Oleh
B. Uji Normalitas
1. Hipotesis dan Dasar Keputusan
H0 : Sampel diambil dari populasi berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak diambil dari populasi berdistribusi normal
2. Hasil Uji
Adapun hasil uji normalitas dari ketiga sampel tersebut, sebagai berikut.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PBL IBL PJBL
N 33 34 35
Mean 77.27 72.82 75.89
Normal Parametersa,b Std. 6.058 7.120 7.607
Deviation
Absolute .160 .172 .134
Most Extreme
Positive .160 .157 .092
Differences
Negative -.146 -.172 -.134
Kolmogorov-Smirnov Z .919 1.004 .794
Asymp. Sig. (2-tailed) .367 .265 .553
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
3. Interpretasi
Berdasarkan hasil uji normalitas pada hasil belajar peserta didik diperoleh
nilai Asymp. Sig(2-tailed) untuk PBL, IBL, dan PJBL masing-masing
sebesar 0,367, 0,265, dan 0,553. Ketiga nilai Asymp Sig(2-tailed) > 0,05
baik hasil belajar peserta didik setelah menerapkan model pembelajaran
PBL, IBL, dan PJBL. Selanjutnya pada hasil uji normalitas pada data
standardized residual diperoleh nilai Asymp Sig(2-tailed) > 0,05 sebesar
0,629. Oleh karena itu dapat diketahui bahwa H0 diterima, sehingga data
hasil belajar peserta didik dari ketiga model pembelajaran tersebut diperoleh
dari populasi yang berdistribusi normal dan nilai standardized residual
berdistribusi normal. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dapat diuji lanjut
dengan uji pamarametrik, yaitu two way anova.
C. Uji Homogenitas
1. Hipotesis dan Dasar Keputusan
H0 : Semua populasi mempunyai variansi yang sama
H1 : Tidak semua populasi mempunyai variansi yang sama
3. Interpretasi
Berdasarkan hasil levene’s test of equaity of error variances diperoleh nilai
signifikansi sebesar 0,063. Hasil tersebut diketahui bahwa nilai sig.>0,05,
sehingga H0 diterima. Oleh karena itu dapat diketahui bahwa ketiga sampel
tersebut memiliki varians yang sama (homogen).
Descriptive Statistics
Dependent Variable: Hasil Belajar
Model IQ Mean Std. N
Pembelajaran Deviation
Rendah 71.56 2.404 9
Sedang 75.38 4.273 13
PBL
Tinggi 84.18 2.089 11
Total 77.27 6.058 33
Rendah 65.45 4.569 11
Sedang 74.77 5.918 13
IBL
Tinggi 78.40 3.098 10
Total 72.82 7.120 34
Rendah 82.92 2.253 13
Sedang 76.00 6.325 10
PJBL
Tinggi 68.17 4.130 12
Total 75.89 7.607 35
Rendah 74.00 8.307 33
Sedang 75.33 5.367 36
Total
Tinggi 76.61 7.574 33
Total 75.31 7.150 102
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: Hasil Belajar
Source Type III Sum df Mean F Sig.
of Squares Square
Corrected 3531.001a 8 441.375 25.137 .000
Model
Intercept 567643.399 1 567643.399 32328.305 .000
Model 299.526 2 149.763 8.529 .000
IQ 212.950 2 106.475 6.064 .003
Model * IQ 3084.257 4 771.064 43.913 .000
Error 1632.960 93 17.559
Total 583724.000 102
Corrected Total 5163.961 101
a. R Squared = .684 (Adjusted R Squared = .657)
3. Interpretasi
Berdasarkan tabel between subject factors dan descriptive staticstics
disajikan terkait jumlah peserta didik ditinjau dari model pembelajaran dan
IQ peserta didik, serta disajikan rata-rata dan simpangan baku pada interaksi
masing-masing variabel. Selanjutnya pada tabel test of between-subject
effects diperoleh hasil interpretasi, sebagai berikut.
