Dosen Pengampu:
1. Prof. Dr. Undang Rosidin, M.Pd
2. Prof. Dr. Agus Suyatna, M.Si
Oleh:
Iswahyudi
(2023022005)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia,
rahmatdan hidayah-Nya. Penulis merasa bersyukur karena telah menyelesaikan
makalah mengenai “Menjelaskan Tentang Metode Dan Teknik Supervisi Serta
Menguraikan Jenis-Jenis Metode Supervisi” sebagai tugas mata kuliah Supervisi
Pendidikan Fisika
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Undang Rosidin, M. Pd
dan Bapak Prof. Dr. Agus Suyatna, M.Si selaku dosen mata kuliah Supervisi
Pendidikan Fisika atas bimbingan yang diberikan dalam pengerjaan tugas makalah
ini. Tidak lupa pula penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Penulis berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya dalam pembelajaran Pengembangan
Kurikulum secara baik dan benar. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Halaman
COVER ……………………………………………………………………………… i
Kesimpulan ………………………………………………………………… 17
A. Latar Belakang
Peningkatan sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai
tujuan pembangunan, salah satu wahana untuk peningkatan sumber daya manusia
adalah pendidikan, sehingga kualitas pendidikan harus senantiasa ditingkatkan.
Salah satu elemen pendidikan yang mempunyai peranan penting dalam mencapai
tujuan pendidikan adalah supervisi. Tujuan pendidikan ideal adalah
mempersiapkan guru-guru yang berkualitas sebagai syarat mutlak bagi lahirnya
kader-kader muda masa depan bangsa yang berkualitas dalam hal moral,
intelektual, sosial dan spiritual.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Metode dalam konteks pengawasan merupakan suatu cara yang ditempuh oleh
pengawas pendidikan guna merumuskan tujuan yang hendak dicapai baik oleh
sistem perorangan maupun kelembagaan itu sendiri, sedangkan teknik adalah
langkah-langkah kongkrit yang dilaksanakan oleh seorang supervisor pendidikan
dalam mewujudkan tujuan yang yang telah ditetapkan, dan teknik yang
dilaksanakan dalam supervisi dapat ditempuh melalui berbagi cara, yakni pada
prinsipnya berusaha merumuskan harapan-harapan menjadi sebuah kenyataan.
Teknik supervisi dikenal dengan dua teknik besar, yakni teknik individual dan
teknik kelompok. Teknik individual antara lain berupa (1) kunjungan kelas (2)
observasi kelas (3) pertemuan individual (4) Kunjungan antar kelas (5) menilai
diri sendiri, sedangkan teknik kelompok antara lain (1) mengadakan pertemuan
rapat (meeting) (2) mengadakan diskusi kelompok (3) mengadakan penataran-
penataran (4) seminar.
b. Evaluasi
Kegiatan evaluasi ditujukan untuk mengetahui sejauhmana kesuksesan
pelaksanaan penyelenggaraan sekolah atau sejauh mana keberhasilan
yang telah dicapai dalam kurun waktu tertentu. Tujuan evaluasi
utamanya adalah (a) mengetahui tingkat keterlaksanaan program, (b)
mengetahui keberhasilan program, (c) mendapatkan bahan/masukan
dalam perencanaan tahun berikutnya, dan (d) memberikan penilaian
(judgement) terhadap sekolah.
3. Metode Delphi
Metode Delphi dapat digunkan oleh pengawas dalam membantu pengawas
dalam membantu pihak sekolah merumuskan visi, misi dan tujuannya.
Sesuai dengan konsep MBS, dalam merumuskan rencana pengembangan
sekolah (RPS) sebuah sekolah harus memiliki rumusan visi, misi dan
tujuan yang jelas dan realistis yang digali dari kondisi sekolah, peserta
didik, potensi daerah, serta pandangan seluruh stakeholder.
Sejauh ini kebanyakan sekolah merumuskan visi dan misi dalam susunan
kalimat “yang bagus”, tanpa dilandasi oleh filosofi dan pendalaman
terhadap potensi yang ada. Akibatnya visi dan misi tersebut tidak realistis,
dan tidak memberikan inspirasi kepada warga sekolah untuk
mencapainya.
b. Observasi kelas
Observasi kelas secara sederhana bisa diartikan melihat dan
memperhatikan secara teliti terhadap gejala yang nampak. Observasi
kelas adalah teknik observasi yang dilakukan oleh supervisor terhadap
proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Tujuannya adalah
untuk memperoleh data seobjektif mungkin mengenai aspek-aspek
dalam situasi belajar mengajar, kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru
dalam memperbaiki proses belajar mengajar. Secara umum, aspek-
aspek yang diamati selama proses pembelajaran yang sedang
berlangsung adalah:
- Usaha-usaha dan aktivitas guru dan peserta didik dalam
pembelajaran.
