Anda di halaman 1dari 3

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Akhlak Tasawuf

Dosen Pengampu : Suparmo, M.Pd.I

Nama : Muhammad Hisbul Haq

NIM : 23010190413

Kelas : PAI I

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang tepat!

1. Salah satu tujuan mata kuliah Akhlak Tasawuf adalah memahami upaya manusia dalam
merealisasikan kesempurnaan akhlak. Akhlak dalam pemahaman Imam Ghazali, bukan
ilmu, ataupun perbuatan. Akhlak lebih bermakna kondisi hati. Jelaskan maksudnya!

Maksudnya yaitu akhlaq adalah suatu perangai (watak, tabiat) yang menetap kuat dalam jiwa
seseorang dan merupakan sumber timbulnya perbuatan-perbuatan tertentu dari dirinya, secara
mudah dan ringan, tanpa perlu dipikirkan atau atau direncanakan sebelumnya. Apabila tabiat
tersebut menimbulkan perbuatan yang bagus menurut akal dan syara` maka dinamakan ahklak
baik. Dan apabila menimbulkan perbuatan yang jelek maka disebut ahklak yang jelek.

2. Pada masa sekarang ini ada wabah virus Corona (Covid-19), bagaimana cara
menyikapinya dan hikmah apa yang dapat kita ambil, jika kita lihat dari perspektif
tasawuf.

Cara kita menyikapi wabah Covid-19 yang sedang terjadi saat ini yaitu kita harus yakin, bahwa
tidak ada yang terjadi di dunia ini termasuk musibah wabah covid-19 yang tengah menimpa
dunia ini kecuali atas izin Allah SWT. Kita jadikan musibah ini sebagai pengingat bahwa dunia
hanya sementara dan akhirat kekal selamanya. Dan kita manfaatkan momen karantina di rumah
masing – masing untuk beribadah kepada Allah, memohon agar musibah ini segera diangkat
dan memohon ampun kepada Allah SWT.

Hikmah yang dapat kita ambil dari kejadian ini yaitu kita harus senantiasa mengingat bahwa
Allah SWT memberikan akal dan pikiran bagi manusia sebagai khalifatullah fil ardhi. Dengan
demikian, kita seyogyanya menggunakan akal pikiran kita sebaik-baiknya agar kita tidak menyia-
nyiakan pemberian Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT:

‫ِ مِب‬ ‫ِ َّ ِ ىِف‬ ِ َ‫ٱختِ ٰل‬


ِ َ ‫ف ٱلَّْي ِل وٱلن‬ ِ ‫ٱَأْلر‬ ِ َّ ‫ِإ َّن ىِف خ ْل ِق‬
َ ‫َّهار َوٱلْ ُف ْلك ٱلىِت جَتْرى ٱلْبَ ْحر َا يَن َف ُع ٱلن‬
‫َّاس َو َمٓا‬ َ ْ ‫ض َو‬ ْ ‫ٱلس َٰم َٰوت َو‬ َ
ِ ‫ص ِر‬ ٍ ِ ِ َّ ‫ٓاء فََأحيا بِِه ٱَأْلرض بع َد موهِتَا وب‬ ٍ ‫ٓاء ِمن َّم‬
ِ ‫ٱلسم‬ ِ
‫ٱلريَ ِٰح‬
ِّ ‫يف‬ ْ َ‫ث ف َيها من ُك ِّل َدٓابَّة َوت‬ َ َ َْ َْ َ ْ َْ َ َّ ‫َأنز َل ٱللَّهُ م َن‬
َ
‫ٰت لَِّق ْوٍم َي ْع ِقلُو َن‬
ٍ ‫ض َلءاي‬
َ َ ِ ‫ٱَأْلر‬
ِ َّ ‫اب ٱلْمس َّخ ِر ب‬
ْ ‫ٱلس َمٓاء َو‬ َ ‫ٱلس َح ِ ُ َ َنْي‬ َّ ‫َو‬
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera
yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan
dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia
sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan
antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi
kaum yang memikirkan.” (QS: al-Baqarah: 164).

