Anda di halaman 1dari 13

NAMA : SUMARMI

X MIPA E

TUGAS FISIKA
1. Pengertian fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori!
2. Mencari materi tentang hakikat fisika!
3. Mencari materi tentang prosedur atau metode
ilmiah!
NAMA : WINDY LESTARI

X MIPA E

TUGAS FISIKA

1. Pengertian fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori!


2. Mencari materi tentang hakikat fisika!
3. Mencari materi tentang prosedur atau metode
ilmiah!
1. PENGERTIAN FAKTA
Fakta merupakan produk paling dasar dari sains (IPA). Fakta-fakta merupakan
dasar dari konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori. Fakta menunjukkan
kebenaran dan keadaan sesuatu. Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang
benda-benda yang benar-benar ada atau peristiwa yang benar-benar terjadi dan sudah
dikonfirmasi secara objektif. karena fakta-fakta diperoleh dari hasil observasi, maka
fakta-fakta merepresentasikan apa yang dapat dilihat. Seringkali, dua buah kriteria
berikut ini digunakan untuk mengidentifikasi sebuah fakta yaitu :
 dapat diamatai secara langsung
 dapat didemonstrasikan kapan saja
Oleh karena itu, fakta-fakta terbuka bagi siapapun yang ingin mengamatinya.
Namun, kita harus ingat bahwa dua kriteria di atas tidak selalu berlaku karena ada
informasi faktual yang hanya terjadi sekali dalam jangka waktu yang sangat lama.
Contoh :
 Gunung Galunggung meletus pada tahun 1982.
 Jakarta adalah ibu Kota Indonesia.
 Proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah tanggal 17 agustus 1945.

2. PENGERTIAN KONSEP
Konsep adalah abstraksi dari kejadian-kejadian, banda-benda, atau gejala yang
memiliki sifat tertentu atau lambang. Konsep juga merupakan konstruksi mental yang
digunakan untuk menginterprestasika hasil observasi ikan, misalnya, memiliki
karakteristik tertentu yang membedakannya dengan reptil dan mamalia.
Contoh:
Konsep tentang perpindahan. Nama dari konsep adalah perpindahan, definisinya adalah
sebuah vektor yang arahnya dari benda pada kedudukan awal menuju kedudukan akhir

dan mempunyai besar yang sama dengan jarak terpendek antara dua kedudukan.

3. PENGERTIAN TEORI
Teori merupakan usaha intelektual yang sangat keras karena ilmuwan harus
berhadapan dengan kompleksitas dan kenyataan yang tidak jelas dan tersembunyi dari
pengamatan langsung.
Teori juga merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, data-data, konsep-
konsep, dan prinsip-prinsip yang saling berhubungan. Teori ini dapat berubah jika ada
bukti-bukti baru yang berlawanan dengan teori tersebut.
Menurut Kerlinger (1973) yang terjemahannya sebagai berikut. “Suatu teori adalah
seperangkat pengertian (konsepsi) definisi dan proposisi yang saling berkaitan yang
menyajikan suatu pandangan yang sistematis dari berbagai fenomena dengan
mengungkapkan adanya hubungan yang spesifik antar variabel, dengan tujuan untuk
menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena tersebut.”
Contoh:
Misalnya, Teori meteorologi membantu para ilmuan untuk memahami mengapa dan
bagaimana kabut dan awan terbentuk.

4. PENGERTIAN PRINSIP
Prinsip merupakan pernyataan yang berlaku bagi sekolompok gejala tertentu yang
mampu menjelaskan suatu kejadian. Prinsip diperoleh lewat proses induksi dari hasil
berbagai macam observasi.
Contoh:
 Logam bila dipanaskan memuai
 Semakin besar besar intensitas cahaya, semakin efektif proses fotosintesis
 Larutan yang bersifat asam bila dicampur dengan larutan yang bersifat basa
akan membentuk garam dan bersifat netral.
 Semakin besar perbedaan tekanan udara, semakin kuat angin berhembus