- Cara penggunaan media pengajaran
- Reaksi mental para peserta didik dalam proses belajar mengajar
- Keadaan media pengajaran yang dipakai dari segi materialnya.
c. Pertemuan individual
Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan dialog, dan
tukar pikiran antara pembina atau supervisor guru, guru dengan guru,
mengenai usaha meningkatkan kemampuan profesiona guru.
Tujuannya adalah:
1. Memberikan kemungkinan pertumbuhan jabatan guru melalui
pemecahan kesulitan yang dihadapi
2. Mengembangkan hal mengajar yang lebih baik.
3. Memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan pada diri guru.
4. Menghilangkan atau menghindari segala prasangka yang bukan-
bukan.
c. Mengadakan penataran-penataran
Salah satu wadah untuk meningkatkan kemampuan guru dan staf
sekolah adalah penataran. Penataran dalam klasifikasi pendidikan
dikategorikan sebagai in-service training, sebagai jenis lain dari
preservice training, yang merupakan pendidikan sebelum yang
bersangkutandiangkat jadi pegawai resmi. Peraturan semacam ini
dapat dilakukan disekolah sendiri dengan mengundang narasumber,
tetapi dapat diselenggarakan bersama antar beberapa sekolah, jika
diinginkan biaya yang lebih irit.
d. Seminar
Sejak diberlakukan kenaikan pangkat dengan jabatan fungsional,
banyak guru yang membutuhkan sertifikat yang dapat diakui sebagai
angka kredit. Apabila tujuannya hanya mencari sertifikat, dan setelah
mendaftar kemudian tidak mendatangi seminarnya dan hanya titip
teman untuk mengembalikan sertifikatnya, itu bukanlah tindakan
terpuji. Cara yang baik dalam mengikuti acara seminar adalah apabila
dilakukan dengan sungguh-sungguh, serius, dan cermat mengikuti
presentasi dan acara tanya jawab.
BAB III
PENUTUP
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Metode dalam konteks pengawasan merupakan suatu cara yang ditempuh oleh
pengawas pendidikan guna merumuskan tujuan yang hendak dicapai baik oleh
sistem perorangan maupun kelembagaan itu sendiri, sedangkan teknik adalah
langkah-langkah kongkrit yang dilaksanakan oleh seorang supervisor dalam
mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.
2. Metode supervisi manajerial diantaranya:
a. Monitoring dan Evaluasi
b. Refleksi dan Focus Discussion Group (FGD)
c. Metode Delphi
d. Loka karya atau Workshop
3. Metode supervisi akademik dapat dilakukan dengan teknik supervisi individu dan
teknik supervisi kelompok. Teknik supervisi individu antara lain: (a) kunjungan
kelas; (b) observasi kelas; (c) pertemuan individu; (d) kunjungan antar kelas,
sedangkan teknik supervisi kelompok meliputi: (a) mengadakan pertemuan rapat
(meeting); (b) mengadakan diskusi kelompok; (c) mengadakan penataran; (d)
seminar.
DAFTAR PUSTAKA
OLEH:
ISWAHYUDI (2023022005)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu elemen pendidikan yang B. Rumusan Masalah
mempunyai peranan penting adalah
Bagaimana metode dan teknik
supervisi
supervisi
Dalam rangka mengemban tugas
Bagaimana jenis-jenis metode
pengawasan, pengawas satuan
supervisi
pendidikan lebih diarahkan untuk
memahami terkait bidang tugasnya,
salah satunya adalah tentang
Tujuan Penulisan
kompetensi dalam memahami
metode dan teknik supervisi Mengetahui tentang teknik dan
pendidikan metode supervisi
Supervisor harus menggunakan Mengetahui jenis-jenis metode
berbagai metode dan teknik supervisi
supervisi yang sesuai dengan
permasalahan pengajaran yang
dialami pendidik
PEMBAHASAN
Kesimpulan
1. Metode dalam konteks pengawasan merupakan suatu cara yang ditempuh oleh
pengawas pendidikan guna merumuskan tujuan yang hendak dicapai baik oleh sistem
perorangan maupun kelembagaan itu sendiri, sedangkan teknik adalah langkah-
langkah kongkrit yang dilaksanakan oleh seorang supervisor dalam mewujudkan
tujuan yang telah ditetapkan
2. Metode supervisi manajerial diantaranya: (a) Monitoring dan Evaluasi; (b) Refleksi dan
Focus Discussion Group (FGD); (c) Metode Delphi; (d) Loka karya atau Workshop
3. Metode supervisi akademik dapat dilakukan dengan teknik supervisi individu dan
teknik supervisi kelompok. Teknik supervisi individu antara lain: (a) kunjungan kelas;
(b) observasi kelas; (c) pertemuan individu; (d) kunjungan antar kelas, sedangkan
teknik supervisi kelompok meliputi: (a) mengadakan pertemuan rapat (meeting); (b)
mengadakan diskusi kelompok; (c) mengadakan penataran; (d) seminar.
6
TERIMA KASIH