NIM : 3411191102
b. Hubungan dengan Allah: Aqidah yang benar adalah dasar dari hubungan
seseorang dengan Allah. Aqidah memahami keesaan Allah, sifat-sifat-Nya,
kekuasaan-Nya, dan hubungan kita sebagai hamba kepada-Nya. Aqidah yang kuat
dan benar membantu seseorang untuk mengenal Allah dengan baik, mencintai-
Nya, tunduk kepada-Nya, beribadah dengan ikhlas, dan berharap pada rahmat dan
ampunan-Nya.
e. Pedoman Moral dan Etika: Aqidah yang benar membentuk moralitas dan etika
seseorang. Aqidah Islam mengajarkan prinsip-prinsip etika, kebaikan, kejujuran,
keadilan, kasih sayang, dan kerja keras. Aqidah yang benar menginspirasi dan
mendorong seseorang untuk berperilaku dengan baik, berbuat kebajikan, dan
menjauhi perbuatan yang dilarang.
Dalam ringkasan, aqidah yang benar merupakan dasar dari seluruh kehidupan seorang
mukmin. Aqidah yang kuat dan benar membimbing hubungan dengan Allah, melindungi
dari kesesatan, memberikan stabilitas emosional, menjadi pedoman moral, dan
mempengaruhi semua aspek kehidupan. Tanpa aqidah yang benar, amal ibadah seseorang
bisa menjadi sia-sia dan kehidupan tidak memiliki arah yang jelas. Oleh karena itu,
memiliki aqidah yang kuat dan benar sangat penting bagi setiap mukmin.
2. Berasal dari sumber apakah Aqidah itu kita yakini, sebutkan alasannya!
jawab :
Aqidah dalam Islam berasal dari dua sumber utama, yaitu Al-Qur'an dan Sunnah
Rasulullah Muhammad SAW. Berikut ini adalah alasan mengapa Al-Qur'an dan Sunnah
merupakan sumber aqidah yang diyakini oleh umat Islam:
a. Al-Qur'an sebagai Kitab Suci: Al-Qur'an adalah wahyu Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril. Al-Qur'an
dianggap sebagai kitab suci yang sempurna, yang berisi petunjuk hidup yang
detail dan sempurna dari Allah SWT. Al-Qur'an adalah sumber utama aqidah
Islam karena mengandung ajaran pokok tentang tauhid (keyakinan kepada
keesaan Allah), akhirat, perintah dan larangan-Nya, dan berbagai aspek
kehidupan. Al-Qur'an dianggap sebagai wahyu yang tidak bisa diragukan
kebenarannya dan menjadi petunjuk hidup bagi umat manusia.
c. Kesepakatan Umat (Ijma) dan Penalaran Rasional (Qiyas): Selain Al-Qur'an dan
Sunnah, umat Islam juga mengakui pentingnya kesepakatan umat (ijma) dan
penalaran rasional (qiyas) dalam menentukan aqidah. Ijma adalah kesepakatan
seluruh umat Islam terhadap suatu masalah aqidah atau hukum agama tertentu.
Qiyas adalah metode analogi yang digunakan untuk memahami masalah baru
dengan menggunakan prinsip-prinsip yang terdapat dalam Al-Qur'an, Sunnah, dan
ijma.
3. Tuliskan objek dari ilmu aqidah, yang saudara ketahui!
Jawab :
Objek dari ilmu aqidah (ilmu teologi Islam) meliputi berbagai konsep dan
keyakinan dasar dalam agama Islam. Berikut ini adalah beberapa objek yang umumnya
dibahas dalam ilmu aqidah:
d. Hari Kiamat dan Akhirat: Ilmu aqidah membahas tentang keyakinan akan adanya
kehidupan setelah mati, hari kiamat, kebangkitan, hisab (perhitungan amal
perbuatan), dan balasan yang diberikan oleh Allah kepada setiap individu
berdasarkan amal perbuatannya di dunia.
e. Qada dan Qadar: Ilmu aqidah membahas tentang keyakinan akan takdir dan
ketentuan Allah dalam segala aspek kehidupan. Ini meliputi penjelasan mengenai
kekuasaan dan kebijaksanaan Allah dalam menentukan nasib dan kejadian di
dunia.
f. Ruang Lingkup dan Batasan Ilmu Aqidah: Ilmu aqidah juga membahas tentang
ruang lingkup dan batasan ilmu aqidah itu sendiri, termasuk metode dan
pendekatan yang digunakan dalam mempelajari aqidah.
Objek dari ilmu aqidah ini bertujuan untuk memperkuat keyakinan dan pemahaman
yang benar dalam agama Islam. Dengan mempelajari dan memahami objek-objek ini,
seorang Muslim dapat membangun fondasi yang kuat dalam aqidah, menjaga keyakinan
yang benar, dan menghindari pemahaman yang salah atau menyimpang.
4. Tulis ayat al-Qur'an yang membicarakan wajibnya kita beraqidah dengan benar
berikut artinya!
Jawab :
َٱَّللِ َو َما ٓ أَن َ۠ا ِمنَ ْٱل ُم ْش ِركِين ُ يرةٍ أَن َ۠ا َو َم ِن ٱت ه َبعَنِى ۖ َو
س ْب َٰ َحنَ ه َ صِ علَ َٰى َب ع ٓو ۟ا ِإلَى ه
َ ۚ ِٱَّلل َ قُ ْل َٰ َه ِذِۦه
ُ س ِبي ِل ٓى أ َ ْد
Artinya:
Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak
(kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk
orang-orang yang musyrik".
5. Apa perbedaan antara Tauhid Rububiyah dengan Tauhid Uluhiyah? Jelaskan!
Jawab :
Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah adalah dua konsep penting dalam aqidah
Islam yang menggambarkan dua aspek penting dalam kepercayaan kepada Allah. Berikut
adalah penjelasan mengenai perbedaan antara Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah:
a. Tauhid Rububiyah:
Tauhid Rububiyah merujuk pada keyakinan akan keesaan Allah dalam aspek ke-
Rububiyah-an-Nya, yaitu keesaan dalam mengatur dan mengendalikan alam
semesta serta segala ciptaan-Nya. Konsep ini menekankan bahwa hanya Allah
yang memiliki kekuasaan mutlak atas segala sesuatu di alam ini. Allah adalah
Pencipta, Pengatur, dan Pemelihara seluruh alam semesta dan segala yang ada di
dalamnya. Keyakinan dalam Tauhid Rububiyah mengajarkan bahwa tidak ada
tuhan selain Allah yang memiliki otoritas atas keberadaan dan peristiwa di alam
semesta ini.
b. Tauhid Uluhiyah:
Tauhid Uluhiyah mengacu pada keyakinan akan keesaan Allah dalam aspek ke-
Uluhiyah-an-Nya, yaitu keesaan dalam ibadah dan penyembahan kepada-Nya.
Konsep ini menekankan bahwa hanya Allah yang berhak untuk disembah dan
diberikan pengabdian secara eksklusif. Tidak ada yang pantas atau berhak
menerima ibadah atau penyembahan kecuali Allah semata. Tauhid Uluhiyah
mengajarkan bahwa segala bentuk ibadah, seperti shalat, puasa, zakat, haji, dan
doa, harus ditujukan hanya kepada Allah saja, tanpa ada penyekutuan atau
asosiasi dengan selain-Nya.
Perbedaan utama antara Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah terletak pada
fokusnya. Tauhid Rububiyah berkaitan dengan keyakinan tentang keesaan Allah dalam
mengendalikan dan mengatur alam semesta, sedangkan Tauhid Uluhiyah berkaitan
dengan keyakinan tentang keesaan Allah dalam hal ibadah dan penyembahan.
Kedua aspek Tauhid ini saling terkait dan saling melengkapi. Tauhid Rububiyah
menunjukkan bahwa hanya Allah yang berkuasa dan memiliki kontrol penuh atas alam
semesta, sedangkan Tauhid Uluhiyah mengarahkan manusia untuk mengabdi dan
menyembah Allah semata, sebagai wujud pengakuan dan penghormatan terhadap keesaan
dan otoritas-Nya.
Pentingnya memahami dan mengamalkan kedua aspek Tauhid ini adalah agar kita
dapat menjalankan ibadah dengan benar, menghindari penyekutuan atau syirik, dan
memperkuat hubungan kita dengan Allah.