Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR PENGESAHAN

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa


PROGRAM KERJA
MONITORING DAN EVALUASI
SMA ISLAM TERPADU INSAN SEJAHTERA
TAHUN 2021-2022
disetujui dan disahkan oleh :

Sumedang, Juli 2021


Mengetahui,
Ketua Komite Kepala SMA Islam Terpadu
SMA IT Insan Sejahtera, Insan Sejahtera,

R. WIDJAKSANA SURASETJA Ir. HAMIDAN

Menyetujui
Ketua Yayasan
Mitra Insan Sejahtera Sumedang,

YANI CITRAENI,S.E, M.Pd


KATA PENGANTAR

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem


Penjaminan Mutu Pendidikan Pasal 3 ayat (2) memberi rambu-rambu bahwa dalam
peningkatan mutu dilakukan atas dasar prinsip keberlanjutan, terencana, dan sistematis dengan
kerangka waktu dan target capaian yang jelas. Dalam rangka memenuhi ketentuan tersebut,
khususnya dalam memperkuat kerangka waktu dan target-target capaiannya, SMA Islam
Terpadu Insan Sejahtera menyusun Program monitoring, evaluasi sehingga akselerasi
peningkatan mutu pendidikan melalui pemenuhan delapan Standar Nasional Pendidikan di
sekolah terprogram dengan baik dan dapat memenuhi Visi dan Misi SMA Islam Terpadu Insan
Sejahtera .
Pemetaan ini disusun dengan memperhatikan berbagai peraturan dan produk hukum
yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. Dengan adanya pemetaan ini semua stakeholder
pendidikan dapat bergerak bersama-sama mememenuhi SNP dengan rincian langkah-langkah
pemenuhan, personil yang dapat dilibatkan, waktu atau durasi, dan hasil yang ditargetkan.
Sasaran utamanya adalah agar semua warga sekolah dapat mencapai SNP dalam waktu yang
terukur.
Akhirnya dengan adanya Rencana/Program Kerja ini, kiranya semua pihak dapat
memanfaatkannya dengan baik terutama bagi stakeholder pendidikan dan bagi semua pihak
yang terlibat dalam peningkatan mutu pendidikan di lingkungan SMA Islam Terpadu Insan
Sejahtera . Terima kasih.

Sumedang , Juli 2021


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar belakang
Satuan pendidikan atau yang biasa kita sebut sekolah adalah institusi atau lembaga
untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk menerima dan memberi pelajaran.
Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis
pendidikan.
Sekolah memerlukan adanya monitoring dan evaluasi guna mencapai tujuan dari
pendidikan agar prosesnya dapat terlaksana dengan baik. Monitoring dan evaluasi
merupakan bagian integral dari pengolahan pendidikan, baik di tingkat mikro (sekolah),
meso (Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan Dinas Pendidikan Propinsi), maupun
makro (Departemen). Hal ini didasari oleh pemikiran bahwa dengan monitoring dan
evaluasi. kita dapat mengukur tingkat kemajuan pendidikan pada tingkat sekolah,

B.  Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan pengelolaan satuan pendidikan?
2. Apa saja pengertian monitoring dan evaluasi?
3. Bagaimana monitoring dan Evaluasi pengelolaan satuan pendidikan?
4. Apa saja tujuan monitoring dan evaluasi pengelolaan satuan pendidikan dan
tuntutan evaluator?

C.  Manfaat Dan Tujuan


1. Agar mengetahui satuan pendidikan
2. Agar mengetahui monitoring dan evaluasi
3. Agar mengetahui monitoring dan evaluasi pengelolaan satuan pendidikan
4. Agar mengetahui tujuan monitoring dan evaluasi pengelolaan satuan
pendidikan dan tuntutan evaluator
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengelolaan Satuan Pendidikan


