Konsumen
Albar
albar.kadir@yahoo.com
Barang (Commodities)
Barang adalah benda dan jasa yang
dikonsumsi untuk memperoleh manfaat
atau keguanaan. Barang yang dikonsumsi
mempunyai sifat makin banyak dikonsumsi
makin besar manfaat yang diperoleh
Misalkan:
Bagi ahmad, baju pertama nilai
Kurva Utilitas Total dan kegunaannya jauh lebih besar
Util Utulitas Marjinal dibanding uang yang harus
dikeluarkan. Hanya 25.000
250 . . diperoleh kegunaan 50.000
util. karena dia mau
255 . menambah pemakaian
200 . bajunya. Baju yang kedua
memberikan tambahan
kegunaan (MU) lebih besar
175 daripada yang pertama, yaitu
75.000 util, berarti kegunaan
150 total (TU) 125.000 util. diapun
menambah konsumsi bajunya
125 menjadi tiga, yang memberi TU
100 185.000 util dan MU 60.000
util. walaupun yelah terjadi
. .
TU
75 penurunan MU (hukum
50 . . .MU
pertambahan manfaat yang
makin menurun), tetap lebih
menguntungkan.
.
25 MU= 0; TU maks
0 1 2 3 4 5 6 7 8 Baju
Kurva indiverensi (Indifference Curve)
Menurut teori kardinal, Kegunaan tidak dapat
dihitung; hanya dapat dibandingkan,
sebagaimana kita menilain kecantikan atau
kepandaian seseorang.
Kurva indiverensi adalah kurva yang
menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi
dua macam barang yang memberikan tingkat
kepuasan yang sama bagi seorang konsumen.
10
5 Kurva indiferensi
4
IC
0 4 5 10 15 20 25
Baju
Kurva Garis Anggaran (Budget Line
Curve)
Garis anggaran adalah kurva yang
menunjukkan kombinasi komsumsi dua
macam barang yang membutuhkan biaya yang
sama besar.
misal, garis aggaran dinotasikan sebagai BL,
sedangkan harga sebagai P (Px untuk X dan Py
untuk Y) dan jumlah barang yang dikonsumsi
adalah Q (Qx untuk X dan QY untuk Y).
Teori Ordinal
Kurva Garis Anggaran
𝑌1
𝑌2
𝑌3 BL= Px . Qx + Py. Qy
𝑋
0 𝑋1 𝑋2 𝑋3
Teori Ordinal
𝑌 𝑌
Pendapatan nominal
naik
Harga Y naik
Teori Ordinal
Reaksi Terhadap Perubahan harga
Barang
Keseimbangan yang dicapai dapat berubah
karena pendapatan nyata berubah. Jika
pendapatan nyata meningkat, konsumen dapat
meningkatkan tingkat kepuasannya.
Sebaliknya, bila pendapatan nyata menurun,
konsumen menurunkan tingkat kepuasannya
yang sesuai dengan kemampuan anggaran.
Salah satu faktor yang dapat mengubah
pendapatan adalah perubahan harga
Teori Ordinal
Kurva harga konsumsi (price-comsumption
curve)
Perubahan harga salah satu barang
menyebabkan rasio harga berubah. Akibatnya
barang yang harganya turun atau naik menjadi
relatif murah atau mahal dibanding barang
lain. Perubahan ini menyebabkan pendapatan
nyata berubah walaupun pendapatan nominal
(money income) tidak berubah. Akhirnya
jumlah barang yang dikonsumsi berubah
karena tingkat keseimbangan konsumen juga
berubah
Teori Ordinal
𝑌
Price-Comsumption
Curve (PCC) adalah
𝐼𝐶3
tempat kedudukan
𝐼𝐶2
(lokus) titik-titik
𝐼𝐶1
𝑃𝐶𝐶 keseimbangan konsumen
pada berbagai rasio
harga sebagai akibat
perubahan harga suatu
𝐵𝐿1 𝐵𝐿2 𝐵𝐿3 barang, dimana
𝑋 pendapatan nominalnya
0 𝑋1 𝑋2 𝑋3
tetap
Diagram diatas menunjukkan bahwa keseimbangan
awal terjadi dititik A. bila harga X turun, maka
pendapatan nyata meningkat, ditunjukkan oleh 𝐵𝐿2
dan 𝐵𝐿3 . Keseimbangan berubah dari titik A ke titik
B dan C. jika titik-titik dihubungkan maka
membentuklah kurva PPC
Penurunan kurva permintaan
Dari diagram
tersebut
Harga
disimpulkan bahwa
pada saat harga
barang X murah
𝑃1 (𝑃1 > 𝑃2 >𝑃3 )
𝑃2 permintaan
𝑃3
terhadap X makin
𝐷 bertambah (0𝑋1 >
𝑋 0𝑋2 > 0𝑋3 ). Sesuai
0 𝑋1 𝑋2 𝑋3
dengan hukum
permintaan
Reaksi Terhadap Perubahan
Pendapatan Nominal
Salah satu faktor yang dapat merubah
keseimbangan konsumen adalah
perubahan pendapatan nominal. Karena
rasio harga tidak berubah maka kurva
garis anggaran bergeser sejajar dengan
kurva garis anggaran sebelumnya.
Teori Ordinal
Kurva pendapatan –konsusmsi (income-
comsumption curve)
ICC adalah tempat
𝑌 kedudukan titik-titik
keseimbangan konsumen
𝐵𝐿3 𝐵𝐿2 pada berbagai tingkat
pendapatan nominal,
dimana harga nominal
barang tidak berubah.
ICC Kemiringan ICC positif,
karena pada umumnya
𝐼𝐶3
𝐼𝐶2 permintaan terhadap
𝐵𝐿1 𝐼𝐶1