Anda di halaman 1dari 25

KEWENANGAN DAN TATA KERJA SERTA PROGRAM

KERJA SUPERVISOR PENDIDIKAN

(Tugas I Supervisi Pendidikan Fisika)

Dosen Pengampu:
1. Prof. Dr. Undang Rosidin, M.Pd.
2. Prof. Dr. Agus Suyatna, M.Si.

Oleh:
Zahra Maria Ulfa
(2023022013)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Upaya peningkatkan kualitas sumber daya manusia salah satunya melalui


proses pembelajaran di sekolah. Guru merupakan komponen sumber daya
manusia dalam bidang pendidikan yang harus dibina dan dikembangkan terus
menerus. Agar para guru mampu melaksanakan tugas-tugas yang menjadi
tanggung jawabnya di sekolah perlu senantiasa mendapat penyegaran dalam
bentuk bantuan teknis. Bantuan teknis ini diberikan kepada guru sebagai upaya
peningkatan kapasitas secara terus menerus. Bantuan tersebut dalam bentuk
supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah
hal ini sesuai dengan hasil penelitian Ramadhan (2017) pelaksanaan supervisi
akademik pengawas sekolah dan supervisi kepala sekolah secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Supervisi perlu diberikan kepada
guru karena merupakan makhluh sosial sejak lahir membutuhkan bantuan
orang lain untuk tetap hidup, tumbuh dan berkembang.

Pengawas sekolah mempunyai peran yang sangat besar dalam mendukung


peningkatan kualitas pendidikan di sekolah dan di daerah yang menjadi
binaannya. Peran pengawas sekolah dalam mengembangkan kualitas
pendidikan di sebuah sekolah melalui pembinaan di bidang akademik dan
manajerial merupakan kebutuhan utama suatu sekolah untuk meraih prestasi
dalam rangka menghasilkan sumberdaya manusia unggul dan berdaya saing.
Selain itu, peran strategis pengawas sekolah adalah membina kemampuan
profesional kepala sekolah dan guru (Nurfatah dan Rahmad, 2018). Hal inilah
yang menjadikan pentingnya penulisan makalah ini untuk membahas lebih
mendalah mengenai kewengangan, tata kerja dan program kerja supervisor.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Apakah kewengangan dan tata kerja supervisor ?
2. Apakah program kerja supervisor ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Mahasiswa mengetahui apa saja kewenagan dan tata kerja supervisor.
2. Mahasiswa mengetahui program kerja supervisor.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kewenangan dan Tata Kerja Supervisor Pendidikan

Menurut hasil penelitian Campos (2005) kepala sekolah yang sekaligus sebagai
supervisor di Amerika Serikat pada tahun 1999-2000 lebih dari 99% bergelar
magister dan doctor. Dikatakan pula mereka sudah banyak berpengalaman
mengajar dan aktif dalam organisasi professional. Gambaran ini dapat
dijadikan bahan pembanding dalam mengadakan dan mendidik tenaga-tenaga
supervisor di Indonesia.

Yang dimaksud dengan kewenangan dan tata kerja supervisor pada tulisan ini
bukan ruang lingkup tanggung jawab atau kompetensinya, melainkan apa yang
patut dilakukan oleh setiap supervisor berdasarkan asal atau tempat kerjanya,
keahliannya, cara kerjanya dan orientasinya. Masing-masing kewenangan
tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

1. Kewenangan Supervisor Menurut Tempat Kerjanya

a) Manajer terdepan
Dalam dunia pendidikan yang berdesentralisasi pada tingkat
kabupaten/kota, yang menjabat manajer tertinggi adalah kepala kantor
pendidikan kabupaten/kota, yang menjabat manajer madya adalah kepala
kantor pendidikan kecamatan, dan manajer terdepan adalah sekolah.
Tetapi menurut pengertian baru hanya manjer terdepan saja yang di
pandang sebagai supervisor, sebab ialah secara langsung menghadapi
guru-guru.

