Anda di halaman 1dari 4

Nama : HAFIZ AKBAR MALIKI

NIM : 044123493
Mata Kuliah : Ekonomi Manajerial

1. Bagaimana keputusan yang diambil oleh perusahaan agar memperoleh keuntungan yang
maksimum

Jawaban

Pada prinsip ekonomis untuk memperoleh keuntungan maksimal dapat dicapai bila MR=MC

Pasar Monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran yang bercirikan
hanya ada produsen tunggal yang berhadapan dengan banyaknya konsumen atau pembeli. Fungsi
permintaan adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara kuantitas barang atau jasa yang
diminta oleh konsumen dengan harga barang atau jasa tersebut. Fungsi permintaan juga
menunjukkan hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta dengan faktor-faktor yang
memengaruhinya. Karena adanya satu pasar dalam monopoli, maka permintaan dalam industry juga
dapat dikatakan sebagai permintaan dala pasar. Sifat umum permintaan barang yaitu makin tinggi
suatu barang, maka semakin sedikit jumlah yang diminta. Permintaan yang ada dalam pasar
monopoli berbeda dengan pasar persaingan sempurna, sebagai akibat monopoli harga selalu lebih
tinggi dan hasil penjualan marginal.

Keuntungan maksimal terjadi apabila MR=MC, pendapata marjinal sama dengan biaya marjinal.
Pendapatan marjinal adalah tambahan pendapatan apabila perusahaan menjual satu produk lagi.
Apabila harga diasumsikan konstan, tidak bergantung pada jumlah penjualan produk, pendapatan
marjinal maka sama dengan harga produk.

Jika MR>MC, maka setiap tambahan satuan output yang diproduksi masih memberikan tambahan
keuntungan karena tambahan penerimaan masih lebih besar daripada tambahan biaya. Jika MR=MC,
maka keuntungan total mencapai maksimum, karena tambahan penerimaan (MR) sama besarnya
dengan tambahan biaya (MC) yang diperlukan untuk memproduksi satu unit output. Jika MR<MC
maka tambahan penerimaan yang diperoleh dari penjualan satu satuan tambahan output lebih kecil
dari tambahan biaya yang diperlukan untuk memproduksi akibatnya keuntungan total berkurang.

Keputusan yang diambil oleh perusahaan agar memperoleh keuntungan yang maksimum :
 Untuk memperoleh keuntungan maksimum, perusahaan juga harus memperhatikan struktur
biaya dan penerimaannya. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan oleh perusahaan
untuk menentukan jumlah output yang dapat memaksimumkan keuntungan
 Untuk memperoleh keuntungan maksimum, perusahaan juga harus memperhatikan struktur
biaya dan penerimaannya. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan oleh perusahaan
untuk menentukan jumlah output yang dapat memaksimumkan keuntungan :
- Pendekatan total yaitu dengan memproduksi barang hingga tingkat dimana selisih antara
hasil penerimaan total (Total Revenue = TR) dan Biaya Produksi Total (Total Cost = TC)
mencapai jumlah yang paling besar.
- Pendekatan Marginal yaitu dengan memproduksi barang hingga tingkat dimana hasil
penerimaan marjinal (Marginal Revenue = MR) sama dengan biaya produksi marginal
(Marginal Cost = MC)

Dengan menghasilkan laba, perusahaan dapat mempertahankan pertumbuhan perusahaannya


sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain karena laba tersebut dapat ditanam kembali dan
digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhannya. Pemaksimuman
Keuntungan Jangka Pendek dan Jangka Panjang. Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung
oleh suatu perusahaan dapat diterangkan dengan 2 cara sebagai berikut :

a. Keuntungan ditentukan dengan menghitung dan membandingkan hasil penjualan total dengan
biaya total.
Keuntungan adalah pebedaan antara hasil penjualan total yang diperoleh dengan biaya total yang
dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai maksimum apabila perbedaan antara keduanya adalah
maksimum. Maka dengan cara yang pertama ini keuntungan yang maksimum akan dicapai apabila
perbedaan nilai antara hasil penjualan total dengan biaya total adalah yang paling maksimum.

b. Menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata dan biaya marjinal Pemaksimuman
keuntungan dicapai pada tingkat produksi dimana hasil penjualan marjinal (MR) sama dengan biaya
marjinal (MC) atau MR=MC. Perusahaan akan menambah keuntungan apabila menambah produksi
pada ketika MR>MC yaitu hasil penjualan marjinal (MR) melebihi biaya marjinal (MC). Dalam
keadaan ini pertambahan produksi dan penjualan akan menambah keuntungan. Keadaan sebaliknya,
yaitu apabila MR < MC, mengurangi produksi dan penjualan akan menambah untung. Maka
keuntungan maksimum dicapai
dalam keadaan dimana MR=MC berlaku.
Suatu perusahaan dalam kondisi ekuilibrium ketika ia mencapai keuntungan (profit, π ) maksimum.
Keuntungan π adalah perbedaan atau selisih antara total cost (TC) dan total revenue (TR). Dengan
demikian dapat dituliskan sebagai berikut : π = TR – TC. Maksimisasi keuntungan atau profit dapat
dijelaskan juga menggunakan kriteria marginal revenue sama dengan marginal cost (atau MR=MC).
karena MR untuk perusahaan pada pasar persaingan sempurna adalah P, maka output optimal
dihasilkan jika P = MC. Perusahaan- perusahaan yang berada pada pasar persaingan sempurna untuk
memaksimumkan keuntungannya mereka akan bekerja dengan melakukan peningkatan volume
penjualan sebesar-besarnya.
Pada struktut pasar persaingan sempurna, dalam jangka Panjang perusahaan akan mendapat untung
normal (normal profit). Keuntungan normal ini akan dicapai apabila biaya produksi adalah yang
paling minimum. Dengan demikian dalam jangka Panjang efisiensi produktif selalu dicapai oleh
perusahaan dalam persaingan sempurna. Selain itu dalam persaingan sempurna harga = hasil
penjualan marjinal. Dalam melakukan pemaksimuman keuntungan syaratnya adalah hasil penjulan
marjinal = biaya marjinal. Dalam jangka Panjang keadaan ini juga berlaku, yaitu harga = hasil
penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna
juga mencapai efisiensi alokatif. Dengan demikian, efisiensi produktif dan efisiensi alokatif dapat
dicapai dalam pasar persaingan sempurna.