5. PENGERTIAN HUKUM
Hukum pada hakikatnya merupakan pernyataan hubungan antara dua variable atau
lebih dalam suatu kaitan sebab akibat. Hukum adalah prinsip yang bersifat spesifik.
Kekhasan hukum dapat ditunjukkan dari hal berikut :
 Bersifat lebih kekal karena telah berkali-kali mengalami pengujian
 Pengkhususannya dalam menunjukkan hubungan antar variable
Contoh:
Hukum ohm menunjukkan hubungan antara hambatan dengan kuat arus dan tegangan
listrik, yaitu ”besarnya hambatan sebanding dengan besarnya tegangan listrik tetapi
berbanding terbalik dengan kuat arusnya”. Hukum tersebut secara matematis
dibahasakan dalam bentuk persamaan :

R=V
dimana :
R = tahanan
V = tegangan
I = kuat arus

6. PENGERTIAN RUMUS
Rumus merupakan pernyataan matematis dari suatu fakta,konsep,prinsip,hukum
dan teori. Dalam rumus kita dapat melihat saling berkaitan antara konsep-konsep
variable-variabel. Pada umumnya prinsip dan hukum dapat di nyatakan secara
matematis.

7. PENGERTIAN MODEL
Model merupakan sebuah presentasi yang di buat untuk sesuatu yang tidak dapat di
lihat. Model sangat berguna untuk membantu memahami suatu fenomena alam,juga
berguna untuk membantu memahami suatu teori. Sebagai contoh,model atom Bohr
membantu untuk memahami teori atom.
Hakikat Fisika
 Fisika sebagai kumpulan pengetahuan
Fisika merupakan kumpulan pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala pada
benda-benda di alam. Gejala-gejala ini mulanya ditangkap oleh indera manusia, misalnya
mata sebagai alat optik dapat digunakan untuk melihat karena adanya cahaya; petir
menggelegar dapat ditangkap oleh indera pendengaran; indra peraba seperti kulit, dapat
merasakan panas.
Melalui proses interaksi antara manusia dengan alam, manusia akan menemukan
suatu pengetahuan. Hasil penemuan manusia maupun penyelidikan yang dilakukan oleh
para ilmuan, selanjutnya disusun menjadi sebuah kumpulan pengetahuan (a body
ofknowledge) yang disebut sebagai produk. Kumpulan pengetahuan tersebut, dapat
berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, ramus, teori, dan model.

1) Tujuan mempelajari fisika


Tujuan mempelajari fisika adalah agar manusia mengenai bagian-bagian dasar
dari benda dan memahami interaksi antarbenda sehingga menimbulkan gejala-gejala
di alam maupun lingkungan. Selain itu, agar manusia mampu menjelaskan fenomena-
fenomena alam yang terjadi.Fisika juga menjadi ilmu pengetahuan yang mendasar,
karena berhubungan dengan perilaku dan struktur benda, khususnya benda mati.
Fisika tidak hanya berlaku untuk benda-benda berukuran besar seperti planet dan
matahari. Benda-benda kecil pun seperti muon, elektron, proton, bahkan foton, dapat
dijelaskan melalui ilmu fisika.
2) Bidang kajian fisika
Telah disebutkan sebelumnya, bahwa fisika merupakan ilmu yang paling
mendasar dari semua cabang sains (IPA) dan berhubungan dengan perilaku dan
struktur materi. Banyak bidang yang dapat dikaji dalam fisika, misalnya mekanika,
gelombang dan optik,listrik dan magnet,termodinamika, relativitas, dan sebagainya.
Mekanika misalnya, merupakan ilmu fisika tertua yang mempelajari tentang gerak,
penyebab dan akibatnya.
Fisika terbagi menjadi fisika klasik dan fisika modem. Fisika klasik adalah
Fisika yang didasari pada prinsip-prinsip yang dikembangkan sebelum bangkitnya
teori kuantum, misalnya, mekanika, optika, termodinamika, dan magnet. Sedangkan
fisika modern merupakan salah satu bagian dari ilmu fisika yang mempelajari
perilaku materi dan energi pada skala atomik, serta partikel-partikel subatomik atau
gelombang. Fisika modern berkembang pesat pada abad ke-20 dan ke-21 sejak
penemuan teori relativitas Einstein dan radioaktivitas oleh pasangan suami istri Pierre
Currie dan Marie Currie.

 Fisika sebagai cara penyelidikan


Fisika sebagai cara penyelidikan (a way of investigating),merupakan proses yang
memberikan gambaran tentang berbagai kegiatan penemuan yang dilakukan para ilmuan,
untuk menyusun suatu ilmu pengetahuan. Sebagai dasar dari semua cabang sains (IPA),
proses pengamatan atau penyelidikan menjadi kegiatan penting dalam fisika. Fisika tidak
akan berkembang tanpa adanya pengamatan yang dikemas dalam rangkaian kegiatan
percobaan atau eksperimen. Kegiatan ilmiah tersebut dilakukan untuk membuktikan
kebenaran suatu teori, atau untuk menciptakan teori baru.
Selain itu, yang tidak kalah penting adalah kegiatan pengukuran dalam fisika. Dalam
kegiatan pengukuran, kesesuaian alat-alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data
pengukuran harus kamu perhatikan. Alat ukur harus digunakan sesuai fungsinya.
Misalnya, ketika kamu menggunakan multimeter, kamu harus menggunakan alat tersebut
untuk mengukur tegangan atau hambatan. Karenanya, tidak tepat kamu menggunakan
multimeter untuk mengukur suhu badanmu.
Teori dalam Fisika akan berkembang seiring perkembangan percobaan yang
dilakukan para ilmuan. Namun, tidak selamanya teori dirumuskan melalui kegiatan
pengamatan. Kehebatan dalam berimajinasi oleh para ilmuan, ternyata mampu
menghadirkan teori baru yang dapat digunakan untuk menjelaskan suatu pengamatan.
Teori relativitas, teori elektromagnetik tentang cahaya, dan hukum gravitasi universal
Newton, merupakan sederetan hasil imajinasi cerdas para ilmuan.

 Fisika sebagai cara berpikir


Untuk mewujudkan suatu produk fisika, diperlukan pemikiran dan kreatifitas pada
proses pengamatan atau penyelidikan fisika, oleh para ilmuan fisika (a way of thinking).
Dalam proses berpikir dan berkreasi, tentu harus diiringi dengan sikap-sikap ilmiah yang
harus diterapkan seperti jujur, rasa ingin tahu, bertanggungjawab, disiplin, dan
sebagainya.
Kegiatan pemikiran para ilmuwan fisika, dipandang sebagai kegiatan kreatif karena
ide-ide dan penjelasan-penjelasan dari suatu gejala alam, dianalisis dalam pikiran.
Karenanya, pemikiran para ilmuwan sangat berkaitan dengan hakikat fisika sebagai sikap.

PROSEDUR ILMIAH

 Pengertian Teori Metode Ilmiah


Metode ilmiah adalah proses keilmuan yang runut atau sistematis dalam rangka
memperoleh pengetahuan tertentu berdasarkan bukti fisis. Dalam bahasa Inggris
metode ilmiah disebut sebagai scientific method. Dalam metode ilmiah lmuwan atau
peneliti melakukan pengamatan terhadap suatu masalah tertentu serta membuat
hipotesis mengenai hal tersebut. Hipotesis yang telah dibuat akan dibuktikan dengan
melakukan eksperimen (lebih jauhnya akan dijelaskan dalam langkah-langkah metode
ilmiah).
Sedangkan pengertian metode ilmiah menurut para ahli adalah cara menerapkan
prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran
(Almadk ,1939).

 Tujuan Metode Ilmiah


Melakukan metode ilmiah tentu saja memiliki tujuan tertentu, beberapa tujuan

seorang peneliti melakukan metode itu adalah sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan keterampilan


Tujuan pertama dari metode ilmiah adalah meningkatkan kemampuan atau
keterampilan dari peneliti atau penulisnya. Keterampilan itu dapat meliputi
keterampilan menulis, menyusun, mengambil keputusan, kesimpulan, analisis,

hingga menerapkan prinsip ilmiah secara sistematis.

