X MIPA E
TUGAS FISIKA
1. Pengertian fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori!
2. Mencari materi tentang hakikat fisika!
3. Mencari materi tentang prosedur atau metode
ilmiah!
NAMA : WINDY LESTARI
X MIPA E
TUGAS FISIKA
2. PENGERTIAN KONSEP
Konsep adalah abstraksi dari kejadian-kejadian, banda-benda, atau gejala yang
memiliki sifat tertentu atau lambang. Konsep juga merupakan konstruksi mental yang
digunakan untuk menginterprestasika hasil observasi ikan, misalnya, memiliki
karakteristik tertentu yang membedakannya dengan reptil dan mamalia.
Contoh:
Konsep tentang perpindahan. Nama dari konsep adalah perpindahan, definisinya adalah
sebuah vektor yang arahnya dari benda pada kedudukan awal menuju kedudukan akhir
dan mempunyai besar yang sama dengan jarak terpendek antara dua kedudukan.
3. PENGERTIAN TEORI
Teori merupakan usaha intelektual yang sangat keras karena ilmuwan harus
berhadapan dengan kompleksitas dan kenyataan yang tidak jelas dan tersembunyi dari
pengamatan langsung.
Teori juga merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, data-data, konsep-
konsep, dan prinsip-prinsip yang saling berhubungan. Teori ini dapat berubah jika ada
bukti-bukti baru yang berlawanan dengan teori tersebut.
Menurut Kerlinger (1973) yang terjemahannya sebagai berikut. “Suatu teori adalah
seperangkat pengertian (konsepsi) definisi dan proposisi yang saling berkaitan yang
menyajikan suatu pandangan yang sistematis dari berbagai fenomena dengan
mengungkapkan adanya hubungan yang spesifik antar variabel, dengan tujuan untuk
menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena tersebut.”
Contoh:
Misalnya, Teori meteorologi membantu para ilmuan untuk memahami mengapa dan
bagaimana kabut dan awan terbentuk.
4. PENGERTIAN PRINSIP
Prinsip merupakan pernyataan yang berlaku bagi sekolompok gejala tertentu yang
mampu menjelaskan suatu kejadian. Prinsip diperoleh lewat proses induksi dari hasil
berbagai macam observasi.
Contoh:
Logam bila dipanaskan memuai
Semakin besar besar intensitas cahaya, semakin efektif proses fotosintesis
Larutan yang bersifat asam bila dicampur dengan larutan yang bersifat basa
akan membentuk garam dan bersifat netral.
Semakin besar perbedaan tekanan udara, semakin kuat angin berhembus
5. PENGERTIAN HUKUM
Hukum pada hakikatnya merupakan pernyataan hubungan antara dua variable atau
lebih dalam suatu kaitan sebab akibat. Hukum adalah prinsip yang bersifat spesifik.
Kekhasan hukum dapat ditunjukkan dari hal berikut :
Bersifat lebih kekal karena telah berkali-kali mengalami pengujian
Pengkhususannya dalam menunjukkan hubungan antar variable
Contoh:
Hukum ohm menunjukkan hubungan antara hambatan dengan kuat arus dan tegangan
listrik, yaitu ”besarnya hambatan sebanding dengan besarnya tegangan listrik tetapi
berbanding terbalik dengan kuat arusnya”. Hukum tersebut secara matematis
dibahasakan dalam bentuk persamaan :
R=V
dimana :
R = tahanan
V = tegangan
I = kuat arus
6. PENGERTIAN RUMUS
Rumus merupakan pernyataan matematis dari suatu fakta,konsep,prinsip,hukum
dan teori. Dalam rumus kita dapat melihat saling berkaitan antara konsep-konsep
variable-variabel. Pada umumnya prinsip dan hukum dapat di nyatakan secara
matematis.
7. PENGERTIAN MODEL
Model merupakan sebuah presentasi yang di buat untuk sesuatu yang tidak dapat di
lihat. Model sangat berguna untuk membantu memahami suatu fenomena alam,juga
berguna untuk membantu memahami suatu teori. Sebagai contoh,model atom Bohr
membantu untuk memahami teori atom.
Hakikat Fisika
Fisika sebagai kumpulan pengetahuan
Fisika merupakan kumpulan pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala pada
benda-benda di alam. Gejala-gejala ini mulanya ditangkap oleh indera manusia, misalnya
mata sebagai alat optik dapat digunakan untuk melihat karena adanya cahaya; petir
menggelegar dapat ditangkap oleh indera pendengaran; indra peraba seperti kulit, dapat
merasakan panas.
Melalui proses interaksi antara manusia dengan alam, manusia akan menemukan
suatu pengetahuan. Hasil penemuan manusia maupun penyelidikan yang dilakukan oleh
para ilmuan, selanjutnya disusun menjadi sebuah kumpulan pengetahuan (a body
ofknowledge) yang disebut sebagai produk. Kumpulan pengetahuan tersebut, dapat
berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, ramus, teori, dan model.
PROSEDUR ILMIAH
ketahui.
1. Perumusan masalah
Metode ilmiah dimulai dari perumusan masalah. Masalah inilah yang akan
diteliti dan dicari solusinya. Rumusan masalah berupa pertanyaan-pertanyaan
mengenai objek yang diteliti yang memiliki batas yang jelas serta dapat diketahui
faktor-faktor terkaitnya.
