Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

MIKRO EKONOMI I
Nama : Dini Berliani
NIM : 2010311220025
Jurusan: Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan
Waktu : 120 Menit (16.00 WITA – 18.30 WITA)

1. Dalam usahanya mendapatkan keuntungan yang lebih besar seorang monopolis


menerapkan yang disebut dengan price discrimination. Coba saudara jelaskan dan
gambarkan!
Jawab : Price Discrimination (Diskriminasi harga) dalah menaikkan laba dengan
cara menjual barang yang sama dengan harga berbeda untuk konsumen
yang berbeda atas dasar alasan yang tidak berkaitan dengan biaya.
Diskriminasi harga terjadi saat produsen memberlakukan harga yang
sama karena alasan yang tidak ada kaitannya dengan perbedaan biaya,
tetapi tidak semua perbedaan harga mencerminkan diskriminasi harga.
Tujuan utama pelaku usaha melakukan diskriminasi harga yaitu untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi dan keuntungan yang lebih
tinggi tersebut diperoleh dengan cara merebut surplus konsumen.
Jika suatu perusahaan menetapkan hanya satu harga untuk semua
pelanggan, harga akan terjadi pada X dan kuantitas yang dihasilkan akan
sejumlah Y. Idealnya, perusahaan ingin menetapkan harga yang lebih
tinggi kepada konsumen bersedia membayar lebih dari harga X,
sehingga perusahaan menangkap beberapa surplus konsumen di bawah
wilayah kurva permintaan. Perusahaan juga ingin menjual kepada
konsumen bersedia membayar harga yang lebih rendah dari X , tetapi
hanya jika hal itu tidak berarti menurunkan harga untuk konsumen lain.
Dengan cara itu, perusahaan juga bisa menangkap beberapa kelebihan di
bawah wilayah dari kurva permintaan. Maka dilakukanlah diskriminasi
harga: penetapan harga yang berbeda untuk konsumen yang berbeda
terhadap barang yang sama.
2. Pasar oligopoli dengan jumlah penjual yang sedikit memungkinkan mereka saling
berhubungan dan ini akan terjadi suatu keadaan yang disebut buyers market. Coba
saudara jelaskan dan gambarkan?
Jawab : Pasar pembeli atau buyer’s market adalah pasar dimana saham,
komoditas, atau produk dijual dengan harga murah karena tersedia
lebih banyak stok daripada yang dibutuhkan pembeli.
Ini adalah masalah trend dan terbentuk dari keseimbangan supply and
demand. Pada saat supply banyak, maka akan terjadi Buyer’s Market
di mana penawaran lebih banyak. hal ini tentu sangat menguntungkan
bagi konsumen, karena mereka bisa mendapatkan barang yang mereka
inginkan dengan harga yang lebih rendah.

3. Dalam pasar persaingan sempurna selalu terjadi kecenderungan pengusaha berada


pada tingkat harga yang rendah dan berada pada posisi "normal profit". Coba
saudara jelaskan dan gambarkan!
Jawab : Normal Profit (Laba Normal) adalah normal profit yaitu jumlah laba yang
tidak terlalu tinggi, tetapi juga tidak terlalu rendah sehingga suatu usaha
masih layak untuk tetap dipertahankan.
Sebuah bisnis akan berada dalam keadaan profit normal ketika
keuntungan ekonominya sama dengan nol, oleh karena itu keuntungan
normal juga sering disebut "zero economic profit. "Bila total pendapatan
sama dengan total biaya," keuntungan normal "dan" keuntungan ekonomi
"sama. Tidak seperti laba akuntansi, keuntungan ekonomi (dan juga
keuntungan normal juga) memperhitungkan biaya kesempatan dari
perusahaan tertentu. Jika Perbedaan antara total pendapatan dan total
biaya tidak sama dengan nol, usaha yang dimaksud tidak dalam keadaan
normal untung. Jika total pendapatan melebihi total biaya, itu disebut
keuntungan ekonomi atau, sebagai alternatif, "keuntungan super-normal"
atau "keuntungan abnormal. "Jika total biaya melebihi pendapatan, itu
disebut kerugian ekonomi.

4. Konsumsi dalam mencapai kepuasannya berkonsumsi haruslah


menyamakan/berada pada titik singgung curve indifference dan curve price
ratio/budged line. Coba saudara jelaskan dan gambarkan!
Jawab: Indifference Curve adalah kurva yang menunjukkan berbagai macam
kombinasi dari konsumsi dua jenis barang yang dapat memberikan
tingkat kepuasan yang sama. Budget line (garis anggaran) adalah kurva
yang menggambarkan kombinasi konsumsi dua jenis barang yang
membutuhkan anggaran (biaya) yang sama besar. Pada indifference curve
(kurva indiferen) kita melihat bahwa konsumen ingin memaksimumkan
tingkat kepuasan yang dimiliki. Konsumen menginginkan tingkat
kepuasan yang tinggi sehingga mencari kurva indiferen yang paling
tinggi. Namun karena ada kendala biaya/budget line, ada batasan yang
membuat konsumen hanya mampu mencapai indifference curve tertentu.
Persinggungan atau kompromi antara indifference curve dan garis
anggaran nantinya akan terbentuk sebagai keseimbangan konsumen. Pada
kondisi keseimbangan konsumen, maka konsumen ingin mencapai
kepuasan tertinggi yang bisa dicapai dengan batasan anggaran yang
dimilikinya.
Pada kurva keseimbangan konsumen dapat digambarkan bahwa
pendapatan yang dimiliki (kendala anggaran) yang dimiliki oleh
konsumen adalah pada tingkat minumum. Dengan pendapatan minimum
tersebut, konsumen ingin mendapatkan barang/jasa dengan dengan
kondisi terbaik. Saat hal itu terpenuhi maka terjadilah keseimbangan pada
titik singgung tersebut.

5. Seorang produsen menjual outputnya di pasar persaingan sempurna. Dalam


usahanya untuk mendapat laba maximum, ia memutuskan beroperasi pada
keadaan shut-down point. Pada keadaan ini perusahaan tersebut diketahui
beroperasi dengan:
a. Ongkos variabel rata-rata = 10 satuan uang
b. Ongkos total sebesar 5.400 satuan uang.
Tingkat output yg dihasilkan sebesar 300 satuan.
Pertanyaan:
1. Tentukan harga jual produk perusahaan tsb itu dan biaya tetapnya.
2. Gambarkan dan jelaskan apabila harga pasar turun di bawah harga pada soal 1
diatas.
Jawab : TC = 5.400 AVC = 10 Q = 300

1) Harga Jual Produk: Biaya tetap (TFC):


TR = TC TFC = TC - TVC
TR = P  Q = 5.400 - (10  300)
5.400 = P  300
= 5.400 - 3.000
P = 5.400/300
P = 18 = 2.400

2) Jika harga turun dari harga di atas maka perusahaan tidak dapat
menghasilkan penerimaan yang cukup untuk menutup biaya variabel,
maka perusahaan akan menderita rugi lebih besar jika tetap beroperasi
karena jika berhenti beroperasi atau menutup usahanya perusahaan hanya
membayar biaya tetap. Rugi dalam kasus ini = biaya tetap.

Anda mungkin juga menyukai