Nim : 041305119
Prodi : Manajemen
Asal : UPBJJ Malang
Nama Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro
Kode Mata Kuliah : ESPA4111
Tugas 3
Pembahasan
1. Perbedaan pasar persaingan monopoli, oligopoli dan monopolistik dapat dilihat dari
beberapa sifat dan karakteristiknya. Berikut detail penjelasannya:
Pembahasan
Pasar Monopoli
Pasar jenis ini merupakan bentuk pasar dimana hanya ada satu penjual dengan banyak
pembeli. Barang yang diperjual belikan dalam pasar ini juga merupakan barang yang
tidak memiliki pengganti. Dalam pasar ini, penjual dapat memperoleh keuntungan
yang maksimal.
Ciri - ciri pasar monopoli:
a. Barang yang dihasilkan dalam pasar monopoli tidak memiliki pengganti
b. Tidak ada peluang untuk masuk ke pasar ini dikarenakan barang yang dijual hanya
diproduksi oleh 1 perusahaan
c. Karena merupakan satu-satunya penjual maka perusahaan dapat mempengaruhi
harga
d. Tidak diperlukan adanya promosi dalam penjualan barang
Kelemahan dari pasar monopoli adalah tidak adanya pilihan bagi pembeli untuk
membeli barang tersebut.
2. a. Diferensiasi harga
adalah cara penjual untuk memberikan harga yang berbeda pada barang dan
jasa yang dijualnya agar banyak konsumen yang memilih untuk membeli produk yang
kita jual karena harganya.
Pembahasan atau Penjelasan
Diferensiasi harga merupakan salah satu strategi pemasaran untuk meningkatkan
jumlah penjualan dan minat konsumen untuk mebeli barang dan jasa ditempat kita,
hal ini bisa dikarenakan barang dan jasa yang kita jual jauh lebih murah dari tempat
lain.
Ada berbagai macam cara yang dilakukan oleh para pemasar dalam melakukan
strategi pemasaran, dapat berupa diferensiasi haga, differensiasi produk, serta strategi
segmentasi lainnya. Tujuan utamanya tentu dengan diferensiasi dapat meningkatkan
jumlah penjualan sehingga dapat memaksimalkanlaba yang dapat diperoleh oleh
perusahaan.
Dengan adanya strategi pemasaran yang baik, diharapkan mampu meningkatkan total
penjualan, strategi pemasaran ini dibuat sesuai dengan kondisi pasar dan juga kondisi
perekonomian masyarakat serta pasar sasaran. Dengan demikian kemungkinan
keberhasilan strategi pemasaran dapat tercapai dan tujuan perusahaan juga dapat
tercapai.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang
terikat dengan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari
tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan
produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk
menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Pasar oligopoli model kurva patah diformulasikan oleh Sweezy. Dalam model ini
keseimbangan perusahaan ditentukan pada waktu garis permintaan yang dihadapi
produsen patah. Karena pada tingkat ini berarti MR yang dihadapi produsen sama
besar dengan MC-nya, memang secara umum dapatlah diutarakan bahwa kurva MR
dapat berpotongan dengan kurva MC di mana saja pada bagian kurva MR yang patah.
Hal ini bermakna bahwa adanya perubahan struktur biaya produksi tidak akan
berpengaruh terhadap tingkat output dan harga keseimbangan perusahaan. Berbentuk
patah kurva permintaan yang dihadapi oligopolis ini mencerminkan perilaku
oligopolis di pasar, yaitu apabila ia menurunkan tingkat harga jual, maka ia
mengharapkan produsen pesaingnya akan mengikuti kebijaksanaannya. Akan tetapi
kalau ia menaikkan harga jual maka produsen pesaingnya tidak akan mengikuti
kebijaksanaan. Bentuk kurva permintaan yang patah adalah manifestasi dari adanya
ketidakpastian oligopolis terhadap perkiraan perusahaan pesaing apabila ia
menurunkan tingkat harga jual. Model ini dapat digunakan untuk menjelaskan
mengapa dalam pasar oligopoli tingkat harga output yang terjadi di pasar cenderung
tetap tidak berubah-ubah.
Pesaing Monopolistik
Apabila permintaan menjadi sangat bertambah elastis, maka besar kemungkinan
biaya produksi per unit akan menjadi lebih rendah. Namun, kemungkinan lain dapat
berlaku bahwa pada umumnya iklan menyebabkan kenaikan biaya produksi.
Perbedaan pendapat ini dapat diterangkan dengan menggunakan gambar berikut ini.