Menyetujui ;
Kepala Balai Pelayanan dan Pengawasan
Pendidikan Wilayah VII,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi kesempatan pada kami untuk
menyelesaikan proposal Permohonan Bantuan Mebeler Tahun 2017 di SMK Pelita Bangsa
Mangunjaya Kab. Pangandaran. Proposal ini kami susun berdasarkan data sekolah yang ada.
Adanya bantuan Mebeler dari Pemerintah merupakan kabar yang menggembirakan dan
sangat kami harapkan dapat terealisasi di SMK Pelita Bangsa Mangunjaya ini.
Harapan kami semoga Permohonan Bantuan Mebeler ini dapat berjalan dengan lancar
dan mendapat dukungan sepenuhnya dari Pemerintah.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL......................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN/PERSETUJUAN.............................................................
HALAMAN KATA PENGANTAR..................................................................................
HALAMAN DAFTAR ISI................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
..............................................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Visi dan Misi..................................................................................................
C. Tujuan dan Sasaran........................................................................................
BAB II PROFIL SEKOLAH
..............................................................................................................
A. Identitas Sekolah ..........................................................................................
B. Sumber Daya manusia/ Personal
C. Sumber daya Pendidikan/ Sarana Prasarana
D. Proses Belajar Mengajar
E. Rencana Pengembangan Sekolah
F. Fungsi Sosial
G. Proyek Profil Sekolah
H. Permasalahan Di Sekolah
I. Dukungan Pemerintah Daerah dan Masyarakat/ Instansi lainnya ...............
BAB III POTENSI DAN PROGRAM YANG DIKEMBANGKAN
.......................................................................................................................
A. Potensi Kabupaten..........................................................................................
B. Kompetensi Keahlian yang dikembangkan....................................................
BAB IV RENCANA PENGGUNAAN DANA
BAB V PENUTUP
.......................................................................................................................
LAMPIRAN
A. Foto Copy Ijin Operasional
B. Foto Copy SK Kepala Sekolah
C. Foto Copy Surat Keterangan Domisili dari Lurah
D. Foto Copy Akta Notaris Yayasan
E. Foto Copy Rekening Bank atas nama sekolah
F. Foto Copy NPSN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah Pusat, melalui Kementerian Pendidikan Nasional, telah mencanangkan
Program Pembangunan Nasional di bidang Pendidikan yang diarahkan untuk pemerataan dan
perluasan akses pendidikan, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, penguatan tata
kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik. Tujuannya agar dapat meningkatkan akses dan
pemerataan pelayanan pendidikan menengah yang bermutu dan terjangkau bagi semua
penduduk, melalui pendidikan formal yaitu SMA, SMK, MA, MAK atau bentuk lain yang
sederajat.
Pemerataan pendidikan masih merupakan salah satu permasalahan pokok pendidikan
di negara kita. Padahal pendidikan sebagai wahana untuk memajukan bangsa dan
kebudayaan nasional. Pendidikan dapat menunjang penyediaan sumber daya manusia unggul
untuk pembangunan nasional. Bahwa dua dari tiga misi pembangunan nasional, yaitu 1)
Mewujudkan masyarakat yang adil dan demokratis, 2) Mewujudkan masyarakat yang
sejahtera. Pemerataan pendidikan ke seluruh wilayah Indonesia, tak terkecuali Kabupaten
Pangandaran, adalah salah satu manifestasi rasa keadilan dalam pembangunan di bidang
pendidikan. Begitupun upaya perwujudan masyarakat sejahtera, hanya dapat dilakukan
melalui pemberdayaan ekonomi dan pemberdayaan manusia, yang tidak lain adalah
pemberdayaan pendidikan manusia itu sendiri. Pemerataan pendidikan menengah (Wajib
Belajar 12 tahun) seperti yang dicanangkan pemerintah masih terbilang rendah di wilayah
Kabupaten Pangandaran untuk pendidikan kejuruan, disebabkan masih sedikitnya SMK yang
didirikan.
