Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ERVIN BUDIANTO

NIM : 041305119
PRODI MANAJEMEN
ASAL UPBJJ MALANG

1. Jelaskan pengertian moral, budi pekerti, akhlak, etika dan hubungan


diantara semuanya!
2. Jelaskan pengertian tasamuh, taawun, dan musawah diserta ayat al-
Qur’an!
3. Bagaimana perwujudan akhlak terhadap alam?
4. Jelaskan klasifikasi agama dalam pelbagai kategori !
5. Jelaskan fungsi profetik agama !

PEMBAHASAN

1. Moral
secara etimologis moral berasal dari bahasa latin, mores, bentuk jamak dari more artinya
adat atau kebiasaan. Secara terminologi moral adalah ajaran tentang tindakan seseorang
dalam sifat, perangai, kehendak, pendapat, atau perubuatan yang secara layak dapat
dikatakan benar atau salah, baik atau buruk
Budi pekerti 
merupakan kata majemuk dari  kata budi dan pekerti. Budi pekerti adalah perpaduan dari
hasil akal dan rasa yang berwujud pada karsa dan tingkah laku manusia.
Akhlak
artinya segala sesuatu kehendak yang terbiasa dilakukan. Akhlak adalah suatu keadaan
yang tertanam dalam jiwa berupa keingiunan kuat yang melahirkan perbuatan perbuatan
yang secara langsung dan berturut-turut tanpa memikirkan pemikiran lebih lanjutkeadaan
jiwa tersebutt merupakan sifat alami yang didorong fitrah manusia untuk melakukan
suatu perbuatan atau tidak melakukan, seperti rasa takut dan sebagainya.
Etika secara istilah
adalah ilmu yang membicarakan tentang tingkah laku manusia. Etika sebagai ilmu sama
dengan ilmu akhlak yakni kajian tentang laku perbuatan manusia dari segi baik dan
buruk, haruis dilakukan dan tidak boleh dilakukan berdasarkan akal. Hanya saja, ilmu
akhlak atau etika islam tidak hanya bersumber pada akal melainkan yang terpenting
adalah Al-Quran dan hadits.
Hubungan dari antara semuanya (moral, budi pekerti,akhlak dan etika)

ERIN BUDIANTO 041305119 Page 1


yaitu semuanya berfungsi sebagai pengarah atau petunjuk agar seseorang mengetahui
mana perbuata yang baik dan mana yang buruk. Dengan itu manusia diharapkan
senantiasa melakukan perbuatan yang baik agar tercipta sebuah masyarakat dengan
warganya yang baik dan sopan.

BMP MKDU Modul 5 Hal 5.5-5.13


2. Pengertian tasamuh diserta ayat al-Qur’an 
Secara bahasa, tasamuh artinya toleransi, tenggang rasa atau saling mengharagai. Secara
istilah, tasamuh artinya suatu sikap yang senantiasa saling menghargai antar sesama
manusia
Firman Allah SWT dalam QS. Al hujurat ayat 12 dan 13 memberikan penjelasan secara
gamblang bahwa sikap toleransi tidak memandang suku, bangsa, dan ras. Di hadapan
Allah semuanya adalah sama, si kaya, si miskin, si hitam, si putih, yang membedakan
mereka di hadapan Allah adalah prestasi takwa
Toleransi ini terdiri dai 2 macam yaitu:Toleransi terhadap sesama muslim. Dan Toleransi
terhadap nonmuslim.
Toleransi terhadap sesama muslim adalah kewajiban yang harus dilakukan sebagai wujud
persaudaraan yang diikat oleh tali akidah yang sama.
‫لنفسه‬ ‫يحب‬ ‫ما‬ ‫الخيه‬ ‫يحب‬ ‫حتى‬ ‫احدكم‬ ‫اليؤمن‬
Artinya: "Tidaklah beriman seseorang diantara kamu hingga ia mencintai saudaranya
sebagaimana ia mencintai saudaranya sendiri." (HR. Bukhari)
Adapun toleransi dengan nanmuslim ada batasnya, yaitu selama mereka juga mau
menghargai kita, tidak menyerang dan tidak menggusur dari kampong halaman.
Dalil Naqli sikap Tasamuh
Firman Allah:
...‫المصير‬ ‫واليه‬ ‫بيننا‬ ‫يجمع‬ ‫هللا‬ ‫وبينكم‬ ‫بيننا‬ ‫الحجة‬ ‫اعملكم‬ ‫ولكم‬ ‫اعملنا‬ ‫لنا‬ ‫وربكم‬ ‫ربن‬ ‫هللا‬
Artinya: " Allahlah Tuhan kami dan Tuhan kamu, bagi kami amal-amal kami, dan bagi
kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu . Allah
mengumpulkan antara kita, dan kepada Allahlah kita kembali " (QS. Asyura: 15)
Analisis Dalil
Ayat di atas mengajarkan kepada kita bahwa dalam kehidupan di dunia ini, sikap
tasamuh atau toleran terhadap sesame merupakan suatu keharusan. Sebab tanpa adanya
sikap tasamuh tersebut, niscaya suatu masyarakat akan dilanda malapetaka permusuhan
dan perpecahan. Karena itu, Allah SWT menghendaki hamba-Nya senantiasa bersikap
tasamuh kepada siapapun, dan dari pihak dan golongan manapun, sehingga dapat
menjalin pergaulan dengan rukun dan harmonis.
Hikmah Sikap Tasamuh
1. Dapat menjaga kerukunan dan keharmonisan dalam pergaulan.

ERIN BUDIANTO 041305119 Page 2


2. Dapat memperluas pergaulan.
3. Dapat menunjukkan sikap jiwa besar.
4. Dapat menghilangkan kesulitan diri sendiri maupun orang lain.
Pengertian Ta’awun diserta ayat al-Qur’an
Ta’awun menurut bahasa yang artinya Saling menolong maksudnya setiap orang
hendaknya berusaha untuk menolong orang lain yang memerlukan pertolongan untuk
meringankan beban atau penderitaan orang lain tentunya harus disesuaikan dengan
kebutuhannya dalam menolong merupakan kewajiban bagi setiap manusia, dengan tolong
menolong kita akan dapat membantu orang lain dan jika kita perlu bantuan tentunya
orangpun akan menolong kita. Al-Qur’an menganjurkan untuk melakukan Ta’awun . Hal
ini ditegaskan dalam QS. Al-Maidah: 2
َ ‫وا هّللا َ ِإ َّن هّللا‬
ْ ُ‫وا َعلَى اِإل ْث ِم َو ْال ُع ْد َوا ِن َواتَّق‬
ْ ُ‫وا َعلَى ْالب ِّر َوالتَّ ْق َوى َوالَ تَ َعا َون‬
ْ ُ‫……وتَ َعا َون‬
َ

ِ ‫د ْال ِعقَا‬cُ ‫َش ِدي‬


‫ب‬
Artinya:“ tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertaqwalah kamu
kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaNya.”
Melalui ayat ini allah swt, menyuruh umat manusia untuk saling membantu, tolong
menolong dalam mengerjakan kebaikan/kebajikan dan ketaqwaan. Sebaliknya Allah
melarang kita untuk saling menolong dalam melakukan perbuatan dosa atau pelanggaran

ْ ‫ َم‬ ُ‫ص ًُره‬
ُ ‫نَ ْن‬  َ‫فَ َك ْيف‬ ‫ظلُو ًما‬
‫ظَالِ ًما‬ ُ‫ص ُره‬ ُ ‫نَن‬ ‫هَ َذا‬ ِ ‫هَّللا‬ ‫ َرسُو َل‬ ‫يَا‬ ‫قَالُوا‬ ‫ ًما‬ ‫ َمظلُو‬  ْ‫َأو‬ ‫ظَالِ ًما‬ ‫ك‬ َ ‫َأخَا‬ ‫ْنصُر‬
َ ْ‫فَو‬ ‫تَْأ ُخ ُذ‬ ‫قَا َل‬
‫يَ َد ْي ِه‬ ‫ق‬
Artinya : “Bantulah saudaramu, baik dlm keadaan sedang berbuat zhalim atau sedang
teraniaya. Ada nan bertanya: “Wahai Rasulullah, kami akan menolong orang nan
teraniaya. Bagaimana menolong orang nan sedang berbuat zhalim?” Beliau menjawab:
“Dengan menghalanginya melakukan kezhaliman. Itulah bentuk bantuanmu kepadanya. ”
[HR. al-Bukhari)

Pengertian dari musawah diserta ayat al-Qur’an


Jawab :           
Musawah adalah pengungkapan kalimat yang maknanya sesuai dengan banyaknya kata-
kata, dan kata katanya sesuai dengan luasnya makna yang dikehendaki, tidak ada
penambahan ataupun pengurangan.
Contoh-Contoh :
a.Allah Swt.berfirman :
) 110 : ‫(البقرة‬.  ‫ ِع ْن َدهّللا‬ ُ‫تَ ِج ُدوْ ه‬ ‫خَ ي ٍْر‬ ‫ ِّم ْن‬ ‫َأل ْنفُ ِس ُك ْم‬ ‫َو َماتُقَ ِّد ُموْ ا‬