2. Penyusunan kerangka penelitian
Sebelum menentukan hipotesis sebaiknya setiap peneliti menyusun kerangka
penelitian sepertidiagram alir atau diagram tulang ikan. Dengan adanya kerangka
ini diharapkan peneliti dapat berpikir secara sistematis dan dapat memilah-milah
masalah. Selain itu, argumentasi-argumentasi yang menjelaskan berkaitan
dengan masalah disusun secara rasional dan sistematis.
3. Perumusan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara mengenai pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
pada rumusan masalah. Hipotesis merupakan kesimpulan kerangka berpikir yang
telah dikembangkan.
4. Eksperimen atau pengujian hipotesis
Hipotesis yang telah dibuat sebelumnya perlu diuji dengan melakukan penelitian
untuk membuktikan teori yang telah dibuat. Dalam pengujian hipotesis fakta-fakta
dikumpulkan dan dipilah mana yang bersinggungan dengan rumusan masalah dan
mendukung hipotesis.
5. Penarikan kesimpulan
Setelah melakukan eksperimen dan mendapatkan fakta-fakta atau data yang
mendukung selanjutnya adalah menarik kesimpulan apakah hipotesis yang diajukan di
awal itu diterima atau ditolak. Jika fakta atau data yang ditemukan mendukung
hipotesis maka hipotesis itu dapat diterima. Namun, jika sebaliknya, maka hipotesis
tersebut ditolak.
1. Karakterisasi
Karakterisasi terdiri dari pengamatan dan pengukuran terhadap objek yang diteliti.
Hasil dari karakterisasi ini adalah data-data atau fakta yang dapat digunakan untuk
menyusun dan membuktikan hipotesis.
2. Hipotesis
Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, hipotesis adalah penjelasan teoritis
yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran. Hipotesis perlu
dibuktikan dengan eksperimen.
3. Prediksi
Prediksi merupakan deduksi logis dari hipotesis yang telah ditentukan di awal.
4. Eksperimen
Eksperimen adalah kegiatan pengujian dari semua unsur sebelumnya, berupa
penelitian atau observasi dari masalah yang ada.
Penulisan Ilmiah
Metode ilmiah sangat berkaitan dengan penulisan ilmiah. Jika metode ilmiah adalah
jalan untuk menemukan suatu pengetahuan maka penulisan ilmiah adalah metode
untuk melaporkan penemuan itu agar dapat dibaca dan diketahui banyak orang.
Penulisan ilmiah disusun oleh langkah-langkah tertentu sebagai berikut:
1. Pemilihan masalah
Metode ilmiah ataupun penulisan ilmiah berawal dari penentuan masalah yang
akan dikaji. Masalah tersebut harus dapat digali dari sumber empiris dan teoritis.
Dapat ditentukan latar belakangnya, tujuan dan manfaat pengkajiannya dalam
sebuah pendahuluan. Agar masalah yang diangkat dapat digali dengan baik maka
harus diiringi dengan studi literatur yang relevan.
2. Rumusan Masalah
Setelah menentukan masalah maka selanjutnya adalah memformulasikan masalah
tersebut dalam rumusan masalah yang ditulis dan disusun dalam bentuk
pertanyaan. Rumusan masalah inilah yang akan dijawab nantinya.
3. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis yang akan dibuat harus relevan dengan rumusan masalah yang telah
ditentukan sebelumnya. Hipotesis digali dari kajian pustaka dengan referensi-
referensi terkait, tidak bisa asal tebak saja.
4. Metodologi/pendekatan penelitian
Dalam penulisan ilmiah harus disampaikan metode atau metodologi yang
digunakan dalam penelitiannya. Di samping itu juga harus jelas pendekatan apa
yang dipakai dalam merancang penelitian agar hasilnya dapat diklaim valid dan
terukur.
5. Menyusun instrumen penelitian
Setelah menentukan metode atau pendekatan yang diambil maka selanjutnya
peneliti diharuskan merancang instrumen yang akan digunakan dalam penelitian
tersebut. Misalnya alat dan bahan yang dibutuhkan. Hal ini harus jelas agar dapat
melakukan pengumpulan data dengan baik. Instrumen yang tepat dan layak akan
menentukan dapat mengukur variabel penelitian. Instrumen ini dijelaskan dalam
tulisan ilmiah yang dibuat.
6. Mengumpulkan dan menganalisis data
Eksperimen dilakukan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam menguji
hipotesis. Dengan bantuan instrumen tadi, data-data yang diperoleh kemudian di
analisis dengan metode statistik yang relevan dengan tujuan penelitian atau
pengujian secara kualitatif.
7. Menuliskan kesimpulan
Proses terakhir dalam penulisan ilmiah adalah menarik kesimpulan dari data yang
telah analisis dan mencocokkan kesimpulannya dengan hipotesis yang telah
dibuat. Lewat kesimpulan inilah akan ditemukan jawaban dari masalah dan
kebenaran dari hipotesi yang telah diajukan sebelumnya.
Format penulisan ilmiah sebenarnya beragam, hanya saja kerangka umumnya adalah
sebagaimana yang dijelaskan di atas.
Contoh Metode Ilmiah
Sebagai bagian akhir dari artikel ini saya akan berikan contoh metode ilmiah yang
barangkali dapat membantu kamu menyelesaikan tugas sekolah atau kuliah. Contoh
metode ilmiah ini adalah metode ilmiah biologi dalam pengamatan pertumbuhan
kecambah kacang hijau.