Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Nama : SITI ZAROH ANISAH


B. Judul Modul : AKIDAH ISLAM DAN IMAN KEPADA ALLAH SWT
C. Kegiatan Belajar : KB 1
D. Refleksi

AKIDAH ISLAM DAN


IMAN KEPADA ALLAH
SWT

Kontekstualisasi Akidah IMAN KEPADA


AKIDAH ISLAM Islam dan Iman Kepada ALLAH SWT
Allah Dalam Moderasi
Beragama

Definisi Iman kepada Allah

Sumber Tauhid

Posisi Akidah Islam


Sifat Allah
dalam Ajaran Islam

Tujuan
1. Memupuk dan
mengembangkan potensi- 1. Tauhid Rububiyah
potensi keTuhanan yang ada 2. Tauhid Uluhiyah
sejak lahir 3. Tauhid
2. Menjaga manusia dari 4. Tauhid Dzat, Asma dan sifat
Hubungan antara
kemusyrikan
Akidah dan akhlak
3. Menghindari dari pengaruh
akal yang menyesatkan
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
A. AKIDAH ISLAM
1. Definisi akidah Islam
➢ Secara etimologis akidah berasal dari bahasa arab
yaitu ‘Aqada-ya’qidu-‘aqdan-‘aqidatan artinya simpul,
ikatan, perjanjian, kokoh, kepercayaan atau
keyakinan.
➢ Secara Terminologis akidah adalah suatu
kepercayaan yang diyakini kebenaranya oleh
seseorang yang mempengaruhi cara bagaimana
dirinya berfikir, berkata dan berbuat.
➢ Akidah ditambahi islam berarti akidah Islam adalah
kepercayaan yang mantap kepada Allah, para
malaikat-Nya, hari akhir, qadar yang baik dan yang
buruk yang bersumber pada Al-qur’an al-karim dan
hadis yang berupa pokok-pokok agama, perintah-
perintah dan berita-beritanya, serta apa saja yang
disepakati oleh generasi salafush shalih
2. Sumber Akidah Islam adalah Al-qur’an dan Hadis, karena di
dalam kitab suci al-qur’an banyak sekali ayat yang
menjelaskan tentang pokok akidah Islam, salah satu ayat
Al-qur’an yang memuat kandungan akidah islam adalah:
‫اّلل َوا ْل َي ْو ِم‬
ِٰ ‫ن ب‬ َِ ‫ن ٰا َم‬ ِْ ‫ن ت ُ َولُّ ْوا ُو ُج ْو َهكُ ِْم ق َب َِل ا ْل َم ْشرقِ َوا ْل َم ْغربِ َو ٰلكنِ ا ْلبرِ َم‬ ِْ َ ‫ْس ا ْلِبرا‬
َِ ‫لَي‬
ٰ ْ ْ ٰ ْ ٰ ٰ ْ ٰۤ ٰ ْ ْٰ
‫على ُحبهِ ذَوى القُ ْر ٰبى َواليَتمٰ ى‬ َ ‫ل‬
َِ ‫اْلخرِ َوال َمل ِٕىكَةِ َوالكتبِ َوالنبينَِ ِۚ َوات َى ال َما‬
َ ‫ام الص ٰلوِة َ َو ٰات َى الز ٰكوِة‬ َِ َ‫ْن َوفىِ الرقَابِ َواَق‬ َِ ‫ْن السبيْلِ َوالس ٰۤا ِٕىلي‬ َِ ‫ِۚ َوا ْل َمسٰ كيْنَِ َوِاب‬
‫س‬ ْ
ِ ‫ْن البَأ‬ ْ َِ ‫ساءِ َوالضراءِ َوحي‬ٰۤ ٰۤ ْ ْ
َ ‫ْن فى البَأ‬ َِ ‫صبري‬ ٰ ‫ۚ َوال‬ َ ‫َوا ْل ُم ْوفُ ْونَِ بعَ ْهده ِْم اذَا‬
ِ ‫عا َهد ُْوا‬
ٰۤ ٰ ٰۤ ٰ
‫ن‬َِ ‫ول ِٕىكَِ هُ ُِم ا ْل ُمتقُ ْو‬ِ ُ ‫ص َدقُ ْوا ۚ َوا‬ َ َِ‫اُول ِٕىكَِ الذيْن‬
Artinya: Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu
kea rah timur dan barat, akan tetapi kebajikan itu ialah
(kebajikan) orang yang beriman kepada allah, hari akhir,
malaikat-malaikat, kitab-kitab dan nabi-nabi.(QS. Al-
baqarah: 177)
dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim
disebutkan:
Konsep (Beberapa istilah “ Hendaklah kamu beriman kepada Allah, malaikat-
1 malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan kamu beriman
dan definisi) di KB
kepada qadar yang baik maupun buruk.
3. Akidah dalam ajaran Islam adalah aspek yang sangat
mendasar, sebagaimana telah disebutkan bahwa akidah
islam dalam istilah lain disebut keimanan atau Tauhid,
karena dalam Islam tidak cukup hanya membenarkan atau
beriman kepada Allah akan tetapi harus meng-Esakan
Allah. Karena akidah islam adalah seperti pondasinya
bangunan ajaran Islam maka mutalk adanya akidah demi
kekohonya ajaran Islam yang dianut , karena akidah adalah
poko keyakinan kita kepa Allah apabila akidah tidak kuat
maka hancurlah ajaran islam di dunia. Akidah ilsam atau
keimanan atau Tauhid merupakan pintu masuk islam
sebgai bentuk perilaku penyerahan diri kepada Allah.
4. Tujuan akidah islam antara lain:
a. Memupuk dan mengembangkan potensi-potensi
keTuhanan yang ada sejak lahir
b. Menjaga manusia dari kemusyrikan terbuka lebar, baik
secara terang terangan, yakni baik berupa perbuatan
atau ucapan, maupun kemusyrikan yang bersifat
sembunyi sembunyi yang berada di dalam hati.
c. Menghindari dari pengaruh akal yang menyesatkan,
sehingga akal pikiran manusia perlu dibimbing dan
diarahkan oleh akidah islam.
5. Hubungan antara akidah dan akhlak ada dua yaitu:
a. Akidah melahirkan akhlak artinya akhlak yang baik
merupakan rangkaian dari mata rantai keimanan,
sebaliknya akhlak yang dilihat buruk adalah akhlak
yang menyimpang dari prinsip prinsip keimanan. Iman
tidak bisa disebut sempuran jika hanya berada dalam
hati, tetapi harus tergambarkan dalam kehidupan
sehari hari dalam bentuk ibadah dan akhlak yang baik.
b. Akhlak karimah akan menambah keimanan kepada
Allah. Akhlak karimah adalah keadaan jiwa yang
membuat individu melakukan hal hal baik secara
mudah tanpa memerlukan pemkiran dan
pertimbangan. Karena jiwa seperti itu muncul akibat
dari kedekatanya dengan penciptanya yaitu Allah Swt.