Proses penyelenggaraan sekolah merupakan kiat manajemen sekolah dalam
mengelola masukan-masukan agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan
(output sekolah). Proses berlangsungnya sekolah pada intinya adalah berlangsungnya
pembelajaran yaitu terjadinya interaksi antara siswa dengan guru yang didukung oleh
perangkat lain sebagai bagian dari proses pembelajaran. Daya dukung tersebut adalah
satu kesatuan aksi yang menciptakan sinergi proses belajar mengajar, yaitu:
1. Proses kepemimpinan yang menghasilkan keputusan-keputusan kelembagaan,
pemotivasian staf, dan penyebaran inovasi.
2. Proses manajemen yang menghasilkan aturan-aturan penyelenggaraan, pengelolaan
kelembagaan, pengelolaan program, pengkoordinasian kegiatan, memonitoring, dan
evaluasi
Kepemimpinan sekolah yang diharapkan dapat dipenuhi oleh sekolah antara lain:
adanya kepala sekolah yang memenuhi persyaratan, minimal satu wakil kepala sekolah
yang dipilih secara demokratis, kepala sekolah memiliki kemampuan memimpin
(pengetahuan, keterampilan, dan perilaku) sekolah, dan terdapat pendelegasian
sebagian tugas dan kewenangan kepada wakilnya.
Pengelolaan sekolah didasarkan pada perencanaan program, pelaksanaan rencana
kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi
manajemen. Sekolah mengembangkan perencanaan program mulai dari penetapan visi,
misi, tujuan, dan rencana kerja.
Selain itu, pelaksanaan rencana kerja sekolah didasarkan pada struktur organisasi
dan pedoman pengelolaan secara tertulis dibidang kesiswaan, kurikulum dan kegiatan
pembelajaran, pendidikan dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, keuangan,
dan pembiayaan. Disamping itu, pelaksanaannya juga mempertimbangkan budaya dan
lingkungan sekolah, serta melibatkan peran serta masyarakat.
Sebagaimana juga telah ditetapkan dalam UUSPN Nomor 20 Tahun 2003 dan PP
Nomor 19 Tahun 2005, dan lebih dijabarkan dalam Permendiknas Nomor 19 Tahun
2007 bahwa, “Setiap satuan pendidikan wajib memenuhi standar pengelolaan
pendidikan yang berlaku secara nasional.
Dalam standar pelaksanaan rencana kerja sekolah, maka harus terpenuhi dan
terealisasi beberapa aspek dalam penyelenggaraan pendidikan, yaitu:
1. Kepemilikan pedoman-pedoman sekolah yang mengatur berbagai aspek
pengelolaan secara tertulis,
2. Struktur organisaisi sekolah,
3. Pelaksanaan kegiatan,
4. Bidang kesiswaan,
5. Bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran,
6. Bidang pendidik dan tenaga kependidikan,
7. Bidang sarana dan prasarana,
8. Bidang keuangan dan pembiayaan,
9. Budaya dan yang berlaku secara nasional lingkungan sekolah
10. Dan peran serta masyarakat dan kemitraan.

B.  Pengertian Monitoring dan Evaluas


a.    Pengertian monitoring dan evaluasi
1.    Monitoring
Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran
kemajuan atas objektif program atau memantau perubahan yang fokus
pada proses dan keluaran. Monitoring melibatkan perhitungan atas apa
yang kita lakukan dan pengamatan atas kualitas dari layanan yang kita
berikan.
2.    Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses sistemik untuk mengetahui tingkat
keberhasilan suatu program. Dalam bidang pendidikan, Ralph Tyler
(1950) mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses
pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan
bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Proses evaluasi bukan
sekedar untuk mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan
untuk membuat keputusan.
Evaluasi memerlukan desain studi atau penelitian, dan terkadang membutuhkan
kelompok kontrol atau kelompok pembanding. Evaluasi melibatkan pengukuran seiring
dengan berjalannya waktu.
1.    Kaitan dan perbedaan monitoring dan evaluasi
Kaitan antara monitoring dan evaluasi adalah, evaluasi memerlukan hasil dari
monitoring yang digunakan untuk kontribusi program. Monitoring bersifat spesifik
program, sedangkan evaluasi tidak hanya dipengaruhi oleh program itu sendiri,
melainkan variabel-variabel dari luar.
C.   Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Satuan Pendidikan
 Sebagaimana telah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya mengenai
pengelolaan satuan pendidikan dan pengertian monitoring dan evaluasi, maka kini akan
dibahas mengenai monitoring dan evaluasi pengelolaan satuan pendidikan.
Monitoring dan evaluasi sekolah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu internal
dan eksternal. Yang dimaksud dengan monitoring dan evaluasi internal adalah yang
dilakukan oleh sekolah sendiri yaitu kepala sekolah, guru, siswa, orang tua siswa, dan
warga sekolah lainnya. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui tingkat kemajuan
dirinya sendiri (sekolah) sehubungan dengan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.
Dengan cara ini diharapkan sekolah memahami tingkat ketercapaian sasaran,
menemukan kendala-kendala yang dihadapi dan catatan-catatan bagi penyusunan
program selanjutnya.
Sedangkan monitoring dan evaluasi eksternal dapat dilakukan oleh pihak luar
sekolah, misalnya, pengawas, dinas pendidikan yang hasilnya dapat digunakan untuk
rewards system terhadap individu, sekolah dalam rangka meningkatkan iklim kompetisi
sehat antar sekolah, kepentingan akuntabilitas publik, bagi perbaikan sistem yang ada
keseluruhan dan membantu sekolah dalam mengembangkan dirinya.

1.     Pegawas Satuan Pendidikan


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memaksa semua pihak untuk terus
mengadakan inovasi-inovasi dalam bidangnya, terlebih-lebih pada pengelola dan
penanggung jawab pendidikan. Dalam hal ini termasuk pengawas satuan pendidikan
yang selanjutnya di sebut dengan pengawas.
Pengawas adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, dan
wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan
pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis
pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan pra sekolah, dasar dan menengah
(Kepmendikbud RI Nomor 020/U/1998 tanggal 6 Pebruari 1998 tentang petunjuk
teknis pelaksanaan jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka kreditnya).
Pengawas mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh untuk
melakukan pengawasan pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan
pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan
tertentu dan sekaligus berfungsi sebagai mitra guru dan kepala sekolah, inovator,
konselor, motivator, kolaborator, dan asesor.
Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pembinaan sekolah adalah
dengan melakukan pemantauan (monitoring) dan penilaian (evaluasi).
Setiap pengawas satuan pendidikan baik secara berkelompok maupun secara
perorangan wajib menyusun rencana program pengawasan. Program pengawasan
terdiri dari: program pengawasan tahunan, program pengawasan semester, rencana
kepengawasan manajerial (RKM), dan rencana kepengawasan akademik (RKA).
2.      Standar Pengelolaan
Adanya monitoring dan evaluasi dalam mengelola sekolah diperlukan untuk
membentuk sekolah yang efektif, sehingga telah ditetapkan suatu standar. Standar
pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan,
kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan. Sehingga dalam hal ini, pengelolaan satuan pendidikan
akan menjadi tanggung jawab kepala satuan pendidikan.
Berikut adalah standar monitoring dan evaluasi yang harus dipenuhi dan
dilaksanakan oleh sekolah:
1. Aspek-aspek program pengawasan
2. Evaluasi diri,
3. Evaluasi dan pengembangan,
4. Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan,
5. Serta akreditasi sekolah.
Pengelolaan satuan pendidikan dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan
minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS), otonomi, akuntabel,
jaminan mutu, dan evaluasi yang transparan.
Evaluasi, pengembangan, dan pejaminan mutu dalam penerapan prinsip-prinsip
manajemen berbasis sekolah menitik beratkan pada kegiatan di bawah ini:
1. Menerapkan standar berbasis data,
2. Meningkatkan otonomi sekolah,
3. Meningkatkan prinsip manajemen peningakatan mutu,
4. Melaksanakan sistem penjaminan mutu,
5. Dan melakukan evaluasi berkelanjutan.
Untuk menciptakan pengelolaan manajemen sekolah yang baik, tentu juga harus
memperhatikan proses pendidikan yang dilakukan di sekolah. Dalam proses
pengelolaan pendidikan di sekolah juga harus memiliki standar. Standar Nasional
Pendidikan adalah kriteria minimal sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Bab
I Pasal 1 butir 1).
3.     Komponen Sekolah yang Harus Dimonitoring
Setiap satuan pendidikan harus memiliki pedoman yang harus selalu dimonitor
yang mengatur tentang:
1. Kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabus
2. Kalender pendidikan/akademik, yang menunjukkan seluruh kategori
aktivitas satuan pendidikan selama satu tahun dan dirinci secara semesteran,
bulanan, dan mingguan,
3. Struktur organisasi satuan pendidikan,
4. Pembagian tugas di antara pendidik,
5. Pembagian tugas di antara tenaga kependidikan,
6. Peraturan akademik,
7. Tata tertib satuan pendidikan, yang minimal meliputi tata tertib pendidik,
tenaga kependidikan dan peserta didik, serta penggunaan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana,
8. Kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan satuan
pendidikan dan hubungan antara warga satuan pendidikan dengan
masyarakat
9. Serta biaya operasional satuan pendidikan.