Permasalahan pokok berikutnya, mengenai peningkatan mutu pendidikan, merupakan
sesuatu yang bersifat urgen dan mendesak. Pendidikan diharapkan menghasilkan SDM
unggul, cerdas, terbuka, dan siap bersaing di era IPTEK global baik secara mandiri
(berwirausaha) maupun berkarya di Dunia Usaha/Dunia Industri (Du/Di). Sangat wajar jika
pemerintah menargetkan proporsi SMK : SMA hingga 2020 adalah 60:40. SMK merupakan
solusi cerdas peningkatan mutu pendidikan menengah terutama untuk kebutuhan
pembangunan daerah. Sebagai gambaran, setiap tahun SMA dan MA di Kabupaten
Pangandaran menghasilkan lulusan mencapai 500 orang. Permasalahan yang timbul
kemudian, hanya 30% lulusan yang berkompetensi akademik tingkat sedang dan siap
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Sedangkan 70% lulusan berkompetensi
akademik dan kejuruan tingkat rendah, kebingungan (hilang arah), ditambah lagi
permasalahan ekonomi keluarga, sehingga siap menjadi pengangguran di usia produktif..
Permasalahan berikut, tentang relevansi pendidikan, menjadi hal yang sudah lumrah
di negara kita. Padahal setiap daerah memiliki keunggulan dan potensi yang khas. Begitu pun
program pembangunan masing-masing. Lulusan sekolah menengah diharapkan dapat
mengisi semua sektor pembangunan yang beraneka ragam, seperti sektor produksi dan sektor
jasa. Untuk menciptakan link and match antara luaran pendidikan dengan program
pembangunan daerah dan Du/Di, keberadaan SMK merupakan alasan tepat dan tidak dapat
ditawar lagi. SMK Pelita Bangsa Mangunjaya diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang
mengisi kekurangan tenaga kerja terampil di bidang Administrasi Perkantoran, dan Teknik
Sepeda Motor
Fakta dan alasan-alasan logis di atas menyadarkan masyarakat dan Du/Di di
Kabupaten Pangandaran akan pentingnya keberadaan sebuah lembaga pendidikan kejuruan
yang unggul. Apalagi stakeholder di wilayah ini memberikan dukungan penuh terutama
penyediaan lahan pembangunan sekolah, kemudahan administrasi dalam birokrasi, dan
himbauan kepada masyarakat dan Du/Di dalam hal penyediaan dana pendamping. Dukungan
besar juga datang dari Kepala SMP/MTs se-kecamatan Mangunjaya yang siap mengarahkan
lulusan untuk mengikuti jenjang lanjutan pendidikan menengah, terutama pada SMK.
a. Visi
Membentuk pelajar bangsa yang bertaqwa, berilmu, berakhlaq mulia, unggul dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi, berwawasan kebangsaan serta bertanggung jawab atas tegaknya dan
b. Misi
Dalam rangka tercapainya Visi diatas, maka SMK PELITA BANGSA MANGUNJAYA
prasarana pendidikan;
4) Meningkatkan dan mengembangkan pemahaman pengajaran dan pengamalan
BAB III
POTENSI DAN PROGRAM YANG DIKEMBANGKAN
A. Potensi Kabupaten
Kabupaten Pangandaran adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Ibu kotanya adalah Parigi. Batas wilayah administrasi Kabupaten Pangandaran sebagai
berikut : sebelah Utara dengan Kabupaten Ciamis sebelah Selatan dengan Samudera Hindia
sebelah Barat dengan Kabupaten Tasikmalaya disebelah Timur dengan Kabupaten Cilacap.
Kabupaten Pangandaran terdiri atas 10 kecamatan yang terdiri atas sejumlah desa dan
kelurahan. Pusat pemerintahan di kecamatan Parigi. Kabupaten Pangandaran merupakan
pemekaran dari Kabupaten Ciamis. Kabupaten ini resmi dimekarkan pada 25 Oktober 2012.