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Hasil Belajar
Scheffe
(I) Model (J) Model Mean Std. Sig. 95%
Pembelajaran Pembelajaran Difference Error Confidence
(I-J) Interval
Lower Upper
Bound Bound
IBL 4.45* 1.024 .000 1.90 7.00
PBL
PJBL 1.39 1.017 .398 -1.14 3.92
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Hasil Belajar
Scheffe
(I) IQ (J) IQ Mean Std. Sig. 95% Confidence
Difference Error Interval
(I-J) Lower Upper
Bound Bound
Sedang -1.33 1.010 .422 -3.85 1.18
Rendah
Tinggi -2.61* 1.032 .046 -5.17 -.04
2. Interpretasi
Berdasarkan tabel pertama terkait hasil analisis multiple comparison model
pembelajaran dapat diketahui beberapa hal, sebagai berikut.
a. Rata-rata hasil belajar menggunakan model PBL dengan model IBL
berbeda sebesar 4,45* dengan nilai sig sebesar 0,000. Nilai sig. tersebut
lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak atau H1 diterima. Oleh karena
itu, adanya perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar fisika kelas
yang menggunakan model PBL dengan model IBL. Rata-rata hasil belajar
kelas yang menggunakan model PBL lebih tinggi dibandingkan dengan
kelas yang menggunakan model IBL.
b. Rata-rata hasil belajar menggunakan model IBL dengan model PJBL
berbeda 3,06* dengan nilai sig sebesar 0,012. Nilai sig. tersebut lebih
kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak atau H1 diterima. Oleh karena itu,
adanya perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar fisika kelas yang
menggunakan model IBL dengan model PJBL. Rata-rata hasil belajar
kelas yang menggunakan model PJBL lebih tinggi dibandingkan dengan
kelas yang menggunakan model IBL.
Berdasarkan tabel kedua terkait hasil analisis multiple comparison IQ
peserta didik, dapat diketahui, yaitu rata-rata hasil belajar peserta didik yang
memiliki IQ rendah dan IQ tinggi berbeda 2,61* dengan nilai sig sebesar
0,046. Nilai sig. tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak atau H1
diterima. Oleh karena itu, adanya perbedaan yang signifikan antara rata-rata
hasil belajar peserta didik dengan IQ rendah dengan peserta didik dengan IQ
tinggi. Rata-rata hasil belajar peserta didik yang memiliki IQ tinggi
diperoleh hasil data yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik
yang memiliki IQ rendah.
Manova
A. Kasus
Kepala sekolah ingin mengetahui pengaruh perbedaan jalur masuk sekolah
terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran fisika, kimia,
matematika, dan biologi. Sampel penelitian diambil secara acak dari 30 orang
lulusan yang mewakili tiga jalur penerimaan peserta didik. Data hasil belajar
diperoleh dari nilai raport (rata-rata nilai satu semester). Adapun datanya
dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Data Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Fisika, Kimia, Biologi, dan
Matematika
Kode Hasil Hasil Hasil Hasil
Jalur
Jalur Belajar Belajar Belajar Belajar
Masuk
Masuk Fisika Biologi Kimia Matematika
1 1 76 78 75 75
2 1 78 80 82 78
3 1 86 78 78 78
Kode Hasil Hasil Hasil Hasil
Jalur
Jalur Belajar Belajar Belajar Belajar
Masuk
Masuk Fisika Biologi Kimia Matematika
4 1 75 82 82 86
5 1 78 82 75 76
6 1 86 76 84 90
7 1 76 84 82 82
8 1 78 80 84 75
9 1 80 75 80 82
10 1 78 78 76 78
11 2 80 78 82 75
12 2 84 82 86 80
13 2 86 86 84 88
14 2 86 78 80 82
15 2 76 82 76 88
16 2 82 80 80 82
17 2 84 78 84 84
18 2 84 80 86 82
19 2 80 84 84 88
20 2 86 88 82 75
21 3 78 86 80 78
22 3 80 76 82 75
23 3 82 78 82 76
24 3 76 75 76 80
25 3 75 80 78 76
26 3 75 78 75 76
27 3 76 76 76 75
28 3 78 78 72 80
