Hadis ini menjelaskan pentingnya sebuah kepemimpinan yang adil dan beretika dalam memimpin
suatu organisasi atau masyarakat. Seorang pemimpin yang kejam cenderung akan membuat keputusan-
keputusan yang tidak adil dan merugikan kepentingan masyarakat, sehingga tidak sesuai dengan prinsip-
prinsip yang diharapkan dari seorang pemimpin yang baik.
Sebaliknya, seorang pemimpin yang adil akan berusaha untuk mengambil keputusan yang sesuai
dengan prinsip-prinsip keadilan dan kebenaran, sehingga dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi
masyarakat yang dipimpinnya. Oleh karena itu, menjadi penting bagi seorang pemimpin untuk memiliki
sikap yang bijaksana dan etis dalam memimpin, serta menjunjung tinggi prinsip-prinsip keadilan dan
kemanusiaan dalam melaksanakan tugasnya.
Hadis ke-101
“Seburuk-buruk rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim yang
diperlakukan secara buruk.(HR Bukhari)”
Hadis ini mengajarkan pentingnya perlakuan yang baik terhadap anak yatim dalam masyarakat
Muslim. Anak yatim merupakan golongan yang lemah dan rentan di masyarakat, sehingga diperlukan
perhatian dan perlindungan khusus dari masyarakat, terutama dari keluarga dan lingkungan sekitar.
Dalam hadis ini, Rasulullah SAW menyatakan bahwa rumah yang paling buruk di antara rumah-
rumah orang Muslim adalah rumah yang anak yatimnya diperlakukan dengan buruk. Hal ini menunjukkan
betapa pentingnya perlakuan yang baik terhadap anak yatim dalam Islam, dan bahwa Allah SWT mengutuk
orang yang merugikan anak yatim.
Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, penting bagi kita untuk memberikan perhatian dan
perlindungan yang cukup terhadap anak yatim, serta memberikan perlakuan yang baik dan adil terhadap
mereka. Kita juga diharapkan untuk memberikan bantuan dan dukungan yang diperlukan kepada anak
yatim dan keluarganya, sehingga mereka dapat hidup dengan layak dan sejahtera dalam masyarakat.
Hadis ini memiliki relevansi dengan hadis HR. Bukhari dan Muslim:
َ َّ َم ْن نَف: قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قَا َل,َع ْن َأبِ ْي هُ َري َْرةَ رضي هللا عنه قال
س َع ْن
َو َم ْن يَ َّس َر َعلَى،ب يَ ْو ِم ْالقِيَا َم ِة َ َّب ال ُّدنيَا نَف
ِ س هللاُ َع ْنهُ ُكرْ بَةً ِم ْن ُك َر ِ ُمْؤ ِم ٍن ُكرْ بَةً ِم ْن ُك َر
، َو َم ْن َستَ َر ُم ْسلِ َما ً َستَ َرهُ هللاُ فِ ْي ال ُّد ْنيَا َواآل ِخ َر ِة،ِّر يَس ََّر هللاُ َعلَ ْي ِه فِ ْي ال ُّد ْنيَا َواَآل ِخ َر ِة
ٍ ُم َعس
ك طَريقَا ً يَ ْلتَ ِمسُ فِ ْي ِه ِع ْلما ً َسهَّ َل
َ َ َو َم ْن َسل،ان ْال َع ْب ُد فِي َع ْو ِن َأ ِخ ْي ِه
َ َوهللاُ فِ ْي َع ْو ِن ْال َع ْب ِد َما َك
هللا
ِ اب َ َهللا يَ ْتلُ ْو َن ِكت
ِ ت ٍ َو َما اجْ تَ َم َع قَ ْو ٌم فِي بَ ْي،ط ِريْقا ً ِإلَى ْال َجنَّ ِة
ِ ت ِم ْن بُي ُْو َ هللاُ لَهُ بِ ِه
Hadis ke-102
“Syiir itu ucapan. Bagusnya (isi) syiir berarti bagus, dan buruknya berarti buruk”
Hadis ini mengajarkan pentingnya memilih kata-kata yang baik dan sopan dalam berbicara atau
menulis, terutama dalam berkarya sastra seperti puisi. Dalam hadis ini, Rasulullah SAW menyatakan bahwa
puisi adalah kata-kata, sehingga baik atau buruknya puisi tergantung pada keindahan atau kejelekan kata-
kata yang digunakan.
Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, penting untuk selalu memperhatikan penggunaan kata-
kata dalam berbicara atau menulis, terutama dalam berkarya sastra seperti puisi. Kita harus berusaha untuk
mengungkapkan ide atau perasaan dengan kata-kata yang indah, sopan, dan bermakna, sehingga dapat
menginspirasi orang lain dan membawa manfaat bagi masyarakat.
Di sisi lain, kita juga harus menghindari penggunaan kata-kata yang kasar, kasuistik, atau
merendahkan orang lain dalam berkarya sastra atau dalam berbicara secara umum. Kita harus berusaha
untuk membangun hubungan yang harmonis dengan sesama dan berbicara dengan sopan dan santun,
sehingga dapat menciptakan lingkungan yang damai dan penuh dengan kasih sayang.
أفضل الجهاد كلمة حق عند سلطان جائر:وقال صلى هللا عليه وسلم
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Sebaik-baik jihad adalah ucapan yang hak disisi pemimpin yang
zalim. (HR Abu Dawud, At Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Namun demikian, amar ma'ruf nahi munkar harus dengan lemah lembut dan pelakunya harus mempunyai
ilmu yang cukup agar bisa bertindak dengan benar.
Poin 101, anak yatim itu tidak punya orang tua. Seharusnya pemilik rumah memperlakukannya dengan
baik, bukan sebaliknya. Jika pemilik rumah percaya dengan sabda Rasul yg menjanjikan siapa saja yg
merawat anak yatim akan bersama rasul di surga, niscaya ia berusaha memuliakan anak yatim, sesuai
dawuh Kanjeng Nabi:
ِ س يَتِ ٍيم لَ ْم يَ ْم َسحْ هُ ِإاَّل هَّلِلَ ال َم ْن َم َس َح َرْأ َ َصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق َ َع ْن َأبِي ُأ َما َمةَ َأ َّن َرس
َ ِ ُول هَّللا
ت َأنَاُ ات َو َم ْن َأحْ َس َن ِإلَى يَتِي َم ٍة َأ ْو يَتِ ٍيم ِع ْن َدهُ ُك ْن ٌ ََّت َعلَ ْيهَا يَ ُدهُ َح َسن ْ ان لَهُ بِ ُكلِّ َشع َْر ٍة َمر
َ َك
ق بَي َْن ُأصْ بُ َع ْي ِه ال َّسبَّابَ ِة َو ْال ُو ْسطَى
َ َوهُ َو فِي ْال َجنَّ ِة َكهَاتَي ِْن َوفَ َّر
Artinya: Diriwayatkan dari Umamah, sesungguhnya Nabi bersabda, Barangsiapa mengusap kepala anak
yatim semata-mata karena Allah, maka setiap rambut yang ia usap memperoleh satu kebaikan. Barangsiapa
berbuat baik kepada anak yatim di sekitarnya, maka ia denganku ketika di surga seperti dua jari ini. Nabi
menunjukkan dua jarinya; jari telunjuk dan jari tengahnya.
Dari redaksi hadits di atas dapat disimpulkan bahwa hikmah mengusap kepala anak yatim adalah
membentuk kasih sayang dan kepedulian kepada anak yatim. Di sisi lain, anak yatim merindukan belaian
kasih sayang ayahnya. Sehingga dari pertemuan itu akan mengubah hati yang keras menjadi lembut dan
doa terkabulkan. Dua jari Nabi telunjuk & tengah menunjukkan dekatnya orang yg menyayangi anak yatim
dengan Rasulullah ketika nanti di Surganya Allah.
Anjuran mengusap kepala sangat logis, sebab kepala merupakan anggota tubuh manusia paling
penting dan mulia. Di dalam kepala tersimpan akal pikiran, sekaligus yang membedakan manusia dengan
binatang.
Diantara substansi hadist ke-102, karena syiir itu bagian dari ucapan, maka harus membuat syiir yg
baik. Jika tidak sanggup buat syiir yg baik, maka lebih baik diam. Sesuai dengan sabda Rasul, "katakanlah yg
baik-baik atau diam saja".
Setiap orang mempunyai kemampuan untuk menulis halus dan indah huruf arab,
tetapi tidak semua orang mau menunjukkan dan mau berusaha untuk menulis indah dan bagus.
