Anda di halaman 1dari 17

UJI TWO WAY ANOVA

(Mata Kuliah Statistika Pendidikan)

Oleh

Amelia Yuni Saputri


(2023022011)

PRODI MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEPENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
Pelajari Bab V Anova Dua Jalur terlampir. Ikuti tahap demi tahap penyelesaian
kasus Anova Dua Jalur pada file tersebut. Karanglah variabel dan data yang
serupa dengan kedua kasus tersebut. Lakukan analisis dan interpretasi seperti yang
dicontohkan pada modul. Unggah hasilnya dalam file dokumen melalui jendela
ini. Apabila ada hal-hal yang perlu ditanyakan, silahkan lakukan melalui WAG

TWO WAY ANOVA

A. Kasus (Faktorial 3x3)


Seorang peneliti ingin mengetahui model pembelajaran untuk mengajar fisika
yang sesuai dengan IQ peserta didik, di mana IQ tersebut telah dikelompokkan
menjadi 3 kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Model pembelajaran yang
biasa digunakan dalam pembelajaran fisika, yaitu PBL, IBL, dan PJBL. Peneliti
mengajar di kelas X 1 dengan model pembelajaran PBL, X 2 dengan model
pembelajaran IBL, dan X 3 dengan model pembelajaran PJBL. Sebelum
melaksanakan pembelajaran, peneliti memastikan dulu bahwa pada ketiga
kelas tersebut terdapat peserta didik yang memiliki IQ rendah, sedang, dan
tinggi dan rata-rata kemampuan awal ketiga kelas tersebut setara. Setelah
menerapkan model pembelajaran tersebut di masing-masing kelas, peneliti
melaksanakan tes hasil belajar. Data hasil belajar ketiga kelas tersebut, setelah
dikelompokkan berdasarkan model belajarnya, sebagai berikut.
Tabel 1. Model Pembelajaran PBL
Hasil Model
No IQ
Belajar Pembelajaran
1 76 1 2
2 74 1 2
3 86 1 3
4 68 1 1
5 70 1 1
6 84 1 3
7 86 1 3
8 70 1 2
9 72 1 1
10 70 1 2
11 70 1 2
12 74 1 2
13 80 1 3
14 86 1 3
15 86 1 3
Hasil Model
No IQ
Belajar Pembelajaran
16 82 1 2
17 84 1 3
18 72 1 2
19 76 1 2
20 74 1 1
21 78 1 2
22 80 1 2
23 86 1 3
24 74 1 1
25 72 1 1
26 74 1 1
27 82 1 3
28 82 1 2
29 76 1 2
30 72 1 1
31 84 1 3
32 68 1 1
33 82 1 3

Tabel 2. Model Pembelajaran IBL


Hasil Model
No IQ
Belajar Pembelajaran
1 74 2 2
2 76 2 2
3 76 2 3
4 78 2 3
5 82 2 2
6 82 2 3
7 76 2 3
8 84 2 2
9 64 2 1
10 64 2 1
11 70 2 2
12 78 2 3
13 64 2 1
14 74 2 3
15 78 2 2
16 62 2 2
17 62 2 1
18 76 2 2
19 80 2 3
20 62 2 1
21 76 2 2
22 80 2 2
Hasil Model
No IQ
Belajar Pembelajaran
23 76 2 3
24 76 2 1
25 74 2 2
26 84 2 3
27 62 2 1
28 68 2 2
29 64 2 1
30 72 2 2
31 80 2 3
32 70 2 1
33 62 2 1
34 70 2 1