b) Para ketua unit pembantu kurikulum


Disekolah ada bermacam-macam unit pembantu kurikulum yaitu
perpustakaan, laboratorium, bimbingan konseling, pusat pengadaan dan
layanan sumber belajar dan sanggar seni. Unit-unit ini bertugas
membantu guru-guru dalam proses pembelajaran agar dapat berjalan
secara efektif dan efisien. Kepalakepala pembantu ini dipandang sudah
ahli dalam bidangnya masing-masing. Sebab itu, mereka pantas menjabat
sebagai supervisor dalam bidangnya masing-masing.

c) Supervisor Eksternal
Supervisor eksternal adalah para supervisor yang ditempatkan
kantorkantor pendidikan kabupaten/kota dan kecamatan. Mereka ini
diangkat dengan surat keputusan khusus sebagai supervisor.

d) Supervisor ahli ekspert


Setiap ekspert atau orang ahli dating kesekolah untuk membina guru
dapat disebut supervisor. Misalnya ahli purbakala menejelaskan tentang
proses pembuatan candi, ahli perikanan menjelaskan tentang cara
beternak ikan secara efektif. 5. Narasumber Masyarakat umum kalau
terampil dalam bidang tertentu seperti terampil mengukir, membatik,
mematung, menari, bengkel dan sebaginya dapat diundang ke sekolah
untuk membantu guru-guru mengajarkan keterampilan kepada
siswasiswa. Para narasumber ini dapat disebut sebagai supervisor, tetapi
karena hanya terampil mereka disebut semi supervisor.

2. Kewenangan Supervisor Menurut Keahliannya

a) Supervisor Umum
Yang dikategorikan sebagai supervisor umm adalah para kepala sekolah
dan supervisor umum yang ditempatkan di kantor-kantor kabupaten/kota
dan kecamatan.

b) Supervisor Spesialis
Yang termasuk kedalam supervisor spesialis adalah mereka yang ahli
bidang studi, yang mencakup berbagai bidang studi. Ada juga supervisor
yang lain, yaitu supervisor ekspert byang dating dari luar sekolah kalau
diundang untuk memberi supervise kepada guru-guru.

3. Kewenangan Supervisor Menurut Cara Kerjanya

a) Supervisor otoriter.
b) Supervisor menghayati.
c) Supervisor yang menegakkan kerja kelompok.
d) Supervisor yang menghargai keunikan individu guru.
e) Supervisor yang berkiblat pada orang lain.

4. Kewenangan Supervisor Menurut Orientasi Kerjanya

Macam-macam supervisor yang pertama bersifat tradisioanl dan kedua


bersifat modern. Yang berorientasi tradisional cukup dengan
mengumpulkan teori-teori pembelajaran kemudian meminta guru memilih
salah satu atau beberapa teori yang cocok dengan materi yang diajarkan
dalam proses supervise. Sementara itu, supervisor modern mensupervisi
guru untuk mengadakan penelitian kelas agar menemukan sendiri metode
yang terbaik untuk mengajarkan materi tertentu. Yang tradisional disebut
sebagi metode rasional dan yang modern disebut sebagai metode intelegensi
praktis (Yanmita, 2019).

B. Program Kerja Supervisor Pendidikan

Program adalah seperangkat rencana yang dilakukan untuk diterapkan guna


mencapai tujuan tertentu, sedangkan program supervisi adalah kegiatan-
kegiatan yang dilakukan supervisor dalam rangka melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sebagai supervisor untuk peningkatan mutu atau kualitas
pendidikan. Kegiatan tersebut menggambarkan hal-hal apa yang akan
dilakukan, bagaimana melakukannya, fasilitas apa yang diperlukan, kapan
dilakukan, dan cara untuk mengetahui berhasil tidaknya usaha yang dilakukan
itu.

Peningkatan mutu pendidikan berkaitan dengan target yang harus dicapai,


proses untuk mencapai dan faktor-faktor yang terkait. Dalam peningkatan mutu
ada dua aspek yang perlu mendapat perhatian, yakni aspek kualitas hasil dan
aspek proses mencapai hasil tersebut. Untuk memantau proses dan kemajuan
belajar serta memperbaiki hasil belajar peserta didik dapat digunakan teknik
penilaian portofolio.
Kegiatan pembinaan guru berimplikasi pada peningkatan proses dan hasil
belajar. Dengan demikian, kegiatan yang ditujukan untuk memperbaiki proses
dan hasil belajar harus mengacu kepada terjadinya perubahan perilaku
mengajar guru ke arah yang lebih baik. Program supervisi yang baik berisi
kegiatan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dalam hal:
a. Kemampuan menjabarkan kurikulum ke dalam program semester.
b. Kemampuan menyusun perencanaan mengajar atau satuan pelajaran.
c. Kemampuan melaksanakan kegiatan belajar dengan baik.
d. Kemampuan menilai proses dan hasil belajar.
e. Kemampuan untuk memberi umpan balik secara teratur.
f. Kemampuan membuat dan menggunakan alat bantu mengajar secara
sederhana.
g. Kemampuan menggunakan/memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
belajar.
h. Kemampuan membimbing dan melayani murid yang mengalami kesulitan
belajar.
i. Kemampuan mengatur waktu dan menggunakannya secara efisien untuk
menyelesaikan program-program belajar murid.
j. Kemampuan memberi pelajaran dengan memperhatikan perbedaan
individual di antara para siswa.
k. Kemampuan mengelola kegiatan belajar dan ekstra kurikuler serta
kegiatankegiatan lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran siswa.

Supervisi ditujukan kepada usaha memperbaiki situasi belajar mengajar, yang


dimaksud dengan situasi belajar situasi di mana terjadi proses interaksi antara
guru dan siswa dalam usaha mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan.
Apabila ditelusuri, secara garis besar obyek atau sasaran supervisi
dikelompokkan sebagai berikut:

1. Pengembangan Kurikulum
Kurikulum adalah sejumlah pengalaman belajar yang direncanakan di
bawah tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Pendekatan yang digunakan dalam menyusun kurikulum antara lain:
 Kurikulum yang disusun berorientasi pada materi pelajaran. Yang
diutamakan ialah sejumlah bahan yang harus dikuasai siswa.
 Kurikulum yang berorientasi pada tujuan-tujuan yang hendak dicapai.
Biasanya kurikulum yang berorientasi pada tujuan selalu mengacu pada
taksonomi tujuan pendidikan yang dikemukakan oleh Bloom yang
mencakup domain kognitif, domain psikomotor, dan bermain efektif.
 Kurikulum yang berorientasi pada kebutuhan siswa, artinya kurikulum
itu disusun sesuai dengan apa yang dibutuhkan siswa pada suatu tingkat
tertentu atau pada suatu tempat tertentu.
 Kurikulum yang disusun berorientasi pada perubahan tingkah laku.
Aspek tingkah laku yang mana yang ingin dicapai melalui kurikulum.

Guru yang profesional harus memiliki kemampuan untuk menterjemahkan


kurikulum ke dalam rancangan berbagai model pembelajaran yang tepat.
Dalam pengertian ini guru tidak hanya merumuskan tujuan umum dan
tujuan khusus pembelajaran, tapi guru juga harus mampu merumuskan
berbagai pengalaman belajar dan berbagai kegiatan belajar yang bermakna
dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

2. Peningkatan Proses Pembelajaran


Sasaran kedua ialah memperbaiki proses pembelajaran. Yang dimaksud
dengan proses pembelajaran adalah seperangkat kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa. Dengan kata lain, kegiatan belajar yang dilaksanakan
siswa di bawah bimbingan guru. Guru merumuskan tujuan-tujuan yang
hendak dicapai pada saat mengajar. Untuk mencapai tujuan itu guru harus
merancang kegiatan mengajar dan pengalaman belajar. Belajar ditandai
dengan mengalami perubahan tingkah laku, karena memang memperoleh
pengalaman baru. Belajar bukan saja menguasai sejumlah materi
pengetahuan, tapi memperoleh sejumlah pengalaman belajar melalui
keterampilan proses.

3. Pengembangan Profesi Guru


Guru-guru itu perlu bertumbuh dalam jabatannya, maka setiap guru harus
berusaha untuk mengembangkan profesinya. Pengembangan profesi dapat
dipandang sebagai usaha yang datang dari guru itu sendiri maupun
dorongan pihak luar untuk meningkatkan kualitas mengajarnya sehingga
mendorong guru-guru agar mau terus belajar.

Program supervisi yang baik disusun secara realistis yang dikembangkan


berdasarkan kebutuhan setempat di sekolah atau wilayah yang bersangkutan.
Sebelum mengimplementasikan supervisi perlu adanya menyusun program,
alurnya dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1) Identifikasi masalah
2) Menganalisis masalah
3) Merumuskan cara-cara pemecahan masalah
4) Implementasi pemecahan masalah
5) Evaluasi dan tindak lanjut

Program supervisi pendidikan yang telah berhasil disusun supaya dapat


diwujudkan dan dilaksanakan secara kontinyu. Dalam pelaksanaannya dapat
dipergunakan sistem bertahap dengan mendahulukan kegiatan kegiatan yang
paling urgen. Supervisor yang berpengalaman dengan situasi sekolah secara
periodik mengintrodusir program program supervisi pendidikan yang baru
sambil memperhatikan aktivitas aktivitas esensial lainnya yang sedang
berlangsung dengan tidak merusak kontinuitas proses pendidikan (Firdaus,
2016).
BAB III
PENUTUP

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:

1. Kewenangan dan tata kerja supervisor pendidikan terbagi menjadi 4.


a. Menurut tempat kerjanya: Manajer terdepan, Ketua unit kerja, Supervisor
eksternal, Supervisor ekspert, dan Narasumber.
b. Menurut keahliannya: Supervisor umum dan Supervisor spesialis (Bidang
studi, Personalia, Ketua unit kerja dan ekspert).
c. Menurut cara kerjanya: Otoriter, Menghayati guru, Menegakkan kerja
kelompok, Menghayati keunikan guru, Berkiblat pada orang lain, dan
Berkiblat pada aturan atau atasan
d. Menurut orientasi kerjanya: Berorientasi pada teori yang telah ada atau
rasional serta berorientasi pada pengembangan guru atau metode intelegensi
praktis

2. Program kerja supervisor pendidikan adalah pengembangan kurikulum,


peningkatan proses pembelajaran dan pengembangan profesi guru.
DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, T. (2017). Program Supervisi Pendidikan IPA: Implementasi dan


Evaluasinya.

Nurfatah, N., & Rahmad, N. (2018). Pelaksanaan Supervisi oleh Kepala Sekolah
dan Pengawas Sekolah. JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan
Supervisi Pendidikan), 3(1), 137-148.

Ramadhan, Ahmad. (2017). Pengaruh Pelaksanaan Supervisi Akademik Pengawas


Sekolah Dan Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMK Negeri Di
Kabupaten Majene. Journal of Educational Science and Technology (EST)
Volume 3 Nomor 2 Agustus 2017 Hal. 136- 144.

Yanmita, W. (2019). Kewenangan dan tata kerja supervisor di dunia pendidikan.


KEWENANGAN DAN
TATA KERJA SERTA
PROGRAM
KERJA SUPERVISOR
PENDIDIKAN
Oleh:
Zahra Maria Ulfa (2023022013)
Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pelaksanaan supervisi
akademik pengawas sekolah
dan supervisi kepala sekolah
Guru merupakan komponen secara bersama-sama
sumber daya manusia dalam berpengaruh signifikan
bidang pendidikan yang terhadap kinerja guru
harus dibina dan
dikembangkan terus menerus

Supervisi perlu diberikan


kepada guru karena
merupakan makhluh sosial
Rumusan Masalah

Apakah kewengangan dan tata kerja


A supervisor ?

B Apakah program kerja supervisor ?


Tujuan Penulisan

Mahasiswa mengetahui apa saja


A kewenagan dan tata kerja supervisor.

Mahasiswa mengetahui program kerja


B supervisor.
PEMBAHASAN
Kewenangan dan tata kerja supervisor
pendidikan

Program Kerja Supervisor Pendidikan


Kewenangan
dan tata kerja
supervisor
Pendidikan

Menurut hasil penelitian Campos (2005) kepala sekolah yang


sekaligus sebagai supervisor di Amerika Serikat pada tahun
1999-2000 lebih dari 99% bergelar magister dan doctor.
Gambaran ini dapat dijadikan bahan pembanding dalam
mengadakan dan mendidik tenaga-tenaga supervisor di
Indonesia.
Yang dimaksud dengan kewenangan dan tata kerja supervisor
pada tulisan ini adalah apa yang patut dilakukan oleh setiap
supervisor berdasarkan asal atau tempat kerjanya,
keahliannya, cara kerjanya dan orientasinya.
Kewenangan dan tata kerja
supervisor pendidikan
Otoriter, Menghayati guru, Berorientasi pada teori
Supervisor umum dan Menegakkan kerja kelompok, yang telah ada atau
Manajer terdepan, Ketua
Supervisor spesialis Menghayati keunikan guru, rasional serta berorientasi
unit kerja, Supervisor
(Bidang studi, Personalia, Berkiblat pada orang lain, pada pengembangan guru
eksternal, Supervisor
Ketua unit kerja dan dan Berkiblat pada aturan atau metode intelegensi
ekspert, dan Narasumber.
ekspert) atau atasan praktis

Tempat Cara Orientasi


Keahliannya
Kerjanya kerjanya kerjanya
Program kerja
supervisor
pendidikan

Program adalah seperangkat rencana yang dilakukan untuk


diterapkan guna mencapai tujuan tertentu, sedangkan
program supervisi adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan
supervisor dalam rangka melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sebagai supervisor untuk peningkatan
mutu atau kualitas pendidikan. Kegiatan tersebut
menggambarkan hal-hal apa yang akan dilakukan,
bagaimana melakukannya, fasilitas apa yang diperlukan,
kapan dilakukan, dan cara untuk mengetahui berhasil
tidaknya usaha yang dilakukan itu.
Program supervisi yang baik berisi kegiatan untuk
meningkatkan kemampuan profesional guru dalam hal:

A Kemampuan menjabarkan kurikulum ke dalam program semester.

B Kemampuan menyusun perencanaan mengajar atau satuan pelajaran

C Kemampuan melaksanakan kegiatan belajar dengan baik

D Kemampuan menilai proses dan hasil belajar

E Kemampuan untuk memberi umpan balik secara teratur

Kemampuan membuat dan menggunakan alat bantu mengajar


F secara sederhana
Program supervisi yang baik berisi kegiatan untuk
meningkatkan kemampuan profesional guru dalam hal:
Kemampuan menggunakan/memanfaatkan lingkungan sebagai
G sumber belajar

Kemampuan membimbing dan melayani murid yang mengalami


H kesulitan belajar.

Kemampuan mengatur waktu dan menggunakannya secara efisien


I untuk menyelesaikan program-program belajar murid

Kemampuan memberi pelajaran dengan memperhatikan perbedaan


J individual di antara para siswa

Kemampuan mengelola kegiatan belajar dan ekstra kurikuler serta


K kegiatankegiatan lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran
siswa
secara garis besar obyek atau sasaran supervisi
dikelompokkan sebagai berikut:

Pengembangan Kurikulum

Peningkatan Proses
Pembelajaran

Pengembangan Profesi
Guru
Dalam menyusun program, alurnya dilakukan
dengan langkah sebagai berikut:

Identifikasi
masalah Implementasi
pemecahan
masalah
Menganalisis
masalah
Evaluasi dan
tindak
Merumuskan
lanjut
cara-cara
pemecahan
masalah
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Kewenangan dan tata kerja supervisor pendidikan terbagi menjadi 4.
• Menurut tempat kerjanya: Manajer terdepan, Ketua unit kerja, Supervisor
eksternal, Supervisor ekspert, dan Narasumber.
• Menurut keahliannya: Supervisor umum dan Supervisor spesialis (Bidang studi,
Personalia, Ketua unit kerja dan ekspert).
• Menurut cara kerjanya: Otoriter, Menghayati guru, Menegakkan kerja kelompok,
Menghayati keunikan guru, Berkiblat pada orang lain, dan Berkiblat pada aturan
atau atasan
• Menurut orientasi kerjanya: Berorientasi pada teori yang telah ada atau rasional
serta berorientasi pada pengembangan guru atau metode intelegensi praktis
2. Program kerja supervisor pendidikan adalah pengembangan kurikulum,
peningkatan proses pembelajaran dan pengembangan profesi guru
Thanks!
Does anyone have any questions?

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai