Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Aqidah Islam berpangkal pada keyakinan Tauhid yaitu keyakinan tentang
wujud Allah, Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada yang menyekutuinya, baik dalam zat,
sifat-sifat maupun perbuatannya. Akhlak mulia berawal dari aqidah, jika aqidahnya
sudah baik maka dengan sendirinya akhlak mulia akan terbentuk. Iman yang teguh
pasti tidak ada keraguan dalam hatinya dan tidak tercampuri oleh kebimbangan.
Beriman kepada Allah pasti akan melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi
larangannya. Beriman kepada Allah juga harus beriman kepada Malaikat, Nabi,
kitab, hari akhir, qada dan qadar Allah.
Aqidah memiliki peranan penting dalam mendidik siswa, ruang lingkup
aqidah yang dapat membentuk akhlak mulia akan mengantarkan manusia Indonesia
sebagai manusia yang mumpuni dalam segala aspek kehidupan. Ruang lingkup dari
aqidah yaitu: Ilahiyat, nubuwat, ruhaniyat, dan sam’iyyat.
Pendidikan aqidah akhlak mempunyai arti dan peranan penting dalam
membentuk tingkah laku manusia seutuhnya. Sebab dengan pendidikan aqidah
akhlak ini manusia tidak diarahkan kepada pencapaian kebahagiaan hidup di dunia
saja, tetapi juga untuk kebahagiaan hidup di akhirat. Dengan pendidikan aqidah
akhlak manusia diarahkan mencapai keseimbangan antara kemajuan lahiriah dan
batiniah, keselarasan hubungan antara manusia dalam lingkup sosial masyarakat dan
lingkungannya juga hubungan manusia dengan Tuhannya. Dan dengan pendidikan
aqidah akhlak pula manusia akan memiliki derajat yang tinggi yang melebihi
makhluk lainnya. Pada akhirnya dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pendidikan
aqidah akhlak dapat dipandang sebagai suatu wadah untuk membina dan membentuk
tingkah laku siswa dalam mengembangkan pengetahuan (kognitif), sikap (afektif)
serta pembiasaan (psikomotorik).
Pembentukan perilaku keagamaan berawal dari keluarga dan perlu dilakukan
sejak dini, keluarga sebagai tempat belajar pertama anak. Antara aqidah akhlak dan
perilaku keagamaan akan berdampak pada berbagai hal, tergantung pada ke arah
mana aqidah akhlak itu mendasari aktifitas seseorang. Dengan demikian dapat

1
dinyatakan bahwa kedudukan aqidah akhlak sebagai landasan berbagai aktifitas
seseorang, menentukan baik dan buruknya. Oleh karena itu, pembentukan perilaku
keagamaan yang baik menjadi penting artinya, yang dilakukan mulai sejak usia dini
hingga orang dewasa. Sehingga antara sekolah dan keluarga harus dapat bekerja
sama dalam menjalankan pendidikan aqidah akhlak, agar tidak mengalami kesulitan
atau kendala dalam membentuk perilaku keagamaan anak. Guru hanya bisa
mendampingi anak pada saat disekolah saja dan sesampainya di rumah, orang
tua/keluarga yang bertanggung jawab.
Adapun Keistimewaan Aqidah Islam yaitu, Sumber Pengambilannya adalah
Murni. Hal itu karena aqidah Islam berpegang pada Al-Qur’an, As-Sunnah, dan
ijma’ Salafush shalih. Jadi, aqidah Islam diambil dari sumber yang jernih dan jauh
dari kekeruhan hawa nafsu dan syahwat. Keistimewaan ini tidak dimiliki oleh
berbagai madzhab, millah dan ideology lainnya di luar aqidah Islam (aqidah Ahli
Sunnah wal Jama’ah). Orang-orang Yahudi dan Nashrani menjadikan para pendeta
dan rahib mereka sebagai tuhan selain Allah. Kaum sufi mengambil ajarannya dari
kasyaf (terbukanya tabir antara makhluk dengan Tuhan), ilham, hadas (tebakan), dan
mimpi. Kaum Rafidlah mengambil ajarannya dari asumsi mereka di dalam al-jafr
(tulisan tangan Ali bin Abi Thalib _) dan perkataan imam-imam mereka. Para Ahli
kalam mengambil ajarannya dari akal (rasio). Sementara itu para penganut madzhab-
madzhab pemikiran dan aliran-aliran sesat lainnya, seperti Komunisme dan
Sekularisme, mendasarkan pokokpokok mereka pada sampah pikiran orang-orang
sesat dan pola pikir orangorang kafir dan atheis yang menjadikan hawa nafsu dan
syahwat mereka sebagai sumber hukum bagi hamba-hamba Allah.3 Sedangkan
aqidah Ahli Sunnah wal Jama’ah –alhamdulillah- selamat dan bersih dari
kebohongan dan kepalsuan semacam itu.
Selanjuta, yaitu Berdiri di atas Pondasi Penyerahan Diri kepada Allah dan
Rasul-Nya. Hal itu karena aqidah bersifat ghaib, dan yang ghaib tersebut bertumpu
pada penyerahan diri. Islam tidak akan berdiri tegak melainkan di atas pondasi
penyerahan diri dan kepasrahan. Jadi, iman kepada yang ghaib merupakan salah satu
sifat terpenting bagi orang-orang mukmin yang dipuji oleh Allah Ta’ala. Firman-
Nya, “Alif laam miin. Kitab ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa. Yaitu, mereka yang beriman kepada yang ghaib,yang mendirikan

2
shalat, dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka.”
(QS. Al-Baqarah: 1-3) Sebab, akal tidak mampu memahami yang ghaib dan tidak
mampu secara mandiri mengetahui syariat secara rinci, karena kelemahan dan
keterbatasannya. Sebagaimana pendengaran manusia yang terbatas penglihatannya
yang terbatas, dan kekuatan yang terbatas, maka akalnya. pun terbatas. Sehingga
tidak ada pilihan lain selain beriman kepada yang ghaib dan berserah diri kepada
Allah Azza wa Jalla. Sedangkan aqidah-aqidah lainnya tidak berserah diri kepada
Allah dan RasulNya, melainkan tunduk kepada rasio, akal, dan hawa nafsu. Padahal,
sumber kerusakan umat dan agama tidak lain adalah karena mendahulukan aqli
daripada naqli, mendahulukan rasio daripada wahyu, dan mendahulukan hawa nafsu
daripada petunjuk.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Akidah Islam?
2. Apa Keistimewaan Akidah Islam?
3. Apa manfaat mempelajari Akidah Islam dan Keistimewaannya?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian Akidah Islam.
2. Dapat mengetahui Keistimewaan Akidah Islam.
3. Dapat mengetahui manfaat mempelajari Akidah Islam dan Keistimewaannya.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Akidah Islam
1. Pengertian Akidah Islam
Akidah menurut bahasa Arab (etimologi) berasal dari kata al-‘aqdu yang
berarti ikatan, at-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-
ihkaamu yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah yang
berarti mengikat dengan kuat. Sedangkan menurut Istilah (terminologi), akidah
adalah iman yang teguh dan pasti tanpa ada keraguan sedikit pun bagi orang yang
meyakininya. Akidah Islam adalah keimanan yang bersifat teguh dan pasti kepada
Allah SWT, dengan segala kewajiban, bertauhid, dan taat kepada-Nya, beriman
kepada Malaikat-malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, Kitab-kitab-Nya, hari akhir, takdir
baik dan buruk, dan mengimani seluruh apa-apa yang telah sahih tentang prinsip-
prinsip Agama (Ushuluddin).

Sebagaimana termasuk dalam surah Al-Baqarah ayat 285. Allah SWT


berfirman yang Artinya: “Rasulُ (Muhammad)ُ berimanُ padaُ (Al-Qur’an)ُ yangُ
diturunkanُ kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-
masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-
rasulNya.ُ(Merekaُberkata,)ُ“Kamiُ tidak ُ membeda-bedakan seorang pun dari rasul
rasul-Nya.”ُ Merekaُ jugaُ berkata,ُ “Kamiُ dengarُ danُ kamiُ taat. Ampunilah kami,
wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali”.

Para ulama memberi pengertian aqidah dengan sesuatu yang terikat


kepadanya hati dan hati nurani. Al-Qur’an menyebut kata aqidah antara lain di
dalam surat Al-Maidah ayat 1.

‫ٰٓي َاُّيَه ا اَّلِذْي َن ٰا َم ُنْٓو ا َاْو ُفْو ا ِباْلُع ُقْو ِۗد ُاِح َّلْت َلُك ْم َب ِه ْي َم ُة اَاْلْن َع اِم ِااَّل َم ا ُيْت ٰل ى َع َلْي ُك ْم َغ ْي َر ُمِح ِّلى الَّصْيِد َو َاْنُتْم ُحُر ٌۗم ِاَّن َهّٰللا َي ْح ُك ُم َم ا‬
‫ُيِر ْيُد‬

Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji. Dihalalkan bagimu hewan


ternak, kecuali yang akan disebutkan kepadamu (keharamannya) dengan tidak

4
menghalalkan berburu ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah).
Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki.

Secara umum akidah dapat digunakan oleh ajaran Islam ataupun akidah di luar Islam,
sehingga ada istilah akidah Islam, akidah Nasrani, akidah Yahudi, dan akidah-akidah
yang lainnya.

Dengan begitu kita juga bisa simpulkan ada akidah yang benar atau lurus dan
ada akidah yang sesat atau salah. Akidah adalah ikatan atau keyakinan yang kuat
pada seseorang terhadap apa yang diyakininya. Dalam Islam, akidah mencakup
semua rukun iman, yaitu iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari Kiamat
dan iman kepada Qada dan Qadar. Maka, Akidah Islam (al-akidah al-Islamiyah) bisa
diartikan sebagai pokok-pokok kepercayaan yang harus diyakini kebenarannya oleh
setiap orang yang beragama Islam (muslim).

2. Ruang Lingkup Akidah Islam

 Akidah Uluhiyah

Akidah Uluhiyah adalah keyakinan atass segala macam ibadah hanya dilakukan
untuk Allah SWT. Akidah ini merepresentasikan rukun iman yang pertama, yaitu
iman kepada Allah SWT. Seperti firman Allah dalam surah Al-Anbiyaa ayat 92:

‫ًۖة‬
‫ِاَّن ٰه ِذ ٖٓه ُاَّم ُتُك ْم ُاَّم ًة َّو اِح َد َّو َاَن ۠ا َر ُّب ُك ْم َفاْع ُب ُدْو ِن‬
‫۝‬٩

Artinya: “Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang
satu dan Aku adalah Rabb-mu, maka beribadahlah kepada-Ku (sematamata)”. (QSُal-
Anbiyaa’:92).

 Akidah Ruhanniyah

Akidah Ruhanniyah adalah keyakinan atas satu-satunya pencipta di dunia ini


hanyalah Allah SWT. Mulai dari alam semesta, malaikat, jin, iblis, setan, dan roh.
Semuanya tunduk dan patuh terhadap perintah Allah. Akidah ini merepresentasikan

5
rukun iman yang kedua, yakni iman kepada malaikat Allah. Sebagaimana firman
Allah dalam surah Maryam ayat 65:

‫َر ُّب الَّس ٰم ٰو ِت َو اَاْلْر ِض َو َم ا َب ْي َن ُهَم ا َفاْع ُب ْد ُه َو اْص َط ِبْر ِلِعَباَدِت ٖۗه َه ْل َت ْع َلُم َل ٗه َس ِم ًّيا‬
‫۝‬٦٥ࣖ

Artinya: “Rabb (yang menguasai) langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di
antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-
Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut
disembah). (QS Maryam:65).

 Akidah Nubuwwah

Akidah Nubuwwah adalah keyakinan yang berhubungan dengan nabi dan rasul serta
termasuk kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka, mukjizat, serta karamahnya.
Akidah ini menunjukkan bagian dari rukun iman yang ketiga dan keempat, yaitu
iman kepada Kitab dan Rasul Allah.

 Akidah Sam’iyyah

Akidah Sam’iyyah adalah keyakinan tentang segala sesuatu yang di pahami lewat
dalil Al-Qur’an dan Assunah. Seperti alam barzah, akhirat, azab kubur, hari kiamat,
surga, dan neraka. Hal tersebut juga sebagaimana rukun iman yang kelima dan
keenam, yaitu iman kepada hari akhir dan iman kepada Qada dan Qadar. Hal ini
telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 187 :

‫َر ِّبْۚي اَل ُيَج ِّلْي َه ا‬


‫َي ْس َٔـُلْو َن َك َع ِن الَّساَعِة َاَّياَن ُمْر ٰس ىَه ۗا ُق ْل ِاَّن َم ا ِع ْلُم َه ا ِع ْن َد‬
‫ًۗة‬ ‫ِلَو ْق ِتَه ٓا ِااَّل ُه َۘو َث ُقَلْت ِفى الَّس ٰم ٰو ِت َو اَاْلْر ِۗض اَل َت ْأِتْي ُك ْم ِااَّل‬
‫َب ْغ َت َي ْس َٔـ ُلْو َن َك‬
‫َك َاَّن َك َح ِفٌّي َع ْن َه ۗا ُقْل ِاَّن َم ا ِع ْلُم َه ا ِع ْن َد ِهّٰللا َو ٰل ِكَّن َاْك َث َر الَّن اِس اَل َي ْع َلُم ْو َن‬
‫۝‬١

6
Artinya: Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan
terjadi? ”Katakanlah, “Sesungguhny pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada
Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain
Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di
bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya
kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad),
“Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Al-‘Araf:187).

Selain ruang lingkup yang di atas aqidah juga bisa mengikuti sistematis arkanul iman
yaitu:

1. Iman keppada Allah SWT


2. Iman kepada malaikat-malaikat Allah
3. Iman kepada kitab-kitab Allah
4. Iman kepad Nabi dan Rasul
5. Iman kepada hari Akhir
6. Iman kepada Qada dan Qadar

3. Tujuan mempelajari Akidah Islam

Bagi umat Islam, mempelajari Aqidah adalah suatu kewajiban. Merujuk pada
pengertian Aqidah, beberapa tujuan mempelajari Aqidah adalah sebagai berikut:

 Meningkatkan Ibadah Kepada Allah Swt


Orang yang memahami Aqidah akan dengan mudah melepaskan ibadahnya semata-
mata karena Allah SWT. Dari sini, mereka akan terus berusaha meningkatkan
ibadahnya tanpa ada keraguan lagi. Jadi, jangan pernah ragu mempelajari Aqidah
karena ibadah yang kita jalani membuat seseorang menjadi lebih dekat dengan Allah.

 Menenangkan Jiwa
Aqidah bertujuan untuk membuat hati menjadi lebih tenang karena dapat menerima
segala sesuatu dengan ikhlas, baik takdir yang baik maupun yang buruk. Ini karena
mereka percaya bahwa semua ini telah diatur oleh Tuhan. Mereka juga akan percaya

7
bahwa rencana Tuhan jauh lebih indah sehingga tidak perlu khawatir dengan apa
yang akan terjadi esok hari.

 Meningkatkan Amal Baik


Tujuan Aqidah yang sebenarnya adalah untuk menghindari perbuatan yang sesat.
Oleh karena itu, orang yang memahami Aqidah dengan baik akan selalu berbuat baik
dan menjauhi perbuatan buruk yang dilarang oleh Allah. Mereka akan selalu ingat
bahwa setiap perbuatan dosa yang dilakukan akan mendapat pahala dan siksaan.

 Menegakkan Agama
Mereka yang mempelajari Aqidah tidak akan pernah ragu dalam berbuat kebaikan,
terutama untuk menegakkan agamanya. Selain itu, mereka akan selalu berusaha
memperkuat rukun agamanya, termasuk jihad. Pada dasarnya, Aqidah akan
menyadarkan manusia bahwa yang perlu dikejar bukan hanya kebahagiaan di dunia
tetapi juga di akhirat.

4. Keistimewaan Aqidah

Seperti yang sudah dijelaskan di bagian awal kalau kita akan membahas tentang
keistimewaan Aqidah. Aqidah Islam memiliki beberapa keistimewaan, antara lain:

 Sumber Gambar Murni


Aqidah Islam memiliki landasan yang jelas dan murni, yaitu Al-Qur’an, As Sunnah
dan ijma’ Salafush shalih. Jadi, Aqidah ini tidak mengganggu nafsu, akal atau asumsi
manusia saja.

 Aqidah Tentang Hal-Hal Ghaib


Benda gaib adalah segala sesuatu yang tidak dapat dijangkau oleh indera manusia.
Aqidah Islam sendiri berpijak pada penyerahan diri dan ketundukan terhadap segala
hal yang tidak masuk akal.

8
 Jelas, Mudah, Dan Terang
Aqidah Islam memuat segala sesuatu dengan jelas tanpa ada penyimpangan di
dalamnya. Selain itu, semua dalil dan maknanya juga sangat mudah untuk dipahami
oleh semua orang.

 Bebas Dari Paradoks, Ketidakjelasan Dan Kebingungan


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sumber utama Aqidah Islam sangat murni.
Bahkan argumennya juga sangat jelas. Oleh karena itu, bebas dari unsur
ketidakjelasan atau paradoks. Padahal, Aqidah Islam tidak mudah dimasuki
kejahatan dari berbagai arah.

Anda mungkin juga menyukai