Tabel 3. Model Pembelajaran PJBL


Hasil Model
No IQ
Belajar Pembelajaran
1 72 3 3
2 62 3 2
3 80 3 1
4 84 3 1
5 82 3 1
6 70 3 3
7 74 3 2
8 82 3 1
9 84 3 2
10 70 3 3
11 74 3 2
12 72 3 2
13 86 3 1
14 64 3 3
15 76 3 3
16 76 3 2
17 80 3 1
18 84 3 2
19 68 3 3
20 78 3 2
21 82 3 1
22 86 3 1
23 84 3 1
24 62 3 3
25 64 3 3
26 84 3 1
27 82 3 1
28 86 3 1
Hasil Model
No IQ
Belajar Pembelajaran
29 68 3 3
30 64 3 3
31 80 3 1
32 68 3 3
33 72 3 3
34 78 3 2
35 78 3 2
Keterangan IQ:
1. Rendah
2. Sedang
3. Tinggi

B. Uji Normalitas
1. Hipotesis dan Dasar Keputusan
H0 : Sampel diambil dari populasi berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak diambil dari populasi berdistribusi normal

Jika nilai sig > 0,05, maka H0 diterima


Jika nilai sig < 0,05, maka H0 ditolak

2. Hasil Uji
Adapun hasil uji normalitas dari ketiga sampel tersebut, sebagai berikut.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PBL IBL PJBL
N 33 34 35
Mean 77.27 72.82 75.89
Normal Parametersa,b Std. 6.058 7.120 7.607
Deviation
Absolute .160 .172 .134
Most Extreme
Positive .160 .157 .092
Differences
Negative -.146 -.172 -.134
Kolmogorov-Smirnov Z .919 1.004 .794
Asymp. Sig. (2-tailed) .367 .265 .553
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Standardized
Residual for
Hasil
N 102
Mean .0000
a,b
Normal Parameters Std. .95958
Deviation
Absolute .074
Most Extreme
Positive .074
Differences
Negative -.061
Kolmogorov-Smirnov Z .749
Asymp. Sig. (2-tailed) .629
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

3. Interpretasi
Berdasarkan hasil uji normalitas pada hasil belajar peserta didik diperoleh
nilai Asymp. Sig(2-tailed) untuk PBL, IBL, dan PJBL masing-masing
sebesar 0,367, 0,265, dan 0,553. Ketiga nilai Asymp Sig(2-tailed) > 0,05
baik hasil belajar peserta didik setelah menerapkan model pembelajaran
PBL, IBL, dan PJBL. Selanjutnya pada hasil uji normalitas pada data
standardized residual diperoleh nilai Asymp Sig(2-tailed) > 0,05 sebesar
0,629. Oleh karena itu dapat diketahui bahwa H0 diterima, sehingga data
hasil belajar peserta didik dari ketiga model pembelajaran tersebut diperoleh
dari populasi yang berdistribusi normal dan nilai standardized residual
berdistribusi normal. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dapat diuji lanjut
dengan uji pamarametrik, yaitu two way anova.

C. Uji Homogenitas
1. Hipotesis dan Dasar Keputusan
H0 : Semua populasi mempunyai variansi yang sama
H1 : Tidak semua populasi mempunyai variansi yang sama

Jika nilai sig > 0,05, maka H0 diterima


Jika nilai sig < 0,05, maka H0 ditolak
2. Hasil Uji
Adapun hasil uji homogenitas dari ketiga sampel tersebut, sebagai berikut.
Levene's Test of Equality of Error
Variancesa
Dependent Variable: Hasil Belajar
F df1 df2 Sig.
1.938 8 93 .063
Tests the null hypothesis that the error
variance of the dependent variable is
equal across groups.
a. Design: Intercept + Model + IQ +
Model * IQ

3. Interpretasi
Berdasarkan hasil levene’s test of equaity of error variances diperoleh nilai
signifikansi sebesar 0,063. Hasil tersebut diketahui bahwa nilai sig.>0,05,
sehingga H0 diterima. Oleh karena itu dapat diketahui bahwa ketiga sampel
tersebut memiliki varians yang sama (homogen).

