Pada hakikatnya, fisika adalah suatu gabungan dari pengetahuan, cara menganalisis, dan cara
berpikir. Menurut para ahli, hakikat Fisika dipecah menjadi tiga, yaitu fisika sebagai produk atau a
body knowledge, fisika sebagai sikap atau a way of thinking, dan fisika sebagai proses atau a way of
investigating.
Berikut penjelasan masing-masing hakikat fisika:
1. Fisika Sebagai Produk (A Body Knowledge)
Hakikat fisika yang pertama adalah a body knowledge atau yang selanjutnya disebut fisika
sebagai produk. Artinya fisika adalah kumpulan pengetahuan yang terjadi di alam semesta. Contohnya
ada cahaya yang ditangkap oleh mata manusia. Untuk lebih jelasnya, perhatikan diagram di bawah ini
dan penjelasannya.
Ini dimulai dari kejadian-kejadian alam yang terjadi di lingkungan sekitar. Kemudian indera
manusia menangkapnya. Setelah itu beberapa ilmuwan yang memiliki rasa keingintahuan tinggi akan
melakukan proses penyelidikan melalui pengumpulan informasi dan percobaan. Hal tersebut akan
menghasilkan bukti-bukti hasil penelitian berupa data percobaan. Selanjutnya data-data itu dianalisis
lebih lanjut, didaftar, dikumpulkan, dan disusun secara sistematis sehingga menjadi kumpulan
pengetahuan. Kumpulan pengetahuan itulah yang disebut produk. Produk ini bisa berupa konsep,
hukum, teori, rumus, fakta, prinsip, dan model.
2. Fisika Sebagai Sikap (A Way Of Thinking)
Hakikat fisika berikutnya adalah a way of thinking atau yang kemudian disebut sebagai fisika
sebagai sikap. Untuk menciptakan produk fisika, diperlukan kreatifitas, pemikiran, dan sikap ilmiah.
Dengan pemikiran, seseorang akan bisa bersikap dan bertindak sehingga bisa melakukan kegiatan
ilmiah yang menciptakan produk fisika. Dalam melakukan kegiatan ilmiah, diperlukan sikap-sikap
sebagai berikut.
Sikap objektif, ditunjukkan dengan cara mendokumentsaikan informasi sesuai dengan fakta yang
diamati, dilihat, dan dirasakan.
Sikap bertanggung jawab, ditunjukkan dengan cara mengakui kesalahan percobaan atau
pengamatan yang dilakukan selama penyelidikan berlangsung.
Sikap kritis, ditunjukkan dengan cara tidak mudah menerima kesimpulan tanpa fakta dan bukti
yang kuat. Serta bersedia untuk mengubah kesimpulanya berdasarkan bukti atau fakta yang
diterima, benar adanya.
Sikap terbuka, ditunjukkan dengan cara menghargai pendapat orang lain, menerima kritik dan saran.
Sikap tekun dan tidak mudah putus asa, ditunjukkan dengan semangat juang tinggi saat melakukan
penyelidikan dan panjang penyerah.
Rasa ingin tahu yang besar, ditunjukkan dengan sikap yang penasaran terhadap fenomena atau
gejala yang terjadi, lalu melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Metode Ilmiah
Metode ilmiah merupakan langkah kerja yang dilaksanakan oleh para peniliti untuk menjawab perkara
yang timbul dan diselesaikan secara berurutan dan sistematis.
Metode ilmiah harus memenuhi beberapa krtieria. Setidaknya berikut 5 kriteria metode ilmiah.
1. Menurut teknik kuantitatif, yaitu data yang diperoleh memakai data ukuran kuantitatif.
2. Menurut prinsip-prinsip analisis, artinya semua perkara dicari sebab akibat dan
penyelesaiannya dengan analisis yang masuk di akal atau logis.
3. Menurut fakta dan bersifat objektif, yang berarti keterangan yang didapat melalui penelitian
berupa fakta-fakta, bukan halusinasi atau khayalan.
4. Bebas dari prasangka, berarti jauh dari pertimbangan subjektif.
5. Melalui proses hipotesis, artinya hipotesis yang dipakai untuk membimbing cara berpikir ke
tujuan yang ingin dicapai, kemudian memperoleh hasil yang optimal.