Hadis ke-101
“Seburuk-buruk rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim yang
diperlakukan secara buruk.(HR Bukhari)”
Walaupun tulisan (indah) itu dibuatnya sudah lama atau hanya tulisan yang singkat, dengan tinta dan kertas
yang harganya murah dan biasa saja, atau dengan media yang sangat sederhana sekalipun, tetapi bila
dirawat, ditempatkan pada tempat yang baik, di berikan tambahan hiasan yang mendukung maka akan
nampak baik dan indah Ketika dipandang.
Dan sebaliknya, bila tulisan arab yang tertulis dengan bagus dan indah, bila kita tempatkan pada tempat
yang tidak semestinya (cth : kamar mandi, wc, kandang ternak) apalagi tulisan tersebut tidak kita rawat
dengan baik, maka tulisan tersebut akan nampak buruk dan tidak indah lagi.
Dan sebaiknya kita jangan menelantarkan tulisan arab dengan begitu saja agar kita tidak suul adab. Tulisan
arab atau kaligrafi haruslah kita rawat dengan sebaik-baiknya, karena arti dari tulisan tersebut berisi
tentang perintah dan pedoman hidup manusia.
Hadis ke-102
“Syiir itu ucapan. Bagusnya (isi) syiir berarti bagus, dan buruknya berarti buruk”
Dalam khoth menulis yang penuh dengan penghayatan, kesabaran, ketekunan dan ketelitian maka akan
mendapatkan hasil tulisan yang bagus sehingga Nampak indah bila dipandang.
Begitu juga sebaliknya menulis dengan tergesa-gesa, asal-asalan dan tidak teratur (asal dapat dibaca atau
hanya untuk diri sendiri) maka tulisan itu akan terkesan tidak bagus dan kurang indah bila dipandang
dantidak memiliki nilai jual.
Hadis ke-100
Konsep turunan
Dalam matematika, turunan atau derivatif dari sebuah fungsi adalah cara mengukur sensitivitas perubahan
nilai fungsi terhadap perubahan pada nilai variabelnya.
Jika f(x) = x
Maka turunannya adalah f’(x)= 1
Dalam hadit tersebut dapat dimisalkan pada persamaan
f(x) = x (pemimpin)
maka turunanya adalah f’(x)= produk dari pemimpin (kebijakan,perbuatan,sikap dll).
Jika f(x) = x = Pemimpin baik (+)
Maka turunannya adalah f’(x)= 1 = produk dari pemimpin seperti : kebijakan,perbuatan,sikap dll yang baik
pula (+).
Dan sebaliknya apabila
Jika f(x) = -x =Pemimpin buruk (-)
Maka turunannya adalah f’(x)= -1 = produk dari pemimpin seperti : kebijakan,perbuatan,sikap dll yang
buruk pula (+).
ْ
Kesimpulan: turunan dari (-) شَرُّ ال ِّرعَاءpemimpin adalah ُ(ال ُحطَ َمة-) sikap kejam,
sikap kejam merupakan sikap yang buruk dari produk turunan pemimpin yang buruk.
Hadis ke-101
“Seburuk-buruk rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim yang
diperlakukan secara buruk.(HR Bukhari)”
Hadist dengan redaksi lain:
ٌ ت فِى ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ بَي
ُ َر َواهُ ابْنُ َما َجه. ْت فِ ْي ِه يَتِ ْي ٌم يُ َسا ُء ِالَ ْي ِه ٌ ت فِى ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ بَي
ٍ ْت فِ ْي ِه َيتِ ْي ٌم يُحْ َسنُ اِلَ ْي ِه َوشَرُّ بَ ْي ٍ خَ ْي ُر بَ ْي
Aljabar merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang menggunakan simbol dan operasi matematika,
seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian untuk pemecahan masalah.
Misalkan
x= perlakuan terhadap anak yatim
y= rumah orang muslim
dengan persamaan
y=x, dengan x sebagai daerah asal, dan y merupakan daerah hasil
Kesimpulan: dari persamaan dan grafik tersebut diketahui bahwa baik atau buruknya rumah orang muslim
dapat diketahui dari prilakunya terhadap anak yatim di rumahnya. Jika baik perlakuan terhadap anak yatim
di rumahnya, maka baik pula rumah orang muslim tersebut, dan sebaliknya apabila buruk perlakuan
terhadap anak yatim di rumahnya, maka buruk pula rumah orang muslim tersebut.
Seorang pemimpin adalah seorang yang memimpin dan mengarahkan kelompok atau organisasi
untuk mencapai tujuan bersama. Seorang pemimpin harus memiliki kualitas kepemimpinan yang kuat,
seperti kepercayaan diri, kepemimpinan yang adil, integritas, dan visi yang jelas. Seorang pemimpin dapat
diibaratkan seperti seorang kapten kapal yang mengarahkan arah kapal menuju ke tujuan yang ditentukan
dengan mempertimbangkan kondisi laut dan angin yang ada. Kapten kapal harus memiliki pengetahuan
dan keahlian dalam navigasi, mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang sulit, dan memastikan
keselamatan semua penumpang di kapal. Dalam kehidupan sehari-hari, seorang pemimpin dapat
ditemukan dalam berbagai konteks, seperti dalam organisasi, pemerintahan, dan masyarakat. Seorang
pemimpin yang baik dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada orang lain untuk mencapai tujuan
bersama, serta memberikan arah dan kepastian dalam situasi yang sulit.
Jika menurut sudut pandang geografi, pemimpin dapat diartikan sebagai indukan atau asal dari
suatu proses yang terjadi pada proses geografi. Hal ini dikarenakan banyak proses geografi yang diawali dari
satu kondisi awal, yang akan menentukan hasil akhirnya. Sebagai contoh tampak pada adanya siklus
pembentukan batuan permata (dalam hal ini intan). Seperti kita ketahui intan adalah batu permata yang
paling diinginkan di dunia. Intan ini memiliki kemilau yang luar biasa dan dipakai untuk perhiasan, seperti
cincin, kalung, dan gelang. Namun, hanya beberapa orang yang tahu bahwa intan sebenarnya terbentuk di
dalam bumi, dan proses terbentuknya sangat unik. Intan initerbentuk di tempat-tempat yang jauh dari
vulkanik aktif, dengan skala geologi yang luas, terbentuk di dalam bumi, dan serta terbentuk dari karbon.
Proses terbentuknya intan dimulai jauh di dalam bumi, sekitar 100 mil (160 km) di bawah
permukaan bumi di daerah yang disebut mantel bumi (astenosfer). Pada area atau wilayah ini merupakan
zona yang sangat besar dan sangat panas, dan terbuat dari batuan beku yang sangat keras. Namun, di
daerah ini, terdapat karbon dalam bentuk cair yang terperangkap dalam batuan beku. Proses pembentukan
intan dimulai ketika karbon tersebut dipanaskan dan ditekan oleh batuan yang ada di sekitarnya. Ini terjadi
karena batuan di mantel bumi sangat padat dan tekanannya sangat tinggi. Akibatnya, karbon terpaksa
menyesuaikan diri dengan kondisi ekstrem ini dengan cara yang sangat unik: ia berubah menjadi intan.
Proses pembentukan intan ini memerlukan kondisi yang sangat khusus. Suhu dan tekanan harus
sangat tinggi, dan karbon harus berada di kondisi yang stabil dan tertekan selama waktu yang lama. Proses
ini membutuhkan jutaan hingga miliaran tahun, dan memerlukan pergerakan batuan yang ekstrem untuk
membawa intan dari dalam mantel bumi ke permukaan bumi. Namun, ada cara lain bagi intan untuk
terbentuk di alam selain dari proses alami yang panjang ini. Intan juga bisa terbentuk dari batu bara alami.
Proses ini terjadi ketika karbon yang ada di dalam batu bara terpapar oleh panas dan tekanan yang sangat
tinggi. Ini terjadi ketika batu bara terkubur di bawah tanah selama jutaan tahun dan kemudian terangkat ke
permukaan bumi oleh gerakan tektonik. Proses terbentuknya intan dari batu bara ini berlangsung jauh
lebih cepat daripada proses pembentukan intan dari karbon yang terperangkap di dalam mantel bumi.
Namun, jumlah intan yang terbentuk dari proses ini jauh lebih sedikit daripada jumlah intan yang terbentuk
secara alami.