D. Uji Two Way Anova


1. Hipotesis dan Dasar Keputusan
Hipotesis 1
Ho1: Tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika yang disebabkan oleh
perbedaan model pembelajaran
H11: Terdapat perbedaan hasil belajar fisika yang disebabkan oleh
perbedaan metode pembelajaran
Hipotesis 2
Ho2: Tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika yang disebabkan oleh
perbedaan IQ peserta didik
H12 : Terdapat perbedaan hasil belajar fisika yang disebabkan oleh
perbedaan IQ peserta didik
Hipotesis 3
Ho3: Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran fisika dengan IQ
peserta didik dilihat dari hasil belajar fisika
H13: Terdapat interaksi antara model pembelajaran fisika dengan IQ peserta
didik dilihat dari hasil belajar fisika
Jika nilai sig > 0,05, maka H0 diterima
Jika nilai sig < 0,05, maka H0 ditolak
2. Hasil Uji
Adapun hasil uji beda rata-rata dengan menggunakan two way anova,
sebagai berikut.
Between-Subjects Factors
Value N
Label
1 PBL 33
Model
2 IBL 34
Pembelajaran
3 PJBL 35
1 Rendah 33
IQ 2 Sedang 36
3 Tinggi 33

Descriptive Statistics
Dependent Variable: Hasil Belajar
Model IQ Mean Std. N
Pembelajaran Deviation
Rendah 71.56 2.404 9
Sedang 75.38 4.273 13
PBL
Tinggi 84.18 2.089 11
Total 77.27 6.058 33
Rendah 65.45 4.569 11
Sedang 74.77 5.918 13
IBL
Tinggi 78.40 3.098 10
Total 72.82 7.120 34
Rendah 82.92 2.253 13
Sedang 76.00 6.325 10
PJBL
Tinggi 68.17 4.130 12
Total 75.89 7.607 35
Rendah 74.00 8.307 33
Sedang 75.33 5.367 36
Total
Tinggi 76.61 7.574 33
Total 75.31 7.150 102
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: Hasil Belajar
Source Type III Sum df Mean F Sig.
of Squares Square
Corrected 3531.001a 8 441.375 25.137 .000
Model
Intercept 567643.399 1 567643.399 32328.305 .000
Model 299.526 2 149.763 8.529 .000
IQ 212.950 2 106.475 6.064 .003
Model * IQ 3084.257 4 771.064 43.913 .000
Error 1632.960 93 17.559
Total 583724.000 102
Corrected Total 5163.961 101
a. R Squared = .684 (Adjusted R Squared = .657)

3. Interpretasi
Berdasarkan tabel between subject factors dan descriptive staticstics
disajikan terkait jumlah peserta didik ditinjau dari model pembelajaran dan
IQ peserta didik, serta disajikan rata-rata dan simpangan baku pada interaksi
masing-masing variabel. Selanjutnya pada tabel test of between-subject
effects diperoleh hasil interpretasi, sebagai berikut.

a. Nilai sig. untuk model pembelajaran sebagai perlakuan adalah sebesar


0,000. Nilai sig. tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga H 0 ditolak atau H1
diterima. Jadi ada perbedaan hasil belajar fisika yang disebabkan oleh
perbedaan model pembelajaran.
b. Nilai sig. untuk IQ adalah sebesar 0,003. Nilai sig. tersebut lebih kecil
dari 0,05 sehingga H0 ditolak atau H1 diterima. Jadi ada perbedaan hasil
belajar fisika yang disebabkan oleh perbedaan IQ peserta didik.
c. Nilai sig. Untuk model*IQ adalah sebesar 0,000. Nilai sig. tersebut lebih
kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak atau H1 diterima. Jadi ada interaksi
antara model pembelajaran fisika dengan IQ peserta didik.

E. Uji Multiple Comparison


1. Hasil Uji
Adapun hasil uji multiple comparison, sebagai berikut.

Multiple Comparisons
Dependent Variable: Hasil Belajar
Scheffe
(I) Model (J) Model Mean Std. Sig. 95%
Pembelajaran Pembelajaran Difference Error Confidence
(I-J) Interval
Lower Upper
Bound Bound
IBL 4.45* 1.024 .000 1.90 7.00
PBL
PJBL 1.39 1.017 .398 -1.14 3.92

PBL -4.45* 1.024 .000 -7.00 -1.90


IBL
PJBL -3.06* 1.009 .012 -5.57 -.55

PBL -1.39 1.017 .398 -3.92 1.14


PJBL
IBL 3.06* 1.009 .012 .55 5.57
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 17.559.
*. The mean difference is significant at the ,05 level.