Ayat di atas menunjukkan bahwa Islam dan nalar tidak berseberangan satu sama lain. Alih-alih
memerintahkan kita untuk menihilkan akal, Allah SWT justru senantiasa mengingatkan kita
untuk membaca tanda-tanda keesaan dan kebesaran Allah dengan menjadi kaum yang berpikir.

Fenomena alam yang terjadi di sekitar kita (termasuk keberadaan virus dan pandemi)
merupakan tanda-tanda kebesaran Allah yang harus kita pahami, renungkan, dan kita atasi
bersama-sama.

3. Tulis dan jelaskan makna Q.S Al Baqarah ayat 186

‫ان ۖ َف ْليَ ْستَ ِجيبُو ۟ا ىِل َولُْيْؤ ِمنُو ۟ا ىِب لَ َعلَّ ُه ْم‬
ِ ‫َّاع ِإ َذا دع‬
َ َ ِ ‫يب َد ْع َو َة ٱلد‬
ِ
ُ ‫يب ۖ ُأج‬
‫ِإ‬ ِ ِ َ‫وِإ َذا سَأل‬
ٌ ‫ك عبَادى َعىِّن فَ ىِّن قَ ِر‬
َ َ َ
‫َي ْر ُش ُدو َن‬

Arti: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia
memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Ayat ini adalah jawaban dari suatu pertanyaan. Beberapa sahabat nabi bertanya kepada beliau
seraya berkata, “Wahai Rasulullah apakah rabb kami itu dekat hingga kami membersihkannya
atau Dia jauh hingga kami menyeruNya?” kemudian turunlah ayat, “Dan apabila hamba-
hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwasanya Aku adalah dekat,”
Karena sesungguhnya Allah Maha mengawasi, maha melihat dan mengetahui apa yang
tersembunyi dan dirahasiakan, Dia mengetahui pandangan mata yang khianat dan apa yang
disembunyikan oleh hati dan Dia sangat dekat dari orang yang berdoa kepada –Nya dengan
mengabulkannya. Oleh karena itu Dia berfirman, “Aku mengabulkan permohonan orang yang
berdoa apabila dia memohon kepadaKu.” Berdoa itu ada dua macam, doa ibadah dan doa
permohonan.

Kedekatan dari Allah juga dua macam; kedekatan dengan ilmu – Nya dari setiap makhluk - Nya,
dan kedekatan dari orang-orang yang beribadah kepada – Nya dan orang yang berdoa
kepadanya dengan mengabulkan doa, menolong, dan memberi Taufik. Barang siapa yang
berdoa kepada rabbnya dengan hati yang hadir dan doa yang disyariatkan, lalu tidak ada suatu
hal yang menghalanginya dari terkabulnya doa, seperti makanan haram dan sebagainya, maka
sesungguhnya Allah telah menjadikan baginya doa yang terkabul, khususnya bila dia
mengerjakan sebab sebab terkabulnya doa, yaitu kepasrahan kepada Allah dengan ketaatan
kepada perintah perintah – Nya dan menjauhi larangan-larangan – Nya, baik dalam perkataan
maupun perbuatan, beriman kepada – Nya yang mengharuskan timbulnya penerimaan
tersebut, oleh karena itu Allah berfirman, “Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam
kebenaran,” maksudnya, mereka akan mendapatkan jalan yang lurus yaitu Hidayah kepada
keimanan dan amal shalih, hilang darinya kedholiman yang menghilangkan keimanan dan amal
shalih, dan juga karena beriman kepada Allah dan memenuhi perintah – Nya merupakan sebab
mendapatkan ilmu, sebagaimana Allah berfirman : "Hai orang-orang beriman, jika kamu
bertakwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan. Dan kami akan jauhkan
dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai
karunia yang besar." (QS Al-Anfal ayat 29)

Anda mungkin juga menyukai