Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Blambangan Umpu


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/I
Materi Pokok : Hakikat dan Peranan Fisika dalam Kehidupan
Alokasi Waktu : 3 JP x 40 menit

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-
aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar

3.1 Menerapkan hakikat ilmu Fisika, metode ilmiah, dan keselamatan kerja
di laboratorium serta peran Fisika dalam kehidupan.
4.1 Membuat prosedur kerja ilmiah dan keselamatan kerja misalnya pada
pengukuran kalor

C. Indikator

3.1.1 Menunjukkan contoh fenomena Fisika dalam kehidupan sehari-hari


dan hubungannya dengan disiplin ilmu lain.
3.1.2 Menjelaskan hakikat pembelajaran fisika
3.1.3 Menjelaskan cabang-cabang fisika
4.1.1 Menggambar keadaan lingkungan yang berkaitan dengan fisika
4.1.2 Melakukan pengamatan terhadap hasil gambar untuk mengetahui
ruang lingkup fisika
4.1.3 Mempresentasikan ruang lingkup fisika dan cabang fisika dalam
peristiwa yang ditemui

D. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran rencana pelaksanaan pembelajaran untuk menentukan


fokus secara empirik, sebagai berikut.
1. Setelah menyimak materi yang disampaikan oleh guru, siswa diharapkan
semakin meyakini kebesaran Allah SWT yang terealisasikan dari
kepahaman mengenai hakikat fisika dan prosedur ilmiah
2. Setelah guru menyampaikan materi dan disertai kegiatan diskusi
kelompok hakikat fisika dan peranan fisika, siswa diharapkan menjadi
semakin aktif dalam mengemukakan pendapat serta semakin percaya diri.
3. Setelah siswa diberikan apersepsi terkait konsep fisika pada pada,
sehingga siswa dapat menjabarkan konsep fisika pada gambr tersebut dan
makna fisika dan hakikat fisika.
4. Setelah memenuhi tugas membaca buku siswa tentang hakikat fisika dan
peranan fisika berdasarkan panduan di LKPD serta menggambar keadaan
lingkungan yang berkaitan dengan fisika, sehingga siswa dapat
menjabarkan ruang lingkup fisika dan cabang fisika dalam peristiwa yang
ditemui.

E. Materi Pembelajaran

 Faktual
Berbagai gambar/foto tentang peranan fisika, seperti tensimeter dan
termometer.

 Konseptual
Menurut kamus, hakikat adalah inti dari segla sesuaitu atau yang menjadi
jiwa sesuatu. Collette dan Chiappatta (1994) menyatakan bahwa “sains
pada hakikatnya merupakan sebuah produk atau kumpulan pengetahuan
(“a body of knowledge”), sikap atau cara berpikir (“a way of thinking”)
dan proses atau cara untuk menyelidiki (“a way of investigating”) dapat
dilihat bagan pada Gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1. Bagan Hakikat Pembelajaran Fisika

