Anda di halaman 1dari 11

HAKEKAT FISIKA

MATERI HAKEKAT FISIKA

https://www.youtube.com/watch?v=dSCTXnN6WKc VIDIO HAKEKAT FISIKA

Hakikat Ilmu Fisika, Metode Ilmiah dan


Keselamatan Kerja
By Riya - 4 August 2020
    
Hallo sobat Fisika, bagaimana kabarnya nih? Semoga di tengah pandemi ini kita
tetap mampu menjaga kesehatan ya 🙂

Oh ya sobat, siapa sih yang tidak kenal dengan Archimedes. Ahli matematika dan
penemu asal Yunani ini terkenal dengan kisahnya yang unik dan inspiratif tentang
penemuan hukum hidrostatik atau sering disebut hukum Archimedes. Raja Hieron
II merasa mahkotanya lebih ringan dari emas biasa. Oleh karena itu, Archimedes
diminta Raja Hireon II untuk membuktikan apakah mahkotanya terbuat dari emas
asli atau dicampur dengan bahan lain.

Pertanyaannya, bagaimana cara mengetahui apakah itu dibuat dari emas murni atau
campuran? Nah, coba kamu pikir-pikir dulu. Jika kamu menjadi Archimedes, hal
apa yang akan kamu lakukan?

Mulai bingung? Hehe. Karena Archimedes sudah tahu konsep massa jenis, maka


dia sebenarnya tinggal mencari massa mahkota dan volumenya. Nah, untuk
mencari massa mahkota mudah saja, tinggal ditimbang. Tapi pertanyaannya,
bagaimana mencari volumenya? Bentuk mahkota kan tidak beraturan, tidak
semudah mencari volume kubus.

Archimedes memikirkan masalah tersebut sungguh-sungguh. Karena merasa letih,


akhirnya dia menceburkan dirinya ke bak mandi yang penuh dengan air. Lalu dia
melihat air tumpah dari bak mandi, seketika itu dia menemukan jawabannya. Dia
sadar bahwa volume air yang tumpah sama dengan volume badannya yang masuk
ke bak mandi. Akhirnya dengan menggunakan konsep massa jenis, Archimedes
dapat membuktikan bahwa mahkota Raja Hieron dicampur dengan bahan lain.
Dari kasus yang dialami Archimedes, di mana sebenarnya peran Fisika? Pada
hakikatnya, Archimedes telah menerapkan hakikat Fisika sebagai sikap dan
proses. Sikap Archimedes yang sungguh-sungguh, rasa ingin tahu yang besar,
jujur, dan juga kreatif. Lalu, apa sebenarnya hakikat Fisika itu?
Daftar Isi
 1 Pengertian Fisika
 2 Hakikat Ilmu Fisika
 3 Cabang-Cabang Ilmu Fisika
 4 Hubungan Fisika dengan Ilmu Lain
 5 Peran Fisika dalam Kehidupan
 6 Pengertian Metode Ilmiah
 7 Kriteria Metode Ilmiah
 8 Langkah-Langkah Metode Ilmiah 
o 8.1 Melakukan pengamatan atau observasi
o 8.2 Merumuskan masalah
o 8.3 Mengumpulkan data atau informasi
o 8.4 Membuat hipotesis
o 8.5 Melakukan percobaan atau eksperimen
o 8.6 Menganalisis Data
o 8.7 Menarik Kesimpulan
 9 Alat Keselamatan Kerja di Laboratorium
 10 Tujuan Keselamatan Kerja di Laboratorium
 11 Aturan Keselamatan Kerja

Pengertian Fisika
Sumber: asahsaya.com

Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang membahas tentang materi
dan perilakunya dalam ruang dan waktu. Ilmu Fisika sering dianggap sebagai ilmu
dasar setelah matematika, karena kerap kali digunakan sebagai perhitungan dan
dasar dari ilmu pengetahuan lainnya seperti Biologi dan Kimia. Gejala atau
fenomena yang dipelajari dalam Fisika digunakan untuk memperoleh produk
Fisika yang dapat menjelaskan gejala tersebut.

Hakikat Ilmu Fisika


Sumber: pixabay.com

Hakikatnya, Fisika merupakan kumpulan pengetahuan, cara berpikir dan cara


penyelidikan. Menurut para ilmuwan, hakikat ilmu Fisika dibagi menjadi tiga
yaitu:
1. Fisika sebagai produk -> kumpulan pengetahuan (body of knowledge)  yang
dapat membentuk fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus, teori, dan model.
Kumpulan pengetahuan ini diperoleh dari keingintahuan manusia terhadap
beberapa hal di sekitarnya, baik interaksi dengan sesama maupun dengan alam.
Misalnya produk keingintahuan tentang gravitasi dan energi listrik dalam
kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dapat menambah pengalaman, pengetahuan,
kemampuan serta perubahan perilaku pada dirinya. 

