Jawaban:
Perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang maksimal pada saat pendapatan
marjinal sama dengan biaya marjinal. Apabila pendapatan marjinal sama dengan 2 dan
biaya marjinal sama dengan 1 maka perusahaan dapat menambah keuntungan dengan
menambah produk. Perhatikan bahwa fungsi biaya marjinal adalah fungsi naik dengan
kenaikan yang meningkat seperi Gambar dibawah ini :
Apabila biaya marjinal sama dengan 3, produk terakhir ini membuat perusahaan rugi.
Dengan mengurangi produk, kerugian yang disebabkan oleh produk terakhir ini akan
hilang sehingga meningkatkan keuntungan. Apabila pendapatan marjinal lebih tinggi
dibanding biaya marjinal, perusahaan dapat menambah keuntungan dengan
menambah produk. Sebaliknya, apabila pendapatan marjinal kurang dari biaya
marjinal, perusahaan dapat meningkatkan keuntungan dengan mengurangi produk.
Jadi, keuntungan maksimal akan tercapai pada saat tambahan pendapatan produk
terakhir sama dengan biaya marjinalnya. Kondisi keuntungan maksimum dievaluasi
pada produk terakhir, yaitu dengan membandingkan pendapatan marjinal dan biaya
marjinal produk terakhir. Prinsip ini berlaku umum, misalnya untuk menentukan
berapa jam perusahaan mempekerjakan tenaga kerjanya dalam sehari. Perusahaan
akan menyewa tenaga kerja hingga nilai produk marjinalnya sama dengan kenaikan
tingkat upah yang ada. Prinsip membandingkan pendapatan marjinal dan biaya
marjinal produk terakhir ini disebut prinsip marginalism atau MC = MR. Prinsip ini
menjadi prinsip utama dalam ilmu ekonomi yang sering digunakan dalam ekonomi
manajerial.
• Apabila MR>MC, pada keadaan ini nilai marginal Revenue lebih besar dari nilai
marginal cost sehingga untuk menghasilkan laba maksimum (memenuhi konsep
MR=MC) maka produsen haru meningkatkan jumlah output.
Jawaban :
Karakteristik pasar bersifat elastis berikut beberapa tipe elastisitas yang berkaitan
dengan permintaan barang.
Permintaan yang elastis memiliki ciri nilai persentasi elastisitas yang lebih besar dari 1
(Ed>1) maka masyarakat atau konsumen peka terhadap perubahan harga sehingga
apabila haarga barang turun maka permintaan naik, apabila harga barang naik maka
permintaan turun. Hal ini terjadi karena jenis barang yang masuk kategori elastis
umumnya merupakan barang yang memiliki subtitusi atau pengganti. Contoh barang
elektronik.
Profit
Jam Profit
MPL p VMPL W (VMPL-W)
ke (VMPL-W)
Kumulatif
1 0,41 100 41 24 17 17
2 0,32 100 32 24 8 25
3 0,27 100 27 24 3 28
4 0,24 100 24 24 0 28
5 0,01 100 1 24 -23 5
Dari perhitugan tabel diatas keuntungan kumulatif maksimum terjadi ketika perusahaan
menyewa tenaga kerja hingga jam ke 4 .
Pada jam ketiga, perusahaan masih bisa menambah keuntungan karena VMPL > w.
Kondisi ini menjadi semakin relevan dalam konteks ilustrasi yang kontinu. Apabila
perusahaan meneruskan menyewa tenaga kerja hingga pada jam ke lima, keuntungan
perusahaan akan menurun. Apabila diasumsikan bahwa jam ke lima sudah termasuk
kategori lembur sehingga ongkos lembur per jam menjadi 48 (dua kali 24), perusahaan
akan menderita kerugian. Perusahaan biasanya menyiasati masalah jam lembur ini
dengan mengganti pegawai yang masih segar pada jam kelima.
Sumber Referensi:
• BMP EKMA4312 Modul 1-3
• https://id.wikipedia.org/wiki/Elastisitas_(ekonomi)
• https://id.wikipedia.org/wiki/Elastisitas_permintaan
Demikian jawaban dan tanggapan saya, atas perhatiannya saya sampaikan Terima Kasih.