KEMENTERIAN AGAMA
MIS Amanah Palangka Raya
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Satuan pendidikan atau yang biasa kita sebut madrasah adalah institusi atau lembaga untuk belajar
dan mengajar serta tempat untuk menerima dan memberi pelajaran.
Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada
jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
Madrasah memerlukan adanya monitoring dan evaluasi guna mencapai tujuan dari pendidikan agar
prosesnya dapat terlaksana dengan baik. Monitoring dan evaluasi merupakan bagian integral dari
pengolahan pendidikan, baik di tingkat mikro (madrasah), meso (Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan
Dinas Pendidikan Provinsi), maupun makro (Kementerian). Hal ini didasari oleh pemikiran bahwa dengan
monitoring dan evaluasi. kita dapat mengukur tingkat kemajuan pendidikan pada tingkat madrasah,
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan pengelolaan satuan pendidikan ?
2. Apa saja pengertian monitoring dan evaluasi ?
3. Bagaimana monitoring dan Evaluasi pengelolaan satuan pendidikan ?
4. Apa saja tujuan monitoring dan evaluasi pengelolaan satuan pendidikan dan tuntutan
evaluator ?
Kaitan antara monitoring dan evaluasi adalah, evaluasi memerlukan hasil dari monitoring yang
digunakan untuk kontribusi program. Monitoring bersifat spesifik program, sedangkan evaluasi tidak
hanya dipengaruhi oleh program itu sendiri, melainkan variabel-variabel dari luar.
Monitoring dan evaluasi madrasah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu internal dan
eksternal. Yang dimaksud dengan monitoring dan evaluasi internal adalah yang dilakukan oleh
madrasah sendiri yaitu kepala madrasah, guru, siswa, orang tua siswa, dan warga madrasah lainnya.
Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui tingkat kemajuan dirinya sendiri (madrasah) sehubungan
dengan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Dengan cara ini diharapkan madrasah memahami
tingkat ketercapaian sasaran, menemukan kendala-kendala yang dihadapi dan catatan-catatan bagi
penyusunan program selanjutnya.
Sedangkan monitoring dan evaluasi eksternal dapat dilakukan oleh pihak luar madrasah,
misalnya, pengawas, dinas pendidikan yang hasilnya dapat digunakan untuk rewards system terhadap
individu, madrasah dalam rangka meningkatkan iklim kompetisi sehat antar madrasah, kepentingan
akuntabilitas publik, bagi perbaikan sistem yang ada keseluruhan dan membantu madrasah dalam
mengembangkan dirinya.
1. Pengawas Satuan Pendidikan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memaksa semua pihak untuk terus mengadakan inovasi-
inovasi dalam bidangnya, terlebih-lebih pada pengelola dan penanggung jawab pendidikan. Dalam hal ini
termasuk pengawas satuan pendidikan yang selanjutnya di sebut dengan pengawas.
Pengawas adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang secara
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan pendidikan di madrasah dengan
melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan
pendidikan pra madrasah, dasar dan menengah (Kepmendikbud RI Nomor 020/U/1998 tanggal 6 Pebruari
1998 tentang petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional pengawas madrasah dan angka kreditnya).
Pengawas mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh untuk melakukan
pengawasan pendidikan di madrasah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis
pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan tertentu dan sekaligus berfungsi sebagai mitra guru
dan kepala madrasah, inovator, konselor, motivator, kolaborator, dan asesor.
Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pembinaan madrasah adalah dengan
melakukan pemantauan (monitoring) dan penilaian (evaluasi).
Setiap pengawas satuan pendidikan baik secara berkelompok maupun secara perorangan wajib
menyusun rencana program pengawasan. Program pengawasan terdiri dari: program pengawasan tahunan,
program pengawasan semester, rencana kepengawasan manajerial (RKM), dan rencana kepengawasan
akademik (RKA).
2. Standar Pengelolaan
Adanya monitoring dan evaluasi dalam mengelola madrasah diperlukan untuk membentuk
madrasah yang efektif, sehingga telah ditetapkan suatu standar. Standar pengelolaan adalah standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi
dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Sehingga dalam hal ini, pengelolaan satuan pendidikan akan
menjadi tanggung jawab kepala satuan pendidikan.
Berikut adalah standar monitoring dan evaluasi yang harus dipenuhi dan dilaksanakan oleh
madrasah:
1. Aspek-aspek program pengawasan
2. Evaluasi diri,
3. Evaluasi dan pengembangan,
4. Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan,
5. Serta akreditasi madrasah.
Pengelolaan satuan pendidikan dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan
prinsip manajemen berbasis madrasah (MBS), otonomi, akuntabel, jaminan mutu, dan evaluasi yang
transparan.
Evaluasi, pengembangan, dan pejaminan mutu dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen
berbasis madrasah menitik beratkan pada kegiatan di bawah ini:
1. Menerapkan standar berbasis data,
2. Meningkatkan otonomi madrasah,
3. Meningkatkan prinsip manajemen peningakatan mutu,
4. Melaksanakan sistem penjaminan mutu,
5. Dan melakukan evaluasi berkelanjutan.
Untuk menciptakan pengelolaan manajemen madrasah yang baik, tentu juga harus memperhatikan
proses pendidikan yang dilakukan di madrasah. Dalam proses pengelolaan pendidikan di madrasah juga
harus memiliki standar. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal sistem pendidikan di seluruh
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Bab I
Pasal 1 butir 1).
5. Buku teks pelajaran yang dipakai pada masing-masing mata pelajaran. Jadwal penggunaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana pembelajaran.
6. Pengadaan, penggunaan, dan persediaan minimal bahan habis pakai.
7. Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang meliputi sekurang-
kurangnya jenis, durasi, peserta, dan penyelenggara program.
8. Jadwal rapat Dewan Pendidik, rapat konsultasi satuan pendidikan dengan orang tua/wali
peserta didik, dan rapat satuan pendidikan dengan komite madrasah/madrasah, untuk jenjang
pendidikan dasar dan menengah
9. Jadwal rapat Dewan Dosen dan rapat Senat Akademik untuk jenjang pendidikan tinggi.
10. Rencana anggaran pendapatan dan belanja satuan pendidikan untuk masa kerja satu tahun.
Jadwal penyusunan laporan akuntabilitas dan kinerja satuan pendidikan untuk satu tahun
terakhir.
D. Tujuan Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Satuan Pendidikan dan Tuntutan Evaluator
1. Tujuan Monitoring dan Evaluasi
Dalam melaksanakan proses monitoring dan evaluasi penglolaan satuan pendidikan, tentu
ada tujuan di dalamnya. Tujuan diadakannya monitoring dan evaluasi dalam mengelola madrasah
antara lain:
1. Untuk kepentingan pengambilan keputusan, misalnya tentang akan digunakan atau tidaknya
suatu sistem, strategi atau metode
2. Penelitian evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan data secara sistematis guna membantu
para pengambil keputusan. Para peneliti evaluasi yakin bahwa hasil kerjanya akan bermanfaat
bagi para pengambil keputusan dalam mengambil keputusan yang lebih baik jika dibandingkan
dengan apabila tidak ada penelitian yang dilakukan.
3. Untuk menyempurnakan program, kelayakan program, program dilanjutkan atau dihentikan,
diubah atau diganti.
4. Sedangkan Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin (2004) menyatakan bahwa ada dua macam
tujuan evaluasi yaitu tujuan khusus dan tujuan umum. Tujuan umum diarahkan pada program
secara keseluruhan, sedangkan tujuan khusus diarahkan pada masing- masing komponen.
2. Hasil monitoring dapat digunakan untuk memberi masukan (umpan balik) bagi perbaikan pelaksanaan
pengelolaan madrasah. Sedangkan hasil evaluasi dapat memberikan informasi yang dapat digunakan
untuk memberi masukan terhadap keseluruhan komponen pengelolaan madrasah, baik pada
konteks, input, proses, output, maupun outcome-nya, Tuntutan Terhadap Pengawas
Agar dapat melakukan tugasnya, maka seorang evaluator atau pengawas dituntut untuk mampu
mengenali komponen-komponen program. Program kerja yang dianggap sebagai perwujudan kinerja dan
pengembangan sumber daya pengurus dalam menjalankan perannya. Dengan mengelolanya secara wajar
dan berhasil, akan dapat membantu meningkatkan partisipasi masyarakat di daerah sekitar madrasah.
Karena itu, ketika program yang ada di madrasah tersebut tidak memperlihatkan hasil yang
maksimal, maka diperlukan evaluasi terhadapnya. Pendapat-pendapat tersebut dapat digolongkan ke
dalam dua tujuan pokok, yakni sebagai penyempurnaan program yang biasanya disebut formatif dan untuk
memutuskan apakah program diteruskan atau dihentikan, yang sering disebut sumatif.
Kegiatan monitor dan evaluasi program tidak hanya ingin melanjutkan program, tetapi juga
menghentikan program. Disamping meningkatkan prosedur-prosedur pelaksanaannya, mengalokasikan
sumber-sumber kelemahan, tetapi juga menentukan strategi serta teknik-teknik tertentu untuk
memperbaiki program di masa yang akan datang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengelolaan madrasah didasarkan pada perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja,
pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan madrasah, dan sistem informasi manajemen. Madrasah
mengembangkan perencanaan program mulai dari penetapan visi, misi, tujuan, dan rencana kerja
Dalam pengelolannya, madrasah memerlukan adanya monitoring dan evaluasi guna mencapai
tujuan dari pendidikan agar prosesnya dapat terlaksana dengan baik dan untuk mengetahui apakah suatu
madrasah mengalami kemajuan atau tidak. Monitoring dan evaluasi, pada umumnya menghasilkan
informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, monitoring dan evaluasi
yang bermanfaat adalah monitoring dan evaluasi yang menghasilkan informasi yang cepat, tepat, dan
cukup untuk pengambilan keputusan. Standar monitoring dan evaluasi yang harus dipenuhi dan
dilaksanakan oleh madrasah antara lain: aspek-aspek program pengawasan, evaluasi diri, evaluasi dan
pengembangan, evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan, serta akreditasi madrasah.
B. Saran
Guru-guru MIS Amanah Palangka Raya hendaknya mengetahui tentang bagaimana proses
pengelolaan satuan pendidikan agar dapat membentuk madrasah yang efektif. Disini, salah satu faktor dari
keefektifan madrasah adalah dengan adanya monitor dan evaluasi yang dilakukan oleh pengawas dan
kepala madrasah. Maka, bagi calon pendidik tentu harus memahami tentang komponen atau standar yang
harus dipenuhi oleh madrasah agar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.