Dosen Pengampu:
1. Prof. Dr. Undang Rosidin, M.Pd.
2. Prof. Dr. Agus Suyatna, M.Si.
Oleh:
Zahra Maria Ulfa
(2023022013)
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Menurut hasil penelitian Campos (2005) kepala sekolah yang sekaligus sebagai
supervisor di Amerika Serikat pada tahun 1999-2000 lebih dari 99% bergelar
magister dan doctor. Dikatakan pula mereka sudah banyak berpengalaman
mengajar dan aktif dalam organisasi professional. Gambaran ini dapat
dijadikan bahan pembanding dalam mengadakan dan mendidik tenaga-tenaga
supervisor di Indonesia.
Yang dimaksud dengan kewenangan dan tata kerja supervisor pada tulisan ini
bukan ruang lingkup tanggung jawab atau kompetensinya, melainkan apa yang
patut dilakukan oleh setiap supervisor berdasarkan asal atau tempat kerjanya,
keahliannya, cara kerjanya dan orientasinya. Masing-masing kewenangan
tersebut akan diuraikan sebagai berikut.
a) Manajer terdepan
Dalam dunia pendidikan yang berdesentralisasi pada tingkat
kabupaten/kota, yang menjabat manajer tertinggi adalah kepala kantor
pendidikan kabupaten/kota, yang menjabat manajer madya adalah kepala
kantor pendidikan kecamatan, dan manajer terdepan adalah sekolah.
Tetapi menurut pengertian baru hanya manjer terdepan saja yang di
pandang sebagai supervisor, sebab ialah secara langsung menghadapi
guru-guru.
c) Supervisor Eksternal
Supervisor eksternal adalah para supervisor yang ditempatkan
kantorkantor pendidikan kabupaten/kota dan kecamatan. Mereka ini
diangkat dengan surat keputusan khusus sebagai supervisor.
a) Supervisor Umum
Yang dikategorikan sebagai supervisor umm adalah para kepala sekolah
dan supervisor umum yang ditempatkan di kantor-kantor kabupaten/kota
dan kecamatan.
b) Supervisor Spesialis
Yang termasuk kedalam supervisor spesialis adalah mereka yang ahli
bidang studi, yang mencakup berbagai bidang studi. Ada juga supervisor
yang lain, yaitu supervisor ekspert byang dating dari luar sekolah kalau
diundang untuk memberi supervise kepada guru-guru.
a) Supervisor otoriter.
b) Supervisor menghayati.
c) Supervisor yang menegakkan kerja kelompok.
d) Supervisor yang menghargai keunikan individu guru.
e) Supervisor yang berkiblat pada orang lain.
1. Pengembangan Kurikulum
Kurikulum adalah sejumlah pengalaman belajar yang direncanakan di
bawah tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Pendekatan yang digunakan dalam menyusun kurikulum antara lain:
Kurikulum yang disusun berorientasi pada materi pelajaran. Yang
diutamakan ialah sejumlah bahan yang harus dikuasai siswa.
Kurikulum yang berorientasi pada tujuan-tujuan yang hendak dicapai.
Biasanya kurikulum yang berorientasi pada tujuan selalu mengacu pada
taksonomi tujuan pendidikan yang dikemukakan oleh Bloom yang
mencakup domain kognitif, domain psikomotor, dan bermain efektif.
Kurikulum yang berorientasi pada kebutuhan siswa, artinya kurikulum
itu disusun sesuai dengan apa yang dibutuhkan siswa pada suatu tingkat
tertentu atau pada suatu tempat tertentu.
Kurikulum yang disusun berorientasi pada perubahan tingkah laku.
Aspek tingkah laku yang mana yang ingin dicapai melalui kurikulum.
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
Nurfatah, N., & Rahmad, N. (2018). Pelaksanaan Supervisi oleh Kepala Sekolah
dan Pengawas Sekolah. JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan
Supervisi Pendidikan), 3(1), 137-148.
Pengembangan Kurikulum
Peningkatan Proses
Pembelajaran
Pengembangan Profesi
Guru
Dalam menyusun program, alurnya dilakukan
dengan langkah sebagai berikut:
Identifikasi
masalah Implementasi
pemecahan
masalah
Menganalisis
masalah
Evaluasi dan
tindak
Merumuskan
lanjut
cara-cara
pemecahan
masalah
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Kewenangan dan tata kerja supervisor pendidikan terbagi menjadi 4.
• Menurut tempat kerjanya: Manajer terdepan, Ketua unit kerja, Supervisor
eksternal, Supervisor ekspert, dan Narasumber.
• Menurut keahliannya: Supervisor umum dan Supervisor spesialis (Bidang studi,
Personalia, Ketua unit kerja dan ekspert).
• Menurut cara kerjanya: Otoriter, Menghayati guru, Menegakkan kerja kelompok,
Menghayati keunikan guru, Berkiblat pada orang lain, dan Berkiblat pada aturan
atau atasan
• Menurut orientasi kerjanya: Berorientasi pada teori yang telah ada atau rasional
serta berorientasi pada pengembangan guru atau metode intelegensi praktis
2. Program kerja supervisor pendidikan adalah pengembangan kurikulum,
peningkatan proses pembelajaran dan pengembangan profesi guru
Thanks!
Does anyone have any questions?