Anda di halaman 1dari 6

HUKUM TAKLIFI

NAMA:
1. N A D H I FAT U R R I Z K Y
Pengertian Hukum Taklifi
a) Hukum taklifi menurut para ahli ushul fiqh adalah ketentuan-ketentuan yang menghendaki adanya
tuntutan kepada mukallaf untuk melakukan, atau melarang untuk dilakukan, atau memilih untuk
melakukan atau tidak melakukan. Jadi dinamakan hukum taklifi karena jenis hukum-hukum tersebut
mengandung “tuntutan”, baik untuk mengerjakan atau untuk meninggalkan.
b) Dengan kata lain, hukum taklifi adalah titah atau firman allah yang berhubungan dengan segala
perbuatan para mukallaf baik, atas dasar tuntutan atau atas dasar kebebasan memilih.
Macam-macam Hukum Taklifi
1. Tuntutan atas suatu perbuatan atas suatu perbuatan dengan tuntunan yang jelas dan tegas yang dinamakan ijab.
Sebagai contoh firman Allah swt. Dalam QS al-Nisa’ :
‫َوا ْعبُ ُد ْوا هللاَ َوالَ تُ ْش ِر ُك ْوا بِ ِه َش ْيًئا‬
2. Tuntutan untuk meninggalkan perbuatan dengan tuntutan yang jelas dan pasti, dinamakan tahrim. Sebagai contoh
firman Allah swt. Dalam QS al-Isro’ :
ٍّ ُ‫فَالَ تَقُلْ لَهُ َما ا‬
‫ْل لَهُ َما قَ ْوالً َك ِر ْي ًما‬Q ُ‫ف َوالَ تَ ْنهَرْ هُ َما َوق‬
3. Tuntutan atas suatu perbuatan untuk melakukannya dengan tuntutan yang tidak pasti dan ketidakpastian disimpulkan
dari qarinah- qarinah yang mengandung tuntutan kemudian mengalihkan dari pengertian wajibnya, dinamakan nadb atau
sunnah. Sebagai contoh firman Allah swt. Dalam QS al-Baqarah :

ُ‫اِ َذا تَ َدا يَ ْنتُ ْم بِ َدي ٍْن اِلَى اَ َج ٍل ُم َس ًّمى فَا ْكتُب ُْوه‬
4. Tuntutan atas suatu perbuatan agar jangan dilakukan dengan tuntutan yang tidak pasti.
Ketidakpastian itu juga disimpulkan dari qarinah-qarinah yang mengandung tuntutan kemudian
mengalihkannya dari pengertian haramnya, dinamakan makruh. Sebagai contoh firman Allah swt.
Dalam QS al-Jumu’ah :
‫هللا َو َذرُوا ْالبَ ْي َع‬
ِ ‫صالَ ِة ِم ْن يَ ْو ِم ْال ُج ُم َع ِة فَا ْس َع ْوا اِلَى ِذ ْك ِر‬ َ ‫اِ َذا نُو ِد‬
َّ ‫ي لِل‬
5. Perbuatan yang disuruh pilih oleh Allah swt. Untuk melakukannya atau tidak. Para ulama’
menamakan khitab ini sebagai ibahah (kebolehan) dan demikian pula sifat perbuatan itu.
Contoh Hukum Taklifi
1. Contoh hukum taklifi yang berisi kebolehan memilih antara mengerjakan atau meninggalkannya,
Mengqashar salat dalam bepergian, sebagaimana tercantum dalam firman Allah swt pada QS Al-Nisa’ : 101)
sebagai berikut :
‫صالَ ِة‬ ُ ‫ْس َعلَ ْي ُك ْم ُجنَا ٌح اَ ْن تَ ْق‬
َّ ‫صر ُْوا ِم َن ال‬ ِ ْ‫ض َر ْبتُ ْم فِى ااْل َر‬
َ ‫ض فَلَي‬ َ ‫َو اِ َذا‬
Artinya : Dan apabila kamu bepergian dimuka bumi, maka tiada mengapa bagimu mengqashar salatmu .
2. contoh hukum taklifi yang berisi tuntutan untuk mengerjakan, adalah perintah Allah SWT. Untuk
mengerjakan sholat tercantum pada firman Allah swt, QS Al- Baqarah:43, dan perintah allah untuk
melaksanakan puasa tercantum pada QS Al- Baqarah:183 sebagai berikut:
)43:‫صلَوةَ (البقرة‬
َّ ‫َو اَقِ ْي ُم ْوا ال‬
Artinya : Dan kerjakanlah oleh kamu sekaliah salat
َ ِ‫ٌكت‬
ِّ ‫ب َعلَ ْي ُك ُم ال‬
)183:‫صيَا ُم(البقرة‬
Artinya : Telah diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa.
3. contoh hukum taklifi yang berisi larangan untuk tidak memakan bangkai, darah dan daging babi
sebagaimana tercantum pada QS Al- Maidah :3 sebagai berikut :
‫ت َوال َّد ُم َو لَحْ ُم ْال ِخ ْن ِزي ِْر‬
ُ َ‫ت َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيت‬
ْ ‫حُرِّ َم‬
Artinya: Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah dan daging babi.

Anda mungkin juga menyukai