a. Fisika sebagai produk ilmiah


Pada fisika, kumpulan-kumpulan pengetahuan itu dapat berupa fakta,
konsep, prinsip, hukum, rumus, teori, dan model.
1) Fakta adalah keadaaan atau kenyataan yang sesungguhnya dari
segala peristiwa yang terjadi di alam yang dapat ditangkap oleh
indera manusia dan diakui oleh banyak orang (umum) sebagai suatu
pengetahuan. Dua kriteria yang digunakan untuk mengidentifikasi
sebuah fakta dalam fisika yaitu: dapat diamati secara langsung dan
dapat didemonstrasikan kembali di waktu yang lain. Fakta
merupakan dasar bagi konsep, prinsip, hukum, teori atau model.
Sebaliknya kita juga dapat menyatakan bahwa, konsep, prinsip,
hukum, teori, dan model keberadaannyan untuk menjelaskan dan
memahami fakta. Contoh fakta dalam fisika antara lain magnet dapat
manarik besi, logam dapat menghantarkan listrik, kalor dapat
merubah wujud benda.
2) Konsep adalah gagasan atau abstraksi dari suatu benda atau
fenomena alam yang mempunyai sifat atau simbol tertentu. Konsep
berfungsi sebagai penghubung antara suatu fakta dengan fakta lain
yang saling berubungan. Menurut Bruner, Goodnow dan Austin
(Collette dan Chiappetta: 1994) konsep memiliki lima elemen atau
unsur penting yaitu nama, definisi, atribut, nilai (value), dan contoh.
Yang dimaksud dengan atribut itu misalnya adalah warna, ukuran,
bentuk, bau, dan sebagainya. Contoh-contoh konsep dalam fisika
antara lain frekuensi yang didefinisikan sebagai jumlah getaran per
satuan waktu dan kecepatan yang didefinisikan sebagai perubahan
posisi benda tiap satuan waktu.
3) Prinsip adalah pola umum (generalisasi) dari hubungan antara
konsep-konsep yang berkaitan. Prinsip adalah hukum yang bersifat
khusus. Contoh prinsip dalam fisika adalah gaya sentripetal
menyebabkan benda bergerak melingkar.
4) Hukum adalah prinsip yang bersifat umum dan kebenarannya telah
diterima karena telah teruji secara konsisten dan didukung oleh
bukti-bukti ilmiah. Hukum Fisika adalah suatu aturan dasar yang
menyimpulkan pengamatan berkaitan untuk menjelaskan suatu pola
kejadian. Contoh hukum fisika antara lain hukum pemantulan cahaya
yang menyatakan bahwa sudut datang berkas cahaya sama dengan
sudut pantulnya. Hukum fisika tidak dapat memberi alasasn
mengapa fenomena ini terjadi, hukum fisika secara sederhana
hanyalah menceritakan fenomena tersebut.
5) Rumus adalah pernyataan matematis dari suatu fakta, konsep,
prinsip, hukum, dan teori. Dalam rumus kita dapat melihat saling
keterkaitan antara konsep-konsep dan variabel-variabel. Pada
umumnya prinsip dan hukum dapat dinyatakan secara matematis.
Misalnya hukum II Newton dapat dinyatakan dengan rumus F=ma.
(F=gaya, m=massa: jika massa nya konstan, a=percepatan)
6) Teori adalah suatu penjelasan berdasarkan pada berbagai
pengamatan yang didukung oleh hasil-hasil eksperimen. Teori
disusun untuk menjelaskan sesuatu yang tersembunyi atau tidak
dapat langsung diamati, misalnya teori atom, teori kinetik gas, teori
relativitas. Teori tetaplah teori tidak mungkin menjadi hukum atau
fakta. Teori bersifat tentatif sampai terbukti tidak benar dan
diperbaiki. Hawking (1988) yang dikutip oleh Collette dan
Chiappetta (1994) menyatakan bahwa “kita tidak dapat
membuktikan kebenaran suatu teori meskipun banyak hasil
eksperimen mendukung teori tersebut, karena kita tidak pernah yakin
bahwa pada waktu yang akan datang hasilnya tidak akan kontradiksi
dengan teori tersebut, sedangkan kita dapat membuktikan
ketidakbenaran suatu teori cukup dengan hanya satu bukti yang
menyimpang. Jadi, teori memiliki fungsi yang berbeda dengan fakta,
konsep maupun hukum.
7) Model adalah representasi dari suatu benda atau sistem yang dibuat
sebagai visualisasi untuk memudahkan pemahaman terhadap suatu
benda atau fenomena alam tertentu. Contoh model dalam fisika
antara lain model atom Thomson dan model atom Rutherford.

b. Fisika Sebagai Proses Ilmiah


Fisika sebagai proses ilmiah berkaitan dengan cara kerja para ilmuwan
untuk memperoleh pengetahuan-pengetahuan yang menyusun fisika.
Pengetahuan-pengetahuan dalam fisika tersebut diperoleh melalui salah
satu cara penyelidikan (a way of investigating) terhadap suatu
fenomena alam tertentu. Untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu
fenomena alam, seorang ilmuwan dituntut untuk melakukan sejumlah
proses sains yang meliputi:
1) Mengamati (mengobservasi), adalah melakukan kegiatan yang
melibatkan panca indera, yaitu melihat, mendengar, merasakan,
meraba (menyentuh), atau mencium suatu benda atau fenomena yang
diselidiki.
2) Menggolongkan (mengklasifikasi), adalah memilih berbagai benda
atau fenomena alam berdasarkan persamaan sifat atau
karakteristiknya, sehingga diperoleh kumpulan sejenis dari benda
atau fenomena alam yang diselidiki
3) Melakukan pengukuran, adalah membandingkan besaran tertentu
dari suatu benda atau fenomena alam dengan besaran lain (sejenis)
yang ditetapkan sebagai satuan. Dalam melakukan pengukuran,
seorang ilmuwan hendaknya memilih alat ukur yang sesuai,
menggunakan alat ukur dengan ketetapan tertentu, dan
memperhitungkan ketidakpastian pengukuran.
4) Mengajukan pertanyaan, adalah membuat pertanyaan-pertanyaan
terkait benda atau fenomena alam yang diselidiki dan
mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dapat
dijawab melalui penyeledikan ilmiah.
5) Merumuskan hipotesis, adalah menjelaskan pengamatan dalam
terminologi konsep dan prinsip serta menggunakan penjelasan untuk
membuat prediksi fenomena yang diamati.
6) Merencanakan dan melakukan penyelidikan (percobaan), adalah
membuat rancangan kerja ilmiah untuk memperoleh sejumlah data
dan kemudian melakukan kerja ilmiah sesuai rancangan tersebut.
7) Menginterpretasi dan menafsirkan data atau informasi, adalah
melakukan analisis data, melakukan generalisasi, menarik
kesimpulan, serta membuat prediksi berdasarkan pola atau acuan
tertentu.
8) Mengomukasikan, adalah menyampaikan laporan hasil percobaan
atau penyelidikan dengan menggunakan cara dan media yang tepat.
c. Fisika Sebagai Sikap Ilmiah
Penyusunan pengetahuan fisika diawali dengan kegiatan-kegiatan
kreatif seperti pengamatan, pengukuran, dan penyelidikan atau
percobaan, yang semua itu memerlukan proses mental dan sikap yang
berasal dan pemikiran. Jadi dengan pemikirannya orang bertindak dan
bersikap, sehingga akhirnya dapat melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah.
Pemikiran-pemikiran para ilmuwan yang bergerak dalam bidang fisika
itu menggambarkan rasa ingin tahu dan rasa penasaran mereka yang
besar, diiringi dengan rasa percaya, sikap objektif, jujur dan terbuka
serta mau mendengarkan pendapat orang lain. Sikap-sikap itulah yang
kemudian memaknai hakikat fisika sebagai sikap atau “a way of
thinking”.

Contoh soal: “Energi tidak dapat dimusnahkan dan energi tidak dapat
diciptakan”. Jelaskan pernyataan tersebut berdasarkan konsep hakikat
fisika!

Jawaban: Pernyataan tersebut merupakan peran fisika sebagai produk,


yaitu hukum kekekalan energi. Hukum merupakan prinsip yang bersifat
umum dan kebenarannya telah diterima karena teruji secara konsisten
dan didukung oleh bukti-bukti ilmiah

Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang lahir dan berkembang


melalui langkah-langkah observasi (pengamatan), perumusan masalah,
penyusunan hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta
pengujian hipotesis dan konsep. Jadi dapat dikatakan bahwa hakikat
fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari materi dan energi
serta interaksi anatara keduanya melalui serangkaian proses yang
dikenal dengan metode ilmiah.
(Kanginan, 2013: 7-10)
Berikut adalah cabang-cabang fisika:
a) Mekanika klasik, menjelaskan gaya yang bekerja pada benda dan
berdasarkan pada hukum-hukum Newton. Bahasan tersebut muncul
sebelum era 1900-an atau era sebelum fisika modern. Subbagian dari
mekanika klasik antara lain kinematika, dinamika, fluida statis, dan
fluida dinamis.
b) Elektromagnetik, menggabungkan konsep listrik dan magnet serta
menjelaskan gelombang elektromagnetik. Subbagian dari
elektromagnetik antara lain elektrostatis, listrik, dan optik.
c) Termodinamika dan mekanika statistik, merupakan cabang fisika yang
menjelaskan perubahan dari suhu, tekanan, dan volume dari sistem
fisika secara makroskopis serta perpindahan energi dalam bentuk kalor.
d) Relativitas, terdiri dari teori relativitas khusus dan teori relativitas
umum.
e) Mekanika kuantum, merupakan cabang fisika yang menjelaskan sistem
atom dan subatom serta interaksinya dalam bentuk radiasi.
f) Astrofisika, merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari alam raya,
termasuk sifat dan interaksi benda langit dalam bidang ilmu astronomi.
g) Biofiska, merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari interaksi dari
proses biologis.
h) Fisika kimia, merupakan cabang ilmu fisika yang berhubungan dengan
ilmu kima.
i) Ekonofisika, merupakan cabang ilmu fisika yang menerapkan proses
fisika dalam ilmu ekonomi.
j) Geofisika, merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari struktur
planet bumi.
k) Fisika medik, merupakan cabang ilmu fisika yang berhubungan dengan
kesehatan.
(Ruwanto, 2017: 6)
 Prosedural
Materi prosedural, yaitu menggambar keadaan lingkungan yang berkaitan
dengan fisika, sehingga siswa dapat menjabarkan ruang lingkup fisika dan
cabang fisika dalam peristiwa yang ditemui.

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik
Model pembelajaran : Inkuiri terbimbing
Metode : Diskusi, presentasi, tanya jawab, pengamatan, dan
ceramah

G. Media Pembelajaran

1. Media/Alat: Papan tulis dan spidol


2. Bahan : Media cetak (Bahan ajar, gambar aperespi, dan LKPD)

H. Sumber Belajar

Ruwanto, Bambang. 2017. Buku Fisika SMA Kelas X. Yudistira. Yogyakarta.


Hal 264.

Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Erlangga. Jakarta.


Hal 495.
I. Langkah-langah Pembelajaran

Pertemuan 1

1. Kegiatan Pendahuluan
Tabel 1. Kegiatan Pendahuluan
Tahapan Preskripsi Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran Aktivitas guru Aktivitas siswa waktu
o Guru membuka pembelajaran dengan salam o Siswa menjawab salam dari 30 menit
guru
o Guru membimbing siswa untuk berdoa bersama o Siswa berdoa bersama
sebelum pembelajaran dimulai. dengan guru.
o Guru memeriksa kehadiran siswa. o Siswa menjawab pertanyaan
Orientasi dari guru.
o Guru mengemukakan tujuan pembelajaran o Siswa menyimak penjelasan
guru
o Sebelum memulai pembelajaran, guru memberikan o Siswa mengerjakan soal
soal tes tertulis kepada siswa sebelum memulai pretest yang diberikan oleh
pembelajaran (pretest) guru
Apersepsi o Guru memberikan pertanyaan untuk merangsang o Siswa menjawab pertanyaan
stimulus siswa. dari guru.
“Apakah ada yang sudah pernah melihat tensimeter
dan termometer? Apa kegunaan kedua alat
tersebut?”
o Guru mengaitkan pertanyaan dengan materi yang o Siswa menyimak penjelasan
akan dibahas, yaitu peranan fisika dan dari guru.
mengaitkannya dengan cabang-cabang fisika.
o Guru memberikan pertanyaan tentang “Apa yang o Siswa menjawab pertanyaan
dipelajari dalam fisika?” dari guru
o Guru melakukan pemantapan konsep tentang o Siswa menyimak pertanyaan
hakikat fisika dan cabang-cabang fisika dari guru.

