Anda di halaman 1dari 5

ِ ِ ِ ِِ

‫َأش َه ُد اَ ْن‬ ْ ،‫َألع َو ِام‬ ْ ْ‫ َوالَّذ ْي ْابتَ َدَأ الْ ُم َح َّر َم ِم ْن ََّأو ِل ا‬،‫الش ُه ْو ِر بِ َش ْه ِر الْ ُم َح َّرم‬
ُّ ‫ض َل‬ َ ْ‫اَحْلَ ْم ُد للَّه الَّذ ْي َج َع َل َأف‬
‫ص ِّل َو َس لِّ ْم َعلَى َس يِّ ِدنَا‬ ِ
َ ‫ اَللَّ ُه َّم‬،ُ‫َأن َس يِّ َدنَا حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُه‬
َّ ‫َأش َه ُد‬ َ ْ‫اَل الَهَ ِإاَّل اللَّهُ َو ْح َدهُ اَل َش ِري‬
ْ ‫ك لَهُ َو‬
‫ ََّأما‬.‫الش ُه ْو ِر َواَْأليَّ ِام‬ ‫ِئ‬ ِ ِ ِ ‫حُمَ َّم ٍد و َعلَى آلِِه و‬
ُّ ‫ُّه ْو ِر َو‬ُ ‫ص اَل ًة َو َس اَل ًما َدا َمنْي ِ ُمتَاَل ِز َمنْي ِ َعلَى مَمَِّر الد‬ َ ‫ص ْحبِه الْك َرام‬ َ َ َ
‫ اَِّت ُق ْوا اللَّهَ َح َّق ُت َقاتِ ِه َواَل مَتُ ْوتُ َّن ِإاَّل‬.‫ات‬ِ ِّ‫السي‬ ِ ‫ات و‬
‫اجتَنبُوا َّ َئ‬
ِ ِ ِ
ْ َ ‫َب ْع ُد َفيَا َأيُّ َها احْلَاضُر ْو َن اَّت ُق ْوا اللَّهَ َوا ْف َعلُ ْوا اخْلَْيَر‬
‫ُأخ ِر ُج وا ِم ْن ِديَ ا ِر ِه ْم َوُأوذُوا يِف َس بِيلِي َوقَ اَتلُوا‬ ْ ‫اجُروا َو‬ َ ‫ين َه‬
ِ َّ َ َ‫ ق‬.‫َوَأْنتُ ْم ُم ْس لِ ُم ْو َن‬
َ ‫ فَالذ‬: ‫ال اللَّهُ َت َع اىَل‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ْ ‫وقُتِلُوا ُأَل َكفِّر َّن عْنهم سيِّ اهِتِم و‬
ُ‫َّه ْم َجنَّات جَتْ ِري م ْن حَتْت َه ا األ ْن َه ُار ثَ َوابًا م ْن عْن د اللَّه َواللَّهُ عْن َده‬ ُ ‫ألدخلَن‬ َ ْ ‫َ َ ُ ْ َ َئ‬ َ
‫حق تقاته فقد فاز املتقون‬ ّ ‫ فيا عباد اهلل أوصيكم وإيّاي نفسي بتقوى اهلل‬،‫اب‬ ِ ‫حسن الثَّو‬
َ ُُْ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Marilah senantiasa kita berupaya meningkatkan syukur dan taqwa kita kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala. Sungguh di seluruh satuan waktu dan di setiap kesempatan, nikmat Allah selalu
membersamai kita. Dalam kondisi saat ini, dipanjangkan-Nya usia kita adalah nikmat besar.
Disehatkan-Nya fisik kita adalah nikmat besar. Dan yang paling besar di antara nikmat-nikmat
besar adalah ketika Dia menjaga kita sehingga iman tetap bersemayam dalam jiwa kita.

Perjalanan waktu seolah begitu cepatnya berjalan. Hari ke pekan, minggu ke bulan, bergerak ke
tahun. Seperti hitungan detik. Seolah baru kemarin kita anak-anak, sekolah, remaja, berumah
tangga. Dan kini tahu-tahu sudah punya anak bahkan cucu.

Hari ini kita telah memasuki tahun 1442 Hijiriyah. Kamis kemarin adalah hari pertama. 1
Muharram 1442 Hijiryah. Ini bagian dari nikmat Allah yang patut kita syukuri. Sekaligus
menjadi momentum bagi kita untuk memperbarui semangat hijrah. Khususnya di masa pandemi
ini.

Awalnya umat Islam tidak memiliki angka tahun. Di masa Rasulullah, tahun-tahun dinamakan
sesuai peristiwa besar yang terjadi di dalamnya. Misalnya tahun gajah, karena di tahun itu ada
pasukan gajah pimpinan Abrahah yang hendak menghancurkan Ka’bah. Ada yang disebut tahun
fijar karena di dalamnya terjadi Perang Fijar. Ada tahun nubuwah karena di tahun itu Rasulullah
menerima wahyu.

Tidak adanya bilangan tahun memunculkan masalah baru, khususnya dalam administrasi
pemerintahan Islam yang semakin maju. Maka Amirul Mukminin Umar bin Khattab
mengumpulkan para sahabat lainnya untuk menetapkan tahun penanggalan Islam.

Ada yang mengusulkan mengikuti tahun Romawi, tetapi usulan ini ditolak mentah-mentah. Para
sahabat kemudian mengusulkan empat peristiwa sebagai tahun pertama dalam kalender Islam.
Pertama, kalender Islam dimulai dari tahun kelahiran Rasulullah. Kedua, kalender Islam
dimulai dari tahun nubuwwah. Ketiga, kalender Islam dimulai dari tahun hijrah. Dan keempat,
kalender Islam dimulai dari tahun wafatnya Rasulullah. Usulan pertama dan ketiga tidak
diambil. Alasan terbesarnya, baik kelahiran maupun tahun nubuwah, keduanya adalah semata-
mata anugerah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tak ada upaya atau perjuangan manusia (juhud
basyari) sama sekali. Usulan keempat juga tidak diambil. Sebab dikhawatirkan mengulang
suasana duka jika wafatnya Rasulullah dijadikan tahun pertama kalender Islam.

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,


Ali bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu mengusulkan kalender Islam dimulai dari tahun hijrah ke
Madinah. Banyak alasannya. Hijrah adalah dimulainya peradaban baru Islam. Hijrah adalah
perubahan umat Islam dari yang semula tertindas di Makkah menjadi kekuatan di Madinah. Dan
berbeda dengan kelahiran dan nubuwah Rasulullah yang sama sekali tak ada upaya manusiawi,
hijrah merupakan perjuangan besar umat Islam yang dipenuhi dengan banyak sejarah
pengorbanan (tadhiyah). Maka ditetapkanlah tahun hijrah sebagai tahun pertama kalender Islam.
Dan karenanya, penanggalan ini disebut sebagai kalender hijriyah. Spiritnya adalah spirit hijrah.

Ma’asyiral muslimin hafidhakumullah,

Secara khusus, hijrah yang menjadi dasar penentuan tahun pertama kalender hijriyah adalah
perpindahan para sahabat dari Makkah ke Madinah. Perpindahan tempat dalam rangka
menyelamatkan dan memperjuangkan agama. Hijrah makaniyah. Namun hakikat hijrah jauh
lebih luas dari itu. Ia bisa dilakukan oleh siapapun dan di manapun. Hijrah maknawiyah.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
ِ
ُ‫الْ ُم َهاجُر َم ْن َه َجَر َما نَ َهى اللَّهُ َعْنه‬
“Muhajir adalah orang yang meninggalkan segala larangan Allah.” (HR. Bukhari)

Hijrah maknawiyah inilah yang harus menjadi spirit dalam momentum tahun baru hijriyah. Kita
meninggalkan segala apa yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hijrah dari syirik
menuju tauhid. Hijrah dari kebathilan menuju kebenaran. Hijrah dari kemaksiatan menuju
ketaatan. Hijrah dari kezaliman menuju keadilan. Hijrah dari yang haram menuju yang halal.
Hijrah dari keburukan menuju kebaikan.

Hijriyah na’t dari kata sanah yang biasanya disebut sanah hijriyah diambil dari kata HIJRAH.
Ada dua cara memahami dan memaknai kata HIJRAH. Yang pertama , Hijrah dari segi bahasa
yaitu berpindah dari suatu tempat ketempat lainnya. Disini jelas bahwa memang tahun hijriyah
disebut hijriyah karena tahun ini dimulai pada masa hijrah Rosulullah dari makkah ke madinah.

Hikmah dari hijrah Rosulullah kala itu bukan hanya sekedar perpindahan tempat tinggal , tapi
lebih dalam lagi, kita harus memaknai bahwasanya di dalam hijrah beliau ada semangat
keimanan yang tidak pernah pudar, ada cacian yang tak pernah dibalas dengan dendam, ada
kesabaran yang luas, ada pendidikan yang nyata, ada agama dan pertoongan Allah yang nyata,
masa hijrah beliau adalah masa hijrah istimewa karena ketika itulah beliau memulai untuk lebih
leluasa mengibarkan panji-panji Islam dengan benderang.

Lalu cara memaknai kata hijrah yang kedua yaitu hijrah dalam artian ini diartikan dengan
“berpindah” namun bukan berpindah tempat, melainkan berpindah keadaan, dari yang buruk
menuju yang baik, dari yang banyak kekurangan menuju kebaikan, dari kesalahan menuju
kebenaran. Maka momen tahun baru Hijriyah dalam artian ini yaitu momen dimana manusia
berbondong-bondong berpindah dari keburukan dan kekurangan menuju yang lebih baik dan
kualitas diri menjadi yang lebih baik.

Ma’asyiral muslimin haadakumullah,

Spirit hijrah tak pernah lekang di makan waktu. Ia senantiasa relevan di setiap masa. Termasuk
di masa pandemi seperti saat ini. Justru ketika begitu banyak kematian datang tiba-tiba, saatnya
bagi kita untuk hijrah dengan segera. Hijrah dalam makna yang seluas-luasnya. Sehingga kita
berubah dari buruk menjadi baik dan dari baik menjadi lebih baik.
Spirit hijrah harus ada mulai dari hal yang paling fundamental dalam diri kita. Yakni keyakinan,
keimanan. Jika selama ini masih ada keraguan dalam keimanan kita, maka kita harus memiliki
spirit hijrah sehingga iman kita kepada Allah benar-benar iman yang kuat. Iman yang menancap
di hati. Dibuktikan dalam sikap dan perbuatan. Mewujud dalam perjuangan dan pengorbanan.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

‫الص ِادقُو َن‬ ِ‫هِل‬


َ ‫اه ُدوا بِ َْأم َوا ْم َوَأْن ُف ِس ِه ْم يِف َسبِ ِيل اللَّ ِه ُأولَِئ‬ ِِ ِ ِ َّ ِ
َّ ‫ك ُه ُم‬ َ ‫ين آَ َمنُوا بِاللَّه َو َر ُسوله مُثَّ مَلْ َيْرتَابُوا َو َج‬
َ ‫َا الْ ُمْؤ منُو َن الذ‬
‫ِإمَّن‬
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman)
kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad)
dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar. (QS. Al
Hujurat: 15)

Keyakinan kita terhadap akhirat harus semakin kuat. Apalagi di masa pandemi kita dihadapkan
pada fakta banyaknya teman dan tetangga yang tiba-tiba meninggal dunia. Baik terpapar virus
corona maupun sakit lainnya. Keyakinan kita lantas membuahkan spirit hijrah berikutnya. Yakni
kita berusaha semakin mendekat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka kita pun memperbaiki shalat kita. Memperbaiki dzikir dan doa-doa kita. Memperbaiki
tilawah kita. Memperbaiki puasa dan infaq kita. Pendek kata, spirit hijrah harus membuat ibadah
kita lebih baik, lebih khusyu’ lebih taqarrub ilallah.
‫ين آَ َمنُوا َأ ْن خَت ْ َش َع ُقلُوبُ ُه ْم لِ ِذ ْك ِر اللَّ ِه‬ ِِِ
َ ‫َأمَلْ يَْأن للَّذ‬
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka
mengingat Allah… (QS. Al Hadid: 16)

