Anda di halaman 1dari 3

Materi I.

Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah

A. HAKIKAT FISIKA
Hakikat fisika pada dasarnya adalah sama dengan hakikat sains, karena fisika
termasuk bagian dari sains. Collette dan Chiappetta (1994) menyatakan bahwa sains pada
hakikatnya adalah sekumpulan pengetahuan “a body of knowledge”, cara atau jalan
berfikir “a way of thinking” dan cara penyelidikan “ a way of investigating”. Hakikat
sains tersebut dapat disederhanakan dalam fisika sebagai produk untuk mengganti a body
of knowledge, fisika sebagai sikap untuk mengganti a way of thinking, dan fisika sebagai
proses untuk mengganti a way of investigating.
1. Fisika sebagai produk
Dalam wacana ilmiah hasil – hasil penemuan dari berbagai kegiatan penyelidikan
yang kreatif dari para ilmuwan dan inventarisir, dikumpulkan dan disusun secara
sistematik menjadi sebuah kumpulan pengetahuan yang kemudian disebut sebagai
produk “a body of knowledge”. Dalam fisika, kumpulan pengetahuan tersebut dapat
berupa fakta (sesuatu yang terjadi di sekitar, ujung penemuan konsep), konsep
(gagasan suatu benda yang menghubungkan berbagai fakta), prinsip (gabungan
konsep yang berkaitan), hukum (prinsip bersifat umum, global, dan bersifat ilmiah),
rumus (pernyataan matematis suatu fenomena yang terjadi sebagai keterkaitan
beberapa variabel), teori (penjelasan beberapa hukum menurut eksperimen), dan
model (representasi penjelasan suatu benda/fenomena yang tidak dapat dilihat secara
abstrak).
2. Fisika sebagai proses
Fisika sebagai proses atau juga disebut “a way of investigating” memberikan
gambaran mengenai bagaimana para ilmuwan bekerja melakukan penemuan-
penemuan. Jadi pemahaman fisika sebagai proses adalah pemahaman mengenai
bagaimana informasi ilmiah dalam fisika diperoleh, diuji, divalidasi. Pemahaman
fisika sebagai proses sangat berkaitan dengan kata-kata kunci fenomena, dugaan,
pengamatan, pengukuran, penyelidikan dan publikasi. Pembelajaran fisika sebagai
proses hendaknya berhasil mengembangkan keterampilan proses sains pada diri siswa.
3. Fisika sebagai sikap
Berdasarkan penjelasan fisika sebagai produk dan fisika sebagai proses, terl;ihat
bahwa penyusunan pengetahuan fisika diawali dengan kegiatan – kegiatan seperti
pengukuran dan penyelidikan/percobaan, yang semua itu memerlukan proses mental
dan sikap yang berasal dari pemikiran. Jadi dengan pemikiran orang bersikap dan
bertindak sehingga melakukan kegiatan kegiatan ilmiah. Pemikiran ilmuan fisika
menggambarkan rasa ingin tahu dan rasa penasaran merekaa yang besar, diiringi
dengan rasa percaya, sikap objektif, jujur dan mau bekerja sama, terbuka serta mau
mendengarkan pendapat orang lain. Sikap-sikap itulah yang kemudian memaknai
hakikat fisika sebagai sikap atau “a way of thinking”

B. Metode dan Prosedur Ilmiah


Metode Ilmiah adalah suatu prosedur yang berupa langkah-langkah kerja yang
disusun secara sistematis dengan menggunakan logika yang digunakan untuk mencari
jawaban tentang suatu kebenaran ilmiah. Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah
sebagai berikut :
1. Menentukan dan Merumuskan Masalah.
Ini merupakan langkah pertama, dan untuk menemukan masalah kita perlu
membuat pertanyaan. Masalah sendiri adalah segala sesuatu yang harus dipecahkan
secara pasti dan benar.
2. Mengumpulkan data dan informasi.
Setelah menemukan masalah apa yang akan dipecahkan, maka langkah
selanjutnya adalah mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan masalah
yang telah ditentukan sebelumnya. Kegiatan ini dilakukan dengan membaca buku,
membaca penelitian orang lain atau melakukan wawancara langsung ke lapangan.
3. Mengajukan Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan atau prediksi sementara terhadap masalah
berdasarkan data dan informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Kebenaran dari
hipotesi yang diajukan ini belum pasti, jad harus dilakukan pengujian dan penelitian
lebih lanjut untuk membuktikannya.
4. Melakukan Eksperimen
Eksperimen adalah serangkaian kegiatan yang dilakukamn untuk menguji dan
membuktikan hipotesis yang telah disampaikan sebelumnya. Tujuan dari eksperimen
adalah untuk membuktikan hipotesis dengan didukung bukti yang nyata. Dan kadang
untuk mendapatkan hasil yang pasti, eksperimen bisa dilakukan lebih dari satu kali.

5. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan adalah hasil akhir yang diperoleh setelah melewati serangkaian
metode-metode ilmiah diatas. Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil eksperimen.
Kesimpulan bisa sesuai (menerima) hipotesis atau bisa juga menolak hipotesis yang
telah dibuat.
6. Mempublikasikan
Setelah melewati semua rangkaian diatas, langkah selanjutnya adalah menulis
penelitian tersebut dalam sebuah karya tulis atau artikel yang kemudian
dipublikasikan.

C. Keselamatan Kerja di Laboratorium


Laboratorium merupakan tempat untuk eksperimen yang sangat membantu dalam
mempelajari ilmu IPA (Fisika, Kimia, Biologi). Fungsi Laboratorium di sekolah adalah
sebagai berikut :
1. Membantu memahami konsep-konsep IPA.
2. Membuktikan berbagai konsep IPA.
3. Tempat melakukan penelitian.

Di dalam laboratorium terdapat beberapa bahan berbahaya yang biasanya diberi label
label khusus, seperti bahan yang bersifat racun, listrik bertegangan tinggi, bahan mudah
meledak, alat sangat sensitif dan lain sebagainya.

Di setiap laboratorium memiliki aturan aturan yang harus ditaati oleh siswa, peraturan
tersebut antara lain

1. Siswa yang masuk kelaboratorium harus di dampingi oleh pembimbing atau bisa
oleh laboran.
2. Menggunakan baju khusus saat memasuki laboratorium.
3. Selalu berhati hati saat menggunakan alat – alat praktikum.
4. Melakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
5. Tidak gaduh saat melakukan praktikum.
6. Setelah selesai, alat dan bahan yang telah digunakan dikembalikan ke tempatnya.

Anda mungkin juga menyukai