Kabupaten ini terdiri dari 10 kecamatan, yaitu Sidamulih, Cijulang, Cimerak, Kalipucang,
Langkaplancar, Mangunjaya, Padaherang, Pangandaran, Parigi, Sidamulih.
Penggunaan lahan di Kabupaten Pangandaran didominasi oleh guna lahan tegalan/
kebun/ ladang/ huma, pekarangan dan hutan negara.
Tabel Penggunaan Lahan di Kabupaten Pangandaran (ha).
Penggunaan Lahan Kalipucang Pangandaran Parigi Cijulang Cimerak
Pekarangan 1.845 4.021 459 1.184 1.976
Tegal/ Kebun 7.740 737 2.003 5.188 3.044
Penggembalan 211 - 148 - 492
Rumput
Kawasan pesisir Selatan Jawa Barat secara fisiografi merupakan bagian dari zona
jalur pegunungan selatan Jawa Barat yang memanjang dari Ujung Kulon dan Segara Anakan
di bagian Timur. Zona ini dicirikan oleh perbukitan yang terjal dengan pantai yang juga terjal
dan pada beberapa tempat dijumpai dataran dataran pantai yang cukup luas. Secara umum
morfologi dataran pantai, morfologi perbukitan bergelombang dan morfologi kasrst.
Morfologi dataran pantai, kawasan ini memiliki luasan yang kecil (sempit), kecuali di
daerah Pangandaran. Batuan penyusun satuan ini berupa pasir, lempung, langau, dan kerikil
sebagian mengandung cangkang moluska dalam keadaan lepas. Ketinggian dari 0 15 m
diatas permukaan air laut (m Dpl) dengan kemiringan kurang dari 8%.
Morfologi perbukitan bergelombang, satuan ini meliputi sebagian besar kawasan
pesisir selatan Jawa Barat. Satuan ini tersusun oleh batuan gunung api tua yang terdiri dari
breksi gunung api,tuf, batu pasir gampingan, batu pasir glaukonitm dan batu pasir tuffan dan
pada beberapa tempat ditemukan aglomerat dan napal. Secara umum kondisi batuan telah
lapuk atau padu, setempat memiliki kekar kekar. Ketinggian berkisar antara 20 600 m
Dipl dengan kemiringan lereng berkisar antara 8 40 %.
Morfologi karat, satuan ini disebut demikian karena morfologinya yang khas pada
daerah batu gamping, membentuk morfologi tersendiri berupa kerucut kerucut yang
tingginya mencapai puluhan meter. Penyebaran satuan ini antara lain di daerah Kalipucang
dan Cijulang.
Potensi sumber daya mineral terukur
Sumber Daya Lokasi Deposit Keterangan
Mineral
Batu Gamping Kalipucang Ratusan juta Berumur Miosen
Pangandaran ton Kompak, keras, berwarna
Cijulang putih kekuning kuningan
dan putih kotor
Potensi kawasan pantai wisata Pangandaran membentuk pedataran yang diapit oleh
teluk Pangandaran dan teluk Parigi. Pada bagian selatan menjorok Tanjung Pananjung dan
bagian timur dibatasi oleh sungai Ci putrapinggan yang bermuara di Teluk Pangandaran, dan
bagian barat dibatasi oleh sungai Ciambulungan yang bermuara ke sungai Cikembulan.
Kawasan wisata Pangandaran sepanjang 3,4 km dari arah Tanjung Sodonglandak sampai
pesisir Pananjung merupakan daerah pedataran dan daerah wisata Batu Hiu merupakan
dataran tinggi. Dengan adanya pengembangan objek wisata Pangandaran ke arah Barat,
kawasan kampung pesisir Pantai Pananjung dan Batu Hiu yang dahulunya merupakan
perkampungan nelayan berubah fungsi menjadi kawasan hotel dan Parkir kendaraan yang
berwisata ke kawasan ini.