Spirit hijrah juga harus mewarnai akhlak kita. Di masa pandemi seperti ini, alangkah banyaknya
orang yang tiba-tiba berpisah dengan keluarganya. Berpisah dengan kerabatnya. Berpisah
dengan tetangganya. Berpisah dengan teman-temannya. Karena meninggal dunia. Maka selagi
kesempatan masih ada, perbaiki hubungan kita dengan keluarga. Perbaiki hubungan dengan
kerabat dan handai taulan. Perbaiki hubungan dengan tetangga dan teman.

Spirit hijrah juga harus mewarnai semangat dan gaya hidup kita. Pandemi ini membawa dampak
yang luas. Tak hanya kesehatan, tetapi juga ekonomi, sosial dan pendidikan. Maka spirit hijrah
membuat kita lebih menjaga kebersihan dan kesehatan. Spirit hijrah mewujud dalam gaya hidup
sederhana dan tidak berlebih-lebihan. Spirit hijrah mewujud dalam semangat pantang menyerah.
Spirit hijrah mewujud dalam menyempurnakan ikhtiar demi mencapai karunia, barokah dan
ridho Allah SWT.

Jamaah Jum’at hafidhakumullah,

Meskipun kita tidak mendapat kesempatan hijrah makaniyah sebagaimana para sahabat yang
hijrah dari Makkah ke Madinah, semoga dengan hijrah maknawiyah kita mendapat keutamaan
yang dijanjikan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
ِ ‫ك يرجو َن رمْح ت اللَّ ِه ۚ واللَّه َغ ُف‬‫ِ ِٰئ‬ ِ َّ ِ َّ ‫ِإ‬
‫يم‬
ٌ ‫ور َرح‬
ٌ ُ َ َ َ َ ُ ْ َ َ َ‫اه ُدوا يِف َسبِ ِيل اللَّه ُأول‬
َ ‫اج ُروا َو َج‬
َ ‫ين َه‬ َ ‫َّن الذ‬
َ ‫ين َآمنُوا َوالذ‬
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan
Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (QS. Al-Baqarah: 218)
‫ك ُه ُم الْ َفاِئُزو َن‬ ‫هِلِ‬ ‫َّ ِ‬
‫َأعظَ ُم َد َر َجةً ِعْن َد اللَّ ِه ۚ َوُأولَِٰئ َ‬
‫اه ُدوا يِف َسبِ ِيل اللَّ ِه بِ َْأم َوا ْم َوَأْن ُف ِس ِه ْم ْ‬
‫اجُروا َو َج َ‬
‫ين َآمنُوا َو َه َ‬
‫الذ َ‬
‫‪orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan‬‬
‫‪diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat‬‬
‫)‪kemenangan. (QS. Surat At-Taubah: 20‬‬

‫وذ ْك ِر احلَ ِكْي ِم َأُق ْو ُل َق ْويِل َه َذا‬ ‫اآليات ِ‬


‫ِ‬ ‫الع ِظْي ِم‪َ ،‬و َن َف َعيِن ْ َوِإيّا ُك ْم مبا فيه من‬ ‫ِ‬
‫لكم يِف ال ُق ْرآن َ‬
‫باََر َك اهللُ يِل ْ َو ْ‬
‫اس َت ْغ ِف ُر ْوهُ ِإنَّهُ ُه َو الغَ ُف ْو ُر‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِئ‬ ‫و ِ‬
‫َأس َت ْغف ُر اهللَ العظيم يِل َولَ ُك ْم َول َس ا ِر املُ ْس لمنْي َ َواملُ ْس ل َمات من ك ل ذنب فَ ْ‬‫َ ْ‬
‫الر ِحْي ُم‬
‫َ‬

