Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Indri Silvia Sandra

NIM : 1932122202

KELAS : E4

MATA KULIAH : EKONOMI MANAJERIAL

TANDA TANGAN :

1. Covid-19 sudah mereda, silahkan jelaskan dengan menggunakan teori permintaan dan
penawaran dan gunakan kurva, dari penjelasan tersebut bagaimana keputusan
manajer menyikapi fenomena tersebut.
Jawab:
 Hukum permintaan
Semakin murah harga barang maka akan semakin banyak permintaan,
sebaliknya semakin mahal harga barang maka akan semakin sedikit
permintaan.
Pada masa sekarang dimana Covid-19 sudah mereda masyarakat mulai
melakukan aktivitas diluar ruangan sebagaimana mestinya sebelum adanya
pandemi. Sekolah, perkantoran bahkan tempat wisata sudah dibuka dan ada
beberapa tempat yang sudah ramai dikunjungi. Dengan kembalinya aktivitas
masyarakat ini pendapatan Negara akan mulai bangkit lagi. Dipasar pun
permintaan barang akan mulai meningkat dari sebelumnya. Permintaan barang
dipengaruhi oleh harga jual barang seperti pada gambar dibawah ini.

P: harga barang
Q : jumlah barang

Semakin besar harga barang tersebut maka permintaan barang akan


semakin sedikit begitu juga sebaliknya. Pada era new normal sekarang ini
banyak produsen yang menawarkan harga yang lebih rendah daripada
sebelumnya hal ini dilakukan untuk menarik konsumen kembali. Produsen
menurukan harga jual dengan alasan agar barang yang mereka jual bisa laku
lebih banyak dipasaran.

 Hukum Penawaran
Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia
ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah
barang yang bersedia ditawarkan.
Jika permintaan barang sudah mulai tinggi maka para produsen bisa
menawarkan produk mereka lebih banyak dipasaran. Sebaliknya jika
permintaan masih rendah sebaiknya produsen menawarkan produk mereka
dengan jumlah yang lebih sedikit. Hal ini digunakan untuk mencegah
kerugian yang terlalu besar bagi perusahaan. Di masa new normal ini
perusahaan harus bisa lebih teliti terhadap harga dan permintaan barang di
pasaran.
 Keputusan manajer terhadap hal ini adalah tetap mengawasi perkembangan
harga pasar, mengawasi permintaan barang dan melakukan evaluasi penjualan
agar tidak menimbulkan kerugian.
2. Biaya merupakan seluruh pengeluaran yang dikeluarkan oleh individu/institusi untuk
meproses produk baik berupa barang maupun jasa, bila dikaitkan dengan kondisi
perekonomian saat ini, jelaskan dengan menggunakan grafik.
Jawab:
Biaya dibagi menjadi 2 yaitu biaya jangka pendek dan jangka panjang. Biaya
jangka pendek merupakan perhitungan biaya produksi yang mana sebagian faktor
produksinya tidak dapat mengalami penambahan jumlah. Dalam jenis biaya produksi
ini, jangka waktunya termasuk pendek, sehingga beberapa faktor produksinya tidak
bisa ditambah perusahaan, atau sifatnya tetap. Sedangkan biaya jangka panjang yaitu
perhitungan biaya produksi yang mana semua faktor produksinya bisa mengalami
perubahan. Jenis biaya produksi ini berbeda dengan jangka pendek, karena semua
faktor produksi dalam biaya produksi jangka panjang bisa mengalami perubahan. Jika
dikaitkan dengan kondisi perekonomian Indonesia saat ini dimana sudah membaik
tapi belum sepenuhnya kembali seperti dulu. Perusahaan harus bisa mengendalikan
biaya jangan pendek dan jangka panjang agar tidak tejadi lost.
Kurva biaya jangka panjang dan pendek:
Ketika perusahaan beroperasi pada jangka pendek, biaya produksinya tidak
dapat diminimumkan karena tidak fleksibelnya penggunaan modal sebagai input.
Output awalnya ada pada level q1, (menggunakan L1, K1). Pada jangka pendek,
output q2 dapat diproduksi hanya dengan meningkatkan tenaga kerja dari L1 ke L3
pada modal yang tetap K1. Pada jangka panjang, output yang sama dapat diproduksi
dengan biaya yang lebih murah dengan tenaga kerja dari L1 ke L2 dan modal dari K1
ke K2.

Ketika Perusahaan memproduksi output di mana rata – rata biaya jangka


panjang LAC menurun, biaya marjinal jangka panjang LMC lebih rendah
daripada LAC.
Sebaliknya jika LAC mengalami kenaikan, LMC berada di atas LAC.
Dua kurva terebut berpotongan pada A di mana kurva LAC mencapai titik
terendah.