Etos kerja dan budaya kemandirian tampak sedang terus berkembang. Masyarakat
Kabupaten Pangandaran juga kaya dengan budaya seni. Hal lain yang penting adalah tumbuh
berkembangnya kelembagaan modern baik dalam arti lembaga maupun "norma-norma"
semakin memungkinkan penduduk Kabupaten Pangandaran berintegrasi dengan masyarakat
nasional.
Kerukunan hidup penduduk Kabupaten Pangandaran, dinamika yang dimilikinya,
kekayaan budaya dan budaya kemandirian yang berkembang serta kemajuan sosial
kelembagaan yang telah dicapai merupakan potensi besar untuk pelaksanaan pembangunan
selanjutnya.
BAB II
PROFIL SEKOLAH
IDENTITAS SEKOLAH
2. Alamat Sekolah :
Jalan : Dusun Babakan RT/RW 007/002
Desa : Sindangjaya
Kecamatan : Mangunjaya
Kabupaten : Pangandaran
Propinsi : Jawa Barat
Nomor Telepon : 082119670099
Nomor rekening : 0072595572100
A.n. SMK PELITA BANGSA MANGUNJAYA
C.2. Ketenagaan
C.2.1. Edukatif
Masa Kerja
No Nama Jabatan Spesialisasi Gol
Jabatan
1 Ulfi Rifatul Firdaus, S.Pd Kepala Sekolah - -
2 Dian Rianti, S.Pd Guru / Kurikulum - -
3 Asep Roni Guru BK/sarpras - -
4 Yuyun Yulianti, S.Pd Guru/Kesiswaan - -
5 Nia Rubiyanti, S.Pd Guru/Kajur
6 Diki Muhamad Lutfi TU - -
7 Opik Tryana, S.Pd Guru/ Wali Kelas - -
9 Solehudin, S.Ag Guru - -
10 Maruf. S.Pd.I Guru - -
11 Pupun Sri Lestari, S.T Guru/ Wali Kelas - -
12 Dede Zizi, S.Pd Guru/Wali Kelas - -
13 Drs. H. Abdul Rosyid Guru - -
14 Yuyum Agustina, S.Pd Guru - -
15 Ihda Zahrotus Tsany, S.IP TU - -
16 Maman Suryaman Guru/ Kajur TSM - -
17 Reza Aprianti, S.Pd Guru - -
18 Erwin Yusuf N, S.Pd Guru - -
Adaptif
Matematika v v v
Fiksi Susanti, S.Pd
Fisika v v v
Bhs. Inggris Yuyum agustina, S.Pd v v v
Kimia
Reza Aprianti, S.Pd v v
IPA
IPS Dian Rianti,S.Pd v v v
KKPI Pupun sri Lestari, S.T v v v
Nia Rubiyanti, S.Pd, v v v
Kewirausahaan S.Pd
Erwin Yusuf N, S.Pd v v v
Produktif
Maman Suryaman v v
TSM
Opik Tryana, S.Pd v v v
Erwin Y Nurzaman, v v v
Produktif AP S.Pd
Nia Rubiyanti, S.Pd v v v
Pupun Sri Lestari , ST v v v
Maruf, S.Pd.I v v v
Mulok
Solehudin, S.Ag v v v
Bahasa Sunda Erwin Yusuf N, S.Pd v v v
BP/BK Asep Roni v v
C.2.3. Tenaga Administrasi/ Non Guru
Yang Ada
Jenis
Pendidikan Jabatan Jenis Ket
Kegiatan/ Nama
Kelamin .
Pekerjaan
D1 SLT SLT S S1 PN GT GT L P Jml
A P D S Y T
Ihda Zahrotus v v
v
Tsany, S.IP
TU 2
Diki Muhamad v v v
Lutfi
Bendahara Diki Muhamad v v v 1
Lutfi
Kesiswaan Yuyun Yulianti, V V v 1
S.Pd
Kurikulum Dian Rianti, Spd v v v 1
C.2.4. Keadaan Siswa
Luas Bangunan :0
No Yang Ada
Nama Barang Kebutuhan
No Baik Rusak
1 Kursi Siswa - - 80
2 Papan Tulis 4 - 1
3 Meja Guru - - 18
4 Kursi Guru - - 18
5 Tempat sampah 4 - 1
6 Lemari Dokumen 3 - 10
7 Kulkas - - 1
8 Loker - - 8
9 Pengeras Suara 1 - -
10 Kursi Chitos - - 80
11 Kursi Tunggu - - 10
12 Kursi dan Meja Tamu 3 - 5
13 Meja Siswa - - 80
14 AC - - 2
15 Kursi Sekretaris - - 8
16 Printer 1 1 5
Yang Ada
No Nama Barang Kebutuhan
Baik Rusak
1 Enggine VVT-I
2 Enggine Mesin Kijang 4 K
3 Katway Mesin Kijang 4 K
4 Enggine Mesin Kijang 3 K
5 Transmisi
6 Kelistrikan Lengkap 1 unit
7 Las Asetelin
8 Kunci Moment
9 Alat Ukur
10 Mobil Kijang Bak
11 EFI
12 1 Set Multiscan
13 1 Set Kunci T
14 Scaner
15 Radiator
16 Diferential
17 Kunci Pas
18 Kunci Ring Pas
19 Kunci Ring
20 Solder
21 Avometer
22 Tune Up Kit
23 Casan/ Charger
24 Dongkrak
25 Power Suply
26 Kompresor
27 Dial Indikator
28 Micrometer
29 Piston Ring Kompresor
30 Vernier Caliper
31 Obeng (-/+)
32 Tang
33 Bed Cover
34 Bedpad
35 Coffee cup and saucer
36 Dessert plate
37 Dinner plate
38 Faxsimile/ Telephone
39 Garpu
40 Hot plate electric
41 Lemari alat
42 Lemari simpan administrasi
43 Mangkok
44 Pisau
45 Sendok set (Spoon set)
46 Soup cup and saucer
47 Tea cup and saucer
48 Trolley cart
49 Carry bucket
50 Container bin
51 Cleaning cloth
52 Wet coution
53 Window washer
54 Window wipper
55 Vaccum cleaner
56 Double bucket and trolley
57 Wet and dry vaccum
58 Hand brush
59 Ceiling brush
60 Toilet bowl brush
61 Lobby duster
62 Hand gloves
63 Dust pan
64 Komputer/ Laptop 21 unit 5
65 Infocus 1 unit 3
66 Layar Infocus 4
C. DISTRIBUSI JAM MENGAJAR
2. Jam pembelajaran adalah alokasi waktu untuk pelaksanaan PBM termasuk evaluasi
sumatif. Evaluasi Sumatif yang dimaksud adalah tes untuk satu atau nenerapa pokok
bahasan dalam program normatif dan adaptif, dan tes untuk setiap pencapaian suatu
kompetensi tertentu dalam program produktif.
3. Pelaporan administrative dan akademik kemajuan program pendidikan dan pelatihan
dilakukan setiap semester atau minimal 2 kali setiap tahun pembelajaran.
4. Alokasi waktu pembelajaran praktek dalam program produktif minimum 70% (teori
maksimum 30).
5. Pengaturan waktu pembelajaran dalam bentuk jadwal mingguan dalam 1 tahun
dengan memperhatikan :
a. Keutuhan dan ketuntasan penguasaan kompetensi;
b. Kesinambungan proses pembelajaran;
c. Efesiensi penggunaan sumber daya pendidikan.
6. Praktek Keahlian Produktif dilaksanakan di industri Perhotelan dan Industri-industri
yang merupakan binaan Kepariwisataan/ Perhotelan.
7. Waktu Praktek Kerja Industri diatur sebagai berikut :
a. Minimum 6 bulan kerja, mengikuti minggu dan jam kerja industri;
b. Boleh lebih 6 bulan kerja jika kegiatan kerja di industri memberi nilai
tambahan yang lebih tinggi bagi industri maupun bagi siswa yang bersangkutan;
c. Kegiatan di industri dapat dimulai dari kelas X dengan catatan industri
yang bersangkutan mampu memberi keterampilan dasar dan sebaliknya tidak
langsung bekerja di lini produksi.
