Anda mungkin juga menyukai