B. IMAN KEPADA ALLAH

1. Pengertian iman kepada Allah pengakuan diri bahwa Allah


satu satunya yang wajib disembah, pengakuan terhadap ke
maha Esaan Allah, bahwa nabi Muhammad adalah utusan-
Nya, Al-qur’an adlah kitab-Nya serta menerima segala
ajaran yang dibawa utusan-Nya.
2. Tauhid dari Bahasa arab yaitu bentuk Masdar dari wahhada
yuwahhidu, tauhidan artinya mengesakan atau menjadikan
sesuatu dalam Bahasa tauhid artinya mengesakan Allah.
Adapun secara istilah sebgaimana dikatakan Ibrahim Al-
Baijuri (tt:8) yaitu mengkhususkan pengabdian atau ibadah
kepada Allah disertai meyakini keesaan-Nya dan
memebenarkan-Nya baik dalam dzat, sifat sifat dan
perbuatan perbuatan-Nya. Tauhid dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Tauhid Rububiyan yaitu meyakini bahwa Allah itu Maha
Pencipta, pemelihara dan yang mengatur segala-
galanya.
2. Tauhid Uluhiyah adalah memfokuskan diri secara
keseluruhan mengabdi dan menghamba hanya kepada
Allah Swt.
3. Tauhid dzat, Asma dan Sifat adalah hendaknya seorang
muslim meyakini bahwa Allah memiliki nama-nama dan
sifat sifat yang tinggi, tidak menyekutukan selain Allah
dalam nama nama dan sifat sifat itu, tidak mentakwilkan
sifat sifat-Nya sehingga ia merusaknya, dan tidak
menyerupakan-Nya dengan sifat sifat makhluk
sehingga menggambarkan-Nya atau menyerupakan-
Nya (Aceng Zakaria, 2008:200).
3. Sifat Allah, menurut teolog pengikut Asyariyah
mengklasifikasikan sifat allah menjadi 3:
a. Sifat wajib (yang harus ada pada Allah) jumlahnya ada
20. Antara lain; wujud, qidam, baqa’, Mukhalafatulil-
hawaditsi, Qiyamuhu binafsihi, Wahdaniyah, Qudrah,
Iradah, ‘Ilmun, Hayat, Sama’, Bashar, Kalam, Qadiran,
Muridan, ‘Aliman, Hayyan, Sami’an, Bashiran, terakhir
Mutakalliman.
b. Sifat Mustahil (yang tidak ada pada Allah) berjumalh 20
yaitu; Adam, Huduts, Fana’, Mumaatsalatu lil hawaditsi,
Ihtiyaju ligairihi, Ta’addud, ‘Ajzun, Karahah, Jahlun,
Mautun, Shummun, ‘Umyun, Bukmun,’Ajizan,
Mukrahan, Jahilan, Mayyitan, Ashammu, A’ma dan
yang terakhir Abkam.
c. Sifat Jaiz (boleh) berjumlah satu sifat.
C. Kontekstualisasi akidah islam dan iman kepada Allah
dalam moderasi beragama. Bahwa penanaman akidah
islam harus betul betul diyakini secara mendalam supaya
kita setelah melihat perbedaan agama yang ada
disekeliling kita menjadikan keyakinan kita bertambah
kuat, damalah mempererat hubungan kasih sayang,
toleransi dengan sesama manusia tanpa melihat
perbedaan terutama perbedaan agama.

Tentang Dzat, Asma dan sifat-Nya


seorang muslim meyakini bahwa Allah memiliki nama-nama dan
sifat sifat yang tinggi, tidak menyekutukan selain Allah dalam
Daftar materi pada KB
2 nama nama dan sifat sifat itu, tidak mentakwilkan sifat sifat-Nya
yang sulit dipahami
sehingga ia merusaknya, dan tidak menyerupakan-Nya dengan
sifat sifat makhluk sehingga menggambarkan-Nya atau
menyerupakan-Nya
Daftar materi yang sering
3 mengalami miskonsepsi Kontekstualisasi dengan penerapan
dalam pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai