Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PENGAWASAN DALAM PENDIDIKAN

Disusun Oleh Kelompok 2:


1. Cecep Kurnia (Ketua Kelompok)
2. Ella
3. M. Hadi Azhari
4. Rosida
5. Yulianah

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEAGAMAAN


JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM BOGOR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat-Nya dan karunia-Nya sehingga
makalah ini diselesaikan pada waktunya. Makalah ini ditulis demi memenuhi
tugas mata kuliah Bahasa Arab Pendidikan dengan judul “PENGAWASAN
DALAM PENDIDIKAN”
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari kesalahan
kesalahan, maka dari itu kami mengharapkan syarat yang membangun dari
pembaca. Dalam pembuatan makalah ini tidak luput dari hanyak motifasi dari
teman-teman yang telah membantu.
Kami mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah banyak
memotivasi dalam pembuatan makalah ini. Juga tak lupa kami ucapkan pada
Bapak Syarief Hidayat, S.Kom., MM. selaku dosen pengampu mata kuliah
Administrasi Pendidikan ini. Semoga makalah ini bisa memberikan informasi
kepada para pembaca.
Demikianlah pengantar dengan iringan serta harapan semoga tulisan
sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca dan pendengar. Atas
semua ini kami mengucapkan terimakasih yang tak terhingga. Semoga segala
bantuan dari semua motivasi mudah-mudahan mendapat amal baik yang diberikan
oleh Allah SWT. Aamiin ya rabbal alamiin

Bogor, Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I (PENDAHULUAN)....................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1
BAB II (PEMBAHASAN).....................................................................................2
2.1 Pengertian Pengawasan Pendidikan...........................................................2
2.2 Fungsi dan Tujuan Pengawasan Pendidikan..............................................3
2.3 Sasaran Pengawasan Pendidikan...............................................................4
2.4 Langkah-langkah Pengawasa Pendidikan..................................................5
BAB III (KESIMPULAN).....................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8

ii
BAB I

(PENDAHULUAN)

1.1 Latar Belakang

Setiap aktivitas besar ataupun kecil, yang tercapainya tergantung kepada


beberapa orang, diperlukan adanya koordinasi di dalam segala gerak langkah.
Untuk mengkoordinasi semua gerak langkah tersebut, pimpinan harus berusaha
mengetahui keseluruhan situasi di lembaga pendidikan yang dihandlenya dalam
segala bidang. Usaha pimpinan untuk mengetahui situasi dalam segala kegiatan
disebut pengawasan.

Pengawasan (controlling) adalah fungsi yang berhubungan dengan


pemantauan, pengamatan, pembinaan, dan pengarahan yang dilakukan oleh
pimpinan lembaga pendidikan. Di perguruan tinggi, tugas pengawasan dilakukan
oleh lembaga khusus yang menangani semua aktivitas akademik, yaitu lembaga
penjamin mutu. Salah satu tugas lembaga ini adalah melakukan pengawasan,
pembinaan, dan pengarahan terhadap seluruh aktivitas pendidikan yang secara
sinergis dibantu oleh para pembantu dekan 1 dan ketua jurusan. Adapun di
lembaga pendidikan sekolah tugas pengawasan dilakukan oleh para penilik dan
kepala sekolah atau dikenal dengan supervisi pendidikan.

Biasanya dalam pengawasan ditemukan situasi positif yang memungkinkan


tujuan dengan baik, dan situasi negatif yang menghambat tercapainya tujuan. Oleh
karena itu, bimbingan atau nasihat dari pihak pimpinan kepada pegawai untuk
lebih meningkatkan hasil yang sangat diperlukan dan menghilangkan semua
hambatan dalam pencapaian tujuan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


2. Apa pengertian pengawasan pendidikan?
3. Apa fungsi dan tujuan pengawasan pendidikan?
4. Apa sasaran pengawasan pendidikan?
5. Bagaimana langkah-langkah pengawasan pendidikan?

1
BAB II

(PEMBAHASAN)

2.1 Pengertian Pengawasan Pendidikan


a. Definisi Pengawasan

Terdapat banyak istilah yang berkaitan dengan pengawasan (controlling)


yaitu monitoring, correcting, evaluating, dan supervision. Istilah-istilah tersebut
digunakan sebagai alat pengawasan. Pengawasan mengandung arti mengamati
terus menerus, merekam, memberikan penjelasan, petunjuk, pembinaan dan
pelurusan terhadap bebagai ketidaktepatan dan kesalahan. Pengawasan ini
merupakan kunci keberhasilan proses manajemen. Untuk memperoleh hasil yang
lebih efektif, pengawasan dilakukan bukan hanya pada akhir proses manajemen
tetapi pada setiap tingkatan proses manajemen.

Pengawasan menurut Mockler (Stoner:1996;592) adalah suatu usaha


sistematis untuk menentukan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan
perencanaan, merancang sistem informasi informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,
menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil
tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya
perusahaan digunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien dalam tujuan-
tujan organisasi.

b. Definisi Pengawasan Pendidikan

Di lembaga pendidikan sekolah, pengawasan dikenal dengan istilah


supervisi, yaitu kegiatan pembinaan para pendidik dalam mengembangkan proses
pembelajaran, termasuk segala unsur penunjangnya. Maka, pengawasan atau
supervisi pendidikan merupakan semua usaha yang sifatnya membantu guru agar
ia dapat memperbaiki, mengembangkan, dan bahkan meningkatkan
pengajarannya. Serta dapat pula menyediakan kondisi belajar murid yang efektif

2
dan efisien demi pertumbuhan jabatannya untuk mencapai tujuan pendidikan dan
meningkatkan mutu pendidikan.

Carter Good Governance Dictionary of Education mengemukakan bahwa


pengawasan pendidikan adalah segala usaha pejabat dalam memimpin guru-guru
dan tenaga kependidikan lainnya untuk memperbaiki pengajaran; termasuk
menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan dan jabatan guru-guru, menyeleksi dan
merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode-metode
mengajar serta evaluasi pengajaran.

Dalam perspektif kebijakan, kepengawasan kependidikan telah mengalami


beberapa perubahan seiring dengan berubahnya filosofi dan sistem manajemen
pemerintahan. Landasan yuridis formal pengawasan pendidikan saat ini merujuk
pada SK Menpan Nomor 91/KEP/M.PAN/10/2002 tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya dan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 097/U/2002 tentang Pedoman Pengawasan
Pendidikan, Pembinaan Pemuda, dan Pembinaan Olahraga.

2.2 Fungsi dan Tujuan Pengawasan Pendidikan


a. Fungsi Pengawasan Pendidikan

Pengawasan yang efektif berfungsi sebagai “early warning system” atau


sistem peringatan dini yang sanggup memberikan informasi awal mengenai
persiapan program, keterlaksanaan program, dan keberhasilan program. Dunn
merinci 4 fungsi pengawasan, yaitu:

1) Eksplanasi; menjelaskan bagaimana kegiatan dilakukan. Termasuk di


dalamnya hambatan dan kesulitan, serta alasan terdapatnya perbedaan
hasil-hasil dari suatu kegiatan.
2) Akuntansi; artinya melalui pengawasan dapat dilakukan auditing
terhadap penggunaan sumberdaya dan tingkat output yang dicapai.
3) Pemeriksaan; menelaah kesesuaian pelaksanaan kerja nyata dengan
rencana.

3
4) Kepatuhan; menilai sejauhmana pelaksana taat dengan peraturan
sehingga dapat diketahui tingkat disiplin kerja pegawai dinilai dari
kepatuhan (compliance).

b. Tujuan Pengawasan Pendidikan

Menurut Harsono (1996) menyatakan tujuan pengawasan pendidikan dan


kebudayaan adalah untuk mendeteksi sedini mungkin segala bentuk
penyimpangan serta menindaklanjutinya dalam rangka mendukung pelaksanaan
prioritas pendidikan. Prioritas pendidikan yang dimaksud adalah pemerataan
kesempatan belajar, relevansi, peningkatan mutu, dan kesangkilan dan
kemangkusan.

Pengawasan sesungguhnya betujuan untuk:

1) Sebagai arah pendidikan. Tujuan akan menunjukkan arah dari suatu


usaha, sedangkan arah tadi menunjukkan jalan yang harus ditempuh dari
situasi sekarang kepada situasi berikutnya.
2) Tujuan sebagai titik akhir. Dalam hal ini, apa yang diperhatikan adalah
hal-hal yang terletak pada jangkauan masa datang.
3) Tujuan sebagai titik pangkal mencapai tujuan lain. Dalam hal ini, tujuan
pendidikan yang satu dengan yang lain merupakan satu kesatuan yang
tak terpisahkan.
4) Memberi nilai pada usaha yang dilakukan. Dalam konteks usaha-usaha
yang dilakukan, kadang-kadang didapati tujuan yang lebih luhur dan
lebih mulia dibanding yang lainnya. Semua ini terlihat apabila
berdasarkan nilai-nilai tertentu.

2.3 Sasaran Pengawasan Pendidikan

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, tujuan pengawasan


pendidikan adalah memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas
mengajar, serta mengembangkan potensi kualitas guru. Pendapat ini sesuai dengan
yang dikemukakan Oliva bahwa sasaran (domain) pengawasan pendidikan adalah:

4
1. Mengembangkan kurikulum yang sedang dilaksanakan di sekolah.
2. Meningkatkan proses belajar mengajar di sekolah.
3. Mengembangkan seluruh staf di sekolah.

Selain itu, ada tiga sasaran lain dalam pengawasan pendidikan, yaitu:

1. Proses pembelajaran, dengan pelaku utamanya adalah guru dan peserta


didik. Guru merupakan ujung tombak pembelajaran, maka perlu
dilakukan pembinaan terhadap guru agar PBM efektif dan mampu
melaksanakan tugasnya secara professional.
2. Pengelolaan pendidikan. Pelaksana dan penanggung jawabnya adalah
kepala sekolah yang merupakan pemimpin pendidikan yang
memfasilitasi terwujudnya budaya akademik yang mampu mendukung
pelaksanaan PBM.
3. Sumber daya pendidikan yaitu unsur-unsur yang memainkan peran,
mendukung dan bahkan berpengaruh besar dalam kesuksesan organisasi
pendidikan. Seperti:
1) Manusia; guru, siswa, tenaga, dan unsur kependidikan.
2) Metode; kurikulum.
3) Bahan-bahan; sarana dan prasarana.
4) Uang atau dana.
5) Mesin-mesin; teknologi pendidikan.
6) Pasar atau pemasaran.

2.4 Langkah-Langkah Pengawasan Pendidikan

Pengawasan (controlling) perlu terlebih dahulu melakukan hal-hal berikut:

1. Mengoordinasikan semua usaha dan program yang akan dilaksanakan


oleh lembaga pendidikan.
2. Melengkapi kepemimpinan lembaga pendidikan.
3. Memperluas pengalaman pimpinan lembaga pendidikan.
4. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif dalam kependidikan.

5
5. Pemberikan fasilitas dan penilaian yang terus menerus terhadap kinerja
pelaksana program pendidikan.
6. Menganalisis situasi internal dan eksternal lembaga pendidikan.
7. Memberikan pengetahuan/skill pada setiap pelaksaan program
pendidikan.
8. Membantu meningkatkan kemampuan kerja pelaksana program
pendidikan, mulai guru dan dosen, pimpinan jabatan structural, staf
administrasi, dan lain-lain.

Menurut Murdick pengawasan merupakan proses dasar yang secara esensial


tetap diperlukan bagaimanapun rumit dan luasnya suatu organisasi. Proses
dasarnya terdiri dari tiga tahap:

1. Menetapkan standar pelaksanaan,


2. Pengukuran pelaksanaan pekerjaan,
3. Menentukan kesenjangan (deviasi) antara pelaksanaan dengan standar
dan rencana.

6
BAB III

(KESIMPULAN)

Pengawasan pendidikan merupakan suatu proses memberikan layanan


professional pendidikan melalui pembinaan yang kontinu kepada guru dan
personil sekolah lainnya untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas kinerja
personalia sehingga dapat mencapai pertumbuhan peserta didik. Apabila fungsi
dan langkah-langkah pendidikan terlaksana dengan baik, maka tujuan dari
pengawasan akan tercapai dan memperoleh hasil pendidikan yang maksimal.

7
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.

Engkoswara dan Aan Komariah. Administrasi Pendidikan. Bandung: Al Fabeta. 2010.

Fattah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rodaskarya. 2008.

Hikmat. Manajemen Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. 2009.

Maryono. Dasar-Dasar dan Teknik menjadi Supervisor Pendidikan. Jogjakarta:Ar-Ruzz


Media. 2001.

Mufidah, Luk-luk Nur. Supervisi Pendidikan. Yogyakarta:Teras, 2009.

Pidarta, Made. Supervisi Pendidikan Kontekstua. Jakarta:Rineka Cipta. 2009.

Anda mungkin juga menyukai