2. Untuk mengorganisasikan fakta


Penelitian ilmiah sarat akan fakta-fakta. Agar dapat menjadi kesimpulan dan teori
yang valid fakta-fakta tersebut mesti diorganisasi atau diatur dan dikembangkan
untuk membuktikan hipotesis yang telah dibuat di awal sehingga membuktikan
suatu teori, menguji atau membuat teori baru.
3. Untuk membuktikan kebenaran ilmiah

4. Metode ilmiah dilakukan untuk membuktikan kebenaran ilmiah suatu masalah.


Pembuktian itu harus melalui pertimbangan-pertimbangan logis dan pengamatan
yang jelas. Misalnya saja dalam membuktikan pertumbuhan tanaman yang
dipengaruhi cahaya matahari, maka perlu dilakukan metode ilmiah untuk
mendapatkan kebenaran ilmiahnya.
Mencari ilmu pengetahuan Metode ilmiah juga bertujuan untuk mencari atau
merumuskan ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah,
pengumpulan data terkait yang relevan, melakukan analisis data dan interprestasi
dari data dan temuan. Setelah semua proses itu dijalani barulah ditarik kesimpulan
dengan pertimbangan-pertimbangan yang ada.

5. Mendapatkan pengetahuan yang teruji


Tujuan akhir dari metode ilmiah adalah mendapatkan hasil yang rasional dan
teruji dari sebuah masalah sehingga dapat menambah pengetahuan peneliti dan
orang lain.

 Langkah-langkah Metode Ilmiah


Dalam menjalani metode ilmiah harus dipenuhi langkah-langkah tertentu. Metode
ilmiah adalah suatu yang sistematis sehingga langkah-langkahnya tidak boleh dibalik,
harus sesuai urutannya. Berikut adalah langkah metode ilmiah yang wajib kamu

ketahui.

1. Perumusan masalah
Metode ilmiah dimulai dari perumusan masalah. Masalah inilah yang akan
diteliti dan dicari solusinya. Rumusan masalah berupa pertanyaan-pertanyaan
mengenai objek yang diteliti yang memiliki batas yang jelas serta dapat diketahui
faktor-faktor terkaitnya.
2. Penyusunan kerangka penelitian
Sebelum menentukan hipotesis sebaiknya setiap peneliti menyusun kerangka
penelitian sepertidiagram alir atau diagram tulang ikan. Dengan adanya kerangka
ini diharapkan peneliti dapat berpikir secara sistematis dan dapat memilah-milah
masalah. Selain itu, argumentasi-argumentasi yang menjelaskan berkaitan
dengan masalah disusun secara rasional dan sistematis.
3. Perumusan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara mengenai pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
pada rumusan masalah. Hipotesis merupakan kesimpulan kerangka berpikir yang

telah dikembangkan.
4. Eksperimen atau pengujian hipotesis
Hipotesis yang telah dibuat sebelumnya perlu diuji dengan melakukan penelitian
untuk membuktikan teori yang telah dibuat. Dalam pengujian hipotesis fakta-fakta
dikumpulkan dan dipilah mana yang bersinggungan dengan rumusan masalah dan

mendukung hipotesis.
5. Penarikan kesimpulan
Setelah melakukan eksperimen dan mendapatkan fakta-fakta atau data yang
mendukung selanjutnya adalah menarik kesimpulan apakah hipotesis yang diajukan di
awal itu diterima atau ditolak. Jika fakta atau data yang ditemukan mendukung
hipotesis maka hipotesis itu dapat diterima. Namun, jika sebaliknya, maka hipotesis

tersebut ditolak.

Apa yang perlu dilakukan jika hipotesis ditolak?


Tidak perlu sampai memanipulasi data namun cukup dengan mencari alasan atau
penjelasan yang rasional mengapa hipotesis tersebut tertolak.
 Unsur Metode Ilmiah
Sebagaimana yang ditulis dalam laman mengenai metode ilmiah di Wikipedia,
terdapat beberapa unsur dalam metode ilmiah, unsur-unsur tersebut adalah sebagai
berikut:

1. Karakterisasi
Karakterisasi terdiri dari pengamatan dan pengukuran terhadap objek yang diteliti.
Hasil dari karakterisasi ini adalah data-data atau fakta yang dapat digunakan untuk
menyusun dan membuktikan hipotesis.