‫الخطبة الثانى‬
‫ِ‬ ‫ِِ ِ‬
‫ك‬ ‫لى َت ْوفْيق ِه َوا ْمتِنَانِِه‪َ .‬وَأ ْش َه ُد َأ ْن الَ الَهَ ِإالَّ اهللُ َواهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِريْ َ‬ ‫الشك ُْر لَهُ َع َ‬ ‫لى ِإ ْح َسانِِه َو ُّ‬ ‫ِ‬
‫اَحْلَ ْم ُد هلل َع َ‬
‫ص ِّل َعلَى َس يِّ ِدنَا حُمَ َّم ٍد ِو َعلَى اَلِ ِه‬ ‫الله َّم َ‬
‫َّاعى إىل ِر ْ ِِ‬
‫ض َوانه‪ُ .‬‬ ‫َ‬
‫أن س يِّ َدنَا حُم َّم ًدا عب ُده ورس ولُه الد ِ‬
‫َ َْ ُ َ َ ُ ْ ُ‬ ‫َأش َه ُد َّ َ‬ ‫لَ هُ َو ْ‬
‫َّاس اَِّت ُقوااهللَ فِْي َم ا ََأم َر َوا ْنَت ُه ْوا َع َّما َن َهى َو ْاعلَ ُم ْوا‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬
‫َأص َحابه َو َس لِّ ْم تَ ْس لْي ًما ك ْثيًرا ََّأما َب ْع ُد‪ ،‬فَي اَ اَيُّ َه ا الن ُ‬ ‫َو ْ‬
‫لى‬‫ص ل ْو َن َع َ‬
‫ال تَع اَىَل ِإ َّن اهللَ َو َمآلِئ َكتَ هُ يُ َ ُّ‬ ‫َأن اهللَ ََأم َر ُك ْم بِ َْأم ٍر بَ َدَأ فِْي ِه بَِن ْف ِس ِه َوثَـىَن مِب َآل ِئ َكتِ ِه بِ ُق ْد ِس ِه َوقَ َ‬
‫َّ‬
‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لِّ ْم‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ِّل َعلَى َسيِّدنَا حُمَ َّمد َ‬ ‫الله َّم َ‬ ‫صلُّ ْوا َعلَْيه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلْي ًما‪ُ .‬‬ ‫النَّىِب يآ اَيُّ َها الَّذيْ َن َآمُن ْوا َ‬
‫الر ِاش ِديْ َن َأىِب‬‫ض اللّ ُه َّم َع ِن اْخلُلَ َف ِاء َّ‬ ‫ِئ ِ‬
‫ك َو َمآل َكة اْملَُقَّربِنْي َ َو ْار َ‬
‫ِ‬
‫ك َو ُر ُسل َ‬
‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫َو َعلَى ِآل َسيِّدناَ حُمَ َّمد َو َعلَى اَنْبِيآِئ َ‬
‫ان اِىَل َي ْوِم ال دِّيْ ِن‬ ‫الص حاب ِة والتَّابِعِ وتَ ابِعِي التَّابِعِ هَل م بِاِحس ٍ‬
‫نْي َ ُ ْ ْ َ‬
‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫بَ ْك ٍر َوعُ َم ر َوعُثْ َم ان َو َعلى َو َع ْن بَقيَّة َّ َ َ َ نْي َ َ‬
‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِِ‬ ‫مِحِ‬ ‫ض َعنَّا َم َع ُه ْم بَِرمْح َتِ َ‬
‫ك يَ ا َْأر َح َم ال َّرا نْي َ ‪ :‬اللَّ ُه َّم ا ْغف ْر ل ْل ُم ْؤ مننْي َ َوالْ ُمْؤ منَ ات‪َ ،‬والْ ُم ْس لمنْي َ‬ ‫َو ْار َ‬