Multiple Comparisons
Dependent Variable: Hasil Belajar
Scheffe
(I) IQ (J) IQ Mean Std. Sig. 95% Confidence
Difference Error Interval
(I-J) Lower Upper
Bound Bound
Sedang -1.33 1.010 .422 -3.85 1.18
Rendah
Tinggi -2.61* 1.032 .046 -5.17 -.04

Rendah 1.33 1.010 .422 -1.18 3.85


Sedang
Tinggi -1.27 1.010 .455 -3.78 1.24

Rendah 2.61* 1.032 .046 .04 5.17


Tinggi
Sedang 1.27 1.010 .455 -1.24 3.78
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 17.559.
*. The mean difference is significant at the ,05 level.

2. Interpretasi
Berdasarkan tabel pertama terkait hasil analisis multiple comparison model
pembelajaran dapat diketahui beberapa hal, sebagai berikut.
a. Rata-rata hasil belajar menggunakan model PBL dengan model IBL
berbeda sebesar 4,45* dengan nilai sig sebesar 0,000. Nilai sig. tersebut
lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak atau H1 diterima. Oleh karena
itu, adanya perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar fisika kelas
yang menggunakan model PBL dengan model IBL. Rata-rata hasil belajar
kelas yang menggunakan model PBL lebih tinggi dibandingkan dengan
kelas yang menggunakan model IBL.
b. Rata-rata hasil belajar menggunakan model IBL dengan model PJBL
berbeda 3,06* dengan nilai sig sebesar 0,012. Nilai sig. tersebut lebih
kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak atau H1 diterima. Oleh karena itu,
adanya perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar fisika kelas yang
menggunakan model IBL dengan model PJBL. Rata-rata hasil belajar
kelas yang menggunakan model PJBL lebih tinggi dibandingkan dengan
kelas yang menggunakan model IBL.
Berdasarkan tabel kedua terkait hasil analisis multiple comparison IQ
peserta didik, dapat diketahui, yaitu rata-rata hasil belajar peserta didik yang
memiliki IQ rendah dan IQ tinggi berbeda 2,61* dengan nilai sig sebesar
0,046. Nilai sig. tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak atau H1
diterima. Oleh karena itu, adanya perbedaan yang signifikan antara rata-rata
hasil belajar peserta didik dengan IQ rendah dengan peserta didik dengan IQ
tinggi. Rata-rata hasil belajar peserta didik yang memiliki IQ tinggi
diperoleh hasil data yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik
yang memiliki IQ rendah.

Berdasarkan Gambar pada grafik hubungan model pembelajaran dengan IQ


peserta didik dapat diketahui bahawa adanya interaksi antara model
pembelajaran fisika dengan IQ peserta didik. Garis yang dibentuk oleh
metode mengajar dengan gaya belajar terlihat berpotongan. Pada grafik
dapat diketahui bahwa rata-rata hasil belajar paling tinggi diperoleh oleh
peserta didik yang memiliki IQ yang tinggi yang dibelajarkan dengan model
PBL, sedangkan rata-rata hasil belajar paling rendah diperoleh oleh peserta
didik yang memiliki IQ rendah yang dibelajarkan dengan model IBL.

