Ibadah Sunnah
Ibadah Asas
Aqidah
a. Dalil ‘Aqli ( ).
Dalil yang didasarkan pada penalaran akal yang sehat. Orang yang tidak mampu mempergunakan
akalnya karena ada gangguan, maka tidak dibebani untuk memahami Aqidah. Segala yang
menyangkut dengan Aqidah, kita tidak boleh meyakini secara ikut-ikutan, melainkan berdasarkan
keyakinan yang dapat dipelajari sesuai dengan akal yang
sehat.
b. Dalil Naqli ( )
Dalil naqli adalah dalil yang didasarkan pada al-Qur’an dan sunah. Walaupun akal manusia dapat
menghasilkan kemajuan ilmu dan teknologi, namun harus disadari bahwa betapapun kuatnya daya
pikir manusia, ia tidak akan sanggup mengetahui hakikat zat Allah yang sebenarnya. Manusia tidak
memiliki kemampuan untuk menyelidiki
yang ghaib, untuk mengetahui yang ghaib itu kita harus puas dengan wahyu Allah. Wahyu itulah yang
disebut dalil Naqli.
Kebenaran dalil Naqli ini bersifat Qa’iy (pasti), kebenarannya mutlak serta berlaku untuk semua
ruang dan waktu. Dalil Naqli ada dua yaitu al-Qur’an dan hadis Rasul. Hal-hal yang tidak dapat
dijangkau oleh akal, cukup diyakini kebenarannya tanpa harus membuktikan dengan akal. Termasuk
ke dalam bagian ini adalah hakikat hal-hal yang ghaib, seperti kiamat, alam barzakh, alam makhsyar,
surga, neraka, malaikat,dan lain sebagainya.
Tujuan Aqidah Islam
Aqidah Islam mempunyai banyak tujuan yaitu:
a. Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah hanya kepada Allah. Karena
Allah adalah Pencipta yang tidak ada sekutu bagi-Nya, maka tujuan
dari ibadah haruslah diperuntukkan hanya kepada-Nya
c. Ketenangan jiwa dan pikiran tidak cemas. Karena Aqidah ini akan
memperkuat hubungan antara orang mukmin dengan Allah, sehingga ia
menjadi orang yang tegar menghadapi segala persoalan dan sabar dalam
menyikapi berbagai cobaan.
Nabi Muhammad Saw. juga mengimbau untuk tujuan ini dalam sabdanya:“Orang Mukmin yang
kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah dan pada
masing-masing terdapat kebaikan. Bersemangatlah terhadap sesuatu yang berguna bagimu serta
mohonlah pertolongan dari Allah dan jangan lemah. Jika engkauditimpa sesuatu, maka
janganlah engkau katakan: Seandainya aku kerjakan begini dan begitu. Akan tetapi katakanlah:
Itu takdir Allah dan apa yang Dia kehendaki Dia lakukan. Sesungguhnya mengandaiandai itu
membuka perbuatan setan.” (HR Muslim)
Berikut adalah sebagian besar dari prinsip-prinsip dasar Ahlussunnah wal Jama`ah yang pada hakikatnya adalah prinsip-
prinsip Dinul Islam yang murni seperti yang disampaikan Rasulullah tanpa tercampur unsur-unsur dari luar wahyu Ilahi.
Setelah mempelajari dasar-dasar ini akan bertambah keyakinan seseorang tentang kebenaran Islam, keyakinan bahwasanya
Islam yang murni dan asli adalah manhaj Ahlussunnah wal Jama`ah.
· Sumber agama Islam dengan segala seginya adalah wahyu Allah dalam bentuk al-Qur’an dan Hadits yang shohih.
[1]
Dalil prinsip ini adalah Firman Allah :
“Sesungguhnya al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang amat lurus dan memberi khabar gembira kepada
orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS. al-Isro` [17]: 9)
Allah berfirman: “Apa yang diberikan Rasul kepada kalian maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagi kalian maka
tinggalkanlah dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukumanNya.” (QS. al-Hasyr [59]: 7)
Rasulullah ` bersabda:
“Hendaklah kalian berpegang teguh pada sunnahku dan sunnah para khalifah Rasyidin (yang terarahkan) dan
mendapat petunjuk setelahku. Gigitlah hal tersebut dengan gigi geraham”.[2]
Allah berfirman:“Dan Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu dan telah mengajarkan kepadamu apa yang
belum kamu ketahui. Sesungguhnya karunia Allah sangat besar atasmu.” (QS. an-Nisa’ [4]: 113)
a. Sahabat telah dipuji Allah di banyak ayat suci al-
Qur’an. Pujian yang diabadikan sepanjang masa dan tidak
diberikan untuk orang-orang sesudah mereka.
Allah berfirman:
Muhammad Ibnu Abdillah adalah Rasul (utusan) Allah terakhir dan tidak ada nabi
dan Rasul sesudahnya sampai hari kiamat.
· Alam Barzakh alam antara dunia dan akhirat adalah haq, pertanyaan Malaikat
kepada ahlul kubur adalah haq. Azab dan ni’mat kubur adalah haq.
Yaumul Qiyamah pasti datang. Tiada keraguan tentangnya. Tak ada seorang mahkluk
pun yang tahu tentang waktunya, hanya Allah lah yang mengetahuinya.Semua
khabar dari al-Qur’an dan Hadits shohih tentang hari ini adalah haq.