2. Jelaskan apa yang kalian pahami mengenai konsep elastisitas kaitannya dengan permintaan
suatu barang

Jawaban

Hubungan kuantitatif antara harga dan kuantitas yang dibeli dianalisis dengan menggunakan konsep
elastisitas.
Elastisitas permintaan merupakan perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai
akibat dari perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya.
- Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga
- Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang
- Elastisitas yang dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan
Elastititas Harga atas permintaan (Ed) adalah persentase perubahan jumlah permintaan yang
disebabkan oleh persentase perubahan harga. Elastisitas Harga atas permintaan dikelompokkan
menjadi 3 yaitu :

a. Permintaan dikatakan elastis apabila persentase perubahan jumlah yang diminta > persentase
perubahan harga (Ed > 1)
Apabila diperoleh Ed > 1, sifat permintaan dikatakan elastis. Hal ini berarti konsumen peka terhadap
perubahan harga barang atau perubahan harga sebsar 1%. Barang- barang yang mempunyai sifat
permintaan yang elastis adalah barang-barang yang mempunyai pengganti (substitusi) dan barang-
barang elektronik, seperti VCD, televisi, dan DVD.

b. Permintaan dikatakan inelastis apabila persentase perubahan jumlah yang diminta < persentase
perubahan harga (ED < 1) ;
Pada jenis elastisitas ini konsumen kurang peka terhadap perubahan harga. Artinya, meskipun harga
naik atau turun, masyarakat akan tetap membelinya. Barang yang mempunyai elastisitas yang
inelastis adalah barang-barang kebutuhan pokok dan barang-barang kebutuhan pokok dan barang-
barang yang tidak mempunyai pengganti (substitusi). Ed < 1 berarti perubahan harga sebesar 1%
menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta kurang dari 1%. Missal beras, meskipun harga
naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karena meski dapat
dihemat pengunaannya, namun cenderung tidak akan sebesar kenaikan harga yang terjadi.
Sebaliknya, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan
harga. Karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (missal rasa kenyang).

c. Permintaan dikatakan unitary elastis apabila persentase perubahan harga sebesar 1%


menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang diminta sebesar 1%. Jenis permintaan ini
sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga belum tentu
ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan unit elastis.
Faktor-faktor yang memengaruhi Elastisitas Permintaan :
- Ketersediaan barang substitusi atas suatu barang dan juga semakin tinggi tingkat kemampuannya
mensubstitusi maka permintaan barang tersebut semakin elastis.
- Intensitas kebutuhan (desakan kebutuhan)
Kebutuhan pokok bersifat inelastic, artinya semakin penting kebutuhan pokok itu semakin inelastic
permintaannya. Meski harga naik, masyarakat tetap membutuhkan dan tetap membelinya.
Sebaliknya, barang mewah lebih bersifat elastis karena tidak mesti diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan hidup dan pembelinya dapat ditunda dan jumlah pembeli banyak seandainya harga turun.
- Pendapatan konsumen
Jika pendapatan konsumen relatif besar dibandingkan dengan harga barang, permintaan akan
inelastis. Sebaliknya, konsumen yang berpendapatan kecil dengan terjadinya perubahan harga sedikit
saja akan memengaruhi permintaannya terhadap barang sehingga permintaan bersifat elastis.
- Tradisi Barang yang sudah menjadi kebiasaan (tradisi) untuk dipergunakan, barang tersebut
harganya akan naik. Orang akan tetap membelinya sehingga untuk barang ini permintaannya
cenderung elastis.

3. Hitung nilai Π1 dan Π1 kumulatif,serta pada jam ke berapakah keuntungan kumulatif itu terjadi?
Mengapa demikian! Berikan penjelasan

Jawaban

VMPL
41
32
27
24
1
Π1=41+32+27+24+1/5=25

VMPL W Π1 kumulatif
41 24 17
32 24 8
27 24 3
24 24 0
1 24 -23

Dari tabel terlihat MPL mengalami penurunan seiring penambahan tenaga kerja, hal ini akan
berdampak pada peningkatan output, namun dengan laju yang semakin menurun dalam hal ini akan
berdampak pada peningkatan output, namun dengan laju yang semakin menurun dalam hal ini
berlaku hukum dimishing marginal product.

Jam VMPL W
1 41 24
2 32 24
3 27 24
4 24 24
5 1 24

Pada saat VMPL > W, perusahaan masih bisa menghasilkan tambahan profit, namun saat VMPL < W,
perusahaan justru mengalami kerugian. Jadi dapat dilihat bahwa pada jam 1 sampai jam ke 3
keuntungan kumulatif masih didapatkan oleh perusahaan.

Sumber Refrensi :
Buku BMP EKMA 4312 Ekonomi Manajerial
https://www.academiaa.edu/35261997/Makalah_konsep_elastisitas
https://repository.uki.ac.id/1397/1/8.Modul%20KKNL_PASAR%20PERSAINGAN %20SEMPURNA5.pdf

Anda mungkin juga menyukai