Manova
A. Kasus
Kepala sekolah ingin mengetahui pengaruh perbedaan jalur masuk sekolah
terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran fisika, kimia,
matematika, dan biologi. Sampel penelitian diambil secara acak dari 30 orang
lulusan yang mewakili tiga jalur penerimaan peserta didik. Data hasil belajar
diperoleh dari nilai raport (rata-rata nilai satu semester). Adapun datanya
dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Data Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Fisika, Kimia, Biologi, dan
Matematika
Kode Hasil Hasil Hasil Hasil
Jalur
Jalur Belajar Belajar Belajar Belajar
Masuk
Masuk Fisika Biologi Kimia Matematika
1 1 76 78 75 75
2 1 78 80 82 78
3 1 86 78 78 78
Kode Hasil Hasil Hasil Hasil
Jalur
Jalur Belajar Belajar Belajar Belajar
Masuk
Masuk Fisika Biologi Kimia Matematika
4 1 75 82 82 86
5 1 78 82 75 76
6 1 86 76 84 90
7 1 76 84 82 82
8 1 78 80 84 75
9 1 80 75 80 82
10 1 78 78 76 78
11 2 80 78 82 75
12 2 84 82 86 80
13 2 86 86 84 88
14 2 86 78 80 82
15 2 76 82 76 88
16 2 82 80 80 82
17 2 84 78 84 84
18 2 84 80 86 82
19 2 80 84 84 88
20 2 86 88 82 75
21 3 78 86 80 78
22 3 80 76 82 75
23 3 82 78 82 76
24 3 76 75 76 80
25 3 75 80 78 76
26 3 75 78 75 76
27 3 76 76 76 75
28 3 78 78 72 80
29 3 76 75 80 76
30 3 78 76 76 78
Keterangan Jalur Masuk:
1. Regular
2. Prestasi
3. Bina Lingkungan

B. Uji Normalitas
1. Hipotesis dan Dasar Keputusan
H0 : Sampel diambil dari populasi berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak diambil dari populasi berdistribusi normal
Jika nilai sig > 0,05, maka H0 diterima
Jika nilai sig < 0,05, maka H0 ditolak
2. Hasil Uji
Adapun hasil uji normalitas dari keempat sampel tersebut, sebagai berikut.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Hasil Hasil Hasil Hasil Belajar
Belajar Belajar Belajar Matematika
Fisika Biologi Kimia
N 30 30 30 30
Mean 79.77 79.57 79.97 79.80
Normal Std. 3.866 3.491 3.746 4.597
a,b
Parameters Deviatio
n
Absolute .210 .207 .173 .186
Most Extreme
Positive .210 .207 .155 .186
Differences
Negative -.130 -.095 -.173 -.148
Kolmogorov-Smirnov Z 1.147 1.131 .948 1.017
Asymp. Sig. (2-tailed) .144 .155 .330 .252
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

3. Interpretasi
Berdasarkan hasil uji normalitas pada hasil belajar peserta didik diperoleh
nilai Asymp. Sig(2-tailed) untuk pada mata pelajaran fisika, biologi,
kimia, dan matematika masing-masing sebesar 0,144, 0,155, 0,330, dan
0,252. Keempat nilai Asymp Sig(2-tailed) > 0,05 baik pada mata pelajaran
fisika, biologi, kimia, maupun matematika. Oleh karena itu dapat diketahui
bahwa H0 diterima, sehingga data hasil belajar peserta didik pada keempat
mata pelajaran diperoleh dari populasi yang berdistribusi normal dan nilai
standardized residual berdistribusi normal. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa dapat diuji lanjut dengan uji pamarametrik, yaitu manova.

C. Manova
1. Hipotesis dan Dasar Keputusan
Hipotesis 1
Ho1: Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran
fisika yang disebabkan oleh perbedaan jalur masuk sekolah
H11: Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran fisika
yang disebabkan oleh perbedaan jalur masuk sekolah
Hipotesis 2
Ho2: Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran
biologi yang disebabkan oleh perbedaan jalur masuk sekolah
H12: Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran biologi
yang disebabkan oleh perbedaan jalur masuk sekolah
Hipotesis 3
Ho3: Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran
kimia yang disebabkan oleh perbedaan jalur masuk sekolah
H13: Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran kimia
yang disebabkan oleh perbedaan jalur masuk sekolah
Hipotesis 4
Ho3: Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran
matematika yang disebabkan oleh perbedaan jalur masuk sekolah
H13: Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran
matematika yang disebabkan oleh perbedaan jalur masuk sekolah