2. Kegiatan Inti
Tabel 2. Kegiatan Inti
Tahapan Preskripsi Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran Aktivitas guru Aktivitas siswa waktu
Mengamati (Kegiatan belajar 1) 80 menit
o Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok o Siswa dibagi menjadi 8
kelompok
o Guru membagikan LKPD kepada masing-masing o Perwakilan kelompok
kelompok. mengambil LKPD
o Guru meminta siswa untuk menggambar keadaan o Siswa menggambar keadaan
lingkungan mereka yang berkaitan dengan fisika lingkungan yang berkaitan
di kolom LKPD yang telah disediakan dengan fisika di kolom
LKPD yang telah disediakan
o Guru meminta siswa untuk mengamati ruang o Siswa mengamati ruang
lingkup fisika dan cabang-cabang fisika pada lingkup fisika dan cabang-
gambar lingkungan yang telah dibuat. cabang fisika pada gambar
lingkungan yang telah dibuat.
o Guru meminta siswa untuk mengerjakan konsep o Siswa mengerjakan konsep
hakikat fisika dan cabang-cabang fisika pada hakikat fisika dan cabang-
kolom LKPD yang telah disediakan. cabang fisika pada kolom
LKPD yang telah disediakan.
Menanya o Guru bertanya tentang hasil gambaran siswa dan o Siswa menjawab pertanyaan
mengarahkan ke materi peranan fisika dalam dari guru.
kehidupan dan cabang-cabang fisika.
Mengasosiasi dan o Guru meminta masing-masing kelompok untuk o Masing-masing kelompok
mengumpulkan menjelaskan hasil dari gambaran yang telah menjelaskan hasil gambaran
informasi dibuat oleh masing-masing kelompok yang telah dibuat.
Mengkomunikasikan o Guru meminta kelompok lain untuk menanggapi o Masing-masing kelompok
hasil presentasi kelompok yang sedang presentasi memberikan komentar
tentang hasil penyampaian
kelompok lain yang sedang
presentasi
o Guru menambahkan atau memperbaiki jika ada o Siswa menyimak penjelasan
kesalahan dalam pernyataan siswa. dari guru

3. Kegiatan Penutup
Tabel 3. Kegiatan Penutup
Tahapan Preskripsi Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran Aktivitas guru Aktivitas siswa waktu
Menyimpulkan o Guru meminta siswa untuk menyimpulkan hasil o Siswa menyimpulkan hasil 10 menit
pembelajaran tentang hakikat fisika dan peranan pembelajaran tentang hakikat
dalam kehidupan sehari-hari pada hari ini. fisika dan peranan dalam
kehidupan sehari-hari pada
hari ini.
Mengevaluasi o Guru menegur siswa yang membuat keributan di o Siswa menyimak dan
kelas. menjawab pertanyaan dari
o Guru menanyakan ke siswa pembelajaran sudah guru
berjalan dengan baik atau belum.
Memberikan tindak o Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal o Siswa menyimak penjelasan
lanjut evaluasi yang terdapat di bahan ajar secara dari guru
individu sebagai pekerjaan rumah
o Guru meminta siswa untuk menutup pembelajaran o Siswa menutup pembelajaran
J. Teknik Penilaian

1. Penilaian Sikap
Teknik Penilaian : Observasi
Bentuk Instrumen : Lembar observasi
Kisi-kisi
Tabel 4. Penilaian Sikap
Butir
No Sikap/nilai
Instrumen
1 Rasa ingin tau 1
2 Ketelitian dalam melakukan pengamatan 2
3 Ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar dan 3
bekerja, baik secara individu maupun berkelompok.
4 Keterampilan berkomunikasi pada saat belajar 4

2. Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes Tulis
Bentuk Instrumen : Pilihan ganda, uraian, dan isian rumpang.
Kisi-kisi : Terlampir

3. Keterampilan
Teknik Penilaian : Observasi
Bentuk Instrumen : Check list
Kisi-kisi :
Tabel 5. Penilaian Observasi
Butir
No Keterampilan
Instrumen
1 Deskripsi pengamatan 1
2 Menafsirkan peristiwa yang akan terjadi 2
3 Melakukan pengamatan 3
4 Mempresentasikan hasil pengamatan 4

Blambangan Umpu, 23 Juli 2019

Mengetahui,
Guru Pamong Guru Program Pengalaman Lapangan
Andriati, S.Pd. Amelia Yuni Saputri
NIP. 198304152010012016 NPM. 1613022042

Kepala Sekolah

Zubaidah, M. Pd.
NIP. 197308102005012006

Anda mungkin juga menyukai