MOU/ Kerjasama dilakukan di Kantor Desa Sindangjaya, Kecamatan mangunjaya,
Desa Cibogo. dan di dunia Administrasi yang merupakan bimbingan dari DU/DI
yang sebelumnya telah ada kerja sama.
Bagi siswa yang melakukan praktek di Kantoran tersebut akan dinilai oleh pihak Kantor
yang bersangkutan, bagi siswa yang prestasi kerjanya baik akan langsung direkrut oleh
Manager kntor tersebut. Dalam hal ini juga TRAINING lebih ditonjolkan.
Adapun siswa yang melaksanakan praktek di perkantoran tersebut, mereka merupakan
bimbingan dari perkantoran ditetapkan oleh pihak perkantoran dengan
pengawasan dari tempat praktek yang bersangkutan.Dalam hal ini TRAINING
merupakan program utama.
Dalam rangka mengejar prestasi untuk menjadi SMK di tingkat Nasional SMK Pelita
bangsa Mangunjaya memacu diri, merintis, berbenah, terutama lebih memperbaiki
management persekolahan.Seiring dengna era otonomi daerah, serta menyambut pasar
bebas.
Untuk itu pengajaran terhadap Visi dan Misi lebih ditekankan pada hubungan dengan
dunia luar yang dilandasi oleh kerjasama serta mencari peluang dan memasukan dari
STAKE HOLDER sebab pada dasarnya ada keterkaitan antara pembelajaran yang
dilakukan di sekolah dan pelatihan yang dilakukan di Dunia Industri serta merupakan
rangkaian untuk mencapai Kompetensi Kelulusan.
Ada beberapa hal yang segera harus dicarikan jawaban sebagai solusi dalam upaya
meningkatkan kinerja yang lebih berkualitas bagi pengembangan SMK Pelita Bangsa
Mangunjaya. Pokok permasalahan yang harus segera dicarikan jawaban terdiri dari
beberapa asfek, diantaranya :
Didasari bahwa sekolah swasta asetnya tertumpu pada siswa. Semakin banyak siswa
maka akan semakin banyak pula inkam pendapatannya. Sehingga ada keseimbangan
antara pendapatan dengan biaya oprasional pendidikan.Apalagi SMK adalah sekolah
yang berisiko pinansial tinggi. Artinya adalah bahwa ogjek pembelajarannya kurang
lebih 70% berupa praktek, yang didalam oprasionalnya memerlukan sarana dan
dana. Hal tersebut berkaitan dengan visi sekolah kejuruan yang mencetak SKILL
MAN yang handal.Untuk itu jika dalam pembelajarannya tidak ditunjang dengan
sarana memadai, sulit rasanya mencapai target kwantitas yang berkualitas.
Ini semua hanya sedikit gambaran dari sebuah alternatif bahwa untuk menuju
perolehan inkam yang lebih banyak, perlu kembali pada pokok dasar persoalan, yaitu
mengerti selera pasar.Sebab market publik merupakan kata kunci yang tidak bisa
ditawar-tawar lagi.Bagaimana caranya kita meyakinkan pasar bahwa SMK Pelita
Bangsa Mangunjaya adalah sekolah kejuruan yang berkelayakan dan sanggup
mencetak sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing.Ada beberapa kiat
yang kalau dicermati dengan seksama Insya Allah akan membawa hasil diantaranya
adalah :
d. Promosi lewat Pemasaran yang lebih professional dan dilakukan secara
terpadu.
e. Melakukan kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra kerja
(Dunia Usaha/ Industri). Sehingga terjadi efesiansi anggaran serta menambah
pembendaharaan peralatan perbengkelan. Kemudian adanya Follow Up bagi
rekrutmen tenaga kerja bagi alumni.
f. Penetapan subsidi anggaran dari Yayasan Kiyai Haji Muhaimin Sirodj
Sindangjaya sebagai modal dasar untuk mengawali program kerja, sehingga
tidak terjadi biasa didalam perencanaan anggaran.
g. Efektif dan efesien
4. Aspek Sarana
Tempat Praktik siswa dibuka setiap hari, selama proses belajar mengajar
berlangsung (pukul 07.00 s/d 14.00 Wib). Model tersebut dapat dijadikan salah
satu upaya penanggulangan bagi siswa yang sering pulang belum pada
waktunya.
Pada saat guru tidak ada/ tidak masuk petugas perbengkelan dengan segera
menggiring siswa ke tempat praktik.Sasaran pembelajarannya ditentukan oleh
guru petugas praktik. Adapun lamanya pembelajaran disesuaikan dengan jam
pelajaran yang kosong. Dengan demikian tempat praktik tidak pernah sepi dari
jamahan tangan siswa.
6. Unit Produksi
Unit Produksi merupakan salah satu bentuk pengembangan yang sangat dominan
bagi SMK, untuk itu SMK Pelita Bangsa Mangunjaya memperdayakan potensi yang
ada diantaranya guru produktif.Kemudian mengadakan kemitraan dengan industri
local, dengan landasan saling menguntungkan.
7. Aspek Marketing
Atas dasar predikat tersebut, maka jelaslah peluang untuk menguasai pangsa pasar
sangat memungkinkan.Tinggal bagaimana langkah yang harus diambil. Kita
mencoba untuk memahami, selara apa yang dikehendaki oleh pasar.
Saya mempunyai pandangan bahwa SMK adalah merupakan salah satu sekolah yang
sangat eksentrik, dimana siswa SMK kebanyakan dari jenis laki-laki yang sangat
khas dan pada usia perkembangan yang memerlukan sentuhan fisik. Melihat
karekater tersebut, sekolah harus menciptakan kegiatan ekstrakulikuler yang sangat
diminati oleh kalangan muda, dan keberadaan ini dipublikasikan secara terbuka,
sehingga market punlik tertaris dengan keberadaan sekolah tersebut.Hal ini harus
tetap diperhatikan adalah penanaman Iman dan Taqwa, sesuai dengan visi dan misi
SMK Pelita Bangsa Mangunjaya apapun bentuk kegiatannya. Salah satu kegiatannya
adalah :
a. Kelompok Olah Raga; Tentukan bentuk olah raga yang sedang popular dan
diminati oleh siswa.
b. Kelompok Musik; Bentuk kelompok musik dengan pembinaan dan pengarahan
secara khusus dan profesioanl.
c. Kelompok Remaja Mesjid; Keterlibatan Guru Agama dalam kegiatan tersebut
sangat dominan. Intensitas kegiatannya harus jelas dan sesuai dengan Visi dan
Misi SMK Pelita Bangsa Mangunjaya.
d. Seragam Siswa
Identifikasi siswa yang dimaksud adalah diwajibkan kepada siswa untuk
memakai seragam yang khas pada hari-hari tertentu. Dengan demikian siswa
secara langsung ikut berprestasi mempublikasikan SMK Pelita Bangsa
Mangunjaya, adapun ketentuan seragam bagi siswa diantaranya :
- Hari Senin dan Selasa memakai putih abu
- Hari Rabu dan Kamis memakai seragam khusus
- Hari Jumat dan Sabtu memakai seragam pramuka
e. Seragam Guru
Kebijakan Kepala DISDIKBUDPORA Kabupaten Pangandaran tentang
seragam bagi guru dan karyawan, maka guru di lingkungan SMK Pelita Bangsa
Mangunjaya, mematuhinya sesuai dengan kebijakan yaitu :
- Hari Senin dan Selasa memakai Keqi/ Sepe Coklat
- Rabu berpakain Putih Hitam
- Hari Kamis memakai seragam Batik Sekolah
- Hari Jumat memakai seragam Pangsi untuk laki-laki dan Kebaya untuk
perempuan
- Hari Sabtu memakai seragam Batik atau Bebas yang sopan
f. Lembaga Pengkajian Bahasa
SMK Pelita Bangsa Mangunjaya memiliki potensi guru ahli bahasa.Potensi ini
bisa dikembangkan melalui lembaga yang terkoordinir dengan baik.Sehingga
tidak hanya dicetak untuk ahli dibidang IPTEK tetapi handal dibidang bahasa.