29 3 76 75 80 76
30 3 78 76 76 78
Keterangan Jalur Masuk:
1. Regular
2. Prestasi
3. Bina Lingkungan
B. Uji Normalitas
1. Hipotesis dan Dasar Keputusan
H0 : Sampel diambil dari populasi berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak diambil dari populasi berdistribusi normal
Jika nilai sig > 0,05, maka H0 diterima
Jika nilai sig < 0,05, maka H0 ditolak
2. Hasil Uji
Adapun hasil uji normalitas dari keempat sampel tersebut, sebagai berikut.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Hasil Hasil Hasil Hasil Belajar
Belajar Belajar Belajar Matematika
Fisika Biologi Kimia
N 30 30 30 30
Mean 79.77 79.57 79.97 79.80
Normal Std. 3.866 3.491 3.746 4.597
a,b
Parameters Deviatio
n
Absolute .210 .207 .173 .186
Most Extreme
Positive .210 .207 .155 .186
Differences
Negative -.130 -.095 -.173 -.148
Kolmogorov-Smirnov Z 1.147 1.131 .948 1.017
Asymp. Sig. (2-tailed) .144 .155 .330 .252
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
3. Interpretasi
Berdasarkan hasil uji normalitas pada hasil belajar peserta didik diperoleh
nilai Asymp. Sig(2-tailed) untuk pada mata pelajaran fisika, biologi,
kimia, dan matematika masing-masing sebesar 0,144, 0,155, 0,330, dan
0,252. Keempat nilai Asymp Sig(2-tailed) > 0,05 baik pada mata pelajaran
fisika, biologi, kimia, maupun matematika. Oleh karena itu dapat diketahui
bahwa H0 diterima, sehingga data hasil belajar peserta didik pada keempat
mata pelajaran diperoleh dari populasi yang berdistribusi normal dan nilai
standardized residual berdistribusi normal. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa dapat diuji lanjut dengan uji pamarametrik, yaitu manova.
C. Manova
1. Hipotesis dan Dasar Keputusan
Hipotesis 1
Ho1: Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran
fisika yang disebabkan oleh perbedaan jalur masuk sekolah
H11: Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran fisika
yang disebabkan oleh perbedaan jalur masuk sekolah
Hipotesis 2
Ho2: Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran
biologi yang disebabkan oleh perbedaan jalur masuk sekolah
H12: Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran biologi
yang disebabkan oleh perbedaan jalur masuk sekolah
Hipotesis 3
Ho3: Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran
kimia yang disebabkan oleh perbedaan jalur masuk sekolah
H13: Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran kimia
yang disebabkan oleh perbedaan jalur masuk sekolah
Hipotesis 4
Ho3: Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran
matematika yang disebabkan oleh perbedaan jalur masuk sekolah
H13: Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran
matematika yang disebabkan oleh perbedaan jalur masuk sekolah
4. Hasil Uji
Adapun hasil uji beda rata-rata dengan menggunakan manova, sebagai
berikut.
Between-Subjects Factors
Value Label N
1 Regular 10
Jalur Masuk Prestasi 10
2
Sekolah
3 Bina Lingkungan 10
Multivariate Testsa
Effect Value F Hypothesis Error df Sig.
df
b
Intercept Pillai's Trace 1.000 12215.189 4.000 24.000 .000
Wilks' Lambda .000 12215.189b 4.000 24.000 .000
b
Hotelling's Trace 2035.865 12215.189 4.000 24.000 .000
b
Roy's Largest 2035.865 12215.189 4.000 24.000 .000
Root
Pillai's Trace .570 2.493 8.000 50.000 .023
b
Jalur Wilks' Lambda .440 3.048 8.000 48.000 .007
Masuk Hotelling's Trace 1.251 3.597 8.000 46.000 .003
Sekolah Roy's Largest 1.233 7.705 c
4.000 25.000 .000
Root
a. Design: Intercept + Jalur
b. Exact statistic
c. The statistic is an upper bound on F that yields a lower bound on the significance
level.