Peristiwa pembentukan intan tersebut merupakan contoh apabila suatu awal yang baik (pemimpin)
akan menghasilakn sesuatu yang baik pula. Akan tetapi dapat menjadi hasil yang tidak baik, apabila proses
awal dimulainya pembentukan karbon tidak baik. Dalam hal ini, karbon merupakan hasil pembentukan dari
sisa zat hidup yang kemudian mengalami pembusukan. Saat proses pembusukan terjadi, di area tersebut
tidak di dukung oleh adanya gaya tekan, serta masih adanya bakteri pengurai. Maka proses pembentukan
karbon tidak akan terbentuk. Saat proses pembentukan karbon ini tidak berhasil, maka hasil yang
didapatkan pastinya tidak akan menjadi sebuah Intan. Hasil yang didapatkan hanyalah sebuah lahan
gambut, yang sewaktu-waktu dapat terbakar. Hal ini dapat disimpulkan, seorang pemimpin (yang
mengawali), saat dia baik maka akan menghasilkan sesuatu yang baik pula. Akan tetapi saat seorang
pemimpin (yang mengawali) ini sudah kejam (tidak baik) maka akan membuahkan suatu hasil yang kurang
baik pula. Bahkan bisa mengakibatkan bencanna dalam beberapa kasus.
Hadis ke-101
“Seburuk-buruk rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim yang
diperlakukan secara buruk.(HR Bukhari)”
Menurut sudut pandang geografi, rumah dapat diartikan sebagai ruang (space) dimana rumah
tersebut dapat menjadi apapun yang memiliki ruang. Dalam hal ini dapat berupa bentanglahan (landscape).
Bentanglahan atau landscape adalah istilah dalam ilmu geografi yang merujuk pada tampilan atau bentuk
permukaan bumi yang terdiri dari berbagai elemen, seperti pegunungan, lembah, dataran, dan sungai.
Landscape juga mencakup unsur-unsur fisik lainnya seperti vegetasi, air, tanah, dan iklim. Dalam ilmu
geografi, landscape sering dipelajari dalam konteks hubungannya dengan manusia, baik dalam skala lokal
maupun global. Landscape dapat mempengaruhi aktivitas manusia seperti pertanian, perikanan, dan
industri, dan sebaliknya, aktivitas manusia juga dapat mempengaruhi landscape, seperti pembangunan
jalan dan gedung. Selain itu, landscape juga dapat memberikan informasi penting tentang sejarah bumi,
termasuk perubahan iklim, aktivitas vulkanik, dan gerakan tektonik. Oleh karena itu, pemahaman yang baik
tentang landscape dapat membantu dalam pemahaman terhadap aspek-aspek penting dari lingkungan
bumi dan keberlanjutan lingkungan.
Landscape yang bervariasi ini tentunya memiliki unsur-unsur di dalamnya yang dia berdiri sendiri
dan perlu adanya campur tangan dari manusia untuk melakukan perawatan dan pelestariannya. Saat unsur-
unsur pada landscape tersebut dijaga, dirawat, dan dilestarikan dengan baik. Maka yang akan di dapatkan
adalah sesuatu yang baik juga. Sebaliknya, saat unsur-unsur pada landscape tersebut tidak diperlakukan
sebagaimana mestinya. Maka hal yang akan dituai merupakan hal yang kurang baik, bahkan dapat
berakibat pada landscape (rumah) dari unsur-unsur tersebut. Sebagai contoh dari perlakuan ini, dapat
dilihat dari contoh berikut terkait dengan adanya pencemaran sungai.
Sungai merupakan salah satu sumber air yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Namun,
sayangnya, sungai juga rentan terhadap pencemaran. Pencemaran sungai bisa terjadi karena berbagai hal,
seperti limbah pabrik, limbah rumah tangga, sampah plastik, dan masih banyak lagi. Dampak dari
pencemaran sungai terhadap kehidupan manusia sangat besar. Beberapa dampaknya antara lain:
Sedangkan saat kita turut serta dalam menjaga, merawat, dan melestarikan dengan baik unsur-
unsur (anak yatim) yang berada di dalam landscape (rumah) tersebut (dalam hal ini adalah sungai). Maka
akan dapat dirasakan manfaatnya sebagai berikut:
1. Menjaga ketersediaan air bersih
Sungai merupakan salah satu sumber air bersih yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dengan
menjaga, merawat, dan melestarikan sungai, maka ketersediaan air bersih untuk kebutuhan manusia
dapat terjaga.
2. Meningkatkan kualitas lingkungan
Sungai yang sehat dan bersih dapat memperbaiki kualitas lingkungan sekitarnya. Air yang jernih dan
lingkungan yang bersih akan membantu mengurangi polusi udara dan menjaga keseimbangan ekosistem
di sekitar sungai.
3. Meningkatkan kesehatan masyarakat
Sungai yang terjaga kebersihannya akan membantu mencegah penyebaran penyakit dan bakteri yang
dapat merugikan kesehatan manusia. Selain itu, sungai yang bersih juga dapat digunakan untuk kegiatan
olahraga air seperti berenang dan memancing yang dapat meningkatkan kesehatan fisik manusia.
4. Mendukung sektor pertanian dan perikanan
Sungai yang bersih dan terjaga akan mendukung pertanian dan perikanan. Air yang bersih dan jernih
akan memperbaiki kualitas tanah dan memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Selain itu,
ikan dan hewan air lainnya dapat hidup dengan baik di lingkungan yang sehat dan bersih.
5. Menjaga keberlangsungan hidup satwa liar
Sungai adalah habitat bagi banyak satwa liar seperti ikan, burung, dan hewan air lainnya. Dengan
menjaga, merawat, dan melestarikan sungai, maka satwa liar tersebut dapat terus hidup dan
berkembang biak di lingkungan alaminya.
Dengan menjaga, merawat, dan melestarikan sungai, maka kita dapat memperoleh banyak manfaat
yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, mari bersama-
sama menjaga kelestarian sungai untuk kesejahteraan kita dan generasi masa depan.
Hadis ke-102
“Syiir itu ucapan. Bagusnya (isi) syiir berarti bagus, dan buruknya berarti buruk”
Syiir merupakan suatu bentuk puisi yang berasal dari tradisi sastra Arab. Syiir umumnya berisikan
ungkapan rasa cinta, keindahan alam, atau tema religius dalam bahasa yang indah dan dipadu dengan
irama yang khas. Syiir biasanya diucapkan atau dibacakan secara lisan dalam acara-acara tertentu, seperti
pernikahan atau acara keagamaan.
Apabia dalam konteks geografi, syiir dapat dimasukkan ke dalam konteks batuan pembentuk muka
bumi. Dapat dipahami bahwa terdapat tiga jenis batuan pembentuk muka bumi, yaitu batuan beku, batuan
sedimen, dan batuan metamorf. Masing-masing jenis batuan memiliki komponen yang berbeda, sebagai
berikut:
1. Batuan beku: terbentuk dari pembekuan magma atau lava yang mengalami pendinginan dan
pengerasan. Komponen utama batuan beku adalah mineral, yaitu bahan dasar yang membentuk batuan.
Mineral tersebut antara lain kuarsa, feldspar, mika, piroksen, dan amfibol.
2. Batuan sedimen: terbentuk dari kumpulan material yang terendapkan di dasar laut atau danau, atau
akibat erosi dan pelapukan batuan lain. Komponen utama batuan sedimen adalah butiran mineral,
bahan organik, fosil, dan bahan kimia seperti kalsium karbonat.
3. Batuan metamorf: terbentuk dari batuan beku atau batuan sedimen yang mengalami tekanan dan suhu
yang tinggi selama proses metamorfisme. Komponen utama batuan metamorf adalah mineral yang
telah mengalami perubahan bentuk dan tekstur akibat suhu dan tekanan yang tinggi, seperti kuarsa,
mika, amfibol, dan garnet.
Ketiga jenis batuan pembentuk muka bumi ini saling terkait dan dapat berubah satu sama lain
melalui proses geologi yang kompleks. Batuan-bebatuan tersebut membentuk kerak bumi dan menjadi
dasar bagi kehidupan di planet kita ini. Dari setiap batuan tersebut memiliki komposisi-komposisi batuan
yang dapat berupa batuan yang berisi bagus, menarik, dan indah. Selain batu-batu yang indah, ada juga
batuan yang memiliki bentuk kurang menarik. Bagus tidaknya batuan ini ditentukan oleh adanya unsur (isi)
batuan yang bervariasi. Sebagai contoh adalah sebagai berikut ini:
Batuan Indah Batuan Kurang Indah
Turquoise Scoria
Azurite Konglomerat