Anda di halaman 1dari 3

َّ ‫ َوالصَّاَل ةُ َو‬،‫الد ْنيَا َوالدِّيْ ِن‬

‫الساَل ُم‬ ُّ ‫ َوبِِه نَ ْستَعِنْي ُ َعلَى ُُأم ْو ِر‬، َ ‫ب الْ َعالَ ِمنْي‬ ِّ ‫احْلَ ْم ُد لِٰلّ ِه َر‬
‫َأص َحابِِه‬ ‫و‬ ِِ‫ نَبِِّينَا حُم َّم ٍد صلَّى اهلل علَي ِه وسلَّم وعلَى اٰل‬، ِ‫ف اَْألنْبِي ِاء والْمرسل‬
‫ه‬ ِ ‫علَى َأ ْشر‬
ْ َ ََ َ َ َ َْ ُ َ َ َ ‫َ َ ُ ْ َ نْي‬ َ َ
‫ك‬ ‫ي‬‫ر‬ِ ‫ش‬ ‫ه‬ ‫د‬ ‫ح‬ ‫و‬ ‫اهلل‬ ‫اَّل‬‫ِإ‬ ‫ه‬ ‫ل‬ٰ ‫ِإ‬ ‫ن‬ ‫َأ‬ ‫د‬ ‫َأ‬ ِ ِ ‫ان ِإ‬ٍ ‫والتَّابِعِ َ ومن تَبِعهم بِِإحس‬
َ ْ َ َْ َ ‫اَل‬ َ ‫اَل‬ ْ ُ َ ْ ْ ‫ىل َي ْو‬
‫ه‬ ‫ش‬ ، ‫ن‬ ‫ِّي‬
‫الد‬ ‫م‬ َ َ ْ ْ ُ َ ْ َ َ ‫َ نْي‬
ِ ْ‫صاد ُق الْو ْع ِد ا‬
. ‫َألمنْي‬ ِ ‫َأن سيِّ َدنَا حُم َّـم ًدا عب ُده ورسولُه‬ َّ ‫َأ‬ ِ ِ
َ ُ ْ ُ َ َ ُ َْ َ َ ُ َ َ ‫لَهُ الْ َمل ُ َ ُ نْي‬
‫د‬ ‫ه‬ ‫ش‬
ْ ‫و‬ . ‫ب‬ ‫مل‬ْ‫ا‬ ‫ق‬
ُّ ‫حْل‬ ‫ا‬ ‫ك‬
َ ‫ َف َق‬.‫ اَِّت ُقوا اهللَ َح َّق ُت َقاتِِه َواَل مَتُْوتُ َّن ِإاَّل َوَأْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن‬.‫اض ُر ْو َن‬
‫ال‬ ِ ‫ََّأما بع ُد َفيا َأيُّها احْل‬
َ َ َ َْ
‫س اِاَّل لَِي ْعبُ ُد ْو ِن‬ْ‫ن‬
َ َ
ِ‫ وما خلَ ْقت اجْلِ َّن وااْل‬: ‫اهلل َتعاىَل‬
ُ َ ََ َ ُ
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,
Pada kesempatan Jumat kali ini, khotib senantiasa tak lupa dan tak bosan-
bosannya untuk mengajak kepada para jamaah untuk senantiasa
meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. Wasiat dalam khutbah ini
merupakan sebuah kewajiban bagi khotib, karena memang menjadi salah
satu rukun dalam khutbah Jumat. Jika khotib tidak memberi wasiat atau
ajakan untuk bertakwa, maka hilanglah salah satu rukun khutbah Jumat
sehingga konsekuensi dari hal tersebut adalah tidak sahnya ibadah Jumat
yang dilakukan. Selain sebagai salah satu rukun khutbah, ketakwaan juga
memiliki peranan sangat vital dalam menjaga diri kita untuk tetap berada
pada jalur atau jalan benar yang telah ditentukan oleh Allah. Ketakwaan
akan mengarahkan kita senantiasa menapaki petunjuk Allah dengan
mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Dengan ketakwaan, kita akan memiliki bekal yang kuat dalam mengarungi
kehidupan dan Insyaallah akan menjadi hamba Allah yang disayangi dan
dinaungi rahmat serta ridha-Nya. Jika kita menjadi hamba yang disayang,
pasti Allah akan terus menganugerahkan nikmat dan rezeki sebagai modal
kehidupan di dunia.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,


Dalam setiap tarikan nafas kita, sudah menjadi keniscayaan bagi kita untuk
selalu menyadari bahwa semua nikmat yang diterima dalam hidup ini
merupakan anugerah dari Allah swt. Dengan kesadaran ini, maka rasa