4.   Monitoring Rencana Kerja Tahun


Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang
merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan
yang meliputi masa 4 tahun, yaitu:
1. Kalender pendidikan/akademik yang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan,
ujian, kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur.
2. Jadwal penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk tahun ajaran
berikutnya.
3. Mata pelajaran atau mata kuliah yang ditawarkan pada semester gasal,
semester genap, dan semester pendek bila ada.
4. Penugasan pendidik pada mata pelajaran atau mata kuliah dan kegiatan
lainnya.
5. Buku teks pelajaran yang dipakai pada masing-masing mata pelajaran.
6. Jadwal penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pembelajaran.
7. Pengadaan, penggunaan, dan persediaan minimal bahan habis pakai.
8. Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang meliputi
sekurang-kurangnya jenis, durasi, peserta, dan penyelenggara program.
9. Jadwal rapat Dewan Pendidik, rapat konsultasi satuan pendidikan dengan
orang tua/wali peserta didik, dan rapat satuan pendidikan dengan komite
sekolah/madrasah, untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah
10. Jadwal rapat Dewan Dosen dan rapat Senat Akademik untuk jenjang
pendidikan tinggi.
11. Rencana anggaran pendapatan dan belanja satuan pendidikan untuk masa
kerja satu tahun.
12. Jadwal penyusunan laporan akuntabilitas dan kinerja satuan pendidikan
untuk satu tahun terakhir.
5. Monitoring Program Sekolah
Selanjutnya adalah monitoring program yang harus dilaksanakan sekolah, antara
lain:
1. Menyusun pedoman sekolah,
2. Menetapkan struktur oranganisasi sekolah,
3. Melaksanakan kegiatan sekolah,
4. Melaksanakan pembinaan kesiswaan,
5. Melaksanakan kegiatan kurikulum dan pembelajaran,
6. Mengeloa Pendidik dan tenaga kependidikan,
7. Mengelola sarana dan prasarana,
8. Mengelola keuangan dan pembiayaan
9. Mengelola budaya
10. Mengelola lingkungan
11. Mengelola kerja sama kemitraan
12. Mengelola sistem informasi manajemen sekolah
13. Komponen plus