Jika nilai sig > 0,05, maka H0 diterima


Jika nilai sig < 0,05, maka H0 ditolak

4. Hasil Uji
Adapun hasil uji beda rata-rata dengan menggunakan manova, sebagai
berikut.
Between-Subjects Factors
Value Label N

1 Regular 10
Jalur Masuk Prestasi 10
2
Sekolah
3 Bina Lingkungan 10

Multivariate Testsa
Effect Value F Hypothesis Error df Sig.
df
b
Intercept Pillai's Trace 1.000 12215.189 4.000 24.000 .000
Wilks' Lambda .000 12215.189b 4.000 24.000 .000
b
Hotelling's Trace 2035.865 12215.189 4.000 24.000 .000
b
Roy's Largest 2035.865 12215.189 4.000 24.000 .000
Root
Pillai's Trace .570 2.493 8.000 50.000 .023
b
Jalur Wilks' Lambda .440 3.048 8.000 48.000 .007
Masuk Hotelling's Trace 1.251 3.597 8.000 46.000 .003
Sekolah Roy's Largest 1.233 7.705 c
4.000 25.000 .000
Root
a. Design: Intercept + Jalur
b. Exact statistic
c. The statistic is an upper bound on F that yields a lower bound on the significance
level.

Tests of Between-Subjects Effects


Source Dependent Type III Sum df Mean Square F Sig.
Variable of Squares
HBF 152.467a 2 76.233 7.328 .003
b
HBB 73.267 2 36.633 3.531 .043
Corrected Model c
HBK 110.867 2 55.433 5.055 .014
d
HBM 146.400 2 73.200 4.238 .025
HBF 190881.633 1 190881.633 18347.469 .000
HBB 189925.633 1 189925.633 18307.719 .000
Intercept
HBK 191840.033 1 191840.033 17493.012 .000
HBM 191041.200 1 191041.200 11059.418 .000
HBF 152.467 2 76.233 7.328 .003
Jalur Masuk HBB 73.267 2 36.633 3.531 .043
Sekolah HBK 110.867 2 55.433 5.055 .014
HBM 146.400 2 73.200 4.238 .025
HBF 280.900 27 10.404
HBB 280.100 27 10.374
Error
HBK 296.100 27 10.967
HBM 466.400 27 17.274
HBF 191315.000 30
HBB 190279.000 30
Total
HBK 192247.000 30
HBM 191654.000 30
HBF 433.367 29
HBB 353.367 29
Corrected Total
HBK 406.967 29
HBM 612.800 29
a. R Squared = .352 (Adjusted R Squared = .304)
b. R Squared = .207 (Adjusted R Squared = .149)
c. R Squared = .272 (Adjusted R Squared = .219)
d. R Squared = .239 (Adjusted R Squared = .183)
5. Interpretasi
Nilai Sig pada setiap baris “Jalur Masuk Sekolah” pada tabel Multivariate
Tests lebih kecil dari 0,05 hal ini mengindikasikan variabel jalur variabel
masuk sekolah berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Selanjutnya
pada tabel Tests of Between-Subjects Effects digunakan untuk melihat faktor
dari Between-Subjects, yaitu variabel bebas (jalur masuk sekolah) terhadap
variabel terikat hasil belajar peserta didik (rata-rata nilai HBF, HBB, HBK,
dan HBM). Berdasarkan nilai Sig pada setiap baris “Jalur Masuk Sekolah”,
semuanya bernilai lebih kecil dari 0,05, sehingga semua Ho ditolak atau
semua H1 diterima. Oleh karena dapat diketahui beberapa hal, sebagai
berikut.
a. Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran fisika
yang disebabkan oleh perbedaan jalur masuk sekolah
b. Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran biologi
yang disebabkan oleh perbedaan jalur masuk sekolah
c. Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran kimia
yang disebabkan oleh perbedaan jalur masuk sekolah
d. Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran
matematika yang disebabkan oleh perbedaan jalur masuk sekolah

Anda mungkin juga menyukai