ERIN BUDIANTO 041305119 Page 3


Dan apa-apa yang kamu usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat
pahalanya pada sisi Allah.(QS.Al-Baqarah ;110).
b.Allah Swt.berfirman :
) 43:‫(فاطر‬. ‫ ْال َم ْكرُال َّس ِّي ُءِإالَّبَِأ ْهلِ ِه‬ ‫ق‬
ُ ‫يَ ِح ْي‬ َ‫َوال‬
Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa kecuali atas orang yang merencanakannya.
(Fathir :43).
c.An-Nabighah Adz-Dzubyani berkata :
َ ‫ َع ْن‬ ‫ ْال ُم ْنتََأى‬ ‫َأ َّن‬  َ‫ ِخ ْلت‬ ‫وَِإ ْن‬ # ‫ ِر ِك ْي‬ ‫ ُم ْد‬ ‫هُ َو‬  ْ‫الَّ ِذي‬ ‫ َكالَّ ْي ِل‬ ‫ك‬
‫ َوا ِس ٌع‬ ‫ك‬ َ َّ‫فَِإن‬
Sesungguhnya kamu itu seperti malam yang dapat mengejarku sekali pun engkau
menduga bahwa menghindar darimu banyak tempat yang luas.
d.Tharafah bin Abd berkata :
َ ‫ َويَْأتِ ْي‬ # ٌ‫ َجا ِهال‬  َ‫ َما ُك ْنت‬ ‫اَأليَّا ُم‬  َ‫لَك‬  ْ‫َستُ ْب ِدي‬
ِ َ‫بِاَأل ْخب‬ ‫ك‬
‫تُ َز ِّو ِد‬ ‫لَ ْم‬ ‫ار َم ْن‬
Hari-hari akan menunjukkan kepadamu apa-apa yang belum engkau ketahui,dan akan
datang kepadamu orang-orang yang belum pernah kauberi bekal dengan membawa aneka
ragam berita.

Referensi https://www.sumberpengertian.id/pengertian-tasamuh-beserta-dalil-dan-contohnya

3. Adapun akhlak kita terhadap alam adalah bermakna perilaku yang mencerminkan
kebaikan terhadap alam atau lingkungan sekitar kita.
Berikut adalah beberapa contoh perwujudan akhlak seorang muslim terhadap alam
sekitar:
a) Tidak membuang sampah sembarangan dan senantiasa menjaga kebersihan sebab
salah satu cabang iman dalam islam adalah kebersihan.
b) Tidak menebang pohon sembarangan. Akhlak ini bahkan dicontohkan langsung
Rasulullah SAW.
c) Mengasihi semua makhluk Allah SWT termasuk binatang dan tumbuhan.
Binatang dan tumbuhan sendiri penting bagi manusia sebab menjadi penjaga
keseimbangan alam.
d) Rajin menanam pohon dan tumbuhan hijau, dalam islam menanam pohon ini
bahkan disebutkan sebagai perbuatan yang mendatangkan pahala.
e) Memanfaatkan sumber daya alam dengan bijaksana tidak dengan tamak dan
merusak. Tindaka merusak ini adalah dzalim kepada alam dan tamak adalah ciri
mereka yang tetipu nafsu dunia.

4.   Klasifikasi Agama
Agama dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, yaitu :
Agama Samawi atau agama wahyu (revealed religion),

ERIN BUDIANTO 041305119 Page 4


Yaitu agama yang dipercayai diwahyukan Tuhan melalui malaikat-Nya
kepada utusan-Nya yang dipilih dari manusia. Agama samawi
mempunyai ciri-ciri:
1) Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya
2) Disampaikan melalui utusan atau Rasul Allah yang bertugas
menyampaikan dan menjelaskan lebih lanjut wahyu yang
diterimanya dengan berbagai cara dan dan upaya
3) Memiliki kitab suci yang keotentikannya bertahan tetap
4) Ajaran nya serba tetap,tetapi tafsiran dan pandangannya dapat
berubah dengan perubahan akal.
5) Konsep ketuhanannya monoteisme mutlak
6) Sistem nilai ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan
dengan ukuran dan hakekat kemanusiaan.
7) Melalui agama wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman,
tuntunan dan peringatan kepada manusia dalam pembentukan
insan kamil (sempurna) yang bersih dari dosa.
Agama budaya (cultural religion)/ non wahyu  disebut juga dengan
agama bumi yang artinya bersandar semata-mata kepada ajaran
seorang manusia yang dianggap memiliki pengetahuan tentang
kehidupan dalam berbagai aspeknya secara mendalam.Ciri-cirinya
adalah:
1) Agama budaya  tidak dapat dipastikan kelahirannya 
2) Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan (Rasul)
3) Umumnya tidak memiliki kitab suci
4) Ajarannya dapat berubah-ubah, sesuai dengan perubahan akal
pikiran penganutnya.
5) Konsep ketuhanannya: dinamisme, animisme, politheisme, dan
paling tinggi adalahonotheisme nisbif.
6) Nilai agama ditentukan oleh manusia sesuai dengan cita-cita,
pengalaman dan penghayatan masyarakat penganutnya
7) Pembentukan manusia disandarkan pada pengalaman dan
penghayatan masyarakat penganutnya yang belum tentu diakui
oleh masyarakat lain.(Muhammad Baud Ali, 1997:72)
Referensi http://nprayoga01.blogspot.com/2013/12/klasifikasi-agama-dan-peran-agama-islam.html