D.   Tujuan Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Satuan Pendidikan dan Tuntutan
Evaluator
1.    Tujuan Monitoring dan Evaluasi
Dalam melaksanakan proses monitoring dan evaluasi penglolaan satuan
pendidikan, tentu ada tujuan di dalamnya. Tujuan diadakannya monitoring dan
evaluasi dalam mengelola sekolah antara lain:
1. Untuk kepentingan pengambilan keputusan, misalnya tentang akan digunakan
atau tidaknya suatu sistem, strategi atau metode
2. Penelitian evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan data secara sistematis
guna membantu para pengambil keputusan. Para peneliti evaluasi yakin
bahwa hasil kerjanya akan bermanfaat bagi para pengambil keputusan dalam
mengambil keputusan yang lebih baik jika dibandingkan dengan apabila tidak
ada penelitian yang dilakukan.
3. Untuk menyempurnakan program, kelayakan program, program dilanjutkan
atau dihentikan, diubah atau diganti.
4. Sedangkan Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin (2004) menyatakan bahwa
ada dua macam tujuan evaluasi yaitu tujuan khusus dan tujuan umum. Tujuan
umum diarahkan pada program secara keseluruhan, sedangkan tujuan khusus
diarahkan pada masing-masing komponen.
Hasil monitoring dapat digunakan untuk memberi masukan (umpan balik) bagi
perbaikan pelaksanaan pengelolaan sekolah. Sedangkan hasil evaluasi dapat
memberikan informasi yang dapat digunakan untuk memberi masukan terhadap
keseluruhan komponen pengelolaan sekolah, baik pada konteks, input, proses, output,
maupun outcome-nya,

2.    Tuntutan Terhadap Pengawas


Agar dapat melakukan tugasnya, maka seorang evaluator atau pengawas dituntut
untuk mampu mengenali komponen-komponen program. Program kerja yang dianggap
sebagai perwujudan kinerja dan pengembangan sumber daya pengurus dalam
menjalankan perannya. Dengan mengelolanya secara wajar dan berhasil, akan dapat
membantu meningkatkan partisipasi masyarakat di daerah sekitar sekolah.
Karena itu, ketika program yang ada di sekolah tersebut tidak memperlihatkan
hasil yang maksimal, maka diperlukan evaluasi terhadapnya. Pendapat-pendapat
tersebut dapat digolongkan ke dalam dua tujuan pokok, yakni sebagai penyempurnaan
program yang biasanya disebut formatif dan untuk memutuskan apakah program
diteruskan atau dihentikan, yang sering disebut sumatif.
Kegiatan monitor dan evaluasi program tidak hanya ingin melanjutkan program,
tetapi juga menghentikan program. Disamping meningkatkan prosedur-prosedur
pelaksanaannya, mengalokasikan sumber-sumber kelemahan, tetapi juga menentukan
strategi serta teknik-teknik tertentu untuk memperbaiki program di masa yang akan
datang.
BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Pengelolaan sekolah didasarkan pada perencanaan program, pelaksanaan rencana
kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi
manajemen. Sekolah mengembangkan perencanaan program mulai dari penetapan visi,
misi, tujuan, dan rencana kerja
Dalam pengelolannya, sekolah memerlukan adanya monitoring dan evaluasi guna
mencapai tujuan dari pendidikan agar prosesnya dapat terlaksana dengan baik dan
untuk mengetahui apakah suatu sekolah mengalami kemajuan atau tidak. Monitoring
dan evaluasi, pada umumnya menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan. Oleh karena itu, monitoring dan evaluasi yang bermanfaat
adalah monitoring dan evaluasi yang menghasilkan informasi yang cepat, tepat, dan
cukup untuk pengambilan keputusan. Standar monitoring dan evaluasi yang harus
dipenuhi dan dilaksanakan oleh sekolah antara lain: aspek-aspek program pengawasan,
evaluasi diri, evaluasi dan pengembangan, evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan, serta akreditasi sekolah.

B.  Saran
Guru-guru SMA Islam Terpadu Insan Sejahterahendaknya mengetahui tentang
bagaimana proses pengelolaan satuan pendidikan agar dapat membentuk sekolah yang
efektif. Disini, salah satu faktor dari keefektivan sekolah adalah dengan adanya monitor
dan evaluasi yang dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah. Maka, bagi calon
pendidik tentu harus memahami tentang komponen atau standar yang harus dipenuhi
oleh sekolah agar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Anda mungkin juga menyukai