2. Hipotesis
Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, hipotesis adalah penjelasan teoritis
yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran. Hipotesis perlu
dibuktikan dengan eksperimen.

3. Prediksi
Prediksi merupakan deduksi logis dari hipotesis yang telah ditentukan di awal.

4. Eksperimen
Eksperimen adalah kegiatan pengujian dari semua unsur sebelumnya, berupa
penelitian atau observasi dari masalah yang ada.

 Penulisan Ilmiah
Metode ilmiah sangat berkaitan dengan penulisan ilmiah. Jika metode ilmiah adalah
jalan untuk menemukan suatu pengetahuan maka penulisan ilmiah adalah metode
untuk melaporkan penemuan itu agar dapat dibaca dan diketahui banyak orang.
Penulisan ilmiah disusun oleh langkah-langkah tertentu sebagai berikut:

1. Pemilihan masalah
Metode ilmiah ataupun penulisan ilmiah berawal dari penentuan masalah yang
akan dikaji. Masalah tersebut harus dapat digali dari sumber empiris dan teoritis.
Dapat ditentukan latar belakangnya, tujuan dan manfaat pengkajiannya dalam
sebuah pendahuluan. Agar masalah yang diangkat dapat digali dengan baik maka
harus diiringi dengan studi literatur yang relevan.
2. Rumusan Masalah
Setelah menentukan masalah maka selanjutnya adalah memformulasikan masalah
tersebut dalam rumusan masalah yang ditulis dan disusun dalam bentuk
pertanyaan. Rumusan masalah inilah yang akan dijawab nantinya.
3. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis yang akan dibuat harus relevan dengan rumusan masalah yang telah
ditentukan sebelumnya. Hipotesis digali dari kajian pustaka dengan referensi-
referensi terkait, tidak bisa asal tebak saja.
4. Metodologi/pendekatan penelitian
Dalam penulisan ilmiah harus disampaikan metode atau metodologi yang
digunakan dalam penelitiannya. Di samping itu juga harus jelas pendekatan apa
yang dipakai dalam merancang penelitian agar hasilnya dapat diklaim valid dan
terukur.
5. Menyusun instrumen penelitian
Setelah menentukan metode atau pendekatan yang diambil maka selanjutnya
peneliti diharuskan merancang instrumen yang akan digunakan dalam penelitian
tersebut. Misalnya alat dan bahan yang dibutuhkan. Hal ini harus jelas agar dapat
melakukan pengumpulan data dengan baik. Instrumen yang tepat dan layak akan
menentukan dapat mengukur variabel penelitian. Instrumen ini dijelaskan dalam
tulisan ilmiah yang dibuat.
6. Mengumpulkan dan menganalisis data
Eksperimen dilakukan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam menguji
hipotesis. Dengan bantuan instrumen tadi, data-data yang diperoleh kemudian di
analisis dengan metode statistik yang relevan dengan tujuan penelitian atau
pengujian secara kualitatif.
7. Menuliskan kesimpulan
Proses terakhir dalam penulisan ilmiah adalah menarik kesimpulan dari data yang
telah analisis dan mencocokkan kesimpulannya dengan hipotesis yang telah
dibuat. Lewat kesimpulan inilah akan ditemukan jawaban dari masalah dan
kebenaran dari hipotesi yang telah diajukan sebelumnya.

Format penulisan ilmiah sebenarnya beragam, hanya saja kerangka umumnya adalah
sebagaimana yang dijelaskan di atas.
 Contoh Metode Ilmiah
Sebagai bagian akhir dari artikel ini saya akan berikan contoh metode ilmiah yang
barangkali dapat membantu kamu menyelesaikan tugas sekolah atau kuliah. Contoh
metode ilmiah ini adalah metode ilmiah biologi dalam pengamatan pertumbuhan
kecambah kacang hijau.

Anda mungkin juga menyukai