8. Aspek Disiplin
Semua kelompok dengan management yang professional dan perencanaan yang matang.
Meskipun ketatnya persaingan serta tuntutan peningkatan mutu bagi SMK, maka
SMK Pelita Bangsa Mangunjaya mulai berbenah dengan pola management yang
lebih modern dan infatif mulai dari Kepala Sekolah sampai guru. Dari kerja keras
tersebut, maka diharapkan SMK Pelita Bangsa Mangunjaya dapat terakreditasi
dengan perolehan nilai yang baik.
E. FUNGSI SOSIAL
Dalam rangka membantu siswa yang tidak mampu serta siswa yang berprestasi, maka
pihak sekolah mengupayakan Bea Siswa bagi siswa bersangkutan.Kemudian juga
membuka Dompet Amal Usaha para Orang Tua Asuh, guna mendanai siswa tidak mampu.
Berikut nama Bea Siswa dan orang tua asuh yang ada di SMK Pelita Bangsa Mangunjaya:
N J J L D
Nama Bea Siswa Jml. Siswa Jumlah Uang Lamanya Dari
S 7 1
BOS 78 tahun
P 1
7
PANGANDARAN tahun
59
HEBAT
B 7 1
KIP 7 tahun
O 1
Orang Tua Ash. tahun
BAB IV
RENCANA PENGGUNAAN DANA
Sumber dana dari Pemerintah akan digunakan untuk belanja kebutuhan sekolah.
Rincian Kebutuhan seperti diuraikan dalam tabel berikut:
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan fakta data lapangan dan kondisi obyektif baik menyangkut ketersediaan
sumber daya manusia, dana, sarana prasarana, rencana pengembangan program, rencana program
kerja tahunan dan lokasi tempat domisili SMK Pelita Bangsa Mangunjaya berada, maka atas
pertimbangan hal tersebut, sangat mendukung adanya SMK Pelita Bangsa Mangunjaya.
Dalam mencapai tujuan SMK Pelita Bangsa Mangunjaya banyak sekali mengalami
hambatan, terutama dalam masalah biaya, mengingat daya beli masyarakat yang masuk pada
umumnya rendah, akan tetapi kami senantiasa berusaha untuk maju, dengan berupaya
meningkatkan mutu serta melengkapi sarana pendukung yang relevan. Maka dengan disusunnya
proposal ini penuh pengharapan sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil kebijakan untuk
dapat mengabulkan uluran permohonan ini.Karena SMK Pelita Bangsa Mangunjaya sangat-
sangat membutuhkan uluran tangan Pemerintah untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Mudah-mudahan setelah mendapatkan bantuan ini SMK Pelita Bangsa Mangunjaya lebih
berperan aktif terhadap perkembangan dan pembangunan Bangsa dan Negara.
Ketua Komite,
Kepala SMK Pelita Bangsa
SMK Pelita Bangsa Mangunjaya
Mangunjaya,
Nomor : 1/146/smk.pb/prop/xi/2017
Lampiran : 1 ( Bundel Proposal )
Perihal : Permohonan Bantuan Mebeler
SMK Pelita Bangsa Mangunjaya
Kepada Yth :
Kepala Dinas Pendidikan
Prop. Jawa Barat
Di Bandung
Dengan hormat, dalam rangka meningkatkan pasilitas sarana prasarana (sarpras) sekolah
pada jenjang SLTA Khusus Sekolah Menengah Kejuruan, besama ini kami mengajukan
permohonan bantuan mebeler untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK Pelita Bangsa
Mangunjaya.
Sebagai pertimbangan kami lampirkan Proposal yang dimaksud.