ERIN BUDIANTO 041305119 Page 5


5. fungsi profetik agama adalah bahwa agama sebagai sarana menuju
kebahagiaan juga memuat peraturan-peraturan yang mengondisikan
terbentuknya batin manusia yang baik, yang berkualitas, yaitu
manusia yang bermoral (agama sebagai sumber moral)
kearifan yang menjiwi langkah hukum dengan memberikan sanksi
hukum secara bertahap sehingga membuat orang bisa memperbaiki
kesalahan (bertaubat kepada Tuhan)
Fungsi Profetik Agama
1) Dalam Mengatasi Krisis Kebudayaan dan Kemanusiaan
  Menjelaskan dan mengubah fenomena-fenomena sosial masyarakat yang salah
atau kurang baik seperti :
a. Dalam Deideologisasi yang tidak sehat dan merugikan tatanan
masyarakat (Politik atau paham yang tidak sehat)
b. Dalam keamanan dan kebebasan yang nyaris menabrak rambu-rambu
hukum dan norma serta nilai yang ada
c. Dalam Reduksionisme (penurunan kwalitas ilmu pengetahuan) Ijazah
ilegal dan aspal
d. Dalam Materialisme (kebendaan), pamer, glamour, poya-poya dsb
e. Dalam Ekologi (lingkungan) ketidakseimbangan kehidupan dalam
masyarakat (Imbalance), baik materi dan non materi, baik lahir maupun
bathin
f. Dalam Kultural (kebudayaan, peradaban) seperti Globalisasi (Ends of
Pluralisme)
Intinya :
a. Dalam berpolitik, seperti :
Enthnocenterisme = Pemerintahan ditangan satu orang
b. Dalam Materialisme, seperti :
Ekonomi kapitalisme
c. Dalam Ekologi, seperti :
Materialisme, Sekularisme (pemisahan antara pendidikan umum
dan pendidikan moral, memisahkan pemerintahan negara dengan
Agama). Agama terasing dari persoalan kehidupan manusia

ERIN BUDIANTO 041305119 Page 6


d. Dalam Reduksionisme, seperti :
Penurunan nilai, akhlak, kebenaran, kwalitas ilmu pengetahuan
e. Dalam Kultural atau Budaya, seperti :
Hedonisme (hanya memburu dan mengejar kesenangan dunia)
2)  Dalam Mengatasi / Merevitalisasi Keberagaman Dalam Menjalankan Agama
Dengan Back to Qur’an and Sunnah
a. Menjadikan Al-Quran dan Sunnah
Sebagai sumber dan payung hukum dalam memahami dan mengamalkan
ajaran Islam
suatu hukum -> QS.Al-Maidah : 48 – 49 QS. An-Nisa’ ; 59 dsb
b. Permasalahan yang ada bila tidak didapatkan dalam QS boleh melakukan
Istimbat hukum dengan tetap merujuk kepada QS. QS.Isra’ : 15 dan Taqrir
yang dikeluarkan Rasulullah saw.
c. Tidak menjadikan paham, mazhab, aliran sebagai keputusan final yang
Undervartable. Paham, aliran, mazhab tidak termasuk Tasyri’ hanya bayan
liat-tasyri’
d. Memperbolehkan Ikhtilaf, namun hanya pada masalah Ijtihadiyah
e. Tidak memandang hal-hal yang bersifat keduniaan yang tidak ditentukan
oleh QS, namun tetap mengacu pada sifat Basyariah Rasulullah sebagai
syari’at -> “antum a’lamubi umuri dunyakum”
f. Suatu hukum dari Ijtihad bersifat debatable (yang dapat dibantah, debat)
bukan merupakan keputusan final
Referensi
https://www.academia.edu/8582761/Materi_Kuliah_I_Taat_Hukum_Tuhan_dan_F

ungsi_Profetik_Agama_

ERIN BUDIANTO 041305119 Page 7

Anda mungkin juga menyukai