2. Fisika sebagai proses -> cara penyelidikan (a way of investigating)  yang


menggambarkan para Ilmuwan bekerja dan melakukan penemuan. Fisika sebagai
proses memberikan gambaran tentang pendekatan untuk menyusun pengetahuan
serta berkaitan dengan fenomena, dugaan, pengamatan, pengukuran, penyelidikan
dan publikasi.

3. Fisika sebagai sikap -> setiap langkah dan proses membutuhkan sikap
ilmiah dan cara berpikir (a way of thinking) yang baik, antara lain rasa ingin tahu,
rasa penasaran yang besar, rasa percaya diri, jujur dan terbuka. Jadi, dengan
pemikirannya seseorang bersikap dan bertindak, sehingga menghasilkan penemuan
melaui kegiatan ilmiah.
Cabang-Cabang Ilmu Fisika
1. Mekanika merupakan ilmu Fisika yang mempelajari tentang gerak.
Mekanika terdiri dari kinematika dan dinamika. Kinematika membahas suatu
benda yang bergerak, tanpa menyelidiki penyebabnya.
Sedangkan dinamika membahas gerak suatu benda beserta penyebabnya.

2. Fisika kuantum merupakan cabang fisika dasar yang menggantikan


mekanika klasik dan mempelajari tentang atom dan sub atom.

3. Mekanika fluida merupakan cabang Fisika yang mepelajari fluida (cairan


atau gas).

4. Elektronika merupakan cabang Fisika yang mempelajari aliran elektron


dalam suatu alat kelistrikan.

5. Elektrostatis merupakan ilmu yang mempelajari listrik statis.

6. Elektrodinamika merupakan ilmu yang mepelajari listrik dinamis atau


muatan yang bergerak.

7. Termodinamika merupakan ilmu Fisika yang mempelajari tentang energi


panas dan perpindahannya.

8. Fisika inti merupakan ilmu Fisika yang mengkaji bagian-bagian atom.

9. Fisika gelombang merupakan cabang ilmu Fisika yang mempelajari tentang


gelombang.

10. Optika geometris merupakan cabang ilmu Fisika yang mempelajari tentang


cahaya serta alat optik yang membantu penglihatan manusia.

11. Fisika modern mempelajari sumber materi dan sumber partikel yang


bergerak dengan kecepatan tinggi.

12. Astronomi merupakan cabang ilmu Fisika yang mepelajari tentang benda-


benda angkasa dan perbintangan.

Baca juga: Yuk Mengenal Teori Atom


Hubungan Fisika dengan Ilmu Lain
 Astrofisika, yaitu gabungan antara ilmu Fisika dan Astronomi yang
mempelajari interaksi benda-benda langit.

 Biofisika, yaitu gabungan antara Fisika dan Biologi. Ilmu ini mempelajari
proses-proses biologis yang melibatkan konsep Fisika, contohnya pengukuran
sistole dan diastole.

 Fisika Medis, yaitu gabungan antara Fisika dan ilmu kedokteran. Ilmu ini
mempelajari tentang kesehatan dalam konsep Fisika.

 Fisika Material, yaitu gabungan antara Fisika dan ilmu bahan. Ilmu ini
mempelajari tentang karakteristik suatu bahan secara fisis, misalnya titik didih
bahan, bentuk kristal bahan, kelenturan, dan sebagainya.

 Geofisika, yaitu gabungan antara Geologi dan Fisika. Ilmu ini mempelajari
tentang sifat-sifat Bumi.

 Fisika Optik, yaitu gabungan antara Fisika dan ilmu optik. Ilmu ini
mempelajari tentang sifat-sifat cahaya dan interaksinya dengan materi.

Peran Fisika dalam Kehidupan


1. Bidang Industri dan Energi -> pengembangan pembangkit listrik, pesawat
ulang alik, pemindaian ultrasonik, dan penggunaan sonar dalam industri kelautan.

2. Bidang Komunikasi ->  gelombang elektromagnetik pada telepon


genggam, serat optik  untuk jaringan internet, dan pengiriman data melalui
internet.

3. Bidang Kedokteran dan Kesehatan -> penemuan sinar laser untuk


memecah batu ginjal dan sinar gamma untuk proses sterilisasi peralatan bedah.

4. Bidang Pertanian -> penemuan bibit unggul dari rekayasa genetika dan


penemuan mesin peralatan pertanian.

5. Bidang Transportasi ->  penemuan mesin berbahan bakar minyak serta


pembuatan mobil dan motor.
Pengertian Metode Ilmiah

Sumber: sekolah-matematika-sains.blogspot.com

Metode ilmiah adalah langkah kerja yang dilakukan oleh para peneliti dalam
menjawab masalah yang ada yang dilakukan secara sistematis dan berurutan.

