Anda di halaman 1dari 8

KONSEP LINGKUNGAN

PENDIDIKAN PERSPEKTIF HADIST


NABI

MUKH. NABIL MASRIKHAN AL AZIZ


AHMAD NAJIH HIDAYAT
BAGOES MU’AFFII ANWAR
PENGERTIAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Secara harfiah lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mengitari kehidupan,
baik berupa fisik seperti alam semesta dengan segala isinya, maupun berupa nonfisik, seperti
suasana kehidupan beragama, nila-nilai, adat istiadat yang berlaku di masyarakat, ilmu
pengetahuan, dan kebudayaan yang berkembang. Sedangkan pendidikan berasal dari kata
didik, dengan diberi awalan “pe” dan akhiran “an”, yang berarti proses pengubahan sikap
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.
Maka lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mencakup iklim,
geografis, adat istiadat, tempat tinggal atau istiadat dan lainnya yang dapat memberikan
penjelasan serta mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan, perkembangan anak (peserta
didik) untuk menjadi manusia yang lebih baik.
KONSEP LINGKUNGAN PENDIDIKAN DALAM
HADIST NABI
Rasulullah saw bersabda :
ِ ‫خ ْال ِكي ِْر فَ َحا ِم ُل ْال ِم ْس‬
‫ك‬ ِ ‫ح َوالس َّْو ِء َك َحا ِم ِل ْال ِم ْس‬
ِ ِ‫ك َونَاف‬ ِ ِ‫يس الصَّال‬ِ ِ‫ َمثَ ُل ْال َجل‬: ‫ال‬ َ ‫ض َي هّللا ُ َع ْنهُ َع ِن النَّبِ ِّي‬
َ َ‫صلَّي هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق‬ ِ ‫ْث َأبِي ُم َسي َر‬ ُ ‫َح ِدي‬
)‫ك َوِإ َّما َأ ْن تَ ِج َد ِريحًا َخبِيثَةً (متفق عليه‬ َ ‫طيِّبَةً َونَافِ ُخ ْال ِكي ِْر ِإ َّما َأ ْن يُحْ ِر‬
َ َ‫ق ثِيَاب‬ َ ‫ك َوِإ َّما َأ ْن تَ ْبتَا َع ِم ْنهُ َوِإ َّما َأ ْن تَ ِج َد ِم ْنهُ ِريحًا‬
َ َ‫ِإ َّما َأ ْن يُحْ ِذي‬

Artinya :
Abu Musa ra. Berkata: Nabi saw bersabda: “Perumpamaan kawan yang baik dan jelek,
bagaikan penjual minyak wangi dengan tukang besi. Penjual minyak wangi bisa
menghadiahkan minyak wangi padamu atau engkau membeli darinya, atau mendapat bau
harum darinya. Adapun tukang besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan
kalau pun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tidak sedap.” (HR. Bukhari
Muslim)
Kandungan hadist
Hadits ini mengandung makna bahwa paling tidak ada dua kemungkinan jika bersahabat dengan teman
yang baik, kita akan menjadi baik atau minimal kita mendapat kebaikan teman kita. Jika dilihat dari
pandangan pendidikan, jika kita bergaul dengan teman yang baik dan rajin, otomatis diri kita juga akan
ketularan menjadi baik pula, begitupun sebaliknya. Ibnul Jauzi rahimahullah mengatakan bahwa dalam
mendidik anak adalah dengan melindungi mereka dari pergaulan yang dapat merusak. Mereka harus
dibiasakan dengan orang-orang terdidik dan ulama serta dijauhkan dari pergaulan orang-orang yang tidak
baik. Bahkan Ibrahim al-Harabi juga mengatakan bahwa awal kerusakan anak-anak adalah dari
kelompoknya.

Terjemah Perkata
•‫ك‬
ِ ‫س‬ ِ ‫ل ا ْل‬
ْ ‫م‬ ِ ‫حا ِم‬
َ : penjual minyak wangi

• ‫نَافِخِ ا ْل ِك ْي ِر‬ : tukang besi

• ‫ِر ْي ًحا طَ ِي ّ َب ًة‬ : bau yang wangi

• ‫ِر ْي ًحا َخ ِب َث ًة‬ : bau yang tidak sedap


Dalam hadist lain Rasulullah juga bersabda :
,‫ه‬
ِ ِ‫خلِ ْيل‬ ِ ‫ ِد ْي‬K‫ل َعلَي‬
َ ‫ن‬ ُ ‫ج‬
ُ ‫الر‬ َ ‫ هللا عليه وسلم َقا‬K‫ صلي‬K‫ي‬
َّ :‫ل‬ َّ ‫ي اللَّ ُه َع ْن ُه َأ‬
َّ ‫ن ال َّن ِب‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ه َر ْي َر َة َر‬
ُ ‫ي‬ ْ ِ‫ن َأب‬ ْ ‫َع‬
)‫خا لِل (رواه أبو داود والترميذي و أحمد‬ َ ‫ن ُي‬ْ ‫ُم َم‬ْ ‫ح ُدك‬ َ ‫َف ْليَ ْنظُ ْر َأ‬

Artinya :
Dari Abu Hurairah ra, bahwasannya Nabi saw bersabda: “Seseorang itu tergantung
agama teman dekatnya, oleh karena itu, hendaklah seseorang dari kalian
memperhatikan siapa yang dia jadikan teman dekatnya.”
Kandungan hadist :
Hadits ini menunjukkan bahwa manusia itu tergantung kebiasaan, jalur dan perjalanan hidup
sahabatnya. Demi kehati-hatian dalam urusan agama dan akhlaqnya, hendaklah seseorang
memperhatikan dan melihat siapa yang ia jadikan sahabatnya. . Imam Hujjatul islam Abu
Hamid bin Muhammad Al-Ghazali ra mengatakan: “Bersahabat dan bergaul dengan orang-
orang pelit, akan mengakibatkan kita tertular pelitnya. Sedangkan bersahabat dengan orang
yang zuhud, membuat kita juga ikut zuhud dalam masalah dunia. Karena memang asalnya
seseorang akan mencontoh teman dekatnya.”

Terjemah Perkata

•‫ن‬
ٌ ‫ِد ْي‬ : agama

•‫ َخلِ ْيل‬: teman

•‫ يَ ْنظ ُُر‬: melihat


Kesimpulan

Dari kedua hadits yang telah disebutkan, dapat disimpulkan. Bawasannya teman
bergaul itu sangat berpengaruh dalam pendidikan, jika baik temannya maka baik pula
pendidikannya, karena teman yang shalih punya pengaruh menguatkan iman dan
terus istiqomah dalam pendidikan karena kita akan terpengaruh dengan kelakuan
baiknya hingga semangat untuk belajar dan beramal kebaikan. Sebagaimana kata
pepatah Arab: ‫ ٌب‬K‫ح‬
ِ ‫ا‬KKK‫س‬
َ ‫ب‬
ُ K‫ح‬ َّ ‫ل‬KK‫ َا‬yang artinya: “Seorang sahabat bisa menarik
ِ ‫ا‬KK‫ص‬
(mempengaruhi).”
IKAN HIU MAKAN TERASI
CUKUP SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai