Anda di halaman 1dari 13

SUPERVISI KELEMBAGAAN

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada Mata Kuliah Supervisi Pendidikan

Dosen: Prof. Dr. Rugaiyah. M.Pd dan Dr. Siti Nabilah. S.Sos.I, M.Pd

Disusun Oleh:

Sartika Putri 1901907

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS DAERAH PURWAKARTA

2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat yang begitu
banyak termasuk nikmat sehat rohani dan jasmani serta hidayahnya. Sehingga Saya dapat
mengerjakan tugas makalah yang berjudul Supervisi Kelembagaan dengan lacar dan tepat
waktu.
Ada pun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
pada mata kuliah Supervisi Pendidikan yang diampuh oleh Prof. Dr. Rugaiyah. M.Pd dan Dr.
Siti Nabilah. S.Sos.I, M.Pd. Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah
memberikan sebagian ilmu dan pengetahuannya sehingga Saya dapat mengerjakan tugas
makalah ini dengan lacar dan dapat menambah wawasan dalam bidang studi ini.

Saya menyadari bahwa makalah yang di buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, Saya menerima kritik dan saran dari para pembaca agar membangun
kesempurnaan dalam pembuatan makalah ini.

Cilacap, 14 Februari 2022

Penyusun

i
Daftar isi
Kata Pengantar ............................................................................................................................ i
BAB I ......................................................................................................................................... 1
I.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
I.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
I.2.1 Apa itu supervisi Kelembagaan? ............................................................................. 1
I.2.2 Apa tujuan dan manfaat adanya supervisi Kelembagaan? ...................................... 1
I.2.3 Apa Substansi supervisi Kelembagaan? .................................................................. 1
I.2.4 Bagaimana metode dan teknik supervisi kelembagaan? ......................................... 1
I.2.5 Masalah dan strategi pemecahan supervisi kelembagaan? ...................................... 1
I.2.6 Apa saja Prinsip-prinsip supervisi kelembagaan? ................................................... 1
I.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2
I.3.1 Dapat mengetahui supervisi kelembagaan .............................................................. 2
I.3.2 Dapat mengetahui tujuan dan manfaat supervisi kelembagaan ............................... 2
I.3.3 Dapat mengetahui subtansi dari supervisi kelembagaan ......................................... 2
I.3.4 Dapat mengetahui metode dan teknik supervisi kelembagaan ................................ 2
I.3.5 Dapat mengetahui masalah dan strategi pemecahan supervisi kelembagaan .......... 2
I.3.6 Dapat mengetahui prinsip-prinsip supervisi kelembagaan ...................................... 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
2.1 Supervisi Kelembagaan .................................................................................................... 3
2.2 Tujuan Dan Manfaat Supervisi Kelembagaan ................................................................. 3
2.3 Substansi Supervisi Kelembagaan ................................................................................... 4
2.4 Metode Dan Teknik Supervisi Kelembagaan................................................................... 7
2.5 Prinsip-Prinsip Supervisi Kelembagaan ........................................................................... 8
BAB III ...................................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pendidikan pada era sekarang merupakan sesuatu hal yang harus terus dikawal
agar selalu berjalan dengan baik, apalagi pada era perubahan teknologi yang sangat
pesat ini. Melalui adanya sebuah supervisi atau pengawasan diharapkan dapat
memberikan hal yang positif untuk perkembangan pendidikan kearah yang lebih baik.
Tujuan pendidikan harus di capai secara optimal agar dapat mewujudkan pembelajaran
yang maju dan berkebang. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan adalah
tantangan yang paling penting dalam pembangunan pendidikan.

Supervisi atau pengawasan pendidikan menjadi salah satu cara untuk


meningkatkan pendidikan yang lebih maju, dari supervisi ini dapat memperbaiki
kualitas pendidikan. Supervisi pendidikan merupakan disiplin ilmu yang memfokuskan
diri pada pengkajian peningkatan situasi belajar mengajar, memberdayakan guru dan
mempertinggi kualitas mengajar. Di dalam supervisi pendidikan termasuk bentuk
pengawasan yang sangat komplek yaitu ada pengawasan dalam segi supervisi
akademik, supervisi administratif, dan supervisi kelembagaan.

Supervisi kelembagaan disini merupakan sebuah pengawasan terhadap seluruh


bagian-bagian yang berhubungan dengan suatu lembaga

I.2 Rumusan Masalah

I.2.1 Apa itu supervisi Kelembagaan?

I.2.2 Apa tujuan dan manfaat adanya supervisi Kelembagaan?

I.2.3 Apa Substansi supervisi Kelembagaan?

I.2.4 Bagaimana metode dan teknik supervisi kelembagaan?

I.2.5 Masalah dan strategi pemecahan supervisi kelembagaan?

I.2.6 Apa saja Prinsip-prinsip supervisi kelembagaan?

1
I.3 Tujuan

I.3.1 Dapat mengetahui supervisi kelembagaan

I.3.2 Dapat mengetahui tujuan dan manfaat supervisi kelembagaan

I.3.3 Dapat mengetahui subtansi dari supervisi kelembagaan

I.3.4 Dapat mengetahui metode dan teknik supervisi kelembagaan

I.3.5 Dapat mengetahui masalah dan strategi pemecahan supervisi kelembagaan

I.3.6 Dapat mengetahui prinsip-prinsip supervisi kelembagaan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Supervisi Kelembagaan


Menurut Suhardan (2010) supervisi lembaga adalah supervisi yang berorientasi
pada pembinaan aspek organisasi dan manajemen sekolah yang meliputi semua aspek.
Supervisi kelembagaan menebarkan objek pengamatan supervisor pada aspe-aspek yang
berada di lingkungan sekolah, artinya lebih bertumpu pada citra dan kualitas sekolah,
sebab dapat dimaklumi bahwa sekolah yang memiliki popularitas akan menjadi lembaga
pendidikan yang secara otomatis dapat menarik perhatian masyarakat yang pada
gilirannya akan menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah dimaksud. Citra sekolah
selain digambarkan oleh sarana dan fasilitas yang memadai, juga dibuktikan dengan
kualitas proses pembelajaran serta kualitas lulusan yang dapat diakui oleh masyarakat
keberadaan lulusan lembaga terkait, selain itu juga tampak sekolah yang baik dilihat dari
sisi ketertiban, pengelolaan, kesejahteraan serta situasi dan kondisi lingkungan yang
memang kondusif untuk belajar.

2.2 Tujuan Dan Manfaat Supervisi Kelembagaan


Setiap hal yang dilakukan selalu berbekal dengan tujuan dan akan menghasilkan
manfaat, begitu pula dengan supervisi kelembagaan ini memiliki tujuan yang akan dicapai
dalam melakukannya. Tujuan diadakan supervisi kelembagaan ini yaitu untuk
meningkatakan citra dan kualitas sekolah agar lebih baik atau bisa dikatakan untuk
meningkatkan nama baik suatu lembaga pendidikan. Manfaat dari supervisi kelembagaan
yaitu

1. Meningkatkan citra dan kualitas sekolah di muka umum


2. Membantu kepala sekolah dan para guru mengadakan diagnosis
secara kritis terhadap aktivitas - aktivitasnya dan kesulitan dalam
pembelajaran dikelas.
3. Mengetahui kelemahan atau kekurangan dan kelebihan yang dimiliki
lembaga tersebut.
4. Mengadakan tindak lanjut perbaikan jika dijumpai atau ditemukan suatu
kekurangan baik personal maupun kelompok dalam lembaga tersebut.
5. Bagi kepala sekolah berguna untuk mengetahui kinerja para guru
yang menjadi tenaga pendidik di lembaga tersebut. Apakah seorang

3
guru perlu di rekomendasikan untuk mengikuti diklat atau seminar
tentang metode atau cara mengajar yang sesuai dalam mengelola suatu
kelas pembelajaran.
6. Menganalisa kesulitan-kesulitan atau permasalahan yang terjadi saat
proses pembelajaran sedang berlangsung secara bersama dan
bermusyawarah.
7. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar peserta didik.

2.3 Substansi Supervisi Kelembagaan


Supervisi kelembagaan merupakan supervisi yang berorientasi pada pembinaan
aspek organisasi dan manajemen sekolah sebagai lembaga yang meliputi semua aspek
dalam bentuk pengaturan yang terkait dengan proses peningkatan kualitas sekolah dalam
rangka mensukseskan pembelajaran, seperti: penerimaan siswa baru, rombongan belajar,
pembagian tugas, pengelolaan sarana dan failitas sekolah, kalender akademik, dan
hubungan kerjasama antara orang tua siswa dan masyarakat sekitar.

Supervisi kelembagaan dalam rangka mensukseskan mutu sekolah dalam proses


pembelajaran meliputi berbagai aspek pelaksana, diantaranya sebagai berikut:

a. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah sebagai bagian dari suatu sekolah juga menjadi objek
dari supervisi pendidikan tersebut. Dan sebagai pemegang tertinggi dalam suatu
sekolah juga perlu disupervisi, karena melihat dari latar belakang perlunya
supervisi pendidikan, bahwa kepala sekolah juga perlu tumbuh dan berkembang
dalam jabatannya, maka kepala sekolah harus berusaha mengembangkan dirinya,
meningkatkan kualitas profesionalitasnya serta menumbuhkan semangat dalam
dirinya dalam melaksanakan tugasnya sebagi kepala sekolah.
Tidak jauh berbeda dengan supervisi kepada guru, kepala sekolah
disupervisi oleh seorang pengawas. Sistem dan pelaksanaannya hampir sama
dengan supervisi guru. Namun ada perbedaan jika guru pada pelaksanaan
pembelajaran kalau kepala sekolah pada bagimana ia mampu melaksanakan
tanggung jawabnya sebagai kepala sekolah yang sesuai dengan yang telah
ditetapkan seperti pengelolaan dan manajement sekolah. (Baharuddin,1985:29-31)
b. Pendidik

4
Guru sebagai agent of change yang merupakan ujuk tombak
pelaksanaan pembelajaran, dalam melaksanakan tugasnya perlu adanya
pengawasan oleh supervisor yakni kepala madrasah yang menyupervisi guru
(Mukhtar,2009:116). Karena guru juga manusia yang setiap saat mengalami
perkembangan dan perlu adanya pengawasan secara berkala dan sistematis.
Selain itu, guru juga perlu meningkatkan kualitas profesionalitasnya,
meningkatkan muju kerja, dan meningkatkan efektifitasnya sebagai seorang
pendidik. Karena guru harus mampu mengembangkan dan miningkatkan
proses kegiatan belajar mengajar siswa yang lebih baik lagi. Yaitu dengan cara
pembinaan tersebut.
Pembinaan yang dilakukan oleh supervisor kepada guru bisa berupa
pembinaan secara individu maupun secara kelompok. Terkadang guru juga
memiliki permasalahan yang sama dan juga berbeda dengan guru satu dan
lainnya. Oleh karena itulah pembinaan guru harus disesuaikan dengan
permasalahan yang sedang dihadapi oleh guru. (Baharuddin,1985:18). Diluar
itu guru juga dituntut mampu untuk dapat menata administrasi pembelajaran
secara benar dan baik, guna menunjang kegiatan belajar mengajar.(Ngalim
Purwanto,2009:144). Adapun point-point yang menjadi supervisi guru antara
lain adalah :
1) Kinerja Guru
2) KBM Guru
3) Karakteristik Guru
4) Administrasi Guru dll.
c. Staff Sekolah

Staff Sekolah ataupun Tenaga Kependidikan Sekolah adalah sama.


