Anda di halaman 1dari 15

AQIDAH

ISLAM
Pengertian Aqidah
1. Secara Etimologis
Aqidah berakar dari kata ‘aqada-
ya’qidu-’aqdan-’aqidatan. “Aqdan berart simpul,
ikatan, perjanjian, dan kokoh. Setelah terbentuk
menjadi ‘aqidah berarti keyakianan (Al-Munawir,
1984, hal. 1023). Dari pokok ini, kemudian
diangkat sebagai pembawa makna keyakinan.
Relevansi anntara arti kata ‘aqdan dan ‘aqidah
adalah keyakinan itu tersimpul dengan kokoh di
dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung
perjanjian.
2. Secara Terminologis (Istilah)
Terdapat beberapa definisi, antara lain :
a. Menurut Hasan al-Banna
Aqa’id (bentuk jamak dari aqidah) adalah beberapa perkara yang
wajib diyakini kebenarannya oleh hati(mu), mendatangkan
ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur
sedikit pun dengan keragu-raguan.
b. Syaikh Thahir bin Saleh al-Jazairi
Aqidah adalah beberapa perkara yang diyakini oleh pemeluk
Islam, yang mana mereka membenarkannya dengan mantap.
c. Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi
Akidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara
umum (aksioma) oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan
fitrah. (Kebenaran) itu dipatrikan (oleh manusia) di dalam hati
(serta) diyakini kesahihan dan keberadaannya (secara pasti) dan
ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.
Istilah Lain Aqidah
Ada beberapa istilah lain yangsemakna atau
hampir semakna dengan istilah aqidah, antara
lain :
1. Iman
2. Tauhid
3. Ushuluddin (dasa-dasar agama)
4. Ilmu Kalam (kepercayaan-kepercayaan Agama)
5. Fikih Akbar
Pengertian Aqidah Islam
Aqidah Islamiyyah adalah suatu
cabang keilmuan terapan yang wajib
diketahui dan dipahami oleh seluruh
umat islam. Sebagai pengajaran akan
pokok keimanan yang membentuk
mentalitas dan keyakinan, maka aqidah
islamiyyah akan berpengaruh
menggerakkan seseorang untuk lebih
bersemangat di dalam upaya mengisi
hidupnya sebagai bekal menempuh
perjalanan setelah masa kematiannya.
Dasar Aqidah Islam
Dasar Aqidah islam adalah Al-Qur’an dan al-Hadis.

Firman Allah:
Artinya : “Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang telah diturunkan
kepadanya (Al-Quran) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.
Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-
rasul-Nya (Mereka berkata), ‘Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun
dari rasul-rasul-Nya’. Dan mereka berkata, ‘Kami dengar dan kami taat’. Ampunilah
kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.” (Q.S. Al-Baqarah:
285).

Sabda Rasulullah Saw:


Artinya: “Telah kutinggalkan kepadamu dua pedoman. Jika kamu tetap berpegang
kepada keduanya, kamu tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu Kitabullah (al-
Qura’an) dan Sunnah Rasulullah (al-Hadis).” (HR. Bukhari dan Muslim).
Prinsip Aqidah Islam
1. Menumbuhkan dan membina dasar-dasar ketuhanan
yang terdapat dalam jiwa manusia sejak lahir.
2. Aqidah Islam sebagai sesuatu yang diwahyukan oleh
Allah
3. Aqidah Islam pada dasarnya tidak berbeda dengan
aqidah yang diajarkan oleh para Nabi terdahulu.
4. Meluruskan akidah-akidah yang telah diselewengkan.
5. Menghindarkan manusia dari kemusyrikan
6. Membimbing akal pikiran agar tidak tersesat.
7. Mendatangkan ketentraman jiwa.
Ruang Lingkup Aqidah Islam
A. Menurut sistematika Hasan al-Banna :
1. Ilhiyat,
2. Nubuwat,
3. Ruhaniyat,
4. Sam’iyyat,
B. Menurut sistematika Arkanul Iman
a. Iman kepada Allah SWT.
b. Iman kepada Malaikat
c. Iman kepada Kitab-kitab Allah
d. Iman kepada Nabi dan Rasul Allah
e. Iman kepada Hari Akhir
f. Iman kepada Qada dan Qadar
Kedudukan Aqidah Dalam Islam
Dalam ajaran Islam,
aqidah memiliki keduduka
yang sangat penting, karena
aqidah merupakan pondasi
dari ajaran islam yang lain
seperti ibadah dan akhlaq.
Maka, aqidah yang benar
merupakan landasan (asa)
bagi tegaknya agama dan
diterimanya suatu amal.
Fungsi Aqidah Islam
1. Agar seseorang bisa melaksanakan ibadah dengan tertib.
2. Agar memiliki akhlak yang mulia.
3. Menghindarkan diri dari perilaku yang menyimpang,
seperti tidak membayar zakat.
4. Agar manusia beriman kepada Allah.
5. Agar manusia bisa berperilaku adil dan saling tolong
menolong terhadap sesama.
6. Menghindarkan diri dari perselisihan dan pertengkaran.
7. Agar manusia yakin dengan keberadaannya Allah, supaya
menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
 
Metode Peningkatan Aqidah Islam

1. Apabila terjadi perselisihan dalam memahami dalil-dalil


yang ada, maka pemahaman para ulama terdahulu
mulai dari sahabat, tabi’in, dan orang-orang yang
berjalan di atas jalan mereka, harus dijadikan hujjah
atau pedoman untuk memahami maksud dari dalil-dalil
tersebut.
2. Dalam memahami aqidah dengan bimbingan langsung
dari Rasulullah SAW melalui Al-Qur’an dan Hadits
beliau.
3. Dilarang mengotak-atik atau merubah aqidah tanpa
ada bimbingan wahyu Allah SWT, karena aqidah adalah
hal yang gaib yang akal pikiran manusia tidak akan
sanggup untuk menjangkaunya.
Lanjutan
4. Siapa saja yang menetapkan dan memahami
permasalahan aqidah tanpa berlandaskan dengan
dalil-dalil syar’i, maka dia berdusta atas nama Allah
serta berkata tanpa dasar ilmu.
5. Aqidah dibangun di atas dasar ikhlas kepad Allah
dan ittiba’ (mengikuti) petunjuk Rasulullah SAW.
6. Para sahabat, imam-imam tabi’in dan yang
mengikuti mereka serta ulama salaf al-shalih
semuanyaberada diatas bimbingan dan petunjuk
Rasulullah SAW dan atsar-atsar mereka merupakan
bimbingan dan jalan yang lurus.
Kesimpulan
Aqidah Islamiyyah adalah suatu cabang keilmuan
terapan yang wajib diketahui dan dipahami oleh seluruh
umat islam. Sebagai pengajaran akan pokok keimanan
yang membentuk mentalitas dan keyakinan, maka
aqidah islamiyyah akan berpengaruh menggerakkan
seseorang untuk lebih bersemangat di dalam upaya
mengisi hidupnya sebagai bekal menempuh perjalanan
setelah masa kematiannya. Selain itu, aqidah juga
penting agar manusia dapat meyakini dan mempercayai
bahwa keberadaan semua makhluk yang ada merupakan
ciptaan Allah, serta manusia dapat menjadikannya
pedoman dalam mengarungi alam beserta segala isinya.
Thanks For Your Attention

Anda mungkin juga menyukai