3. Secara umum bentuk pasar ada dua yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar
persaingan tidak sempurna, jelaskan dengan menggunakan contoh persamaan dan
perbedaannya, bila perlu dengan grafik.
Jawab:
Perbedaan Antara Pasar Persaingan Sempurna Dan Tidak Sempurna
1. Pasar Persaingan Sempurna mayoritas saat ini akan tidak mudah ditemukan
didunia nyata. berbanding terbalik dengan Pasar Persaingan Tidak Sempurna
adalah situasi sering ditemukan di dunia nyata ini.
2. Pelaku pasar yang pada pasar persaingan tidak sempurna lebih banyak dari
pasar persaingan sempurna.
3. Sifat produk pada pasar persaingan sempurna ini adalah homogen atau dapat
disebut penjual menghasilkan produk yang sama. Namun di pasar persaingan
tidak sempurna produk yang ditawarkan penjual dapat berbeda-beda atau bisa juga
homogen.
4. Pada pasar persaingan tidak sempurna tegolong sepi pengunjung dapat keluar
dan masuk pasar dengan mudah. Sedangkan pada pasar persaingan tidak
sempurna sangatlah ramai oleh konsumen sehingga agak berdesakan untuk
keluar dan masuk pasar.
5. Dalam segi harga pada pasar persaingan sempurna tidak sedikit yang bilang jika
perusahaan tidak mempengaruhi harga suatu produk (price taker). Namun dalam
pasar persaingan tidak sempurna, perusahaan dapat mempengaruhi harga produk
(price maker).
6. Contoh grafik Pasar Persaingan Sempurna dengan keuntungan maksimal

7. Grafik Pasar Persaingan Tidak Sempurna dalam mengalami kerugian


Persamaan : Pasar Persaingan Sempurna, penjual menghasilkan atau memasok
produk yang sama (homogen). Sementara dalam Pasar Persaingan Tidak Sempurna,
produk yang ditawarkan oleh penjual dapat bersifat homogen atau bisa juga berbeda-
beda. Dalam Pasar Persaingan Sempurna, tidak ada hambatan untuk masuk dan keluar
dari pasar.

4. Pada kondisi perekonomian saat ini apakah perlu atau tidak seorang manajer
menerapkan Markup harga dan jelaskan alasannya.
Jawab:
Menurut saya, pada saat kondisi perekonomian seperti saat ini seorang
manajer perlu menerapkan markup harga karena kelebihan dari penggunaan metode
markup untuk menentukan harga jual produk, yaitu dapat membantu perusahaan
dalam meningkatkan keuntungan. Dengan mempertimbangkan penetapan harga
markup, perusahaan bisa menetapkan harga strategis untuk barang dan jasa yang
dapat menghasilkan keuntungan. Apabila keuntungan yang dihasilkan dari harga
markup tersebut cukup, maka perusahaan dapat mengimbangi setiap pengeluaran
yang dikeluarkan selama produksi. Itu artinya, pengelolaan uang usaha perusahaan
tumbuh secara positif karena terhindar dari hutang.
5. Mengapa seorang manajer/pimpinan perusahaan kadang-kadang melakukan
diskriminasi harga dan pada saat apa itu diperlukan.
Jawab:
Seorang manajer melakukan diskriminasi harga yaitu :
1. Memperoleh laba maksimum
2. Mendapatkan share pasar tertentu
3. Memerah pasar
4. Mencapai tingkat hasil penerimaan
5. Mencapai keuntungan yang ditargetkan
6. Mempromosikan produk

Sehingga, terdapat empat kondisi suatu strategi harga ditetapkan sebagai diskriminasi
harga, yaitu antara lain :
A. Penjual/produsen memiliki kekuatan monopolistik (market power) tertentu
setidaknya di satu pasar.
B. Ada separasi antar pasar yang tidak memungkinkan pembeli melakukan penjualan
kembali (no arbitrage).
C. Pembeli-pembeli pada pasar-pasar yang berbeda memiliki tingkat permintaan dan
elastisitas permintaan yang berbeda-beda.
D. Penjual/produsen monopolistik bisa memanfaatkan adanya perbedaan willingness
to pay dari tiap-tiap konsumen.
Terdapat tiga macam bentuk diskriminasi, yaitu:
1. Diskriminasi Tingkat Pertama
Diskriminasi tingkat pertama dilakukan dengan cara menerapkan harga yang
berbeda-beda untuk setiap konsumen berdasarkan reservation price (Willingness
to Pay) masing-masing konsumen. Contoh : seorang dokter menerapkan harga
yang berbeda kepada pasiennya sesuai kondisi ekonomi dari pasien.
2. Diskriminasi Tingkat Kedua
Diskriminasi tingkat kedua ini dilakukan dengan cara menerapkan harga yang
berbeda-beda pada jumlah batch produk yang dijual. Contoh: adanya perbedaan
harga produk per unit pada pembelian grosir dan pembelian eceran.
3. Diskriminasi Tingkat Ketiga
Strategi ini dilakukan dengan cara menerapkan harga yang berbeda-beda untuk
setiap kelompok/grup konsumen berdasarkan reservation price masing-masing
kelompok konsumen. Kelompok konsumen dapat dibedakan atas lokasi geografis,
maupun karakteristik konsumen seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan dan lain-
lain.

Anda mungkin juga menyukai