syukur akan terus terpatri dalam diri sehingga fasilitas-fasilitas nikmat dan
rezeki ini akan bisa digunakan untuk mendukung kelancaran misi utama
diciptakannya kita ke dunia ini. Lalu apa misi utama kita berada di dunia
ini? Allah telah menegaskan bahwa manusia diciptakan untuk beribadah
atau menyembah Allah swt. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Ad-
Dzariyat ayat 56:
‫س اِاَّل لَِي ْعبُ ُد ْو ِن‬‫ن‬
ْ
َ َ
ِ‫وما خلَ ْقت اجْلِ َّن وااْل‬  Artinya: “Tidaklah Aku menciptakan jin
ُ َ ََ
dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”
Dengan menyadari misi utama kita ini, maka sudah seharusnya, tidak boleh
sedikitpun terbersit dalam hati bahwa ibadah yang harus kita lakukan
merupakan sebuah beban. Jika ibadah yang kita lakukan dirasa sebagai
beban, maka sudah bisa dipastikan akan ada perasaan berat dan enggan
untuk beribadah. Kita perlu menyadari bahwa ibadah yang kita lakukan ini
merupakan kebutuhan bagi kita untuk memenuhi perintah Allah swt. Jika
kita menjadikan amaliah ibadah kita sebagai sebuah kebutuhan dan diniati
dengan benar, maka tidak akan ada perasaan berat dalam hati. Semua akan
terasa ringan dilakukan.
Lebih dari itu, semua ibadah yang kita lakukan dengan niat yang benar akan
terasa nikmat karena bisa menjadi media untuk menyambungkan frekuensi
diri dengan Allah swt.
Jadi, Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah, Niat menjadi salah satu kunci
utama dalam mewujudkan kenikmatan dalam beramal dan beribadah. Niat
menjadi kunci dalam menentukan kualitas setiap aktivitas dan juga bisa
menjadi sumber konsistensi atau keistiqamahan kita dalam menjalankannya.
Semua ibadah juga akan dibalas sesuai dengan apa yang diniatkan
sebagaimana ditegaskan Rasulullah saw dalam haditsnya: ‫َال‬ ْ ‫ِإمَّنَا‬
ُ ‫اَألعم‬
‫َوى‬‫ن‬ ‫َا‬
‫م‬ ‫ وِإمَّنَا لِ ُك ِّل ْام ِرٍئ‬،‫ات‬
ِ َّ‫الني‬
ِّ ِ‫ ب‬  Artinya: “Segala sesuatu bergantung pada
َ َ
niatnya dan setiap orang akan dibalas berdasarkan apa yang ia niatkan” (HR.
al-Bukhari Muslim). Niat juga akan bisa menentukan nilai dari ibadah yang
kita lakukan. Niat bisa diibaratkan seperti angka satu di depan angka nol.
Semua angka 0 akan tidak memiliki nilai walaupun jumlahnya banyak.
Namun ketika di depannya diletakkan angka satu maka angka nol akan
memiliki nilai. Semakin banyak nol di belakang angka satu, maka akan
semakin besar nilai yang dimiliki oleh angka nol itu. Begitu juga ibadah kita.
Semua akan tidak ada nilainya ketika ibadah tidak diniati dengan benar.
Semakin banyak kita beribadah dengan niatan yang benar maka semakin
tinggi nilai kualitas dan kuantitas ibadah yang kita lakukan. Dengan
tingginya nilai ibadah, maka peluang untuk diterima oleh Allah sangatlah
tinggi. Dan perlu kita sadari juga, Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,
Selain menjadi pembeda antara amal yang bernilai ibadah dan amal yang
tidak bernilai ibadah, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi,
Rasulullah saw juga menegaskan pentingnya posisi niat sampai dengan
melebihi pentingnya perbuatan yang dilakukan itu sendiri:  ‫ن‬ ِ
‫م‬ ‫نِيةُ املْؤ ِم ِن َخْيٌر‬
ْ ُ
‫ع َملِ ِه‬ 
َ Artinya: “Niat seorang mukmin lebih utama dari pada amalnya.” Oleh
‫‪karena itu, Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah, Mari, melalui‬‬
‫‪momentum Jumat kali ini, kuatkan tekad kita kembali untuk senantiasa‬‬
‫‪menata niat dengan baik dalam menjalankan segala aktivitas kita di dunia.‬‬
‫‪Banyak amal perbuatan yang tergolong amal keduniaan, tapi karena didasari‬‬
‫‪niat yang baik maka tergolong menjadi amal akhirat. Dan sebaliknya,‬‬
‫‪banyak amal perbuatan tergolong amal akhirat, tapi ternyata menjadi amal‬‬
‫‪dunia karena didasari niat yang buruk. Semoga kita diberikan kekuatan oleh‬‬
‫‪Allah swt untuk dapat senantiasa memiliki niat baik khususnya dalam‬‬
‫‪menjalankan ibadah yang menjadi misi dan tugas utama kita di dunia ini.‬‬
‫‪Amin.‬‬
‫احْل ِ‬
‫كْي ِم‪  .‬‬ ‫َ‬ ‫آن اْ َلع ِظْي ِم َو َن َف َعيِن َوِإيَّا ُك ْم مِب َا فِْي ِه ِم ْن آيَِة َو ِذ ْك ِر‬
‫بار َك اهلل يِل ولَ ُكم يِف اْل ُقر ِ‬
‫ْ‬ ‫َ ْ‬ ‫ََ‬
‫الر ِحْيم‬
‫الع ِظْي َم ِإنَّهُ ُه َو الغَ ُف ْو ُر َّ‬ ‫اهلل‬ ‫ر‬ ‫َأُقو ُل َقويِل ه َذا فَأست ْغ ِ‬
‫ف‬
‫َْ ُ َ َ‬ ‫ْ ْ َ‬

‫‪Khutbah II‬‬
‫يك لَهُ‪،‬‬ ‫ر‬‫ِ‬ ‫ش‬ ‫اَل‬ ‫ه‬ ‫د‬ ‫ح‬ ‫و‬ ‫اهلل‬ ‫اَّل‬‫ِإ‬ ‫ه‬ ‫ل‬‫ٰ‬ ‫إ‬ ‫اَل‬ ‫ن‬‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫د‬ ‫ه‬ ‫ش‬
‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫احْل م ُد لِٰلّ ِه واحْل م ُد لِٰلّ ِه مُثَّ احْل م ُد لِٰ‬
‫ل‬
‫ّ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َُ ْ ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َْ‬ ‫َ َْ‬ ‫َْ‬
‫ص ِّل ‪َ  ‬و َسلِّ ْم َعلَى نَبِِّينَا‬ ‫َّ‬ ‫أن حُم َّم ًدا عب ُده ورسولُه الَّ ِ‬
‫م‬
‫َّ‬
‫َْ ُ ُ َ‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫َ‬ ‫ا‬ ‫‪.‬‬ ‫ه‬ ‫د‬‫َ‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫َّ‬ ‫يِب‬
‫َ‬‫ن‬ ‫اَل‬ ‫ي‬ ‫َوَأ ْش َه ُد َّ َ َْ ُ َ َ ُ ْ ُ ْ‬
‫ذ‬
‫القيَ َام ِة‪ََّ .‬أما َب ْع ُد‪َ ،‬فيَا َأيُّ َها‬ ‫ان ِإىَل يوِم ِ‬ ‫حُمَ َّم ٍد وعلَى َألِِه وَأصحابِِه ومن تَبِعهم بِِإحس ٍ‬
‫َْ‬ ‫َ ْ َ َ َ ْ َُ ْ ْ َ‬ ‫ََ‬
‫اهلل‬ ‫ن‬‫َّ‬ ‫ِإ‬ ‫‪:‬‬ ‫ىَل‬‫ا‬ ‫ع‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫اهلل‬ ‫ال‬
‫َ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫‪.‬‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫و‬ ‫ق‬
‫ُ‬ ‫ت‬
‫َّ‬ ‫م‬ ‫ْ‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫از‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫د‬‫ْ‬ ‫ق‬‫َ‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫النَّاس ُأو ِصي ُكم و َن ْف ِسي بَِت ْقوى ِ‬
‫اهلل‬
‫َ‬ ‫ُ َ‬ ‫َ ُ ْ‬ ‫ُ ْ ْ َْ ْ َ‬
‫صلُّ ْوا َعلَْي ِه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلِْي ًما‪  .‬اَل ٰلّ ُه َّم‬ ‫َْ َ ْ َ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ن‬
‫ُ‬ ‫م‬ ‫ٰ‬
‫ا‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ذ‬‫وماَل ِئ َكته يصلُّو َن علَى النَّيِب ‪ٰ ،‬يَأ يُّها الَّ ِ‬
‫ِّ‬ ‫َ َ َُ ُ َ ْ َ‬
‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِِ‬ ‫ٍ ٰ‬ ‫ٍ‬
‫ص ِّل َعلَى حُمَ َّمد َو َعلَى َِأل حُمَ َّمد ‪.‬اَللّ ُه َّم ا ْغف ْر ل ْل ُمْؤ مننْي َ َواْملُْؤ منَات َواْملُ ْسلمنْي َ‬ ‫َ‬
‫اعهُ َوَأ ِرنَا‬ ‫ِّب‬
‫ات‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ق‬ ‫ز‬ ‫ار‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ًّ‬
‫ق‬ ‫ح‬ ‫ق‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫َأ‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ٰ‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫‪.‬‬ ‫ات‬‫ِ‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫م‬‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ياء‬ ‫َأْلح‬ ‫ا‬ ‫‪،‬‬ ‫ِ‬
‫ات‬ ‫م‬ ‫ِ‬
‫ْ‬
‫ُ َ َ َ َ ُْ َ َ َ‬ ‫َّ‬ ‫حْل‬ ‫َّ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ْ ْ ُ ْ َ َْ‬ ‫َ‬ ‫َواْملُ ْسل َ‬
‫آلخَر ِة َح َسنَةً َوقِنَا‬ ‫الد ْنيا حسنَةً وىِف اْ ِ‬
‫َ ََ َ‬ ‫ُّ‬ ‫ىِف‬ ‫َ‬‫ا‬ ‫ن‬ ‫اطاًل وارز ْقنَا اجتِنَابه‪ .‬ربَّنَا آتِ‬
‫َ َ َ ْ ُ ْ َُ َ‬
‫اط َل ب ِ‬ ‫الْب ِ‬
‫اهلل‪ِ ،‬إ َّن اهلل يْأمر بِاْلع ْد ِل واِْإل حس ِ‬
‫ان‬ ‫ب الْ ٰعلَ ِم ‪ٍ  ‬عباد ِ‬ ‫ِّ‬ ‫ر‬ ‫ه‬‫ع َذاب النَّا ِر‪ .‬واَحْل م ُد لِٰلّ ِ‬
‫َ َ ُُ َ َ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫نْي َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َْ‬ ‫َ َ‬
‫شاء َواْملْن َك ِر َواْ َلب ْغ ِي يَعِظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكُر ْو َن‪،‬‬ ‫تاء ِذي اْل ُقرىب ويْنهى ع ِن اْل َفح ِ‬ ‫وِإي ِ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ ََ َ‬ ‫َْ‬
‫وا ْذ ُكروا اهلل اْلع ِظيم ي ْذ ُكر ُكم‪ ،‬وا ْش ُكروه على نِع ِم ِه ي ِز ْد ُكم‪ ،‬ولَ ِذ ْكر ِ‬
‫اهلل َأ ْكَبُر‬ ‫َ ُ َ َ َْ َ ْ ْ َ ُْ ُ َ َ َ َ ْ َ ُ‬

Anda mungkin juga menyukai