Pembinaan atau supervisi terhadap staff sekolah dilakukan oleh Kepala
Sekolah sama seperti guru, namun dalam staff sekolah yang perlu disupervisi
adalah tentang kinerja staff, penataan administrasi sekolah, kemampuan dalam
dalam bekerja atau skill serta loyatitas terhadap pimpinan atau kepala sekolah.
Karena staff juga perlu pengembangan dalam dirinya dan perlu adanya
pengawasan, pengamatan dan penilaian dari supervisor untuk meningkatkan
keprofesionalannya sebagai bagian dari suatu system pendidikan.

5
Pembinaan supervisor terhadap staff sekolah ataupun tenaga
kependidikan lebih luas dan mendalam sama seperti supervisi guru. Karena
staff sekolah menjadi pelaksana dalam menata dan menjalankan manajement
sekolah yang telah ditetapkan. Dan cara pembinaan terhadap staff sama seperti
halnya dengan guru.

d. Peserta Didik

Peserta didik atau siswa ialah bagian dari sistem pendidikan sekolah
yang saling terkait satu sama lainnya. Dan siswa yang menjadi objek dari
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tersebut, juga ikut disupervisi. Namun
berbeda dengan supervisi yang dilakukan terhadap kepala sekolah, guru, dan
staff sekolah. Siswa disupervisi dalam tiga aspek yakni, aspek kognitif,
psikomotorik dan afektif oleh guru sebagai supervisornya.

Peserta didik akan selalu diperhatikan dan diawasi setiap saat mulai
dari kegiatan belajar mengajar didalam kelas, sikap dan perilakunya serta hasil
dari pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Pembinaan terhadap siswa
dilakukan secara berkala. Karena siswa satu dengan yang lainnya berbeda
psikis dan cara penangannya. Selain itu juga supervisi peserta didik seperti
keadaan siswa meliputi administrasi kesiswaan, kahadiran dan kedisiplinan
siswa, pengembangan diri, organisasi siswa dan lain-lain.

e. Sarana dan Prasarana

Dalam rangka mengatur substansi fasilitas atau sarana di sekolah di


gunakan suatu pendekatan administratif tertentu yang disebut juga manajemen
sarana pendidikan. Manajemen sendiri merupakan suatu proses
pendayagunaan semua sumber daya dalam rangka mencapai tujuan yang telah
di tetapkan. Pendayagunaan melalui tahapan proses yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Sarana
pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar
mengajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian
tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancer, teratur, efektif, dan efisien.
Jadi manajemen sarana pendidikan adalah keseluruhan proses perencanaan,
pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan yang digunakan untuk

6
menunjang pendidikan agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan
dengan lancer, teratur, efektif, dan efisien.

Perlengkapan sekolah, atau juga sering disebut dengan fasilitas


sekolah, dapat di kelompokan menjadi sarana pendidikan dan prasarana
pendidikan. Sarana pendidikan yaitu semua perangkat peralatan, bahan dan
perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah,
seperti: ruang, buku, perpustakaan, labolatarium dan sebagainya. Sedangkan
prasarana pendidikan ialah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara
tidak langsung menunjang proses pendidikan di sekolah. Dalam pendidikan
misalnnya lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, ruang dan
sebagainya.

2.4 Metode Dan Teknik Supervisi Kelembagaan


Metode dalam konteks pengawasan merupakan suatu cara yang ditempuh oleh
pengawas pendidikan guna merumuskan tujuan yang hendak dicapai baik oleh sistem
perorangan maupun kelembagaan pendidikan itu sendiri, sedangkan teknik adalah
langkah-langkah kongkrit yang dilaksankan oleh seorang supervisor, dan teknik yang
dilaksanakan dalam supervisi dapat ditempuh melalui berbagai cara, yakni pada
prinsipnya berusaha merumuskan harapan-harapan menjadi sebuah kenyataan. Teknik
supervisi merupakan cara-cara yang ditempuh dalam mencapai tujuan tertentu, baik yang
berhubungan dengan penyelesaian masalah guru-guru dalam mengajar, masalah kepala
sekolah dalam mengembangkan kelembagaan serta masalah-masalah lain yang
berhubungan serta berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan.

Metode Supervisi Kelembagaan

a. Metode Langsung
Merupakan cara dimana seseorang pengawas secara pribadi langsung dapat
berhadapan dengan guru yang disupervisi baik secara individu maupun secara
kelompok.
b. Metode Tidak Langsung
Merupakan cara apabila pengawas melaksanakan fungsinya dengan
menggunakan alat perantara atau media seperti, buletin supervisi, papan
pembinaan, angket, dan televisi.

7
Teknik Supervisi

a. Teknik individual
Teknik supervisi individu meliputi kunjungan kelas, observasi langsung,
pertemuan individual, kunjungan antar kelas, dan menilai diri sendiri.

b. Teknik kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah supervisi yang ditunjukan kepada 2 atau
lebih orang. Supervisi kelompok ini meliputi: seminar, penataran, simposium,
diskusi panel, lokakarya, rapat guru.

2.5 Prinsip-Prinsip Supervisi Kelembagaan


Berikut ini adalah prinsip-prinsi yang digunakan dalam supervisi:

a. Ilmiah yang berarti harus sistematis yaitu dilaksanakan secara teratur,


berprogram dan kontinyu,
b. obyektif yaitu berdasar pada data dan informasi, menggunakan instrumen yang
dapat memberi data atau informasi sebagai bahan untuk mengadakan
penilaian terhadap proses pembelajaran.
c. Demokratis, yaitu menjunjung tinggi asas musyawarah, memiliki jiwa
kekeluargaan yang kuat serta sanggup menerima pendapat orang lain.
d. Kooperatif, yaitu mengembangkan usaha bersama untuk menciptakan situasi
pembelajaran yang lebih baik.
e. Konstruktif dan kreatif, yaitu membina inisiatif guru serta mendorongnya
untuk akif dalam menciptakan situasi pembelajaran yang lebih baik.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Supervisi kelembagaan adalah suatu pengawasan yang menebarkan objek
pengamatan supervisor pada aspe-aspek yang berada di lingkungan sekolah, artinya
lebih bertumpu pada citra dan kualitas sekolah. Tujuan adanya supervisi kelembagaan
ini yaitu untuk meningkatakan citra dan kualitas sekolah agar lebih baik atau bisa
dikatakan untuk meningkatkan nama baik suatu lembaga pendidikan, selain itu
manfaat yang diperoleh yaitu untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada lembaga
dan untuk terus meningkatkan kualitas lembaga tersebut. Dalam suatu lembaga agar
kualitasnya dapat meningkat dan citra sekolah juga baik harus dilakukan peningkatan
dari beberapa aspek yaitu peningkatan kepala sekolah, pendidik, staff sekolah, peserta
didik dan sarana dan prasrana. Untuk melakukan itu semua tentunya menggunakan
metode dan teknik, untuk metodenya bisa dilakukan dengan cara langsung dan tidak
langsung, dan menggunakan teknik individu dan kelompok. Selain itu supervisi ini
juga memiliki beberapa prinsip yaitu ilmiah, objektif, kooperatif, demokratis,
konstruktif.

9
Daftar Pustaka

Adab, M. H. M. (2017). Implementasi Supervisi Kelembagaan di MI Najatus Salikin


Kedungsari Tarokan Kabupaten Kediri. Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi
Keislaman, 7(1), 63-71.

Fujianah. (2017). Pelaksanaan Supervisi Pendidikan (Umum) Di Sekolah. Diakses pada:


https://dewifujianah.wordpress.com/2013/05/22/pelaksanaan-supervisi-pendidikan-
umum-disekolah/

Rugaiyah, Siti Nabilah, Desi R. 2020. Supervisi Klinis. Jakarta. Rajagrafindo Persada.

10

Anda mungkin juga menyukai