Kriteria Metode Ilmiah


1. Berdasarkan fakta dan bersifat objektif -> Keterangan yang diperoleh
melalui penelitian berupa fakta-fakta, bukan khayalan atau sejenisnya.

2. Bebas dari prasangka -> Jauh dari pertimbangan subjektif.

3. Berdasarkan prinsip-prinsip analisis -> Semua masalah dicari sebab akibat


dan pemecahannya dengan analisis yang logis.

4. Melalui proses hipotesis -> Hipotesis digunakan untuk memandu cara


berpikir ke tujuan yang ingin dicapai, sehingga diperoleh hasil yang tepat.
5. Berdasarkan teknik kuantitatif -> Data yang diperoleh menggunakan data
ukuran kuantitatif.

Langkah-Langkah Metode Ilmiah 


Melakukan pengamatan atau observasi
Untuk menemukan masalah melalui pengamatan kuantitatif atau kualitatif, langkah
awal yang harus dilalukan adalah melakukan pengamatan atau observasi.

Merumuskan masalah
Masalah merupakan pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, atau
bagaimana tentang objek yang diteliti.

Mengumpulkan data atau informasi


Data dapat diperoleh dari literatur, buku atau informasi yang ada di internet yang
sesuai dan mendukung teori dalam penelitian.

Membuat hipotesis
Hipotesis merupakan  dugaan sementara tentang masalah yang diselidiki. Jika
setelah diuji hipotesis tidak diterima, kita harus mengubah hipotesis tersebut
sehingga dapat ditarik kesimpulan.

Melakukan percobaan atau eksperimen


Percobaan atau eksperimen dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis.  Ada
tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada suatu percobaan yang meliputi:
 Variabel Bebas : Variabel yang dapat diubah bebas.

 Variabel Terikat : Variabel yang diteliti dan bergantung pada variabel bebas.
 Variabel Kontrol : Variabel yang selama percobaan dipertahankan tetap.

Menganalisis Data
Analisis data merupakan pekerjaan yang cukup rumit. Data yang diperoleh dapat
dianalisis secara kualitatif ataupun kuantitatif. Tampilan data dapat berupa grafik
batang, pie, histogram, gambar, maupun skema.

Menarik Kesimpulan
Kesimpulan merupakan penilaian apakah dalam sebuah hipotesis yang diajukan
dapat diterima atau ditolak. Apabila dalam proses pengujian terdapat fakta yang
cukup mendukung hipotesis, maka hipotesis itu diterima. Sebaliknya, jika dalam
proses pengujian tidak terdapat cukup fakta yang mendukung hipotesis, maka
hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang telah diterima kemudian dianggap menjadi
bagian dari pengetahuan ilmiah. Hal ini karena hipotesis telah memenuhi syarat
keilmuan. Syarat itu ialah hipotesis harus memiliki kerangka penjelasan yang
konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya, serta kebenarannya telah teruji.

Alat Keselamatan Kerja di Laboratorium


 Jas laboratorium

 Sarung tangan tahan panas

 Kacamata pelindung

 Masker

 Kain lap tahan panas

 P3K

 Alat pemadam api ringan


Tujuan Keselamatan Kerja di
Laboratorium
1. Melindungi praktikan dalam melaksanakan praktik.

2. Menjamin keselamatan setiap orang di laboratorium.

3. Menjamin sumber-sumber produksi dan peralatan praktik di laboratorium


agar tetap terjaga dan aman.

4. Mencegah dan mengurangi kecelakaan di laboratorium.

5. Memberi pertolongan pertama pada kecelakaan di laboratorium.

Aturan Keselamatan Kerja


1. Baca semua petunjuk kegiatan eksperimen.

2. Gunakan alat keselamatan kerja.

3. Jangan melakukan eksperimen tanpa seizin guru.

4. Jangan menggunakan peralatan laboratorium tanpa seizin guru.

5. Jangan makan di laboratorium.

6. Cuci tangan sebelum dan sesudah eksperimen.

7. Jaga tangan selalu kering untuk terhindar dari sengatan listrik.

8. Jangan mencium bau gas langsung dari mulut tabung.

9. Jangan mengembalikan zat sisa eksperimen ke dalam botol stok.

10. Jangan menuangkan zat-zat beracun ke tempat sampah.

11. Bersihkan area kerja dalam eksperimen.


12. Kembalikan semua peralatan ke tempat semula.

13. Padamkan semua pembakar sebelum meninggalkan area kerja.

14. Selalu berhati-hati dalam menggunakan alat dan bahan laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai