Anda di halaman 1dari 2

Sebaik-baiknya bekal yang akan kita bawa ketika sudah menghadapi kematian adalah ketakwaan.

Oleh karena itu, khatib


berwasiat kepada diri sendiri, kepada keluarga, dan semua jamaah yang hadir pada pelaksaan shalat Jumat ini, untuk
selalu meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt, dengan cara menambah ibadah-ibadah yang kita lakukan, menguatkan
keimanan, memantapkan keyakinan kepada Allah, serta menjauhi larangan-Nya.
Maksud dari takwa itu sendiri adalah mengerjakan semua perintah Allah swt dan menjauhi semua larangan-larangan-Nya,
baik di waktu bahagia, duka, jelas, maupun tersembunyi
Mengerjakan semua perintah dan menjauhi semua larangan menjadi sebuah bukti nyata bahwa kita adalah hamba Allah
yang taat. Hamba yang telah merasakan nikmat dan manisnya ibadah dan bermunajat kepada-Nya. Oleh karena itu,
barometer kemuliaan seseorang di sisi Allah hanyalah ketakwaan, sebagaimana yang telah ditegaskan dalam Al-Qur’an,
Dia berfirman:

‫ِإ َّن َأ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هللاِ َأ ْتقَا ُك ْم ِإ َّن هللاَ َعلِي ٌم خَ بِي ٌر‬


Artinya, “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah
Maha Mengetahui, Mahateliti.” (QS Al-Hujurat [49]: 13)
Imam Fakhruddin ar-Razi dalam kitab Tafsir Mafatihul Ghaib, juz 23 halaman 227, menjelaskan bahwa untuk
mendapatkan derajat yang mulia di sisi Allah, terlebih dahulu harus bisa bertakwa kepada-Nya. Sedangkan untuk bisa
bertakwa, terlebih dahulu harus melakukan semua kewajiban dan meninggalkan larangan. Dengan cara tersebut,
seseorang akan bisa menjadi pribadi yang bertakwa, sehingga mendapatkan derajat yang mulia di sisi Allah.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Instrumen ketakwaan tidak hanya harus kita tumbuhkan dalam ibadah-ibadah saja, atau dalam hal-hal yang bersifat
religius. Ketakwaan harus selalu kita tumbuhkan sekalipun dalam keadaan maksiat. Sebab, hanya ketakwaan-lah yang
mampu menghapus segala dosa yang dilakukan oleh manusia. Dalam sebuah hadits Rasulullah saw bersabda:

ٍ ُ‫اس بِ ُخل‬
‫ق َح َس ٍن‬ ِ ِ‫ َوخَال‬،‫ َوَأ ْتبِ ِع ال َّسيَِّئةَ ْال َح َسنَةَ تَ ْم ُحهَا‬، َ‫ْث َما ُك ْنت‬
َ َّ‫ق الن‬ ُ ‫ق هللاَ َحي‬
ِ َّ‫اِت‬
Artinya, “Bertakwalah kamu kepada Allah di mana pun engkau berada, dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan
baik, niscaya perbuatan baik itu akan menghapusnya, dan bergaullah dengan manusia menggunakan akhlak yang baik.”
(HR Muadz bin Jabal).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Selain mendapatkan derajat yang mulia di sisi Allah dan ampunan atas segala dosa, ketakwaan juga bisa menjadikan kita
sebagai hamba yang bijak. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an, Dia berfirman:

‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِإ ْن تَتَّقُوا هللاَ يَجْ َعلْ لَ ُك ْم فُرْ قَانًا َويُ َكفِّرْ َع ْن ُك ْم َسيَِّئاتِ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم َوهللاُ ُذو ْالفَضْ ِل ْال َع ِظ ِيم‬
Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan furqan
(kemampuan membedakan antara yang hak dan batil) kepadamu dan menghapus segala kesalahanmu dan mengampuni
(dosa-dosa)mu. Allah memiliki karunia yang besar.” (QS Al-Anfal [8]: 29).
Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsinya, Tafsir al-Qur’anil Azim, juz IV, halaman 43, menjelaskan bahwa yang dimaksud
dengan kata furqanan pada ayat di atas adalah kemampuan untuk bisa hati-hati dan cermat dalam mengambil sebuah
keputusan,

ِ َ‫ق َو ْالب‬
‫اط ِل‬ ِّ ‫فُرْ قَانًا َأيْ فَصْ اًل بَ ْينَ ْال َح‬
Artinya, “Maksud furqanan itu adalah (kemampuan) untuk membedakan antara yang hak dan yang batil.”
Maksud dari kemampuan untuk membedakan antara yang benar dan yang batil, adalah bahwa orang yang bertakwa akan
menjadi pribadi yang bijaksana. Ketika ia dihadapkan dengan dua hal, antara benar dan salah, maka ia akan memilih yang
benar, dan meninggalkan yang salah karena pengetahuan dan anugerah tersebut.
Dengan demikian, siapa saja yang bertakwa kepada Allah, dengan melakukan semua perintah-Nya dan meninggalkan
semua larangan-Nya, maka Allah akan memberikan anugerah berupa kemampuan untuk membedakan antara yang benar
dan yang salah.
Dengan anugerah tersebut, ia akan menjadi seorang hamba yang mendapatkan pertolongan dari-Nya. Ia akan
mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat, diberikan jalan keluar dalam urusan-urusan dunianya, mendapatkan
keselamatan kelak di hari kiamat, diampuni semua dosa-dosanya.
Demikian khutbah pada siang hari ini. Semoga bermanfaat dan membawa berkah bagi kita semua, serta bisa menjadi
penyebab untuk meningkatkan ibadah, ketakwaan, keimanan, dan menjauhi segala larangan

ُ‫ اِنَّه‬،ُ‫ فَا ْستَ ْغفِرُوْ ه‬،‫ َوتَقَب ََّل ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم تالوته إنه هو السميع العليم‬،‫بَا َركَ هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِ ْي القرآن العظيم َونَفَ َعنِ ْي َواِيَا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ اآليات وذكر الحكيم‬
ِ ‫ه َُو ْال َغفُوْ ُر الر‬
‫َّح ْي ُم‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول‪ Ž‬هللا‪ ،‬نبينا محمد و آله وصحبه ومن وااله‪ ،‬وأشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك‬
‫أن مح ّمداً عبده ورسولهُ‬
‫له‪ ،‬وأشهد َّ‬
‫اَ َّما بَ ْع ُد‬
‫َلى الطَّا َع ِة َو ُحضُوْ ِ‪Ž‬ر ْال ُج ْم َع ِة َو ْال َج َما َع ِة‪.‬‬
‫ش َما ظَهَ َر منها َو َما بَطَ ْن‪َ .‬و َحافِظُوْ ا ع َ‬ ‫الى‪َ .‬و َذر ْ‬
‫ُوالفَ َوا ِح َ‪Ž‬‬ ‫فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوا هللاَ تَ َع َ‬
‫الى َولَ ْم يَزَ لْ قَاِئالً َعلِ ْي ًما‬ ‫َوا ْعلَ ُموْ ا اَ َّن هللاَ اَ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر بَ َدَأ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه‪َ .‬وثَنَّى بِ َمالَِئ َك ِة قُ ْد ِس ِه‪ .‬فَقَ َ‬
‫ال تَ َع َ‬
‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا‪ Ž‬تَ ْسلِ ْي ًما‬ ‫َلى النَّبِ ْى يَا َ يُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا َ‬
‫صلُّوْ نَ ع َ‬ ‫اِ َّن هللاَ َو َمالَِئ َكتَهُ يُ َ‬
‫صلَّيْتَ َعلَى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى ِ‬
‫آل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪َ .‬وبَ ِ‬
‫ار ْ‪Ž‬ك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل‬ ‫صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫اَللَّهُ َّم َ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ ‫ار ْكتَ َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى ِ‬
‫آل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إنَّ َ‬ ‫ُم َح َّم ٍد َك َما بَ َ‬
‫ت اَألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأل ْم َوا ِ‬
‫ت ِإنَّكَ َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّد ْع َو ِة‬ ‫ت َوالمْؤ ِمنِ ْينَ َوالمْؤ ِمنَا ِ‬ ‫اللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َوالم ْسلِ َما ِ‪Ž‬‬
‫ك َأ ْنتَ ْال َوهَّابُ‬ ‫ك َرحْ َمةً ِإنَّ َ‬ ‫َربَّنَا اَل تُ ِز ْغ قُلُوبَنَا بَ ْع َد ِإ ْذ هَ َد ْيتَنَا َوهَبْ لَنَا ِم ْن لَ ُد ْن َ‬
‫اللَّهُ َّم ِإنَّا نَ ْسَألُكَ الهُدَى َوالتُّقَى َوال َعفَافَ َوال ِغنَى‬
‫َربَّنَا هَبْ لَنَا ِم ْن َأ ْز َوا ِجنَا َو ُذ ِّريَّاتِنَا قُ َّرةَ َأ ْعي ٍُن َواجْ َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّقِينَ ِإ َما ًما‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬ ‫َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآْل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫صفُوْ نَ ‪َ .‬و َسالَ ٌم َعلَى ْال ُمرْ َسلِ ْينَ ‪َ .‬و ْال َح ْم ُد هّلِل ِ‬
‫ك َربِّ ْال ِع َّز ِة َع َّما يَ ِ‬
‫صحْ بِ ِه َأجْ َم ِع ْينَ ‪ُ .‬سب َْحانَ َربِّ َ‬
‫صلَّى هللاُ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬ ‫َو َ‬
‫َربِّ ْال َعالَ ِم ْينَ ‪.‬‬
‫عباد هللا‪ ،‬إن هللا يأمر بالعدل واإلحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفخشاء والمنكر‪ Ž‬والبغي يعظكم لعلكم تذكرون‪ .‬فاذكروا‪Ž‬‬
‫هللا العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم وادعوه يستجب لكم ولذكر هللا أكبر‪.‬‬

Anda mungkin juga menyukai