Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nisfi Nurlaila (222101010065)

Siti Arofah (222101010082)


Mata kuliah : Pengembangan Bahan Ajar Al-Qur’an dan Hadis
Dosen pengampu : Dr. Hj. Fathiyaturrahmah, M.Ag.

PENERAPAN MODEL JEROLD E. KEMP DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR’AN


DAN HADIS
TEMA : KEKUATAN IMAN MELALUI BERAMAL SALEH DENGAN BENAR DAN
IKHLAS
KELAS : VIII MTs
1. Tujuan pembelajaran
Agar siswa mampu memahami kekuatan iman melalui infaq dan sedekah sebagai salah satu
amal saleh yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadis
2. Analisis karakteristik siswa
a. Guru mengetahui keadaan kelas dan jumlah siswa
b. Guru mengetahui nama dan nilai rata-rata siswa
c. Guru mengetahui hobi dan gaya belajar siswa
3. Tujuan Intruksional secara spsifik, operasional dan teratur
a. Tujuan kognitif : Siswa mampu menjelaskan kembali materi yang dipelajari
dengan baik
b. Tujuan psikomotorik : Siswa mampu menerapkan dan mengekspresikan dalam
kehidupan sehari-hari
c. Tujuan afektif : Siswa mampu menerima materi dan menanggapi materi dengan
baik
4. Materi dan bahan ajar
Bahan ajar : Modul Ajar dan YouTube
A. PENGERTIAN IMAN
Menurut pandangan agama Islam, iman dapat berarti keyakinan. Menurut bahasa
Arab, kata iman berakar dari kata amana – yu;minu – imana yang secara harafiah atau
etimologis dapat diartikan kepercayaan dan keyakinan.
Iman secara istilah adalah mengimani dengan yakin akan adanya Allah, Malaikat
Allah, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Nya, akhirat, serta qadha dan qadar yang telah terangkum
dalam rukun iman menurut ajaran Islam. agama. Dalam Al-Qur’an orang-orang yang
beriman disebutkan dalam beberapa surah, salah satunya seperti dalam QS. At-Taubah
(9) : 20-22.
ِّ ِ َ‫ يُب‬. َ‫ظ ُم دَ َر َجةً ِع ْندَ هللاِ ا ُ ْولَئِكَ هُ ُم ْالفَائ ُِز ْون‬
‫ش ُرهُ ْم َربُّ ُه ْم‬ َ ‫سبِ ْي ِل هللاِ بِأ َ ْم َوا ِل ِه ْم َوا َ ْنفُ ِس ِه ْم ا َ ْع‬
َ ‫الَّ ِذيْنَ ا َ َمنُ ْوا َوهَا َج ُر ْوا َو َجا َهد ُْوا فِ ْي‬
‫عظِ ْي ٌم‬
َ ‫جْر‬ ٌ َ ‫هللا ِع ْندَهُ أ‬
َ ‫ خَا ِل ِديْنَ فِ ْي َها ا َ َبدًا ِإ َّن‬.‫ت َل ُه ْم فِ ْي َها نَ ِع ْي ٌم ُم ِق ْي ٌم‬ ٍ ‫ِب َرحْ َم ٍة ِم ْنهُ َو ِرض َْو‬
ٍ ‫ان َو َجنَّا‬
Artinya : “Orang-orang yang beriman, berhijrah dan berjihad di jalan Allah, dengan harta
dan jiwanya, lebih tinggi derajatnya di sisi Allah SWT. Inilah orang-orang yang
mempunyai keberuntungan. Allah membahagiakan mereka dengan memberinya rahmat,
kenikmatan dan surga, mereka memperoleh kenikmatan abadi di dalamnya. Mereka akan
kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya dengan Allah swt. ada pahala yang
besar.”
Selain disebutkan dalam Al-Quran, keimanan juga dijelaskan melalui berbagai
hadis. Salah satunya dalam hadis terikut :
‫ َو تُؤْ ِمنَ بِ ْالقَد ِْر َخي ِْر ِه َو ش ِ َِّر ِه‬,‫ َو ْاليَ ْو ِم اآلخِ ِر‬,ِ‫ َو ُرسُ ِله‬,ِ‫ َوكُتُبِه‬,ِ‫ َو َمالَئِ َكتِه‬,ِ‫ أ َ ْن بِاهلل‬: ‫ قَا َل‬,‫ان‬
ِ ‫اإل ْي َم‬ َ ‫فَأ َ ْخبِ ْرن ِْي‬
ِ ‫ع ِن‬
Artinya: “Katakan padaku apa itu iman.” Nabi menjawab, “Iman artinya beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan beriman
pada takdir baik dan buruk.” (HR Muslim).
Orang beriman pasti percaya bahwa rezeki adalah anugerah dari Allah SWT.
sekaligus amanah baginya. Oleh karena itu, rejeki yang diterimanya akan dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan perintah-Nya. Infaq dan sedekah merupakan salah
satu bentuk amalan yang timbul dari keimanan. Dengan keimanannya, orang beriman
akan mendonasikan rezekinya dengan ikhlas karena Allah SWT., tanpa mengharapkan
pujian, popularitas atau imbalan apa pun. Orang beriman percaya bahwa Allah SWT.
akan membalas infaqnya dan sedekahnya dengan secukupnya dan menyucikan dirinya.
Banyak ayat Al-Quran dan hadis yang menjelaskan tentang infak dan sedekah.
Pada bab ini Anda akan mempelajari hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dari
Abu Hurairah dan hadits riwayat Bukhari dari Hakim bin Hizam tentang infaq dan
sedekah.
B. HADIS RIWAYAT BUKHARI MUSLIM DARI ABU HURAIRAH DAN HADIS
RIWAYAT BUKHARI DARI HAKIM BIN HIZAM
1. Hadis riwayat Bukhari Muslim dari Abu Hurairah
‫سلَّ َم‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ي‬ َّ ِ‫ع ْنهُ أ َ َّن النَّب‬ َّ ‫ي‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ع ْن أَبِي ه َُري َْرة َ َر‬َ
ِ ‫صبِ ُح ْال ِعبَاد ُ فِي ِه إِ ََّّل َم َلك‬
‫َان يَ ْن ِز ََّل ِن َفيَقُو ُل أ َ َحدُهُ َما ال َّل ُه َّم أَعْطِ ُم ْن ِفقًا َخلَفًا َويَقُو ُل ْاآلخ َُر اللَّ ُه َّم أَعْطِ ُم ْم ِس ًكا ت َ َل‬ ْ ُ‫َقا َل َما م ِْن يَ ْو ٍم ي‬
Dari Abu Hurairah radliallahu anhu bahwa Nabi Shallallahualaihiwasallam bersabda:
"Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun
(datang) dua malaikat kepadanya lalu salah satunya berkata; "Ya Allah berikanlah
pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya", sedangkan yang satunya lagi berkata;
"Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya
(bakhil) ". (HR. Bukhari)
Dalam hadits riwayat Bukhari Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw.
menjelaskan bahwa sebenarnya para malaikat berdoa kepada Allah SWT. Mengganti
harta orang yang menyumbang. Allah SWT. akan menggantinya dengan kebaikan dunia
dan pahala di akhirat. Firman Allah dalam QS. Saba (34): 39
َ ‫الر ْزقَ ِل َم ْن يَّش َۤا ُء م ِْن ِعبَاد ِٖه َويَ ْقد ُِر لَهٗ َۗو َما ٓ ا َ ْنفَ ْقت ُ ْم ِّم ِْن‬
ّٰ ‫ش ْيءٍ فَ ُه َو يُ ْخ ِلفُهٗ َۚوه َُو َخي ُْر‬
َ‫الر ِزقِيْن‬ ِّ ِ ُ‫قُ ْل ا َِّن َربِِّ ْي يَ ْبسُط‬
Artinya: “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya,
dan Dia-lah pemberi rezeki sebaik-baiknya.”
Memperhatikan ayat ini, sebenarnya harta yang disumbangkan bukan hilang dari
genggaman kita, melainkan justru sebaliknya dari Allah SWT. akan menggantikannya,
bahkan lebih baik dari apa yang diinvestasikan. Begitu pula dengan Nabi Muhammad
SAW. menjelaskan bahwa para malaikat berdoa agar Allah SWT. kutukan dengan cara
membinasakan atau membinasakan orang-orang yang nakal atau pelit dengan hartanya.
Sebagai orang beriman, yakinlah doa para malaikat akan terkabul oleh Allah
SWT. Ada banyak contoh hal ini terjadi di cerita-cerita sebelumnya, bagaimana Allah
SWT. membinasakan orang-orang yang tamak akan hartanya. Begitu pula sebaliknya,
bagaimana Allah SWT. membalas kemurahan hati masyarakat orang yang memberi di
jalan Allah SWT. Firman Allah SWT. dalam QS. Al-Anbiya (21):28
‫َضى َوهُ ْم ِِّم ْن َخ ْشيَت ِٖه ُم ْش ِفقُ ْو َن‬ ْ ‫يَ ْعلَ ُم َما بَيْنَ ا َ ْي ِد ْي ِه ْم َو َما خ َْلفَ ُه ْم َو ََّل يَ ْشفَعُ ْو َۙنَ ا ََِّّل ِل َم ِن‬
ٰ ‫ارت‬
Artinya: “Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka (malaikat) dan yang di
belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang
diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.”
2. Hadis riwayat Bukhari dari Hakim bin Hizam
‫ َوا ْبدَأْ بِ َم ْن‬،‫س ْف َلى‬
ُّ ‫ا َ ْليَد ُ ْالعُ ْل َيا َخي ٌْر مِنَ ْاليَ ِد ال‬: ‫سلَّ َم قَا َل‬ َ ُ‫ص َّلى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ِ‫ي‬ َ ُ‫ع ْنه‬
ِّ ِ‫ع ِن النَّب‬ َ ُ‫ي هللا‬
َ ‫ض‬ِ ‫ع ْن َح ِكي ِْم ب ِْن حِ زَ ٍام َر‬
َ
ُ ‫ َو َم ْن يَ ْست َ ْغ ِن يُ ْغنِ ِه هللا‬،ُ‫ِف يُ ِعفَّه ُ هللا‬
ْ ‫ َو َم ْن يَ ْست َ ْعف‬،‫ظ ْه ِر ِغنًى‬ َ ‫ع ْن‬
َ ‫صدَقَ ِة‬
َّ ‫ َو َخي ُْر ال‬،ُ‫تَعُ ْول‬
Artinya: Dari Hakim bin Hizam radliallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
berkata,: "Tangan yang diatas lebih baik dari pada tangan yang di bawah, maka mulailah
untuk orang-orang yang menjadi tanggunganmu dan shadaqah yang paling baik adalah
dari orang yang sudah cukup (untuk kebutuhan dirinya). Maka barangsiapa yang
berusaha memelihara dirinya, Allah akan memeliharanya dan barangsiapa yang berusaha
mencukupkan dirinya maka Allah akan mencukupkannya". (HR. Bukhari)
Dalam hadits riwayat Bukhari dari Hakim bin Hizam, Rasulullah Saw.
menjelaskan bahwa “Tangan atas lebih baik dari pada tangan bawah”, Artinya orang
yang memberi lebih baik dari pada orang yang menerima. Namun bukan berarti kalau
kita diberi sesuatu oleh orang lain, kita tidak bisa menerimanya. Kalau ada yang memberi
hadiah, boleh saja menerimanya. Hal ini telah dibuktikan sebelumnya Rasulullah Saw.,
pada saat itu Rasulullah Saw. tegur temannya, Umar bin Khaththab karena Umar tidak
mau menerima pemberian Rasulullah SAW, maka Rasul SAW. bahkan menegurnya
sambil berkata: “Ambillah pemberian ini! Harta karun yang datang kepadamu, padahal
kamu tidak mengharapkan kedatangannya dan kamu pun tidak menyangkanya
memintanya. Jadi ambillah. Dan tidak ada sesuatu pun yang (tidak diberikan kepadamu).
Jadi janganlah kamu menuruti hawa nafsumu (untuk memperolehnya).” (HR. Bukhari –
Muslim). Dengan begitu, jika seseorang memberi, ia tidak dilarang untuk melakukannya
menerimanya, namun dilarang meminta-minta.
Mengemis dilarang keras dalam syariat kecuali dalam keadaan ekstrim dipaksa.
Nabi mengilustrasikan akibat dari mengemis bahwa: “Seseorang yang selalu memohon
kepada orang lain agar dia mau datang hari kiamat tanpa secuil pun daging di wajahnya.”
(HR. Bukhari – Muslim). Hal ini menggambarkan bahwa tidak meminta apa-apa
kepentingan yang sangat mendesak adalah kehinaan yang mengakibatkan dosa. Dalam
hadits lain Nabi juga bersabda: “Barangsiapa meminta (dari orang lain) tanpa keperluan
apa pun, maka seolah-olah dia sedang memakan bara api.” (HR. Ahmad)
Simaklah video berikut ini : https://youtu.be/n24e4Tyx3eM?si=RucV8IAI7Qgdp5iZ
5. Guru memberikan Pree Assesment berupa pertanyaan kepada siswa secara langsung
a. Apa pengertian dari infaq?
b. Apa pengertian sedekah?
c. Ada berapa adab berinfaq dan bersedekah?
6. Strategi yang digunakan yaitu metode interaksi antara guru dan murid melalui
penyampaian materi dan tanya jawab secara langsung, media dan sumber belajar yang
gunakan berupa media cetak yaitu modul ajar dan audio-visual yaitu video YouTube.
7. Sarana yang digunakan oleh guru yaitu laptop dan proyektor serta modul ajar yang
disediakan oleh sekolah.
8. Soal evaluasi
1) Tulislah isi kandungan dari hadis di bawah ini!
‫س َّل َم‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ي‬َّ ‫ع ْنهُ أ َ َّن النَّ ِب‬ َّ ‫ي‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ع ْن أ َ ِبي ه َُري َْرة َ َر‬
َ
ِ ‫ص ِب ُح ْال ِع َباد ُ فِي ِه ِإ ََّّل َملَك‬
‫َان َي ْن ِز ََّل ِن فَ َيقُو ُل أ َ َحدُهُ َما ال َّل ُه َّم أَعْطِ ُم ْن ِفقًا َخلَفًا َو َيقُو ُل ْاآلخ َُر اللَّ ُه َّم أَعْطِ ُم ْم ِس ًكا ت َ َل‬ ْ ُ‫قَا َل َما م ِْن َي ْو ٍم ي‬
2) Sebutkan 5 adab berinfaq dan bersedeqah dalam Islam!
3) Ketika berada dalam perjalan kita sering menjumpai pengemis yang meminta-minta
kepada pengendara motor maupun mobil, bagaimana pendapatmu terkait perilaku
tersebut?
4) Tuliskan salah satu isi surah Al-Qur’an yang menjelaskan tentang orang yang beriman
beserta artinya!
5) Sebutkan manfaat infaq dan sedekah di dunia maupun di akhirat!

Anda mungkin juga menyukai