MAKALAH
Diajukan Sebagai Bahan Diskusi Pada Mata Kuliah Analisis Supervisi Pendidikan Islam
Prodi Pendidikan Agama Islam Semester II
Disusun Oleh:
Radia Bachtiar (22020001)
Dosen Pengampuh:
PASCA SARJANA
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada ﷲyang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, begitu besar rasa syukur yang kami rasakan karena berkat ridho-Nyalah
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perbedaan Aksioma Antara
Pengawasan, Supervisi, Inspeksi Dalam Perspektif Pendidikan Islam” makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata Analisis Supervisi Pendidikan Islam.
Di dalam makalah ini memiliki beberapa poin yang telah kami susun sebaik
mungkin dengan usaha dan kemampuan kami. Kami berharap semoga dengan makalah
ini dapat memberikan ilmu kepada kita semua baik pembaca ataupun pada kami,
penyusun makalah ini.
Kami sadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Karena hal
tersebut kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan agar kedepannya kami
dapat menjadi lebih baik. Sekian kami ucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN................................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Kesimpulan.................................................................................................13
B. Saran............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengingat begitu pentingnya peranan guru dalam upaya peningkatan mutu pendidikan
maka selayaknyalah bila kemampuan guru ditingkatkan melalui program pembinaan secara
terus menerus, agar paar guru benar-benar memiliki kemampuan yang sesuai tuntutan
profesional. Salah satu cara untuk melakukaan pembinaan profesionalitas kinerja guru dalam
bidang akademik perlu diadakan kegiatan pengawasan akademik di sekolah oleh pengawas
akademik yang profesional.
1
pengorganisasian. Dalam makalah ini akan dibahas megenai apa itu pengawasan, supervisi
dan inspeksi yang akan dibahas pada bab pembahasan selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengawasan pendidikan?
2. Apa itu supervisi pendidikan?
3. Apa itu inspeksi pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengawasan pendidikan.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan supervisi pendidikan.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan inspeksi pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan. Al Fabeta, Bandung, 2010, Hal: 219.
2
Made Pidarta, Supervisi Pendidikan Kontekstual, Rineka Cipta, Jakarta, 2009, Hal: 2.
3
menyediakan kondisi belajar murid yang efektif dan efisien demi pertumbuhan
jabatannya untuk mencapai tujuan pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan.3
Pengawasan yang efektif berfungsi sebagai “early warning system” atau sistem
peringatan dini yang sanggup memberikan informasi awal mengenai persiapan
program, keterlaksanaan program, dan keberhasilan program. Dunn merinci 4
fungsi pengawasan, yaitu:
3
Luk-luk Nur Mufidah, Supervisi Pendidikan, Teras, Yogyakarta, 2009, Hal:10.
4
Engkoswara dan Aan , Administrasi Pendidikan, Hal: 228.
5
Engkoswara dan Aan, Administrasi Pendidikan , Hal: 224
4
4) Kepatuhan; menilai sejauhmana pelaksana taat dengan peraturan sehingga dapat
diketahui tingkat disiplin kerja pegawai dinilai dari kepatuhan (compliance).
1) Sebagai arah pendidikan. Tujuan akan menunjukkan arah dari suatu usaha,
sedangkan arah tadi menunjukkan jalan yang harus ditempuh dari situasi
sekarang kepada situasi berikutnya.
2) Tujuan sebagai titik akhir. Dalam hal ini, apa yang diperhatikan adalah hal-hal
yang terletak pada jangkauan masa datang.
3) Tujuan sebagai titik pangkal mencapai tujuan lain. Dalam hal ini, tujuan
pendidikan yang satu dengan yang lain merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan.
4) Memberi nilai pada usaha yang dilakukan. Dalam konteks usaha-usaha yang
dilakukan, kadang-kadang didapati tujuan yang lebih luhur dan lebih mulia
dibanding yang lainnya. Semua ini terlihat apabila berdasarkan nilai-nilai
tertentu.7
4. Pengawasan dalam Islam
a. Allah swt melakukan pengawasan secara langsung
Allah Swt telah menciptakan manusia dan telah menurunkan Alquran sebagai
pedoman dan pembimbing manusia mencapai keberhasilan di dunia dan di akhirat.
Dalam hal ini semua pekerjaan manusia tidak terlepas dari Pengawasannya dan
semua perbuatannya akan diminta pertanggung jawabkan di akhirat nantinya, Firman
6
Engkoswara dan Aan , Administrasi Pendidikan, Hal: 221.
7
Maryono, Dasar-D asar dan Teknik menjadi Supervisor Pendidikan, Ar-Ruzz Media,Jogjakarta, 2001, Hal:19.
5
Allah SWT surat Al Mujadilah ayat 7 yang artinya: “Tidakkah kamu perhatikan,
bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? tiada
pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. dan tiada
(pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. dan tiada (pula)
pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia
berada bersama mereka di manapun mereka berada. kemudian Dia akan
memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (Q.S Al Mujadilah:7).
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT maha mengetahui apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi, tidak ada sesuatu pun dari keduanya yang luput dari
pengawasan-Nya. Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang melainkan Dia -
Subḥānahuyang keempat dengan ilmu-Nya, dan tiada pembicaraan antara lima orang
melainkan Dia - Subḥānahu- yang keenam dengan ilmu-Nya, dan tiada pula
pembicaraan antara orang yang berjumlah lebih sedikit dari itu atau lebih banyak
melainkan Allah bersama mereka dengan ilmu-Nya di mana saja mereka berada, tidak
ada sedikitpun dari pembicaraan mereka yang luput darinya, kemudian Allah
memberitahukan kepada mereka pada hari Kiamat apa yang mereka kerjakan.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, tidak ada sesuatu pun yang
luput dari-Nya.8
Setiap apa yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya akan diminta
pertanggung jawabkan oleh Allah SWT, setiap bagian tubuh dihari akhirat akan
berbicara tentang apa yang kita lakukan selama dunia. Jadi dalam hal ini semua tubuh
manusua akan mengawasi apa yang kita lakukan. Apabila hari ini kita masih bisa
beralasan dengan segala maksiatmaksiat yang kita lakukan, maka di hari kiamat nanti,
sesungguhnya mulut kita akan terkunci. Tubuh-tubuh kita yang pernah bermaksiat
akan bersaksi di hadapan Allah SWT nanti. Firman Allah SWT surat yasin ayat 65
yang artinya:
8
https://tafsirweb.com/10761-surat-al-mujadalah-ayat-7.html
6
“ pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan
mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka
usahakan.” (Q.S Yasin:65)
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT menutup mulut manusia rapat-rapat
di hari akhirat nantinya, sehingga manusia menjadi bisu tidak berbicara untuk
mengingkari kekufuran dan kemaksiatan yang dikerjakan di dunia, dan Allah SWT
menjadikan tangan berbicara menyampaikan apa yang dilakukannya di dunia, lalu
kaki memberikan kesaksian atas apa yang dilakukan berupa kemaksiatan selama di
dunia.
Sebagai makhluk Allah SWT yang tidak memiliki nafsu, salah satu tugas malaikat
adalah mengawasi tingkah laku amal buruk manusia dalam kehidupan sehari-hari,
malaikat mencatat semua amal perbuatan manusia dan di hari akhir nantinya akan
diperlihatkan kepada manusia apa yang diperbuatkan di dunia, firman Allah SWT
surat Qaf ayat 17 yang arinya:
“(yaitu) ketika dua orang Malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk
di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.” (Q.S Qaf:17)
9
https://tafsirweb.com/9823-surat-qaf-ayat-17.html
7
Kata supervisi berasal dari bahasa inggris supervision yang terdiri dari dua kata, yaitu
super dan vision yang mengandung arti melihat dengan sangat teliti pekerjaan secara
keseluruhan. Orang yang melakukan supervusu disebut dengan supervisor. Adapun beberapa
pengertian supervisi menurut para ahli diantaranya:
Supervisi harus dilakukan secara kontinyu atau regular, misal bulanan, per semester,
tahunan, dan lain sebagainya. Dalam melakukan supervisi tersebut, harus jelas indikator-
indikator yang harus dipantau dan, supervisi dilakukan dengan lima tujuan berikut:
8
b. Meningkatkan rencana kerja dan melakukan tindakan perbaikan dengan segera
terhadap beberapa penyimpangan (deviasi) yang mungkin terjadi.
c. Menjajaki progress dan perubahan yang terjadi dari sisi input, proses, maupun
output melalui sistem pelaporan dan pencatatan regular.
d. Membantu pengembalian keputusan, seperti manajer program dalam menentukan
hal-hal yang memerlukan fokus perhatian penuh atau usaha yang lebih dan hal
yang kurang prioritas, atau hal yang harus segera diluruskan, dikembalikan, dan
diarahkan menuju tujuan ideal, sesuai rencana.
e. Temuan hasil supervisi selanjutnya akan menjadi bahan atau bagian dari alat
evaluasi untuk intervensi selanjutnya.10
Dari sini, supervisi pendidikan bisa mencerahkan dan memperbaiki secara konsisten
program lembaga pendidikan sehingga meraih kesuksesan. Menurut Suharsimi Arikunto
dalam Nadhirin, fungsi supervisi yaitu Pertama, fungsi peningkatan mutu pembelajaran
yang tertuju pada aspek akademik yang terjadi di ruang kelas ketika guru sedang
memberikan bantuan, bimbingan dan arahan kepada siswa. Kedua, fungsi memicu unsur
yaitu berfungsi sebagai alat penggerak terjadinya perubahan yang tertuju pada unsur-
unsur yang terkait dengan atau bahkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
10
Abd. Rahman.”Supervisi dan Pengawasan Dalam Pendidikan”. Jurnal Pilar:Jurnal Kajian Islam Kontemporer.
V0l 12, 2021, hlm. 55
9
peningkatan kualitas pembelajaran. Ketiga, fungsi membina dan memimpin yaitu
pelaksanaan supervisi pendidikan diarahkan kepada guru dan tenaga tata usaha.
Menurut Nadhirin, fungsi supervisi yaitu sebagai upaya yang dilakukan oleh
supervisor dalam rangka membina para guru agar kualitas proses pembelajaran dan
hasilnya meningkat, serta mengupayakan agar guru lebih meningkatkan kinerja sehingga
dapat menyesuaikan dengan tuntutan profesi yang ada.11
Objek kajian supervisi ialah perbaikan situasi belajar mengajar. Adapun sasaran
utama dari pelaksanaan kegiatan supervisi tersebut adalah peningkatan kemampuan
profesional guru diharapkan dapat meningkat pula prestasi belajar siswa, dan itu berarti
meningkat pula kualitas lulusan sekolah itu. Sasaran Supervisi Ditinjau dari objek yang
disupervisi, ada 3 macam bentuk supervisi :
11
Munafiah Qowsiy, Tujuan prinsip fungsi dan obyek supervisi pendidikan,Diunggah pada
https://munafiahqowsiy.wordpress.com/2015/09/08/tujuan-prinsip-fungsi-dan-obyek-supervisi-
pendidikan/,pada tanggal 30 April September 2023 pukul 11.00 WIT
12
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, Agustus 2006. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Hal.33
10
Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai
tujuan yang telah di tetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia.
Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melalui
proses pembelajaran disekolah. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya
pendidikan, guru merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan di
kembangkan terus menerus. Potensi sumber daya guru itu perlu terus-menerus bertumbuh
dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara profesional. Selain itu, pengaruh
perubahan yang serba cepat mendorong guru-guru untuk terus-menerus belajar
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta
mobilitas masyarakat.
a. Bahwa dalam perubahan sosial dewasa ini perlu diperhatikan dimensi baru, yaitu
perubahan teknologi ruang angkasa
b. Susunan Internasional yang berubah dari polarisasi kekuatan pluralisme dalam
kekuatan
c. Berkembangnya science dan teknologi yang semakin cepat
d. Adanya urbanisasi yang semakin meningkat, menyebabkan masalah baru dalam
pendidikan
e. Adanya tuntutan hak-hak asasi manusia yang juga menyebabkan problema bagi
para pendidik yang memerlukan pemecahan secara rasional.13
C. Inspeksi Pendidikan
11
Kelembagaan dan sejenisnya.14 Inspeksi ditunjukan untuk membentuk kepatuhan legal, yaitu
kepatuhan terhadap norma-norma kerja yang bersumber pada dokumen hukum dan ketentuan
kelembagaan yang mengikat. Sedangkan menurut Suharsimi, inspeksi adalah melihat untuk
mencari-cari kesalahan. Prodesur inspeksi dilakukan sebagai berikut:15
1. Mempelajari standar norma dalam hal ini rujukan peraturan yang akan diperiksa
pelaksanaanya, misalnya mengenai perturan menteri tentang ketentuan pengelolaan
berbagai program di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau
Peraturan Daerah mengenai Pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah.
2. Melakukan kunjungan pemeriksaan dengan fokus mempelajari kesesuaian atau
penyimpangan pelaksanaan kegiatan dikaitkan dengan kententuan perundang-
undangan yang ditetapkan.
3. Menemukan dan mengidentifikasi secara terperinci butir-butir penyimpangan disertai
rujukan buktinya.
4. Mengindentifikasi dan merumuskan temuan berupa penyimpangan yang terjadi.
5. Merumuskan rekomendasi perbaikan yang perlu ditindaklanjuti dalam bentuk
melengkapi hal-hal yang berkaitan dengan kekurangan atau kelengkapan dokumen
saja.
14
Djam’an Satori. Pengawasan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2016. Hlm 35
15
Suharsimi Arikunto. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2004. Hlm 3
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan materi di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya
yaitu:
1. Pengawasan sering dikaitkan dengan kata controling dimana dalam dunia pendidikan
pengawasan dilakukan sebagai bentuk pembinaan dalam mengembangkan kinerja
serta mutu sekolah atau lembaga pendidikan, baik secara administrasi maupun hal
lainnya.
2. Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris supervision yang terdiri dari dua kata, yaitu
super dan vision yang mengandung pengertian melihat dengan sangat teliti pekerjaan
secara keselurhan. Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor.
3. Inspeksi kegiatan pengawasan dengan fokus utama melakukan pemeriksaan
keterlaksanaan peraturan yang bersumber pada Undang-undang, Peraturan
Pemerintah, Keputusan Presiden, Peraturan Menteri, Keputusan Menteri, Peraturan
Daerah, Pedoman Kelembagaan dan sejenisnya. Inspeksi bertujuan untuk membentuk
suatu kepatuhan yang lebih legal.
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Munafiah Qowsiy, Tujuan prinsip fungsi dan obyek supervisi pendidikan,Diunggah pada
https://munafiahqowsiy.wordpress.com/2015/09/08/tujuan-prinsip-fungsi-dan-
obyek-supervisi-pendidikan/,pada tanggal 30 April September 2023 pukul 11.00
WIT
14