Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ervin Budianto

Nim : 041305119
Prodi : Manajemen
Asal : UPBJJ Malang
Nama Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro
Kode Mata Kuliah : ESPA4111
Tugas 3

1. Jelaskanlah sifat-sifat dan karakteristik pasar persaingan monopolistik, pasar oligopoli


dan pasar monopoli? Deskripsikan dan jelaskan dengan menggunakan matrik (nilai
maksimum 30)
2. Jelaskan pengertian berikut (nilai maksimum 40):
1. Diferensiasi harga
2. Diskriminasi harga
3. Laba normal
3. Jelaskan secara grafik bentuk kurva permintaan yang dihadapi penjual monopolis,
penjual dalam persaingan oligopoli dan penjual dalam pasar persaingan monopolistik
(nilai maksimum 30).

Pembahasan

1. Perbedaan pasar persaingan monopoli, oligopoli dan monopolistik dapat dilihat dari
beberapa sifat dan karakteristiknya. Berikut detail penjelasannya:
Pembahasan
Pasar Monopoli
Pasar jenis ini merupakan bentuk pasar dimana hanya ada satu penjual dengan banyak
pembeli. Barang yang diperjual belikan dalam pasar ini juga merupakan barang yang
tidak memiliki pengganti. Dalam pasar ini, penjual dapat memperoleh keuntungan
yang maksimal.
Ciri - ciri pasar monopoli:
a. Barang yang dihasilkan dalam pasar monopoli tidak memiliki pengganti
b. Tidak ada peluang untuk masuk ke pasar ini dikarenakan barang yang dijual hanya
diproduksi oleh 1 perusahaan
c. Karena merupakan satu-satunya penjual maka perusahaan dapat mempengaruhi
harga
d. Tidak diperlukan adanya promosi dalam penjualan barang
Kelemahan dari pasar monopoli adalah tidak adanya pilihan bagi pembeli untuk
membeli barang tersebut.

ERVIN BUDIANTO 041305119 Page 1


Pasar Oligopoli
Pasar jenis ini hanya memiliki beberapa penjual yang memiliki persaingan dalam
barang produksi yang ditujukan kepada konsumen dalam jumlah besar. Pasar jenis ini
termasuk dalam pasar persaingan sempurna.
Ciri - ciri pasar oligopoli:
a. Pasar terdiri dari beberapa perusahaan yang saling mempengaruhi satu sama lain
b. Barang yang diproduksi memiliki standard tertentu
c. Terdapat banyak pembeli di pasar
d. Adanya hambatan untuk masuk ke dalam pasar karena perusahaan yang sudah ada
tentunya telah memiliki pangsa pasar yang besar
e. Adanya ketergantungan di masing-masing perusahaan dalam pasar
f. Promosi diperlukan untuk menghasilkan pembelian dalam pasar ini
g. Harga jual tidak mudah berubah
Pasar monopolistik
Pasar monopolistik adalah pasar dimana terdapat banyak perusahaan yang
menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek kepada
konsumen.
Ciri-ciri pasar monopolistik:
a. Memiliki banyak produsen atau penjual
b. Adanya diferensiasi produk
c. Produsen dapat keluar masuk pasar
d. Promosi penjualan sangat penting peranannya dalam pasar ini

2. a. Diferensiasi harga
adalah cara penjual untuk memberikan harga yang berbeda pada barang dan
jasa yang dijualnya agar banyak konsumen yang memilih untuk membeli produk yang
kita jual karena harganya.
Pembahasan atau Penjelasan
Diferensiasi harga merupakan salah satu strategi pemasaran untuk meningkatkan
jumlah penjualan dan minat konsumen untuk mebeli barang dan jasa ditempat kita,
hal ini bisa dikarenakan barang dan jasa yang kita jual jauh lebih murah dari tempat
lain.
Ada berbagai macam cara yang dilakukan oleh para pemasar dalam melakukan
strategi pemasaran, dapat berupa diferensiasi haga, differensiasi produk, serta strategi
segmentasi lainnya. Tujuan utamanya tentu dengan diferensiasi dapat meningkatkan
jumlah penjualan sehingga dapat memaksimalkanlaba yang dapat diperoleh oleh
perusahaan.
Dengan adanya strategi pemasaran yang baik, diharapkan mampu meningkatkan total
penjualan, strategi pemasaran ini dibuat sesuai dengan kondisi pasar dan juga kondisi
perekonomian masyarakat serta pasar sasaran. Dengan demikian kemungkinan
keberhasilan strategi pemasaran dapat tercapai dan tujuan perusahaan juga dapat
tercapai.

ERVIN BUDIANTO 041305119 Page 2


b. Diskriminasi harga
adalah kebijaksanaan untuk memberlakukan harga jual yang berbeda-beda
untuk satu jenis barang yang sama di segmen pasar yang berbeda. Diskriminasi harga
terjadi jika produk yang sama dijual kepada konsumen yang berbeda dengan harga
yang berbeda, atas dasar alasan yang tidak berkaitan dengan biaya.
Dengan melaksanakan sistem diskriminasi harga, perusahaan monopoli memperoleh
sebagian dari surplus konsumen yang sesungguhnya akan di peroleh oleh pembeli
pada keadaan-keadaan tersebut.
Berikut merupakan stratifikasi dalam diskriminasi harga, yaitu:
 Setiap konsumen, tanpa stratifikasi apapun, harus membayar harga yang
ditetapkan oleh produsen.
Contoh: jual beli berlian, atau souvenir di depot-depot turis wisata.
 Melihat jumlah (kuantitas) pembelian, atau semakin besar pembelian semakin
murah harganya.
Contoh: barang-barang elektronik, atau pembelian partai besar di pasar.
 Membedakan stratifikasi (kelas/kelompok) konsumen dalam penetapan harga
yang berbeda-beda.
Contoh: harga khusus untuk pelajar dan orang-orang tua.
c. Laba Normal
adalah normal profit yaitu jumlah laba yang tidak terlalu tinggi, tetapi juga
tidak terlalu rendah sehingga suatu usaha masih layak untuk tetap dipertahankan.

3. Kurva permintaan monopoli, bagi komoditas yang dihasilkan monopoli, menurun


dari kiri atas ke kanan bawah. Dalam hal tersebut monopolis ( pelaku pasar monopoli
) akan memperoleh harga jual tinggi bila produksi sedikit, dan harganya akan semakin
rendah bila produksinya semakin banyak. contoh gambar kurva permintaan seperti
dibawah ini.

Kurva penawaran monopoli, bagi perusahaan monopoli merupakan kurva yang


menunjukkan hubungan antara tingkat harga dan jumlah komoditas yang di tawarkan.
Pada setiap tingkat harga hanya terdapat sejumlah komoditas tertentu yang
ditawarkan. Bila di dapat dua tingkat harga, maka masing-masing tingkat harga akan
menunjukkan suatu jumlah komoditas tertentu yang di tawarkan yang berbeda satu
sama lain.
Pasar oligopoli adalah pasar yang didalamnya terdapat beberapa penjual terhadap 1
komoditi sehingga tindakan 1 penjual akan mempengaruhi tindakan penjual lainnya.

ERVIN BUDIANTO 041305119 Page 3


Jika produknya homogen disebut oligopoli murni (pure oligopoly). Jika produknya
berbeda corak disebut oligopoli beda corak (differentiated oligopoly).

Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang
terikat dengan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari
tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan
produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk
menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Pasar oligopoli model kurva patah diformulasikan oleh Sweezy. Dalam model ini
keseimbangan perusahaan ditentukan pada waktu garis permintaan yang dihadapi
produsen patah. Karena pada tingkat ini berarti MR yang dihadapi produsen sama
besar dengan MC-nya, memang secara umum dapatlah diutarakan bahwa kurva MR
dapat berpotongan dengan kurva MC di mana saja pada bagian kurva MR yang patah.
Hal ini bermakna bahwa adanya perubahan struktur biaya produksi tidak akan
berpengaruh terhadap tingkat output dan harga keseimbangan perusahaan. Berbentuk
patah kurva permintaan yang dihadapi oligopolis ini mencerminkan perilaku
oligopolis di pasar, yaitu apabila ia menurunkan tingkat harga jual, maka ia
mengharapkan produsen pesaingnya akan mengikuti kebijaksanaannya. Akan tetapi
kalau ia menaikkan harga jual maka produsen pesaingnya tidak akan mengikuti
kebijaksanaan. Bentuk kurva permintaan yang patah adalah manifestasi dari adanya
ketidakpastian oligopolis terhadap perkiraan perusahaan pesaing apabila ia
menurunkan tingkat harga jual. Model ini dapat digunakan untuk menjelaskan
mengapa dalam pasar oligopoli tingkat harga output yang terjadi di pasar cenderung
tetap tidak berubah-ubah.
Pesaing Monopolistik
Apabila permintaan menjadi sangat bertambah elastis, maka besar kemungkinan
biaya produksi per unit akan menjadi lebih rendah. Namun, kemungkinan lain dapat
berlaku bahwa pada umumnya iklan menyebabkan kenaikan biaya produksi.
Perbedaan pendapat ini dapat diterangkan dengan menggunakan gambar berikut ini.

ERVIN BUDIANTO 041305119 Page 4


Keterangan:
AC = Biaya rata – rata jangka panjang dari suatu perusahaan monopolistik s
ebelum lakukan kegiatan pengiklanan.
D1 = Permintaan ke atas barang yang di produksi oleh perusahaan.
A = Keseimbangan jangka panjang yang di capai perusahaan monopolistik.
P1 = Harga pasar
Q1 = Jumlah barang yang akan diproduksikan perusahaan monopolistik.
Apabila perusahaan melakukan pengiklanan biaya produksi akan
menjadi tinggi dan ini mencerminkan oleh kenaikan kurva biaya rata-rata dari
AC menjadi AC1. Pada waktu yang sama usaha mempromosikan penjualan
melalui iklan tersebut menyebabkan permintaan ke atas produksi perusahaan
bertambah. Apabila permintaan tersebut bertambah dari D1 ke D2,
keseimbangan jangka panjang yang sekarang adalah ditunjukkan oleh titik B.
Dengan demikian telah menyebabkan jumlah barang yang dijual bertambah
dari Q1 ke Q2, akan tetapi iklan tersebut menaikkan harga dari P1 menjadi
P2. Berdasarkan kepada keadaan yang baru diuraikan ini segolongan ahli
ekonomi berpendapatan bahwa iklan merupakan suatu penghamburan karena
ia menaikkan biaya produksi tanpa membuat suatu perubahan apa pun ke atas
bentuk, berat dan mutu suatu barang.
Segolongan ahli ekonomi tidak sependapat dengan kesimpulan di atas dan
sebaliknya berpendapat bahwa iklan adalah sangat berguna karena ia akan
dapat menurunkan biaya produksi per unit. Promosi penjualan melalui iklan,
menurut mereka ,akan menyebabkan permintaan berubah dari D1 menjadi
D3.maka keseimbangan jangka panjang dari suatu perusaha monopolistis yang
melakukan kegiatan iklan akan dicapai dititik C. ini berarti iklan menaikkan
jumlah penjualan yang cukup banyak, yaitu dari Q1 menjadi Q3. Pertambahan
penjualan yang banyak ini menyebabkan biaya produksi per unit semakin
rendah, dan memungkinkan perusahaan menjual barangnya pada harga yang
lebih rendah dari harga pada waktu belum ada iklan (P1), yaitu harga
penjualan yang sekarang adalah P3.

ERVIN BUDIANTO 041305119 Page 5

Anda mungkin juga menyukai