‫ين‬ ‫ذ‬‫ات‪ِ ،‬إنَّك مَسِ يع قَ ِريب جُمِ يب الدُّع ِاء‪ .‬ربَّن ا ا ْغ ِف ر لَن ا وِإِل خوانِن ا الَّ ِ‬ ‫ات‪ ،‬اَألحي ِاء ِمْنهم واَألم و ِ‬ ‫والْمس لِم ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ٌ‬ ‫ْ‬ ‫ٌ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َْ ُ ْ َ ْ َ‬ ‫َ ُْ َ‬
‫َّك رء ٌ ِ‬ ‫ِإ‬ ‫ِ ِِ‬ ‫يِف‬ ‫ِ ِ‬
‫وبنَ ا َب ْع َد‬ ‫يم ‪َ .‬ربَّنَ ا اَل تُ ِز ْغ ُقلُ َ‬ ‫وف َرح ٌ‬ ‫ين آَ َمنُوا َربَّنَ ا ن َ َ ُ‬ ‫َسَب ُقونَا باِإْل ميَان َواَل جَتْ َع ْل ُقلُوبِنَا غاًّل للَّذ َ‬
‫َأع َّز اِإل ْس الَ َم َوالْ ُم ْس لِ ِمنْي َ ‪َ ،‬و َو ِّح ِد اللَّ ُه َّم‬
‫َّك َأنْت الْو َّهاب‪ .‬اللَّه َّم ِ‬
‫ك َرمْح َ ةً ِإن َ َ َ ُ ُ‬ ‫ب لَنَ ا ِم ْن لَ ُدنْ َ‬ ‫ْذ َه َد ْيَتنَا َو َه ْ‬
‫ِإ‬
‫اَألم َن لِعِب ِاد َك‬ ‫الس الَ َم َو ْ‬ ‫ب َّ‬ ‫ني‪ ،‬وا ْكتُ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ص ُف ْو َف ُه ْم‪َ ،‬وَأمْج ْع َكل َمَت ُه ْم َعلَى احلَ ِّق‪َ ،‬وا ْكس ْر َش ْو َكةَ الظَّالم َ َ‬ ‫ُ‬
‫ض‪َ ،‬وبَ ا ِر ْك لَنَ ا يف مِث َا ِرنَ ا‬ ‫اَألر ِ‬ ‫ِ‬
‫ِج لَنَ ا م ْن َخْي َرات ْ‬
‫ِ‬
‫َأخ ر ْ‬
‫الس َماء َو ْ‬ ‫ات َّ‬ ‫َأمْج عِني‪ .‬اللَّه َّم َأنْ ِز ْل علَينَ ا ِمن بر َك ِ‬
‫َ ْ ْ ََ‬ ‫َ َ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َأرزاقِنَا يَا َذا اجْلَالَ ِل َواِإل ْكَر ِام ‪َ .‬ربَّنَا آتِنَا يف ُّ‬ ‫ِ‬
‫اب‬‫الد ْنيَا َح َسنَةً َويف اآلخَر ِة َح َس نَةً َوقنَ ا َع َذ َ‬ ‫َو ُز ُر ْوعنَا و ُك ِّل َ‬
‫النَّا ِر‪.‬‬
‫آء ِذي اْل ُق رىب ويْنهى ع ِن اْل َفحش ِ‬
‫آء َواْملْن َك ِر َواْ َلب ْغي‬ ‫ان وِإيت ِ‬
‫اهلل ! ِإ َّن اهلل ي ْأمر بِاْلع ْد ِل واِْإل حس ِ‬ ‫ِعباد ِ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ‬
‫اش ُكروه على نِع ِم ِه ي ِز ْد ُكم ولَ ِذ ْكر ِ‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ِ‬
‫اهلل َأ ْكَب ْر‪،‬‬ ‫يَعظُ ُك ْم لَ َعل ُك ْم تَ َذ َّكُر ْو َن َواذْ ُك ُروا اهللَ اْ َلعظْي َم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َو ْ ُ ْ ُ َ َ َ َ ْ َ ُ‬
‫واهلل يعلم ما تصنعون‬

Anda mungkin juga menyukai